Perbedaan Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen yang Wajib Anda Ketahui!

04 Des 2023 | Ditulis oleh: Ibnu Ismail
Ditinjau oleh: Nibras Ratna Verified Reviewer
Perbedaan Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen yang Wajib Anda Ketahui!

Poin penting


  • Akuntansi keuangan adalah sistem pencatatan dan pelaporan keuangan yang fokus untuk memenuhi kebutuhan pihak eksternal dengan laporan yang mengikuti standar akuntansi.

 

  • Akuntansi manajemen adalah proses penyediaan informasi keuangan dan non-keuangan secara detail untuk membantu manajemen internal dalam pengambilan keputusan.

 

  • Perihal perbedaan, skuntansi keuangan cenderung historis, standar, dan transparan untuk pihak luar, sementara akuntansi manajemen lebih fleksibel, detail, serta bersifat rahasia.

Bayangkan jika sebuah bisnis adalah sebuah kapal besar yang sedang berlayar di tengah lautan luas, maka akuntansi adalah peta dan kompas yang menuntun arah perjalanan agar kapal tidak tersesat.

Meski sering terdengar mirip, ternyata tidak semua akuntansi berfungsi untuk tujuan yang sama.

Salah satu kesalahan paling umum yang dialami banyak pemilik usaha dan profesional adalah mencampuradukkan akuntansi keuangan dengan akuntansi manajemen.

Masing-masing jenis akuntansi sebenarnya punya peran unik yang saling melengkapi, layaknya dua sisi mata uang dalam mengelola bisnis.

Dengan memahami perbedaan dan keunikan di antara keduanya, Anda akan mampu membuat bisnis tetap sehat, tahu ke mana harus melangkah, dan bisa mengambil keputusan yang benar di situasi apa pun.

Di sinilah letak pentingnya memahami perbedaan akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen untuk mendukung perjalanan sukses bisnis Anda.

Apa itu akuntansi keuangan?

Perbedaan Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen Tujuan

ilustrasi Perbedaan Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen Tujuan. source envato

Akuntansi keuangan adalah sistem pencatatan, pelaporan, dan analisis keuangan yang berfokus pada pelaporan kepada pihak eksternal seperti investor, kreditor, regulator, dan pemegang saham.

Hasil utama dari akuntansi keuangan umumnya berupa laporan keuangan seperti neraca, laba rugi, dan arus kas yang disusun berdasarkan standar akuntansi tertentu (misal PSAK atau IFRS).

Baca juga: 5 Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia

Pengertian akuntansi manajemen

Akuntansi manajemen adalah proses penyediaan informasi keuangan dan non-keuangan untuk mendukung manajemen internal dalam membuat keputusan, merencanakan, mengendalikan, dan mengevaluasi operasional perusahaan.

Informasi yang dihasilkan dari akuntansi manajemen umumnya akan lebih detail, spesifik, dan disesuaikan dengan kebutuhan internal perusahaan.

Baca juga: Akuntansi Manajemen : Pengertian, Penerapan, Fungsi, dan Ruang Lingkupnya

Perbedaan akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen

Perbedaan Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen Fokus

ilustrasi Perbedaan Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen Tujuan. source envato

Dirangkum dari laman Investopedia, perbedaan akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen dapat dilihat dari tujuan, audiens, fokus, dan jenis informasi yang dihasilkan. Berikut adalah beberapa perbedaan utama antara Keduanya:

1. Tujuan penggunaan

Akuntansi Keuangan:
Tujuan utama akuntansi keuangan adalah menghadirkan gambaran lengkap tentang situasi keuangan perusahaan bagi pihak luar seperti investor, kreditor, dan regulator.

Contoh: Laporan keuangan tahunan untuk diserahkan ke OJK atau investor.

Akuntansi Manajemen:
Sebaliknya, akuntansi manajemen difokuskan untuk kepentingan internal, di mana manajemen butuh informasi mendalam dalam mengambil keputusan operasional sehari-hari.

