User persona: Pengertian dan Peran Pentingnya dalam Mengembangkan Produk

oleh | Mar 26, 2021

source envato.

User Persona: Pengertian dan Peran Pentingnya Dalam Mengembangkan Produk

Untuk para pebisnis, manajemen perusahaan, tim marketing atau tim pengembangan produk, pasti istilah user persona sudah bukan lagi hal asing. User persona adalah suatu representasi dari tujuan yang didasarkan pada kebutuhan sekelompok orang saat menggunakan produk Anda.

Membuat user personal diklaim sangat penting agar Anda bisa menyentuh target tujuan Anda secara lebih mudah dan juga cepat. User persona dibuat untuk meningkatkan daya tarik pelanggan. Dengan membuat user persona, maka informasi dan pesan pemasaran akan bisa lebih tepat sasaran pada para pengguna produk Anda.

User persona dibuat saat proses pembuatan suatu produk. Kenapa? karena dalam proses ini Anda akan menentukan suatu spesifikasi dan juga citra produk yang lalu disesuaikan dengan karakteristik pengguna. Sehingga, para pengguna produk Anda akan merasa lebih dipedulikan dan juga lebih dipahami.

Nah, pada kesempatan kali ini, mari kita mengenal lebih dalam tentang user persona  dan peran pentingnya dalam pengembangan produk bisnis.

Apa itu User Persona?

Dilansir dari laman Career Foundry, user persona adalah suatu karakter fiksi. Namun, karakter ini tidak diciptakan secara asal. Dia harus bisa mewakili seorang user yang ideal. Untuk itu, Anda harus mengetahui terlebih dahulu untuk siapa produk Anda dibuat.

Bersumber dari laman Adobe Blog, tokoh fiksi ini juga bisa mewakili suatu kebutuhan dari sekelompok pengguna produk. Umumnya, profil mereka akan tertuan dalam satu sampai dua halaman.

Dalam hal ini, desainer produk harus bisa menambahkan berbagai hal secara detail, seperti skill, sikap, perilaku, dan juga berbagai informasi lainnya. Bahkan, beberapa desainer kerap kali menambahkan beberapa hal penting, seperti membuat mereka terlihat seperti manusia.

Dikutip dari laman Interaction Design Foundation, penciptaan user persona ini akan masuk dalam suatu proses yang disebut dengan design thinking. Lebih tepatnya, dia adalah bagian dari tahapan kedua dari design thinking, yaitu define. Dia akan muncul pasca tahap pertama yang disebut dengan empathise.

Dalam tahap empathise ini, para desainer produk harus melakukan berbagai riset dan juga pengumpulan data. Nantinya, data tersebut akan dibuat sebagai karakter fiksi yang ada di dalam proses define.

Baca juga: Knowledge Management Adalah: Pengertian, Tujuan, Keuntungannya untuk Bisnis

Jenis-jenis User Persona

Pada dasarnya, terdapat tiga hal yang meliputi user persona, yakni pain points, user’s goals, dan behaviours. Ketiga hal ini nantinya akan menjelaskan apa yang sebenarnya pengguna inginkan dari suatu produk tersebut, kenapa mereka melakukannya, dan apa yang mereka lakukan pada produk tersebut.

Josh Seiden menjelaskan ada dua jenis user persona, yaitu

  • Persona marketing, yakni user persona yang digunakan untuk mengetahui kebutuhan dan motivasi user pada penggunaan produk
  • Persona yang interaktif, yaitu user persona yang berkaitan erat dengan perilaku penggunaan produk.

Dengan memahami karakteristik ataupun kebutuhan produk, maka secara langsung Anda sedang membuat user merasa nyaman dengan menggunakan produk yang Anda buat.

Dalam membuat user persona ini, maka sebagai seorang desainer atau marketing, Anda harus bisa menentukan alur atau hal lain yang dirasa sesuai untuk digunakan. Sehingga, produk Anda akan lebih sering digunakan oleh banyak user.

