Pengertian Sistem Pengendalian Internal Menurut Ahli dan Komponen di Dalamnya

oleh | Mar 22, 2021

source envato.

Pengertian Sistem Pengendalian Internal Menurut Ahli dan Komponen di Dalamnya

Sistem pengendalian internal di dalam perusahaan meliputi struktur organisasi, metode, dan seluruh ukuran yang dikoordinasikan demi menjaga kekayaan perusahaan, memantau ketelitian dan keandalan data akuntansi, membantu mengefisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen perusahaan.

Dalam pengertian yang sempit, sistem pengendalian internal adalah suatu sistem dan juga prosedur yang secara otomatis setiap pihak bisa saling memeriksa. Artinya, seluruh data akuntansi yang dihasilkan pada suatu bagian ataupun fungsinya secara otomatis akan bisa diperiksa oleh bagian ataupun fungsi lain di dalam suatu perusahaan.

Sedangkan dalam pengertian yang luas, American Institute of Certified Public Accountants (AICPA) menjelaskan sistem pengendalian internal sebagai berikut:

Sistem pengendalian internal meliputi struktur organisasi dan seluruh cara dan juga alat yang dikoordinasikan dan digunakan di dalam perusahaan untuk menjaga keamanan harta milik perusahaan, memeriksa ketelitian dan juga ketepatan data akuntansi, meningkatkan efisiensi di dalam operasional serta membantu menjaga dipatuhinya kebijakan manajemen yang sebelumnya sudah ditetapkan.

Pengertian Sistem Pengendalian Internal

Jadi, sistem pengendalian internal adalah suatu upaya yang dipengaruhi oleh dewan komisaris, manajemen, dan juga personel satuan usaha lainnya yang dibuat untuk memiliki keyakinan yang cukup terkait pencapaian tujuan dalam hal keandalan laporan keuangan, ketepatan dengan aturan yang ada, efektifitas, dan juga efisiensi operasional perusahaan.

Sistem Pengendalian Internal Menurut Para Ahli

Mulyadi menjelaskan bahwa sistem pengendalian internal ini meliputi struktur organisasi, metode dan berbagai ukuran yang dikoordinasikan untuk bisa menjaga harta kekayaan perusahaan, memeriksa ketelitian dan juga keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan juga dipatuhinya kebijaksanaan manajemen perusahaan.

Baca Juga:  Project Management Adalah: Aspek, Tahapan, dan Tujuannya

Sifat Pengendalian

Pihak manajemen perusahaan memiliki tanggung jawab dalam mempertahankan dan juga membangun kerangka pengendalian atas struktur perusahaannya seperti sistem informasi akuntansi (SIA), sistem informasi operasional atau manajemen, dan juga sistem organisasi.

Hal ini menjadi sangat penting karena pengendalian dan berbagai langkah keamanan harus diterapkan dalam struktur formal perusahaan dan harus terjalin kuat. Dalam hal ini, kerangka pengendalian disebut sebagai pengendalian internal atau struktur pengendalian internal (SPI).

Struktur ini menyediakan sarana melalui adanya proses pengendalian internal. Bila perusahaan mampu menerapkan SPI yang tepat, maka seluruh operasional, sumber daya fisik dan data akan bisa dipantau dan dikendalikan dengan baik agar mudah dikendalikan. Sehingga, tujuan perusahaan akan lebih mudah tercapai, dan berbagai risiko akan bisa lebih diminimalisir dengan baik dengan adanya hasil informasi yang lebih terpercaya.

Pentingnya Proses Pengendalian dan Pengendalian Tindakan Akuntan

Sebagai pihak pengguna utama dari Sistem Informasi Akuntansi (SIA), seorang akuntan harus memiliki peranan yang aktif dalam mengembangkan dan juga mengkaji SPI dan kerangka kerja.

Mereka juga harus bisa bekerja sama dengan desainer sistem dalam tahap pengembangan sistem informasi agar bisa memastikan bahwa tindakan pengendalian yang sudah direncanakan bisa sesuai dan juga auditable.

