Cara Menerapkan Stock Keeping Unit & Manfaatnya bagi Bisnis

oleh | Agu 8, 2024

source envato.

Apa itu SKU? ini Pengertian dan Cara Menerapkannya

Bagi kaum millenial, saat ini profesi wirausaha merupakan pilihan yang sangat menarik.

Para karyawan kantoran pun saat ini banyak yang menyempatkan waktunya untuk membuka usaha rumahan demi meningkatkan penghasilan.

Terlebih lagi untuk seorang ibu rumah tangga yang memang lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah.

Ketika varian produk yang dijual semakin banyak maka memahami Stock Keeping Unit (SKU) sangatlah penting.

Walaupun bersifat usaha rumahan dan skalanya pun kecil, para wirusahawan tersebut tetap harus memperhatikan manajemen inventory atas apa yang dijualnya.

Para pemilik usaha warung, toko, dan pengusaha lainnya masih memungkinkan untuk menerapkan sistem pengelolaan produk layaknya perusahaan besar, yaitu dengan menerapkan SKU atau Stock Keeping Unit.

Apa itu Stock Keeping Unit?

Stock Keeping Unit (SKU) adalah kode unik yang digunakan oleh perusahaan untuk mengidentifikasi dan melacak inventaris barang.

SKU adalah kombinasi alfanumerik yang memberikan informasi spesifik tentang suatu produk, seperti jenis, merek, model, warna, ukuran, dan karakteristik lainnya yang memudahkan identifikasi dan pengelolaan stok.

Biasanya, SKU akan berupa deretan angka yang akan dilabelkan pada suatu produk dan akan menjadi identitas pada produk tersebut.

Penerapannya bisa dikatakan serupa dengan barcode yang berbentuk garis hitam. Tapi, keduanya merupakan entitas yang berbeda.

Deretan angka SKU sudah ditetapkan secara mandiri oleh para pengusaha atau pemilik toko, sedangkan barcode sendiri sudah ditetapkan langsung oleh produsen guna menghindari penggunaan angka yang serupa.

Lain halnya dengan UPC atau barcode, SKU sifatnya tidaklah universal. Sehingga, setiap toko bisa memiliki SKU untuk setiap barangnya sendiri.

Biasanya, penggunaan SKU dibedakan pada tiap kategori produk. Misalnya saja, SKU antar barang yang dibedakan berdasarkan ukuran produk, tipe, dan barangnya.

Nantinya, produk ini akan memudahkan para pemilik toko dan juga konsumen dalam mengidentifikasi tiap produk yang memang diinginkan.

Jadi jika ada pembeli yang menginginkan produk tertentu, maka pemilik toko bisa dengan mudah menemukan barang yang diinginkan pembeli berdasarkan kriteria yang dimaksud.

Baca juga: Pengertian Sistem Inventory, Manfaat, serta Tips Pengelolaannya

Fungsi SKU bagi Bisnis

Fungsi Stock Keeping Unit (SKU) dalam manajemen inventaris dan operasi bisnis mencakup beberapa aspek penting:

  • Identifikasi Unik: SKU memungkinkan setiap item di inventaris untuk diidentifikasi secara unik, sehingga mengurangi kebingungan antara produk yang serupa.
  • Pelacakan Inventaris: Dengan menggunakan SKU, perusahaan dapat melacak jumlah stok yang ada, barang yang sudah terjual, dan barang yang perlu dipesan kembali.
  • Manajemen Gudang: SKU membantu dalam pengaturan dan pengelolaan barang di gudang, mempermudah pencarian dan pengambilan barang.
  • Analisis Data: SKU memudahkan analisis data penjualan dan inventaris, memberikan wawasan tentang kinerja produk, tren penjualan, dan kebutuhan stok.
  • Pengelolaan Multi-Lokasi: Untuk bisnis dengan beberapa lokasi atau gudang, SKU memungkinkan pengelolaan inventaris yang terkoordinasi di berbagai tempat.
  • Dukungan untuk Sistem Otomatis: SKU adalah bagian penting dari sistem point-of-sale (POS), sistem manajemen inventaris, dan sistem perencanaan sumber daya perusahaan (ERP).

Bagi Anda pemilik bisnis, sistem yang terintegrasi ini sangat bermanfaat untuk dimiliki karena memberikan kemudahan dalam operasional bisnis.

Anda dapat menggunakan Sistem Kasir Accurate POS yang terintegrasi dengan Accurate Online selaku aplikasi akuntansi dan bisnis sehingga pencatatan produk dan manajemen gudang dapat dilakukan dalam satu aplikasi, selain itu ada pula fitur multi cabang.

