Rumus Menghitung ROE dan Pengertian Lengkap Return On Equity
Para investor memiliki keberanian untuk menginvestasikan uangnya pada suatu perusahaan dengan menggunakan rumus ROE. Hal tersebut berfungsi agar kelayakan suatu perusahaan untuk diberikan modal kerja dapat diketahui.
Para investor tersebut tentunya tidak ingin mengambil resiko dengan menanamkan modal pada suatu perusahaan yang tidak berpotensi untuk berkembang. Bukan tidak mungkin, suatu saat akan mengalami kebangkrutan, dan itu akan merugikan.
Rumus ROE sering dijadikan acuan oleh para investor untuk melihat perkembangan perusahaan selama beberapa tahun ke depan. Dengan demikian, mereka bisa memprediksi besaran laba yang akan didapatkan dari uang yang mereka investasikan tersebut.
Berdasarkan hal tersebut, bagi anda yang ingin menginvestasikan uang anda dalam suatu perusahaan. Hendaknya mengetahui lebih jelas kelayakan perusahaan tersebut, serta gunakan rumus ROE untuk menghitungnya.
Baca juga: Apa itu Capital Expenditure? Berikut Pengertian Lengkapnya
Definisi ROE
ROE atau singkatan dari Return On Equity merupakan indikator para investor untuk melihat kelayakan usaha dari perusahaan yang ditanami modal. Untuk mengetahui persentase ROE digunakan rumus ROE. Sehingga dapat diketahui seberapa besar kelayakan usahanya.
Rasio atau indikator dari hasil penilaian ROE, digunakan untuk menganalisa kemampuan usaha dapat bertahan selama beberapa tahun ke depan. Dengan demikian, para investor bisa menentukan keputusan yang terbaik yang akan diambil mengenai kebijakan tersebut.
Komponen ROE
Dalam perhitungan ROE itu sendiri, terdapat beberapa komponen yang penting untuk diketahui agar rumus mudah dihitung, serta dapat digunakan untuk memprediksi perusahaan di masa depan. Komponen-komponen pada ROE antara lain:
1. Laba Bersih
Untuk mengetahui skema perhitungan laba bersih, maka terlebih dahulu mengetahui jumlah penjualan yang dilakukan dalam satu periode akuntansi. Laba bersih dapat diketahui setelah penyusunan laporan keuangan.
2. Prive
Pengambilan modal seringkali dilakukan oleh pemilik perusahaan untuk kepentingan pribadinya. Dengan demikian, dalam laporan keuangan terjadi perubahan modal yang tentunya berpengaruh pada penyusunan neraca dan perhitungan rumus ROE.
3. Modal Awal
Besarnya modal awal pada saat pendirian perusahaan, akan berpengaruh pada laporan perubahan modal setelah ditambah dengan penjualan. Dengan demikian, besarnya modal awal merupakan komponen yang harus diketahui untuk menghitungnya rumus ROE.
Baca juga: Pengertian Biaya Penyusutan dan 3 Metode Penghitungannya
4. Pendapatan Atau Penjualan
Untuk mengetahui besaran laba bersih, yang digunakan untuk tolak ukur perhitungan ROE, harus diketahui terlebih dahulu jumlah penjualan yang telah diakumulasikan dengan jumlah uang. Besarnya penjualan akan dilaporkan dalam laporan laba rugi perusahaan, yang akan digunakan sebagai acuan untuk menghitung ROE.
5. Biaya atau Beban
Komponen ini menjadi penentu besaran laba rugi, yang dapat digunakan untuk menghitung ROE. Dengan kata lain, perhitungan ROE walau tampak sederhana, namun harus melewati beberapa perhitungan laporan keuangan agar dapat diketahui nilai ROE dengan pasti.