Komponen Sistem Pengendalian Internal

Committee of Sponsoring Organizations of the Treatway Commission (COSO) mengatakan bahwa sistem pengendalian internal meliputi lima komponen utama, yaitu:

1. Lingkungan Pengendalian (Control Environment)

Lingkungan pengendalian adalah dasar dari seluruh komponen sistem pengendalian internal yang mampu membuat suatu organisasi perusahan menjadi lebih disiplin dan terstruktur.

Lingkungan pengendalian ini mencakup suasana organisasi dan sikap manajemen serta karyawan terhadap pentingnya pengendalian yang terdapat di dalam organisasi.

2. Penilaian Risiko (Risk Assessment)

Penilaian risiko adalah identifikasi analisis dan pengelolaan risiko pada suatu perusahaan. Sebuah risiko yang sudah diidentifikasi akan bisa lebih mudah dianalisis sehingga akan lebih mudah dalam memperkirakan tindakan untuk kemudian diminimalisir.

3. Prosedur Pengendalian (Control Activities)

Prosedur pengendalian merupakan kebijakan ataupun prosedur yang diciptakan untuk bisa memastikan tercapainya tujuan perusahaan dan juga mencegah terjadinya kecurangan yang mungkin bisa terjadi.

4. Pengawasan (Monitoring)

Pengawasan adalah suatu upaya untuk menilai kualitas performa sistem pengendalian internal pada suatu perusahaan. Pengawasan ini dilakukan demi menemukan kekurangan dan juga meningkatkan efektivitas pengendalian internal.

5. Informasi dan Komunikasi (Information and Communication)

Informasi ini sangat diperlukan oleh pihak luar perusahaan. Manajemen bisa menggunakan informasi ini dalam menilai standar eksternal. Komunikasi dalam hal ini juga melibatkan penyediaan atas suatu pemahaman yang lebih jelas terkait peran dan tanggung jawab seseorang yang berkaitan dengan pengendalian internal pada laporan keuangan.

Tujuan Sistem Pengendalian Internal

Berdasarkan penjelasan di atas, maka bisa kita simpulkan bahwa tujuan dilakukannya sistem pengendalian internal adalah untuk menjaga kekayaan perusahaan, memeriksa ketelitian dan ketepatan data akuntansi, meningkatkan efisiensi operasional perusahaan, dan meningkatkan dipatuhinya kebijakan yang sudah dibuat manajemen.

Berdasarkan tujuannya tersebut, maka sistem pengendalian internal bisa dibedakan menjadi dua, yaitu:

  • Pengendalian sistem internal akuntansi yang meliputi struktur organisasi, metode dan berbagai ukuran yang bisa dikoordinasikan, khususnya untuk bisa menjaga kekayaan perusahaan dan memeriksa ketepatan data akuntansi.
  • Pengendalian internal administrasi yang meliputi struktur organisasi, metode, dan berbagai ukuran yang bisa dikoordinasikan, khususnya untuk meningkatkan dilaksanakanannya kebijakan manajemen yang sudah dibuat.

Unsur Sistem Pengendalian Internal

Untuk bisa melakukan sistem pengendalian internal dalam mencapai kesuksesannya, maka SPI pada suatu perusahaan harus terdiri dari beberapa unsur berikut ini:

1. Struktur yang Secara Tegas Mampu Memisahkan Tanggungjawab Fungsional

Pada dasarnya, struktur organisasi  adalah suatu kerangka pemberian tanggung jawab fungsional pada setiap unit tim yang sudah dibentuk untuk bisa melakukan berbagai kegiatan pokok suatu perusahaan. Pemberian tanggung jawab fungsional dalam organisasi ini pada dibuat dengan dasar prinsip berikut ini:

  • Harus bisa memisahkan fungsi operasional dan penyimpangan dari fungsi akuntansi
  • Suatu pihak yang berada dalam sebuah fungsi tidak diperkenankan untuk diberi tanggung jawab penuh untuk melakukan seluruh tahapan dalam suatu transaksi.

Adanya sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang baik mampu memberikan perlindungan yang cukup pada kekayaan, uang, pendapatan dan biaya perusahaan.

Dalam suatu organisasi, setiap transaksi biaya tersebut hanya terjadi atas dasar otorisasi dari pejabat yang memang memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya transaksi tersebut. Untuk itu, perusahaan harus membuat sistem yang mampu mengatur pembagian wewenang untuk otorisasi atas terjadinya setiap transaksi.