Manfaat SKU dalam Pengelolaan Usaha

Selain untuk memudahkan identifikasi suatu produk, memanfaatkan SKU juga akan memudahkan pengusaha dalam inventarisasi produk mana saja yang paling diminati.

Artinya, deretan angka SKU tersebut mampu memudahkan pengusaha dalam hal pendataan atas suatu penjualan harian hingga bulanan.

Berdasarkan pendataan tersebut, nantinya para pemilik usaha akan mampu melakukan perencanaan suplai produk.

Contohnya, para pengusaha itu bisa segera melakukan stok ulang pada produk X yang ternyata paling banyak diminati konsumen.

Selain itu, SKU juga akan memudahkan pengusaha dalam melakukan pendistribusian produknya.

Dalam hal penerapannya, umumnya SKU akan dibagi berdasarkan klasifikasi produk dan kategorinya.

Banyak para pengusaha yang menggunakan nomor seri berikutnya dalam hal SKU guna mengelompokkan produk secara bersamaan agar bisa dianalisa dan juga didata.

Contohnya, 30-15xxx adalah produk untuk sepeda balap dan 30-25xxx adalah untuk sepeda lipat.

Selanjutnya, nomor yang tertera akan dijadikan sebagai indikator warna.

Jadi, 30-1505x adalah untuk sepeda balap warna biru dan 30-1506x adalah untuk sepeda balap warna kuning.

Baca juga: Pengertian Inventory Turnover Ratio: Rumus, Cara Hitung, dan Contohnya

Manfaat SKU dalam Usaha Retail

Berdasarkan penggunaannya, manfaat SKU dalam usaha retail adalah sebagai berikut:

1. Identifikasi Spesifikasi Barang

Pada bidang usaha retail, suatu jenis barang tertentu mempunyai spesifikasi yang ternyata beragam. Mulai dari tipe, merek, warna, ukuran, dll.

Penerapan SKU yang baik adalah SKU yang di dalamnya terdapat seluruh informasi terkait detail barang yang dimaksud.

Dengan begitu, hal ini akan lebih mudah dalam mengidentifikasi produk tersebut karena SKU merupakan hal penting dalam membedakan barang yang satu dengan barang yang lainnya

2. Menjaga Ketersediaan Barang

Dalam bisnis retail, persediaan barang dagangan adalah hal yang paling penting.

Masing-masing dari produk tersebut akan diberikan suatu kode SKU sesuai dengan spesifikasinya.

Tujuannya agar bisa dipantau dengan baik dari mulai diterima oleh penyalur barang hingga dijual ke konsumen, bahkan jika nantinya timbul kerusakan atau cacat.

Mencatat barang secara otomatis ataupun manual dengan menggunakan “bin card” akan tetap mengacu pada SKU berdasarkan barang tersebut.

3. Melacak Lokasi Barang

Pada bidang usaha retail, kita akan sangat mudah menemui suatu toko yang mempunyai lebih dari satu gudang penyimpanannya.

Menerapkan SKU yang jelas dan tepat tentunya akan lebih memudahkan para pengusaha dalam mengetahui informasi di gudang mana produk tersebut disimpan.

4. Mengidentifikasi Keuntungan Suatu barang

Dengan menerapkan sistem SKU yang tepat, maka pengusaha akan lebih mudah dalam mendapatkan informasi detail terkait penjualan serta keuntungan produknya.

Bahkan hingga seluruh detail dari spesifikasi barang tersebut berdasarkan merek, jenis, warna, ukuran, dll.

Seluruh laporan ini akan membantu mereka dalam menentukan barang dengan spesifikasi mana yang memang harus diinvestasikan dan mana yang mungkin harus dikurangi.

Kapan Sebaiknya Menerapkan SKU?

Pada prinsipnya, Stock Keeping Unit atau SKU digunakan untuk menginventarisasi suatu produk yang memang mempunyai produk dengan ragam jenis yang banyak.

Jika produk yang dijual oleh toko tersebut ternyata tidak beragam, maka tentunya SKU belum dibutuhkan.

Sebaliknya, jika produk yang dijual oleh toko ternyata sudah sangat beragam dari mulai merk hingga ukuran tertentu, maka SKU sangatlah penting.

Sederhananya, SKU akan sangat dirasakan manfaatnya jika ada produk yang mempunyai lebih dari satu jenis ukuran, merk, warna, dan jenis.

Baca juga: 9 Strategi Ampuh dalam Melakukan Inventory Control

Cara Menerapkan Stock Keeping Unit

cara menerapkan stock keeping unit

ilustrasi stock keeping unit. source envato

Menerapkan Stock Keeping Unit (SKU) dalam bisnis adalah langkah penting untuk meningkatkan efisiensi manajemen inventori dan operasi bisnis secara keseluruhan.