Mengapa User Persona Penting?

Berikut ini adalah beberapa manfaat dari pembuatan user persona berdasarkan laman Adobe Blog dan Clever Tap,

1. Memahami User

Dengan menggambarkan pengguna secara lebih nyata, maka seorang desainer produk akan lebih mudah dalam memahami pengguna. Seperti contohnya ekspektasi mereka, kebutuhan mereka, atau solusi dari masalah yang mereka rasakan. Seluruh hal tersebut akan menjadi lebih jelas dan mudah dengan penciptaan tokoh fiksi ini.

Dengan menciptakan produk yang sesuai dengan keinginan pengguna, maka user experience yang lebih baik pun akan lebih mudah untuk dilakukan.

2. Memberikan Informasi Sebelum Memutuskan

Siapa yang menentukan? Fitur apa saja yang harus lebih dulu dibuat? Apakah pemimpin perusahaan atau desainer? Bila produk dibuat untuk user, kenapa tidak mereka sendiri saja yang menentukannya?

Nah, bila suatu produk memang harus diciptakan berdasarkan permintaan pengguna, maka dari mana perusahaan mengetahui apa yang mereka perlukan? Maka jawabannya adalah user persona.

3. Menggambarkan Hasil Riset

Pada dasarnya, pihak yang memerlukan gambaran tentang seorang user bukan cuma desainer produk, tapi bagian yang lainnya pun memerlukannya. Seperti, tim marketing, pimpinan perusahaan, dll. Pastinya mereka memiliki latar belakang yang berbeda-beda.

Untuk hasil riset user di bidang desain, kemungkinan hanya akan dipahami oleh desainer saja. Bila hasil riset tersebut digambarkan dengan pengguna persona, maka seluruh pihak yang berada di dalam perusahaan akan lebih mudah dalam menggunakannya.

4. Integrasi Dengan Departemen Lainnya

Saat ini Anda sudah mengerti bahwa user persona bukan hanya tentang profil ataupun ekspektasi seseorang, tapi juga informasi terkait latar belakang pengguna. Dengan adanya informasi yang lengkap ini, maka pengguna persona bisa digunakan oleh banyak orang di dalam perusahaan.

Seperti misalnya tim marketing yang ingin mengetahui posisi produknya dari perspektif pasar. Mereka bisa melihat user persona nya saja.

Tips Membangun User Persona

Diperlukan strategi tertentu dalam menciptakan pengguna persona agar bisa menghindari adanya risiko gagal proyek. Nah, berikut ini adalah beberapa cara dan tips yang efektif dalam menciptakan pengguna persona.

1. Dapatkan Segmentasi Pasar yang Baik

Di dalam user persona, Anda harus memperoleh segmentasi pasar untuk menggambarkan perilaku dan juga karakteristik dari pengguna. Sehingga, Anda bisa membuat target pasar yang lebih jelas, bisa melakukan perhitungan CAC (Customer Acquisition Cost) dan LTV (Lifetime Value).

2. Melakukan Riset

Dalam hal ini, Anda harus mengumpulkan banyak referensi agar bisa mengetahui keperluan pengguna. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar produk yang Anda ciptakan memang sesuatu yang benar-benar berguna dan berfungsi dengan baik.

Selain itu, riset juga dilakukan untuk memperoleh data yang berkaitan dengan sasaran, atribut, dan juga pola kelompok user. Untuk memperoleh data ini Anda bisa melakukan wawancara langsung, survei, dll.

Setidaknya ada dua jenis penelitian yang bisa Anda lakukan, yaitu penelitian kualitatif dan kuantitatif.

  • Penelitian kualitatif, adalah suatu penelitian yang didasarkan pada kualitas produk berupa ide ataupun suatu konsep. Jenis penelitian ini dilakukan pada beberapa user berskala kecil, yaitu 10-20 orang secara wawancara ataupun testimoni penggunaan produk Anda.
  • Penelitian kuantitatif, adalah penelitian berdasarkan kuantitas untuk bisa membuktikan hipotesis yang sudah ada. Penelitian pada model ini dilakukan dengan sejumlah user berskala besar dengan metode survei dan juga log file analysis.