Baca juga: Apa Itu Biaya Variabel Berikut Pengertian dan Perbedaannya
Manfaat Mengetahui Return On Equity
Bagi anda yang baru pertama kali bergerak di bidang bisnis penanaman modal, dan masih awam mengenai cara perhitungan rumus ROE. Untuk itu anda wajib tahu mengenai manfaat dari perhitungan rumus tersebut. Berikut ini beberapa manfaat dari perhitungan ROE :
1. Mengetahui Kinerja Perusahaan dalam Memaksimalkan Modal
Dari neraca akuntansi, dan laporan keuangan, bisa diketahui penggunaan modal yang dioptimalisasikan dengan menggunakan perhitungan ROE. Walaupun laba tersebut tinggi, namun bukan berarti menunjukan optimalisasi modal. Oleh karenanya, salah satu manfaat menggunakan perhitungan ROE.
2. Mengetahui Kelayakan Usaha
Dengan menganalisa laporan keuangan dan memperhitungkan ROE, maka dapat diprediksi usaha tersebut layak untuk ditanami modal atau tidak, serta memberikan keuntungan kepada penanam modal atau tidak. Usaha tersebut memiliki kelayakan atau tidak untuk ditanami modal.
3. Dapat Memprediksi Perkembangan Perusahaan di Masa Depan
Berangkat dari laporan keuangan dan memperhitungkan ROE maka bisa diprediksi perkembangan perusahaan selama beberapa tahun ke depan. Perusahaan mampu bertahan berapa lama, atau bahkan terjadi kebangkrutan. Oleh sebab itu, hal ini harus dipertimbangkan oleh investor.
Baca juga: Mengenal Pengertian dan Perbedaan Hutang Piutang dalam Akuntansi
4. Mengetahui Kinerja Manajemen Operasional
Prediksi ROE meliputi komponen biaya yang dikeluarkan. Oleh sebab itu, dapat mengetahui optimalisasi kinerja manajemen operasional. Dengan demikian, bisa dijadikan sarana evaluasi atas besaran biaya operasional yang dikeluarkan untuk kegiatan produksi.
5. Mengetahui Persentase Laba yang Akan Diterima
Perhitungan ROE dilakukan dengan persentase. Dengan demikian, laba yang akan diterima oleh investor dari setiap rupiah modal yang ditanam nya, dihitung berdasarkan persentase laba tersebut. Sehingga, investor lebih mudah memperhitungkan jumlah keuntungan yang akan diterima.
Pentingnya untuk mengetahui kapabilitas perusahaan dengan menggunakan rumus ROE, maka sebagai seorang investor, anda akan mendapatkan manfaat sesuai dengan yang telah dijelaskan sebelumnya. Dengan demikian, anda bisa menentukan keputusan atas yang tepat terhadap perusahaan tersebut.
Baca juga: Pengertian Neraca Saldo, Fungsi, dan Contohnya Pada Bisnis
Contoh Soal Dan Rumus Menghitung Return On Equity
Jika anda masih bingung, mengenai tata cara perhitungan ROE, berikut ini akan kami berikan beberapa contoh soal dilengkapi dengan cara menghitung ROE agar anda lebih memahaminya. Rumus ROE adalah (Laba Bersih / Modal) X 100%
Contoh Soal 1
Mawar dan PT. Melati bergerak di bidang usaha percetakan. Dalam satu periode akuntansi, ditemukan data sebagai berikut :
Fundamental | PT Mawar | PT Melati |
---|---|---|
Modal | 50.000.000 | 150.000.000 |
Hutang | 25.000.0000 | 50.000.000 |
Total Aset | 75.000.000 | 150.000.000 |
Laba Usaha | 150.000.000 | 150.000.000 |
Perhitungan ROE dari contoh soal di atas adalah :
ROE PT. Mawar (25.000.000/50.000.000) X 100 % = 50%
ROE PT. Melati (50.000.000/150.000.000)x 100%=30%
Perhitungan ROE dihitung berdasarkan persentase. Semakin mendekati 100%, maka perusahaan tersebut bisa mengoptimalkan penggunaan modal. Namun, apabila perhitungan ROE lebih kecil dari 100%,maka perusahaan tersebut kurang bisa memanfaatkan modal.