Praktik yang baik dalam melakukan tugas dan juga fungsi pada setiap unit organisasi, pembagian wewenang tanggung jawab fungsional dan sistem wewenang dan juga prosedur pencatatan yang sudah ditetapkan tidak akan bisa diterapkan dengan baik bila tidak dibuat cara dalam menjamin praktik yang sehat tersebut.

Nah, berikut ini adalah beberapa cara yang bisa dilakukan oleh perusahaan dalam melaksanakan praktik yang sehat.

  • Menggunakan formulir yang memiliki nomor urut cetak untuk setiap pemakainya yang harus dipertanggungjawabkan oleh mereka yang memiliki wewenang.
  • Melakukan pemeriksaan dadakan atau surprise audit dengan jadwal yang tidak mampu diprediksi pihak lain.
  • Setiap transaksi tidak boleh dilakukan dari awal hingga akhir oleh satu orang atau satu unit organisasi saja, harus ada campur tangan dari orang ataupun unti tim lainnya.
  • Melakukan perputaran jabatan secara rutin untuk menghindari adanya persekongkolan para pejabat dalam melakukan tugasnya.
  • Memberikan hak cuti untuk karyawan yang memang sudah memiliki haknya.
  • Menggandakan pengecekan dan penyesuaian harta kekayaan fisik dengan catatan secara periodik demi menjaga kekayaan organisasi dan memeriksa ketelitian dan juga keandalan catatan akuntansi.
  • Membentuk unit organisasi yang bertugas dalam memeriksa efektivitas unsur SPI yang lainnya.

Dalam hal ini, karyawan yang performanya bagus adalah yang sesuai dengan tanggung jawab yang sudah diberikan padanya. Untuk bisa memiliki karyawan yang kompeten dan dapat dipercaya, maka perusahaan bisa melakukan cara berikut:

  • Menyeleksi calon karyawan berdasarkan persyaratan yang dituntut oleh pekerjaannya.
  • Melakukan pengembangan pendidikan karyawan selama mereka menjadi karyawan perusahaan sesuai dengan tuntutan dan juga perkembangan pada pekerjaannya.

Baca juga: Wealth Management: Pengertian, Jenis, Strategi Wealth Management

Penutup

Demikianlah penjelasan dari kami tentang pengertian sistem pengendalian internal secara lengkap dan berbagai komponen yang ada di dalamnya.

Jadi, secara singkat bisa kita simpulkan bahwa sistem pengendalian internal adalah suatu sistem dan juga prosedur yang secara otomatis setiap pihak bisa saling memeriksa.

Berbagai komponen yang terdapat di dalam sistem pengendalian internal ini mencakup lingkungan pengendalian, penilaian risiko, prosedur pengendalian, pengawasan, dan informasi serta komunikasi.

Tujuan utama dilakukannya sistem pengendalian internal adalah untuk menjaga kekayaan perusahaan, memeriksa ketelitian dan ketepatan data akuntansi, meningkatkan efisiensi operasional perusahaan, dan meningkatkan dipatuhinya kebijakan yang sudah dibuat manajemen.

Nah, salah satu cara untuk bisa mencapai tujuan tersebut adalah dengan selalu mencatat arus kas perusahaan secara tepat dan akurat di dalam laporan keuangan perusahaan

Untuk membantu Anda dalam mencatat arus kas di dalam laporan keuangan perusahaan tersebut, maka gunakanlah software akuntansi dari Accurate Online.

Aplikasi ini akan memudahkan Anda dalam membuat berbagai jenis laporan keuangan, seperti laporan arus kas, laporan perubahan modal, laporan laba rugi, dan laporan lainnya dimanapun Anda berada. Karena, aplikasi akuntansi ini dibuat dengan basis cloud system.

Tertarik? Silahkan coba manfaat dari Accurate Online tersebut secara gratis selama 30 hari dengan klik tautan gambar di bawah ini.

accurate1

marketingmanajemenbanner
Promo AOL ResolusiJadiAksi
Anggi
Seorang wanita lulusan sarjana manajemen bisnis dan akuntansi yang hobi menulis blog tentang manajemen bisnis secara spesifik.

Artikel Terkait