Depresiasi atau metode penyusutan aktiva tidak bisa terlepas dari keberadaan aset tetap.
Aset tetap adalah kekayaan perusahaan dengan usia pemakaian lebih dari satu tahun yang digunakan untuk operasional perusahaan dan bukan untuk dijual.
Seiring waktu, nilai aset tetap akan mengalami penyusutan, seperti bangunan dan mesin.
Pasalnya, semakin lama digunakan, bangunan dan mesin akan semakin rusak sehingga nilainya berkurang. Namun, hal ini tidak berpengaruh pada tanah karena nilainya akan terus naik.
Menurut Kementrian Keuangan, penyusutan aktiva terjadi sebagai proses yang sistematis atas nilai suatu aset tetap yang dapat mengalami penyusutan selama masa manfaat aset yang bersangkutan.
Secara singkat, metode penyusutan aset tetap adalah penghitungan biaya aset selama masa penggunaannya.
Penyusutan aktiva dapat diartikan sebagai nilai aset bisnis selama masa manfaatnya yang biasa dikenal dengan “depresiasi”.
Daftar Isi
Pengertian Penyusutan Aktiva Tetap

ilustrasi metode penyusutan aktiva. source envato
Penyusutan aktiva tetap adalah proses akuntansi untuk mengalokasikan biaya perolehan aset tetap berwujud, seperti mesin, kendaraan, atau gedung, secara sistematis selama masa manfaatnya.
Tujuan dari penyusutan adalah untuk mencerminkan penurunan nilai aset akibat penggunaan, keausan, atau faktor lain seperti perkembangan teknologi.
Penyusutan dicatat sebagai beban di laporan laba rugi setiap periode, sehingga membantu menggambarkan nilai wajar aset dalam laporan keuangan.
Penyusutan tidak melibatkan arus kas keluar nyata, tetapi penting untuk memastikan bahwa laporan keuangan perusahaan tetap akurat dan mencerminkan kondisi aset yang sesungguhnya seiring berjalannya waktu.
Baca juga: Jurnal Penyusutan: Pengertian dan Cara Membuatnya
Faktor yang Mempengaruhi Penyusutan Aktiva

ilustrasi metode penyusutan aktiva. source envato
Dalam dunia akuntansi dan manajemen aset, konsep penyustan aktiva adalah elemen kunci yang mempengaruhi bagaimana nilai harta tetap berkurang seiring berjalannya waktu.
Faktor-faktor yang memengaruhi penyusutan aktiva adalah pertimbangan penting dalam menghitung penurunan nilai aset perusahaan.
Kita akan membahas dengan rinci berbagai faktor yang memainkan peran penting dalam proses depresiasi, dan bagaimana pemahaman mendalam tentang faktor-faktor ini dalam pengelolaan aset dan laporan keuangan yang lebih akurat.
1. Harga Perolehan (Acquisition Cost)
Harga Perolehan adalah harga barang ditambah dengan semua biaya yang menyertainya.
Harga Perolehan menjadi dasar penghitungan besarnya penyusutan aktiva yang harus dikeluarkan dalam satu periode akuntansi (satu tahun).
Oleh karena itu, harga ini menjadi faktor yang paling pengaruh dalam biaya depresiasi.
2. Harga Buku Aset Tetap
Dalam metode penyusutan aktiva, harga buku aset tetap adalah hasil yang diperoleh dari harga Perolehan dikurangi jumlah penyusutan aset tetap.
3. Nilai Residu atau Nilai Sisa (Salvage Value)
Nilai residu adalah perkiraan nilai aset tetap yang akan masuk ke dalam kas jika aset tersebut dijual pada saat penarikan atau penghentian aset.
Nilai ini bergantung pada usia ekonomis aset tetap setelah dimanfaatkan. Namun, tidak semua aset tetap memiliki nilai residu.
4. Usia Ekonomis Aset (Economical Life Time)
Usia ekonomis aset terbagi menjadi dua, yaitu usia fisik dan usia fungsional. Usia fisik berhubungan dengan kondisi fisik aset itu.
Sedangkan usia fungsional berhubungan dengan manfaat yang dimiliki aset ketika digunakan.
Baca juga : Mengenal Laporan Arus Kas Lebih Jauh Beserta Contohnya
5 Metode Penyusutan Aset Tetap

ilustrasi metode penyusutan aktiva. source envato
Akuntansi mengenal 5 metode penyusutan, yaitu metode garis lurus, metode saldo menurun ganda, metode jumlah angka tahun, metode satuan jam kerja, dan metode satuan hasil produksi.