3. Menemukan Pola-Pola User

Ketika Anda melakukan wawancara, maka Anda harus bisa menemukan berbagai pola user untuk bisa menentukan kelompok user produk Anda. setelahnya, buatlah suatu model awal dengan acuan sebelumnya. Tunjukkanlah model awal yang sudah Anda buat pada tim desain ataupun tim marketing agar mereka memahami model itu.

4. Mulai Membuat User Persona

Setelah melakukan berbagai cara di atas, maka Anda sudah bisa membuat user persona. Disarankan untuk membuat pengguna persona sebanyak 3-7 orang terlebih dahulu. Dengan jumlah pengguna ini, diharapkan akan mampu mewakili seluruh user yang akan menggunakan produk Anda. walaupun begitu, Anda harus tetap memilih user mana yang akan Anda jadikan prioritas utama.

5. Menggunakan Template

Untuk memudahkan Anda dalam melakukan identifikasi user persona, maka gunakanlah templatepengguna persona yang sudah banyak tersedia di internet secara gratis. Saat ini, sudah ada banyak sekali kemudahan dalam membuat pengguna persona secara online dengan banyak pilihan warna yang menarik.

Selain mampu memperindah tampilan, template ini juga akan memudahkan Anda dalam mengisi berbagai data pendukung user yang lainnya, seperti kebiasan sehari-harinya, teknologi yang sering digunakannya, personality nya, dan juga brand terkenal yang digunakannya.

Sehingga, Anda sudah tidak perlu pusing lain membuat desainnya dari awal dan waktu yang Anda gunakan bisa lebih sedikit.

6. Tunjukkan Hasil Akhirnya Kepada Rekan

Hasil akhir dari pengguna persona yang sudah Anda buat harus dipresentasikan pada stakeholders, rekan satu tim ataupun tim lainnya di dalam perusahaan. Tujuannya adalah agar Anda bisa mendapatkan saran atau kritik tentang apa yang harus diperbaiki.

Baca juga: Project Management Adalah: Aspek, Tahapan, dan Tujuannya

Penutup

Demikianlah penjelasan tentang user persona dan berbagai tips dalam menciptakan user persona yang tepat. Dengan informasi ini semoga Anda bisa lebih terbantu dalam membuat produk yang ideal dan diinginkan oleh pengguna, sehingga akan menambah keuntungan pada bisnis Anda.

Namun, Anda harus mencatat nilai keuntungan tersebut pada laporan arus kas di dalam laporan keuangan Anda. Tujuannya tentu saja agar Anda bisa memantau setiap arus kas yang masuk dan yang keluar pada perusahaan Anda dan memastikan kondisi keuangan perusahaan Anda saat ini.

Untuk lebih mudah dalam mencatat setiap arus kas perusahaan ataupun kegiatan akuntansi lainnya, Anda bisa menggunakan software akuntansi dari Accurate Online.

Aplikasi akuntansi ini sudah dilengkapi dengan berbagai fitur dan tampilan dashboard yang sederhana, sehingga tidak hanya akan membantu management keuangan perusahaan saja, tapi juga bisa membantu seluruh kegiatan Anda dalam berbisnis.

Tertarik? Anda bisa mencoba Accurate Online secara gratis selama 30 hari dengan hanya klik tautan gambar di bawah ini.

https://accurate.id/lp/marketing-form/

marketingmanajemenbanner

Efisiensi Bisnis dengan Satu Aplikasi Praktis!

Konsultasikan kebutuhan bisnismu dengan tim kami.

Jadwalkan Konsultasi

artikel-sidebar

Anggi
Seorang wanita lulusan sarjana manajemen bisnis dan akuntansi yang hobi menulis blog tentang manajemen bisnis secara spesifik.

Artikel Terkait