Berikut adalah langkah-langkah untuk menerapkan SKU dalam bisnis:

1. Tentukan Sistem Penomoran SKU

  • Definisikan Struktur SKU: Tentukan format SKU yang akan digunakan. Struktur SKU biasanya terdiri dari kombinasi huruf dan angka yang mencerminkan karakteristik produk seperti kategori, merk, ukuran, warna, atau lokasi penyimpanan.
  • Contoh Format SKU: Misalnya, SKU untuk produk baju merah ukuran M bisa diatur sebagai “TSHRT-RED-M”. “TSHRT” mewakili kategori produk (T-shirt), “RED” menunjukkan warna, dan “M” adalah ukuran.

2. Kategorisasi Produk

  • Buat Kategori Produk: Pisahkan produk berdasarkan kategori yang relevan untuk bisnis Anda, seperti jenis produk, merk, atau jenis bahan.
  • Buat Subkategori Jika Diperlukan: Jika bisnis Anda memiliki banyak variasi produk, buat subkategori untuk lebih mengorganisir SKU. Misalnya, kategori “Sepatu” bisa dibagi menjadi “Sneakers”, “Boots”, dll.

3. Tetapkan SKU untuk Setiap Produk

  • Asosiasikan SKU dengan Produk: Beri setiap produk di inventaris Anda SKU unik berdasarkan struktur yang telah ditentukan.
  • Pastikan SKU Tidak Redundan: Setiap SKU harus unik agar tidak terjadi kebingungan dalam pelacakan dan pengelolaan stok.

4. Implementasi dalam Sistem Inventaris

  • Gunakan Sistem Manajemen Inventaris: Implementasikan SKU dalam software manajemen inventaris yang digunakan oleh bisnis Anda. Banyak sistem POS (Point of Sale) atau ERP (Enterprise Resource Planning) memiliki fitur untuk mendukung SKU.
  • Input SKU ke Database: Masukkan setiap SKU ke dalam sistem, termasuk detail produk terkait seperti harga, deskripsi, dan jumlah stok.

5. Pelatihan Tim

  • Latih Karyawan: Pastikan semua karyawan yang terlibat dalam manajemen inventaris paham cara menggunakan SKU. Ini termasuk cara mencari produk menggunakan SKU, input data SKU, dan mengelola stok berdasarkan SKU.
  • Pembuatan Panduan Penggunaan: Buat panduan yang jelas mengenai penetapan dan penggunaan SKU untuk memastikan konsistensi di seluruh tim.

6. Monitoring dan Penyesuaian

  • Pantau Penggunaan SKU: Awasi penggunaan SKU secara berkala untuk memastikan tidak ada kesalahan dalam penomoran atau input data.
  • Evaluasi dan Perbarui SKU: Sesuaikan SKU jika terjadi perubahan pada produk atau kategori, misalnya ketika menambah produk baru atau menghapus produk lama.

7. Integrasikan SKU dalam Proses Bisnis

  • Penggunaan SKU dalam Seluruh Operasi: Pastikan SKU digunakan dalam semua aspek operasional, seperti pemesanan, penyimpanan, pengiriman, dan laporan penjualan.
  • Sinkronisasi dengan Platform Online: Jika bisnis Anda menjual produk secara online, pastikan SKU juga diterapkan dalam platform e-commerce Anda untuk konsistensi inventaris.

8. Optimalkan Penggunaan Data SKU

  • Analisis Data Penjualan: Gunakan data SKU untuk menganalisis penjualan, tren, dan performa produk. Ini dapat membantu dalam pengambilan keputusan bisnis yang lebih baik.
  • Laporan Inventaris: Gunakan SKU untuk menghasilkan laporan inventaris yang akurat dan memperbaiki proses restocking dan manajemen stok.

9. Automatisasi Proses

  • Gunakan Barcode atau QR Code: Gabungkan SKU dengan barcode atau QR code untuk mempermudah proses tracking dan pengelolaan inventaris secara otomatis.
  • Integrasi dengan Sistem Lain: Integrasikan SKU dengan sistem lain seperti CRM (Customer Relationship Management) dan sistem akuntansi untuk alur kerja yang lebih lancar.

Contoh SKU pada Bisnis

Berikut ada beberapa contoh kasus penerapan SKU pada bisnis yang bisa Anda jadikan referensi dalam bisnis Anda.

Contoh Penerapan SKU pada Produk Sepeda

Sebagai studi kasus, mari kita coba buat SKU untuk produk sepeda ukuran dewasa merek Surly warna Kuning.