Berikut adalah penjelasan dari jenis-jenis penyusutan:
1. Metode Garis Lurus (Straight Line Method)
Metode garis lurus adalah metode penyusutan aktiva tetap yang biaya penyusutannya tetap sama setiap tahunnya hingga akhir usia ekonomis aset tetap tersebut.
Metode ini digunakan jika nilai ekonomis aset tetap terus sama setiap tahun. Fungsinya adalah untuk menyusutkan aset-aset yang manfaatnya tidak terpengaruh oleh besar kecilnya volume jasa atau produk yang diproduksi seperti peralatan kantor dan bangunan.
Ada dua cara menghitung penyusutannya, yaitu:
Menggunakan nilai sisa:
Depresiasi = (Harga Perolehan – Nilai Sisa) : Usia Ekonomis
Tanpa nilai sisa:
Depresiasi = Harga Perolehan : Umur Ekonomis
2. Metode Saldo Menurun Ganda
Metode Saldo Menurun Ganda adalah metode penyusutan aset tetap yang ditentukan berdasarkan persentase dari suatu harga buku pada tahun tertentu. Rumusnya adalah:
Depresiasi = { 2 x (100% : Usia Ekonomis) } x Harga Beli atau Nilai Buku
3. Jumlah Angka Tahun (Sum of the Year Digit Method)
Metode depresiasi aset ini berdasar pada jumlah angka tahun. Rumusnya adalah:
Depresiasi = Sisa Usia Penggunaan : Jumlah Angka Tahun x (Harga Perolehan Nilai Sisa)
4. Metode Satuan Jam Kerja (Service Hours Method)
Dengan metode ini, beban penyusutan aktiva tetap didasarkan pada jumlah satuan produk yang dihasilkan dalam periode tertentu. Rumusnya adalah:
Beban Depresiasi per Tahun = Jam Kerja yang Dapat Dicapai x Tarif Depresiasi Tiap Jam
Tarif Depresiasi Tiap Jam = Harga Perolehan Nilai Sisa : Jumlah Total Jam Kerja Penggunaan Aset Tetap
5. Metode Satuan Hasil Produksi (Productive Output Method)
Metode ini didasarkan pada jumlah satuan produk yang dihasilkan dalam periode tertentu. Rumusnya adalah:
Beban Depresiasi per Tahun = Jam Satuan Produk yang Dihasilkan x Tarif Depresiasi per Produk
Tarif Depresiasi per Satuan Produk = Harga Perolehan Nilai Sisa : Jumlah Total Produk yang Dihasilkan
Sampai di sini ini, kita telah menggali lebih dalam ke dalam metode depresiasi aktiva tetap, sebuah konsep penting dalam akuntansi yang mempengaruhi cara aset tetap direkam, dievaluasi, dan dinyatakan dalam laporan keuangan perusahaan.
Melalui pemahaman yang mendalam tentang berbagai metode penyusutan aset tetap, Anda dapat membuat keputusan yang lebih bijak dalam manajemen aset perusahaan dan menyajikan laporan keuangan yang lebih akurat.
Mengelola penyusutan aset tetap secara manual memang membutuhkan ketelitian dan waktu ekstra, apalagi jika perusahaan memiliki banyak jenis aset.
Dengan Software Akuntansi Accurate Online, Anda bisa:
- Mencatat seluruh aset tetap secara otomatis
- Mengatur masa manfaat, nilai residu, dan metode penyusutan yang digunakan
- Menghasilkan jurnal penyusutan secara otomatis setiap bulan atau tahun
- Membuat laporan nilai buku aset secara real-time
Cukup input data satu kali, Accurate Online akan mengurus seluruh proses depresiasi aset secara akurat dan sesuai standar akuntansi yang berlaku.
Baca juga : Pengertian Aset: Jenis, Klasifikasi, dan Berbagai Sifatnya yang Harus Anda Ketahui
Kelebihan dan Kekurangan dari Metode Penyusutan
1. Metode Garis Lurus (Straight Line Method)
Kelebihan:
- Perhitungan sederhana dan mudah dipahami.
- Beban penyusutan tetap setiap tahun, sehingga memudahkan perencanaan keuangan.
- Cocok untuk aset yang nilai manfaatnya relatif stabil dari tahun ke tahun.
Kekurangan:
- Tidak mencerminkan kondisi penggunaan aset yang sebenarnya jika manfaat aset berkurang lebih cepat di awal masa pakai.
