Metode Garis Lurus, Cara Yang Mudah Dan Sederhana Untuk Menghitung Nilai Penyusutan
Straight line method atau metode garis lurus adalah salah satu dari 4 cara yang paling sederhana dan paling banyak digunakan untuk menghitung nilai penyusutan aset tetap, seperti peralatan dan bangunan.
Nah, pada kesempatan kali ini, mari kita bahas lebih dalam tentang metode garis lurus dalam menghitung penyusutan akuntansi
Pengertian Metode Garis Lurus
Sebelum kita membahas lebih dalam tentang metode garis lurus dalam menghitung penyusutan. Maka kita harus mengetahui dulu tentang pengertian penyusutan. Jadi, penyusutan adalah suatu pemindahan biaya dari beban secara berkala dan sistematis selama masa fungsinya.
Setiap aset tetap akan memberikan kehilangan kemampuannya untuk memberikan jasa seiring dengan berjalannya waktu. Sehingga, biaya perolehan aktiva harus dipindahkan ke akun beban
Berbagai faktor yang menyebabkan penurunan pada kemampuan aktiva tetap untuk menyediakan jasa bisa dianalisis sebagai suatu penyusutan ataupun penyusutan secara fungsi.
Penyusutan fisik ini terjadi karena adanya penggunaan dan disebabkan oleh cuaca yang tidak menantu. Penyusutan fungsional ini terjadi saat aset tetap sudah tidak lagi mampu menyediakan jasa pada tingkatan yang diharapkan.
Contoh sederhananya adalah personal komputer yang dibuat pada tahun 1980 an belum menyediakan hubungan internet. Berbagai kemajuan teknologi yang terjadi pada abad ini menyediakan penyusutan fungsional sehingga menjadi penyebab utama terjadinya penyusutan.
Lantas, apakah kita bisa mempunyai lebih banyak bila kita menyusutkan motor ataupun mobil kita? Tentu saja jawabannya adalah tidak.
Penyusutan tidak mampu memengaruhi arus kas perusahaan. Begitu juga penyusutan, tidak akan mempengaruhi arus kas perusahaan, namun beban penyusutan bisa dikurangi untuk menghitung laba bersih.
Baca juga: 7 Rumus dalam Akuntansi untuk Mengetahui Keuntungan Bisnis Anda
Cara Membuat Jurnal Penyusutan
Ayat jurnal penyesuaian dibuat untuk mencatat penyusutan yang umumnya dibuat setiap akhir bulan ataupun pada akhir tahun. Ayat jurnal ini akan mendebit beban penyusutan dan mengkredit akun kontra aset yang bernama akumulasi penyusutan atau penyisihan untuk penyusutan.
(Dr) Beban Penyusutan
(Cr) Akumulasi Penyusutan
Penggunaan akun pada kontra aset memungkinkan adanya biaya awal dalam akun aset tetap menjadi tidak berubah.
Kesalahan Pengertian Penyusutan dalam Akuntansi
Setidaknya ada dua kesalahan pengertian pada istilah penyusutan yang sangat sering terjadi, yakni:
1. Penyusutan dan Penurunan Nilai Pasar Aset
Istilah penyusutan seperti yang digunakan di dalam dunia akuntansi sering disalah artikan karena isitilah ini sama dalam dunia bisnis dalam menjelaskan penurunan nilai pasar pada suatu aset.
Namun, jumlah biaya aset tetap yang tidak digunakan dan dilaporkan didalam neraca tidak akan sama dengan jumlah yang direalisasikan dari penjualannya. Aktivitas tetap umumnya disimpan agar bisa digunakan, bukan untuk dijual lagi.
Untuk itu, bila kita asumsikan bersama, perusahaan yang melakukan usaha secara berkelanjutan, maka keputusan dalam menjual aktiva tetap ini akan berdasarkan pada fungsi aset untuk perusahaan, bukan pada nilai pasar.
2. Jumlah Kas untuk Mengganti Kekurangan Kemampuan Aset
Salah pemahaman lainnya yang biasa ditemukan adalah akuntansi untuk penyusutan. Berarti di dalamnya menunjukkan jumlah kas yang dibutuhkan untuk bisa mengganti aset tetap setelah aset mengalami pengurangan kemampuan dalam menyediakan jasa.
Kesalahan seperti ini kemungkinan disebabkan oleh penyusutan, berbeda dengan beban pada umumnya, hal ini tidak membutuhkan pengeluaran kas pada periode pembukuan. Ayat jurnal periodik akan memindahkan biaya aset tetap ke akun beban penyusutan agar tidak menyebabkan kenaikan ataupun penurunan di dalam akun kas.
3. Faktor – faktor yang Menentukan Perhitungan Beban Penyusutan
Terdapat tiga faktor yang mampu menentukan jumlah beban penyusutan yang akan diakui pada setiap periode, yakni biaya awal aktiva tetap, masa fungsi yang diharapkan, serta estimasi nilai pada akhir masa fungsi (nilai residu, nilai sisa)
-
Mengenal Nilai Residu / Nilai Sisa (residual value)
Nilai residu atau sisa aktiva tetap di dalam akhir masa kegunaan yang diharapkan harus bisa diperkiraan ketika aktiva disiapkan untuk bisa menyediakan jasa, maka biaya awalnya harus dibagi selama masa fungsinya sebagai beban penyusutan.
Namun, bila aset tetap diharapkan memiliki nilai residu yang dirasa signifikan, maka selisih pada biaya awal dan nilai residunya akan disebut dengan biaya aset yang dapat menyusut menjadi jumlah yang dibagi selama masa fungsi aset sebagai beban penyusutan.