Produk ini bisa diubah ke dalam SKU dengan : SRL-SPD-DWS-KNG-0025.

Penjelasannya, SRL adalah kode merek untuk Surly. Kode merek ini memang biasa di tempatkan di bagian depan untuk lebih mudah dalam membedakan produk.

Sedangkan SPD adalah penjelasan produk untuk Sepeda, DWS, adalah untuk menjelaskan bahwa produk ini untuk orang dewasa.

KNG merupakan kode warna untuk warna kuning, dan 0025 adalah nomor urut dari produk tersebut.

Perlu ditekankan sekali lagi bahwa pengusaha bisa bebas menerapkan kode SKU sesuai dengan kebutuhan dan seleranya.

Karena, pada dasarnya SKU adalah suatu alat yang digunakan untuk memudahkan administrasi internal perusahaan saja.

Contoh Penerapan SKU pada Produk Baut

Dilansir langsung dari laman Fassresult, penamaan SKU pada produk baut yang memiliki jumlah 500 batang dengan beragam varian ukuran dan bahannya.

Di dalamnya, kita harus menuliskan SKU pada produk ini. kode ini bisa ditulis berupa: BT15BS1011.

Artinya, BT adalah untuk baut, 15 adalah panjang baut yaitu 15 cm, BS adalah untuk bahan besi, dan 1011 adalah tanggal pembelian, yaitu 10 November.

Baca juga:  Pengertian Overstock dan Cara Mengelolanya secara Efektif

Menerapkan SKU dalam Marketplace

Ternyata, SKU juga bisa digunakan dalam platform marketplace atau online shop yang saat ini semakin banyak digunakan.

Misalnya saja saat kita berbelanja di marketplace Amazon dan mencari produk tertentu.

Tanpa Anda sadari, pihak Amazon akan memberikan produk yang disarankan ketika Anda mencari produk tersebut.

Di sanalah SKU bekerja dengan cara menerapkan rekomendasi produk untuk konsumen.

Pihak Amazon sudah menerapkan dan menggunakan SKU serta kode uniknya guna melacak ketertarikan Anda pada suatu produk.

Ketika Anda mencari produk X, maka sistem komputer akan menyarankan pada Anda tentang produk Y ataupun Z yang memang mirip dengan produk yang Anda cari.

Contohnya, ketika Anda melihat produk mouse, maka sistem mereka akan menampilkan mouse lain yang memang mungkin Anda sukai.

Menerapkan SKU pada barang inventaris yang dijual pada umumnya bukanlah suatu pilihan, namun sebagai suatu langkah wajib untuk dilakukan agar lebih memudahkan bisnis.

Dengan SKU pengusaha dapat terbantu meriset pasar dan juga memudahkan konsumen dalam mencari produk berdasarkan kualitas dan harga yang sangat beragam secara otomatis.

Tips Membuat SKU Untuk Usaha Anda

Jika Anda memang tertarik untuk menggunakan SKU, maka ada beberapa saran yang harus Anda perhatikan, yaitu:

  • Buatlah aturan ataupun petunjuk dalam membuat SKU sendiri agar karyawan Anda bisa mendapatkan referensi tiap kali ada barang yang baru datang.
  • Gunakanlah gabungan huruf dan angka.
  • Masukan berbagai cara dalam menyertakan spesifikasi dalam sku, seperti merk, ukuran, warna, tanggal pembelian, lokasi gudang, dll.
  • Usahakanlah agar kode SKU tersebut pendek dan lebih mudah diingat.

Baca juga: Berbagai Jenis Barang dalam Manajemen Inventory

Pentingnya SKU untuk Bisnis

Setelah membaca artikel ini mungkin Anda akan paham kenapa Stock Keeping Unit (SKU) jadi elemen kunci dalam manajemen inventori yang membawa berbagai manfaat penting bagi bisnis.

Anda bisa lebih mudah dalam mengelolanya jika Anda menggunakan software akuntansi dari Accurate Online.

Kenapa? Karena, Accurate Online memiliki fitur yang memudahkan Anda dalam mengatur biaya produk, mengontrol stok barang, dan memantau laporan keuangan bisnis Anda secara mudah dan terintegrasi.

Tertarik? Anda bisa mencoba menggunakan Accurate Online secara gratis selama 30 hari melalui tautan pada gambar di bawah ini:

marketingmanajemenbanner
Promo AOL ResolusiJadiAksi
Anggi
Seorang wanita lulusan sarjana manajemen bisnis dan akuntansi yang hobi menulis blog tentang manajemen bisnis secara spesifik.

Artikel Terkait