Laporan yang dihasilkan sangat membantu tim manajemen memahami detail biaya, menentukan strategi pemasaran, hingga mengalokasikan anggaran secara efisien.

Contoh: Laporan biaya produksi untuk menentukan harga jual atau anggaran promosi untuk departemen pemasaran.

2. Fokus informasi

Akuntansi Keuangan:
Akuntansi keuangan menampilkan rangkuman besar tentang performa keuangan perusahaan.

Fokusnya adalah menghasilkan laporan seperti neraca, laba rugi, hingga arus kas untuk satu perusahaan secara keseluruhan. Informasi yang tersaji biasanya ringkas dan dikompilasi untuk kebutuhan pihak eksternal.

Contoh: Neraca perusahaan dagang yang memperlihatkan total aset, utang, dan ekuitas.

Akuntansi Manajemen:
Sedangkan, akuntansi manajemen menyajikan data yang lebih detail dan analitis per unit bisnis, proyek, produk, atau departemen tertentu.

Laporan biasanya membedah laba, margin, atau efisiensi secara spesifik untuk membantu manajemen menindaklanjuti masalah di lapangan atau mengoptimalkan hasil setiap lini usaha.

Contoh: Perhitungan biaya per produk di pabrik sepatu atau analisis biaya dan laba dari setiap divisi restoran.

3. Waktu pelaporan

Akuntansi Keuangan:
Laporan keuangan umumnya dibuat pada periode tertentu yang sudah diatur, seperti setiap tahun, semester, atau kuartal, dan harus mematuhi standar formal yang berlaku.

Contoh: Laporan tahunan (annual report) perusahaan yang diumumkan untuk pemegang saham.

Akuntansi Manajemen:
Pelaporan akuntansi manajemen jauh lebih fleksibel, bisa dilakukan kapan saja sesuai kebutuhan, bahkan secara harian atau real-time.

Contoh: Laporan mingguan hasil penjualan tiap cabang toko atau rekap anggaran operasional bulanan oleh manajer keuangan.

4. Kebutuhan dan fungsi

Akuntansi Keuangan:
Laporan akuntansi keuangan sangat penting dalam memenuhi kepentingan pelaporan eksternal, proses audit, serta ketentuan hukum atau pajak.

Contoh: Laporan keuangan diaudit untuk kepentingan pajak.

Akuntansi Manajemen:
Sedangkan akuntansi manajemen lebih ditujukan untuk mendukung kebutuhan perencanaan, monitoring, dan pengendalian internal perusahaan.

Contoh: Laporan perbandingan anggaran dengan pengeluaran real.

5. Fokus waktu informasi

Akuntansi Keuangan:
Data yang dikumpulkan dan disajikan dalam akuntansi keuangan bersifat historis, yakni merekam aktivitas keuangan perusahaan di masa lalu.

Contoh: Laporan laba rugi tahun kemarin.

Akuntansi Manajemen:
Sejumlah besar data pada akuntansi manajemen justru bersifat prospektif, fokus pada perencanaan ke depan.

Contoh: Proyeksi cash flow bulan depan.

Baca juga: Pemakai Informasi Akuntansi: Siapa Sajakah Pemakainya?

6. Sifat dan kerahasiaan data

Akuntansi Keuangan:
Informasi yang dihasilkan bersifat terbuka, terstandarisasi, dan dapat diakses publik. Laporan keuangan harus menjaga akurasi dan obyektivitas demi kredibilitas kepada dunia luar.

Contoh: Laporan keuangan dipublikasikan ke website perusahaan.

Akuntansi Manajemen:
Data akuntansi manajemen biasanya bersifat rahasia, hanya digunakan untuk kepentingan internal. Informasi ini jadi alat strategis untuk manajer, sehingga tidak boleh didistribusikan sembarangan ke publik atau pesaing.

Contoh: Rencana pengurangan biaya produksi hanya diketahui manajer serta tim terkait.