Masa fungsi yang diharapkan dari aktiva tetap pun harus diperkirakan pada aset yang disiapkan untuk menyediakan jasa. Estimasi masa fungsi dari aset ini diharapkan bisa berasal dari berbagai asosiasi perdagangan dan publikasi lain.
Metode Garis Lurus dalam Akuntansi
Metode garis lurus penyusutan aset tetap adalah suatu metode perhitungan penyusutan aset tetap yang mampu menghasilkan jumlah beban penyusutan yang sama untuk setiap periode pembukuan selama masa fungsi aset tersebut.
Metode garis lurus sederhana dan digunakan secara luas oleh berbagai perusahaan. Lantas, bagaimana cara menghitung nilai penyusutan dengan metode garis lurus?
Sesuai dengan penjelasan metode garis lurus di atas, maka secara sederhana cara untuk menghitung nilai penyusutan aktiva tetap dengan menggunakan rumus berikut:
Dengan menggunakan rumus sederhana, nilai penyusutan didapatkan dengan mengurangi biaya perolehan aset tetap dengan nilai residu, lalu membagi nilai tersebut dengan jumlah estimasi masa fungsinya.
Ketika aset hanya digunakan untuk beberapa waktu selama satu tahun, maka penyusutan tahunan itu dihitung secara proporsional. Agar bisa semakin mudah dalam menerapkan metode garis lurus, maka penyusutan tahunan bisa diubah menjadi persentase pada biaya yang bisa disusutkan.
Persentase ini bisa ditentukan dengan membagi 100% dengan jumlah tahun masa fungsi dari aset. Contohnya masa fungsinya adalah 20 tahun, diubah menjadi 5%, hasil dari 100% ; 20 tahun. Lalu, 8 tahun tadi diubah menjadi 12,5%, hasil dari perhitungan 100% ; 8 tahun.
Contoh Soal dan Jawaban Metode Garis Lurus
Katakanlah biaya perolehan aset tetap yang bisa disusutkan adalah 24, sedangkan estimasi nilai residunya adalah 2 juta, dan estimasi masa fungsinya adalah 5 tahun. Maka nilai penyusutan tahunannya adalah sebagai berikut:
Jawaban:
Penyusutan tahunan:
= (Biaya perolehan aset tetap – estimasi nilai residu) : Estimasi masa kegunaan
= (Rp 24.000.000 – Rp 2.000.000) : 5 tahun
= Rp 4.400.000
Alternatif dengan cara lain:
Jika ingin menggunakan persentase, jika nilai penyusutan tahunan sebanyak Rp 4.400.000. bisa dihitung dengan mengalikan biaya perolehan pada tiap aset tetap yang bisa disusutkan sebanyak Rp 22.000.000 sebesar 20%, yakni hasil perhitungan dari 100% yang dibagi dengan 5 tahun.
2. Contoh soal penyusutan fiskal metode garis lurus
Katakanlah tahun fiskal berakhir di tanggal 31 Desember, dan aset tetap dalam contoh soal pertama siap untuk menyediakan jasa di tanggal 01 Oktober. Lantas, berapakah nilai penyusutan tahun fiskal dengan metode garis lurus?
Jawaban:
Penyusutan pada tahun fiskal pertama adalah Rp 1.100.000, nilai sebesar ini didapatkan dari perhitungan seperti berikut ini:
= Rp 4.400.000 X ( 3/12) = Rp 1.100.000
C. Contoh soal 3:
Berbagai alat yang didapatkan pada awal tahun dengan biaya sebanyak Rp 125.00.000 mempunyai nilai residu sebanyak Rp 5.000.000 dan perkiraan masa fungsinya adalah 10 tahun. Maka,
- Berapakah biaya yang dapat disusutkan
- Berapakah tingkat penyusutan garis lurus
- Berapakah beban penyusutan garis lurus tahunan
Jawaban:
#a. Rp 125.000.000 – Rp 5.000.000 = Rp 120.000.000
#b. 100% : 10 tahun = 10%
#c. Rp 120.000.000 X 10% = Rp 12.000.000
Atau
= Rp 120.000.000 : 10 tahun = Rp 12.000.000
Baca juga: Akumulasi Penyusutan, Hal Penting yang Harus Dihitung dalam Perusahaan
Penutup
Demikianlah penjelasan dari kami tentang metode garis lurus. Jadi, bisa kita simpulkan bahwa metode garis lurus penyusutan aset tetap adalah suatu metode perhitungan penyusutan aset tetap yang mampu menghasilkan jumlah beban penyusutan yang sama untuk setiap periode pembukuan selama masa fungsi aset tersebut.
Untuk cara perhitungannya, Anda bisa mengikuti rumus yang sudah kami berikan di atas, namun bila itu terlalu sulit dan Anda tidak memiliki waktu untuk menghitung nya, Anda bisa menggunakan software akuntansi dari Accurate Online.
Aplikasi ini akan membantu seluruh kegiatan akuntansi Anda dengan mudah dan cepat karena tampilan dashboard di dalamnya yang sangat sederhana. Selain itu, fitur di dalamnya juga sangat lengkap, sehingga akan semakin memudah Anda dalam melakukan bisnis.
Tertarik? Anda bisa langsung menggunakan Accurate Online secara gratis selama 30 hari dengan klik tautan gambar di bawah ini.
Seorang lulusan S1 ilmu akuntansi yang suka membagikan istilah, rumus, dan berbagai hal yang berkaitan dengan dunia akuntansi lewat tulisan.