Dengan demikian, dari contoh soal di atas dapat diketahui, bahwa PT. Mawar bisa mengoptimalisasikan modal. Terbukti dengan perhitungan ROE nya sebesar 50 %. Dibandingkan dengan PT. Melati perhitungan ROE sebesar 30%,sehingga kurang bisa mengoptimalkan modal. Walaupun laba bersihnya lebih besar dari PT. Mawar.
Optimalisasi penggunaan modal tersebut sangat penting untuk dilaporkan kepada para investor. Pasalnya, investor tidak hanya menginvestasikan modal semata, tetapi juga kepercayaan. Seberapa besar perusahaan dapat mengemban kepercayaan yang diberikan oleh para investor.
Baca juga: Punya banyak Unit Bisnis, Departemen, dan Proyek? Coba Fitur Cost and Profit Center
Contoh Soal 2
Langit Biru bergerak pada bidang usaha dagang sepatu olahraga. Modal awal dari para investor pada tanggal 31 Desember 2018 yaitu sebesar Rp600.000.000. Dari hasil perhitungan periode akuntansi terdapat laba bersih sebesar Rp1.000.000.000. Pada tgl 31 Desember 2019 ekuitas modal akhir didapat sebesar 800.000.000.
Langkah pertama
Menghitung ekuitas rata-rata pemegang saham (SEAvg) ,maka nilai ekuitas rata-rata pemegang saham adalah Rp600.000.000 +800.000.000 =Rp1.400.000.000. Jumlah tersebut dibagi 2, yaitu Rp1.400.000 / 2=700.000.
Langkah kedua
Menentukan besaran ROE Laba bersih / SEAvg X 100% = (1.000.000.000 / 700.000) X 100% = 142%.
Hal tersebut berarti setiap pemegang saham, akan memperoleh laba sebesar 142% dari nilai uang yang diinvestasikan. Nilai ROE diatas 100%, memiliki kelayakan usaha yang baik. Sehingga, apabila menginginkan investasi yang dapat menuai keuntungan, maka perhitungkan nilai ROE yang mendekati angka 100%.
Angka yang menunjukan 142% berarti perusahaan memiliki kelayakan usaha, serta prospek yang cukup bagus. Sebaiknya untuk menghindari nilai ROE dibawah 100%, bahkan 5% karena hal tersebut menunjukan bahwa perusahaan tersebut tidak layak untuk ditanami modal.
Baca juga: Mengetahui Apa itu Stock Opname secara Lengkap
Itulah penjelasn lengakap dan pengertian Return On Equity secara mendalam,. Bagi anda yang ingin memulai bisnis untuk menginvestasikan modal, maka sebaiknya memahami rumus ROE terlebih dahulu. Dengan demikian, anda tidak akan menginvestasikan uang anda pada perusahaan yang salah, yang justru tidak akan memberikan keuntungan.
Jika Anda pemilik bisnis, menghitung ROE adalah salah satu hal yang bisa Anda lakukan untuk memastikan bisnis Anda berkembang dan melakukan evaluasi untuk pengembangan bisnis ke depannya.
Kesulitan dalam menghitung ROE? Anda bisa mencoba menggunakan software akuntansi yang memiliki fitur penghitungan dalam berbagai metrik keuangan dan pembuatan berbagai laporan keuangan terlengkap seperti Accurate Online.
Accurate Online adalah software akuntansi berbasis cloud yang telah digunakan oleh lebih 300 ribu pengguna dari berbagai jenis bisnis di Indonesia. Tertarik?
Anda bisa mencoba menggunakan Accurate Online secara gratis selama 30 hari melalui tautan pada gambar di bawah ini:
Seorang lulusan S1 ilmu akuntansi yang suka membagikan istilah, rumus, dan berbagai hal yang berkaitan dengan dunia akuntansi lewat tulisan.