- Kurang fleksibel untuk aset dengan penggunaan yang tidak konsisten.
Kapan Cocok Digunakan:
Aset kantor seperti meja, komputer, bangunan, peralatan administratif yang penggunaannya cenderung stabil sepanjang masa manfaatnya.
2. Metode Saldo Menurun Ganda (Double Declining Balance Method)
Kelebihan:
- Penyusutan lebih besar di awal masa manfaat, mencerminkan penurunan nilai aset yang lebih cepat.
- Membantu perusahaan mempercepat pengurangan beban pajak di tahun-tahun awal penggunaan aset.
Kekurangan:
- Perhitungan lebih rumit dibanding metode garis lurus.
- Di akhir masa manfaat, nilai buku bisa sangat kecil tapi tidak pernah mencapai nol.
Kapan Cocok Digunakan:
Aset teknologi atau mesin produksi yang cepat usang, misalnya mesin pabrik, kendaraan operasional, atau alat elektronik.
3. Metode Jumlah Angka Tahun (Sum of the Year Digit Method)
Kelebihan:
- Memberikan beban penyusutan lebih besar di awal seperti saldo menurun, tetapi dengan pola yang lebih terkontrol.
- Lebih akurat untuk aset yang mengalami penurunan manfaat signifikan di tahun-tahun awal.
Kekurangan:
- Perhitungan lebih rumit dibanding garis lurus.
- Tidak semua perusahaan nyaman menggunakan metode ini tanpa dukungan sistem akuntansi yang baik.
Kapan Cocok Digunakan:
Aset yang cepat menurun produktivitasnya namun masih digunakan dalam waktu panjang, seperti kendaraan berat, alat berat konstruksi, atau mesin industri.
4. Metode Satuan Jam Kerja (Service Hours Method)
Kelebihan:
- Menyusutkan aset berdasarkan penggunaan aktual, sehingga lebih mencerminkan kondisi nyata.
- Fleksibel dan adil, karena lebih banyak dipakai = lebih besar beban depresiasinya.
Kekurangan:
- Membutuhkan pencatatan jam kerja yang akurat.
- Tidak semua aset mudah diukur jam penggunaannya.
Kapan Cocok Digunakan:
Aset berbasis operasional seperti mesin produksi, generator listrik, atau alat berat yang penggunaannya dihitung berdasarkan jam kerja.
5. Metode Satuan Hasil Produksi (Productive Output Method)
Kelebihan:
- Depresiasi berbasis output produksi, sehingga sangat mencerminkan produktivitas aset.
- Ideal untuk bisnis berbasis produksi massal.
Kekurangan:
- Membutuhkan pencatatan unit produksi yang akurat setiap periode.
- Tidak cocok untuk aset yang manfaatnya tidak bergantung pada volume produksi.
Kapan Cocok Digunakan:
Aset manufaktur seperti mesin cetak, mesin pengemasan, atau peralatan produksi pabrik yang outputnya bisa diukur per unit produk.
Baca juga: Mengenal Metode Depresiasi dalam Akuntansi
Kesimpulan
Dengan mengeksplorasi metode depresiasi aset, Anda telah melangkah lebih dekat menuju pemahaman yang lebih luas tentang aspek-aspek kunci dalam manajemen aset.
Pemahaman yang kuat tentang metode ini akan membantu perusahaan Anda dalam mengoptimalkan penggunaan aset, menjaga konsistensi laporan keuangan, dan memastikan kepatuhan terhadap peraturan akuntansi.
Metode Penyusutan aktiva adalah metode yang digunakan untuk mengurangi nilai aset tetap karena beberapa faktor, seperti usia, penggunaan, dan sejenisnya.
Metode ini memiliki beberapa jenis yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.
Jika Anda merasa kesulitan dalam menghitung depresiasi aset dan penghitungan lainnya yang berhubungan dengan aset, Anda bisa menggunakan software akuntansi yang memiliki fitur penghitungan aset seperti Accurate Online.
Accurate Online adalah software akuntansi buatan anak bangsa yang sangat cocok digunakan untuk semua jenis bisnis di Indonesia.
Hal ini dikarenakan Software Akuntansi dan Bisnis Accurate Online memiliki fitur-fitur terbaik yang sesuai dengan kebutuhan usaha di Indonesia, seperti penghitungan aset secara otomatis, penghitungan pajak, laporan keuangan terlengkap, penghitungan gaji karyawan, dan masih banyak lagi.
Anda bisa mencoba menggunakan Accurate Online selama 30 hari melalui klik tautan pada gambar di bawah ini: