Cara Menghitung Biaya Total dan Contoh Kasusnya
Ketika menjalani sebuah bisnis, kita tentu menginginkan pendapatan yang maksimal.
Salah satu cara yang dapat dilakukan ialah dengan mengelola biaya total. Apa itu biaya total? Bagaimana cara menghitung biaya total?
Biaya total dihitung dengan menggunakan rumus biaya total, di mana perlu memasukkan berbagai metrik untuk mendapatkan angka tertentu.
Angka tertentu dari biaya total inilah yang kemudian digunakan untuk menentukan profitabilitas bisnis.
Untuk lebih memahaminya, berikut ini penjelasan mengenai apa itu biaya total dan bagaimana cara menghitung biaya total, serta contoh kasus perhitungannya.
Daftar Isi
Apa Itu Biaya Total?
Sebelum masuk ke bagaimana cara menghitung biaya total mari kita pahami dulu apa makna dari biaya total.
Biaya total atau total cost adalah keseluruhan biaya tetap, termasuk biaya variabel yang harus dikeluarkan untuk memproduksi suatu barang dalam periode tertentu.
Di mana maksud dari periode tertentu tersebut adalah serangkaian proses dari mulai membeli bahan baku, mengolahnya, hingga mendistribusikan barang jadinya kepada konsumen.
Mengutip dari Wikipedia, biaya total (TC) adalah biaya finansial minimum untuk memproduksi sejumlah output.
Ini adalah total biaya produksi yang ekonomis dan terdiri dari biaya variabel ditambah biaya tetap dan mencakup input yang tidak dapat diubah dalam jangka pendek.
Biaya total dapat dijadikan sebagai acuan dalam melakukan perbandingan untuk mengevaluasi kedudukan produk di dalam pasar.
Apabila dalam peninjauan tersebut ditemukan bahwa biaya total dapat lebih murah dibandingkan kompetitor, maka harga produk bisa disesuaikan agar bisa bersaing dan bertahan di dalam pasar.
Perbandingan tersebut juga bisa dijadikan sebagai acuan apakah perusahaan perlu meningkatkan penjualan guna meningkatkan keuntungan.
Begitu pun ketika biaya total digunakan sebagai indikator kinerja perusahaan.
Secara keseluruhan, mengetahui cara menghitung biaya total dan besarannya dapat memberikan berbagai manfaat dan keuntungan, terutama dalam menentukan laba atau profit.
Baca juga: Perilaku Biaya (Cost Behavior): Pengertian, Cara Menghitung, dan Sifatnya
Cara Menghitung Biaya Total
Cara menghitung biaya total dapat dilakukan dengan menggabungkan biaya variabel dan biaya tetap dari penyediaan barang, yakni dengan menggunakan rumus berikut.
Total Cost = (Biaya Tetap Rata-Rata + Biaya Variabel Rata-Rata) x Jumlah Unit Produksi
Untuk menggunakan rumus ini, Anda perlu memperhatikan beberapa hal yang ditunjukkan dengan langkah berikut ini.
1. Pilih Produk yang akan Dianalisis
Apabila bisnis yang Anda jalankan menawarkan lebih dari satu produk, maka pilihlah terlebih dulu product line yang akan diperhitungkan biaya totalnya.
Hal ini dilakukan agar mendapatkan hasil yang sesuai dengan tujuan bisnis.
Baca juga: Pengertian Hidden Cost dan 7 Cara Mudah Menghitungnya
2. Hitung Biaya Tetap
Selanjutnya, Anda perlu mengetahui dan menentukan biaya tetap.
Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dan tidak dipengaruhi oleh jumlah produk maupun layanan/jasa yang diproduksi.
Contoh dari biaya tetap ini meliputi biaya sewa bangunan, biaya peralatan dan mesin, hingga biaya asuransi.
3. Hitung Biaya Variabel
Biaya variabel adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dan terpengaruh oleh jumlah produk yang diproduksi. Pengeluaran ini dapat berubah-ubah tergantung situasi di pasar.
Biaya ini patut diperhitungkan dalam cara menghitung biaya total secara keseluruhan.
Karena dapat berubah sewaktu-waktu, biaya ini sebaiknya dihitung dalam jangka waktu tertentu. Contoh dari biaya ini meliputi harga bahan baku, harga kemasan, dan biaya transportasi.
4. Hitung Jumlah Unit yang Akan Diproduksi
Nilai atau jumlah dari biaya total sangat bergantung pada banyaknya barang atau unit yang diproduksi dalam kurun waktu tertentu.
Oleh sebab itu, Anda perlu menghitung jumlah unit yang akan diproduksi. Namun, pastikan bahwa periode waktu yang digunakan untuk menghitung jumlah barang yang diproduksi,
Bersamaan dengan waktu yang digunakan untuk mengukur biaya tetap dan biaya variabel.
Untuk mempermudah proses penghitungan keuangan bisnis, sebaiknya Anda menggunakan Aplikasi Akuntansi dengan berbagai macam Fitur Keuangan yang dapat melakukan penghitungan otomatis sehingga laporan keuangan dapat dinikmati secara real-time.
Baca juga: Buat Laporan Keuangan secara Otomatis dengan Accurate Online
Contoh Kasus Perhitungan Biaya Total
Untuk lebih memahami cara menghitung biaya total, berikut ini contoh kasus sebagai penggambaran perhitungannya.
Perusahaan A memiliki biaya tetap produksi sebesar Rp30.000.000 dengan penjabaran sebagai berikut.
- Sewa gedung kantor Rp15.000.000 per bulan
- Sewa alat dan utilitas kantor Rp12.000.000 per bulan
- Tagihan listrik dan air Rp3.000.000 per bulan
Kemudian, untuk biaya variabel perusahaan A yaitu sebesar Rp20.000.000 dengan rincian sebagai berikut.
- Memproduksi barang sebanyak 1.000 unit, dengan harga per produk sebesar Rp30.000
- Membayar upah pekerja yang membantu proses produksi sebesar Rp10.000.000
- Membayar biaya pemasaran dan distribusi sebesar Rp5.000.000
Karena diketahui perusahaan A memproduksi barang sebanyak 1.000 unit, maka biaya tetap rata-rata adalah Rp30.000 (didapat dari Rp30.000.000/1.000),
Serta biaya variabel rata-rata adalah Rp20.000 (didapat dari Rp20.000.000/1.000).
Dengan detail biaya di atas, maka perhitungan biaya total perusahaan A adalah:
Biaya Total = (Biaya Tetap Rata-Rata + Biaya Variabel Rata-Rata) x Jumlah Unit Produksi
= (Rp30.000 + Rp20.000) x 1.000
= Rp50.000.000
Baca juga: Historical Cost Adalah: Pengertian dan Perbedaannya dengan Fair Value
Penutup
Biaya total adalah biaya aktual yang dikeluarkan perusahaan untuk memproduksi suatu barang dalam periode tertentu.
Cara menghitung biaya total dilakukan dengan menggabungkan biaya tetap rata-rata dan biaya variabel rata-rata, untuk kemudian dikalikan dengan jumlah unit yang diproduksi.
Mengetahui besaran biaya total dapat memberikan sejumlah manfaat dan keuntungan bagi perusahaan, terutama dalam menganalisa dan memaksimalkan profit atau laba yang mungkin dihasilkan.
Adapun setiap pengeluaran dan pendapatan perusahaan perlu dicatat sedetail mungkin dalam pembukuan.
Hal ini akan memudahkan pemantauan biaya dan mencegah kemungkinan pemborosan.
Anda bisa menggunakan software akuntansi dan bisnis Accurate Online yang dapat membuat proses pembukuan keuangan menjadi lebih cepat, akurat, dan otomatis.
Accurate Online menyediakan lebih dari 200 jenis laporan keuangan dan bisnis yang mudah untuk digunakan bahkan bagi pemula.
Karena berbasis cloud, Accurate Online juga bisa diakses kapan saja serta di mana saja. Berbagai fitur dan keunggulan pun tersedia secara lengkap, termasuk kepengurusan perpajakan seperti Pajak Penghasilan (PPh) dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
Jika tertarik untuk menggunakan Accurate Online secara gratis selama 30 hari, silahkan klik tautan gambar di bawah ini.