7. Standar penyusunan

Akuntansi Keuangan:
Penyusunan laporan keuangan harus mematuhi standar akuntansi nasional maupun internasional, seperti PSAK, IFRS, atau GAAP, agar laporan dapat dibandingkan antar perusahaan maupun antar negara.

Contoh: Laporan keuangan disusun sesuai PSAK untuk audit eksternal.

Akuntansi Manajemen:
Laporan akuntansi manajemen dibuat lebih bebas, menyesuaikan kebutuhan dan preferensi tim manajemen, tanpa harus mematuhi standar penyusunan tertentu.

Contoh: Laporan evaluasi efisiensi berdasarkan template khusus manajemen.

8. Tipe data yang diolah

Akuntansi Keuangan:
Data yang diolah berfokus sepenuhnya pada aktivitas keuangan perusahaan. Semua perhitungan laba, rugi, aset, utang, dan modal didasarkan pada transaksi-transaksi yang bersifat finansial.

Contoh: Perhitungan laba kotor dan bersih seluruh perusahaan.

Akuntansi Manajemen:
Tidak hanya data keuangan, akuntansi manajemen juga melibatkan data non-finansial, seperti jumlah pelanggan, tingkat kepuasan, data produksi, efisiensi proses, serta faktor eksternal seperti kondisi pasar dan pesaing.

Contoh: Laporan matriks performa antar outlet beserta data keluhan pelanggan.

9. Tingkat kompleksitas

Akuntansi Keuangan:
Biasanya kompleksitas pembuatan laporan keuangan cukup moderat, karena prosesnya mengikuti acuan dan standar baku, sehingga lebih mudah dilakukan secara konsisten oleh berbagai perusahaan.

Contoh: Pembuatan laporan tahunan untuk seluruh perusahaan.

Akuntansi Manajemen:
Akuntansi manajemen kerap kali lebih kompleks dan menuntut kerja sama lintas divisi, serta pemahaman multidisiplin untuk membuat analisis dan simulasi proyeksi bisnis ke depan.

Contoh: Simulasi perhitungan scenario jika biaya operasional naik 10%.

Baca juga: 10 Asumsi Dasar Akuntansi sebagai Dasar Pembukuan Usaha Anda

Penutup

Memahami perbedaan akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen sangat penting agar perusahaan dapat menjalankan operasional dan mengambil keputusan dengan lebih tepat.

Kedua jenis akuntansi ini saling melengkapi akuntansi keuangan menjaga transparansi eksternal, sedangkan akuntansi manajemen memudahkan kontrol dan strategi internal.

Agar pencatatan keuangan bisnis Anda selalu rapi, cepat, dan minim risiko kesalahan, kini Anda bisa menggunakan Accurate Online.

Aplikasi bisnis terlengkap berbasis online ini akan menyelesaikan seluruh urusan akuntansi secara otomatis, cepat dan akurat.

Accurate Online akan mencatat setiap transaksi bisnis, mengelola arus kas, mengelola inventaris dan aset perusahaan, hingga menyajikan lebih dari 200 jenis laporan keuangan yang bisa diakses secara real-time kapanpun dan dimanapun Anda butuhkan.

Dengan begitu, operasional bisnis Anda akan berjalan lebih efektif dan efisien. Selain itu, Anda juga akan memiliki lebih banyak waktu untuk fokus pada pengembangan bisnis.

Jadi tunggu apa lagi? Klik tautan gambar di bawah ini untuk langsung mencoba dan menggunakan Accurate Online selama 30 hari, Gratis!

akuntansifooter-copy
Promo aol

Download E-Book Peluang Bisnis Potensial 2025

Inilah 3 Peluang Bisnis yang Diprediksi Bersinar di 2025.

Ibnu Ismail
Berawal dari hobi berkembang hingga profesi, tak sekedar fokus menulis di bidang ekonomi dan keuangan, saat ini Saya juga menggeluti SEO dan SEM secara lebih mendalam.

Artikel Terkait