Harga pokok produksi adalah unsur yang harus tercatat di dalam sebuah laporan keuangan.
Karena di dalamnya terdapat berbagai macam daftar biaya yang bisa menjadi tolak ukur penjualan produk perusahaan.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini akan diuraikan tentang pengertian harga pokok produksi.
Lengkap dengan unsur dan cara penghitungannya, berikut kita akan bahas lebih jauh.
Daftar Isi
Apa itu Harga Pokok Produksi?
Pengertian harga pokok produksi adalah daftar biaya produksi yang harus dikeluarkan perusahaan pada periode tertentu.
Harga Pokok Produksi meliputi banyak hal di dalamnya, seperti:
- biaya pengadaan bahan baku,
- alat produksi,
- bahan pendukung produksi dan lain sebagainya.
Jika harga pokok ini sudah ketemu, pihak perusahaan akan lebih mudah untuk menentukan harga produk.
Paling tidak, harga produk yang akan dijual sudah diperhitungkan secara cermat antara laba dan rugi yang bakal muncul dari penjualan yang dilakukan.
Harga Pokok Produksi menurut para ahli:
Menurut Susilowati (2009), harga pokok produksi adalah seluruh pembiayaan yang dibebankan pada produk dan jasa yang dapat diukur dalam bentuk uang yang akan diserahkan.
Lain lagi menurut Supriyono (2013), harga pokok produksi merupakan jumlah uang yang akan dibayarkan dalam rangka untuk memiliki produk atau jasa yang diperlukan sebagai sarana untuk menghasilkan keuntungan.
Jika membaca dari pengertian di atas, bisa ditarik kesimpulan kalau definisi harga pokok produksi ialah akumulasi dari biaya yang akan dikeluarkan oleh perusahaan dalam rangka menghasilkan produk/jasa yang akan dijual.
Baca juga : Contoh Laporan Harga Pokok Produksi dan Cara Buatnya
Laporan Harga Pokok Produksi
Laporan Harga Pokok Produksi adalah laporan keuangan yang disusun oleh perusahaan manufaktur untuk menghitung total biaya produksi selama satu periode tertentu.
Laporan ini mencakup semua biaya yang terkait dengan produksi barang, seperti biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik, serta perubahan dalam persediaan barang dalam proses.
Komponen Laporan Harga Pokok Produksi:
- Bahan Baku Langsung: Biaya bahan baku yang digunakan dalam produksi selama periode tersebut.
- Tenaga Kerja Langsung: Upah yang dibayarkan kepada pekerja yang terlibat langsung dalam proses produksi.
- Biaya Overhead Pabrik: Semua biaya produksi lainnya yang tidak termasuk dalam bahan baku dan tenaga kerja langsung, seperti biaya pemeliharaan, listrik, depresiasi mesin, dan lainnya.
- Persediaan Barang dalam Proses: Selisih antara persediaan awal dan akhir barang setengah jadi yang mempengaruhi total biaya produksi.
Elemen Harga Pokok Produksi
Unsur-unsur yang harus diperhitungkan dalam penentuan harga pokok produk ada tiga.
Yaitu, biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung dan yang terakhir adalah biaya overhead pabrik atau perusahaan. Ini dia penjelasan tentang ketiganya:
Harga pokok produksi merupakan salah satu perhitungan utama untuk menentukan total Harga Pokok Penjualan untuk perusahaan manufaktur.
Salah satu metode akuntansi standar untuk menghitung harga pokok yang akurat adalah penggunaan 3 unsur dalam menentukan harga pokok produk.
Ada tiga unsur biaya utama yang termasuk dalam jadwal:
1. Biaya Bahan Baku Langsung
Empat angka sangat penting untuk perhitungan harga pokok produk dan mereka mengandalkan sistem manajemen bahan baku untuk memiliki titik awal yang akurat. Ini adalah:
- menghitung bahan baku,
- biaya bahan baku yang dibeli,
- total bahan baku yang ada di akhir periode, dan
- mengakhiri persediaan bahan baku.
2. Biaya Tenaga Kerja
Ini mungkin yang paling mudah dilacak. Praktik akuntansi standar dan catatan penggajian memastikan bahwa ini adalah penghitungan yang mudah diperoleh.
Namun, ini harus mencakup tidak hanya upah langsung yang dibayarkan tetapi biaya manfaat yang terkait dengan tenaga kerja yang terlibat dalam produksi.
3. Biaya Tidak Langsung / Overhead Manufaktur
Ini bisa menjadi informasi yang paling menantang untuk dikumpulkan. Biaya paralel dengan biaya langsung meliputi:
- Bahan tidak langsung: dari perlengkapan kantor hingga bagian perbaikan untuk peralatan pabrik.
- Tenaga kerja tidak langsung: sumber daya manusia, akuntansi, pembelian, personil pemeliharaan fasilitas, manajemen.
Biaya overhead lainnya termasuk:
- Depresiasi bangunan pabrik
- Depresiasi peralatan pabrik
- Asuransi dan pajak pada setiap bangunan pabrik
Manfaat dan Tujuan Harga Pokok Produksi
Cara Menghitung Harga Pokok Produksi
Harga Pokok Produksi adalah total biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk menghasilkan suatu barang jadi dalam satu periode.
Berikut adalah cara menghitung Harga Pokok Produksi:
Rumus Harga Pokok Produksi (HPP)
HPP = Bahan Baku Langsung + Biaya Tenaga Kerja Langsung + Biaya Overhead Pabrik + (Persediaan Awal Barang dalam Proses – Persediaan Akhir Barang dalam Proses)
Cara Menghitung Harga Pokok Produksi
Langkah-langkah untuk menghitung HPP adalah:
- Hitung total biaya bahan baku langsung: Hitung semua biaya bahan baku yang digunakan selama proses produksi.
- Hitung biaya tenaga kerja langsung: Menjumlahkan seluruh biaya tenaga kerja yang bekerja langsung dalam proses produksi.
- Hitung biaya overhead pabrik: Meliputi semua biaya operasional selain bahan baku dan tenaga kerja langsung, seperti biaya listrik, depresiasi, dll.
- Hitung persediaan awal dan akhir barang dalam proses: Jika ada barang setengah jadi dari periode sebelumnya, hitung dan tambahkan ke biaya produksi awal dan kurangi dengan persediaan akhir.
Contoh Harga Pokok Produksi Perusahaan Manufaktur
Contoh Perusahaan Manufaktur Sepatu:
Data yang tersedia:
- Bahan Baku Langsung = Rp 100.000.000
- Biaya Tenaga Kerja Langsung = Rp 50.000.000
- Biaya Overhead Pabrik = Rp 30.000.000
- Persediaan Awal Barang dalam Proses = Rp 10.000.000
- Persediaan Akhir Barang dalam Proses = Rp 5.000.000
Penghitungan:
- Bahan Baku Langsung = Rp 100.000.000
- Biaya Tenaga Kerja Langsung = Rp 50.000.000
- Biaya Overhead Pabrik = Rp 30.000.000
- Persediaan Awal Barang dalam Proses = Rp 10.000.000
- Persediaan Akhir Barang dalam Proses = Rp 5.000.000
Harga Pokok Produksi:
HPP = (100.000.000+50.000.000+30.000.000+10.000.000)−5.000.000
HPP=Rp190.000.000−Rp5.000.000 =
Jadi, total Harga Pokok Produksi untuk perusahaan manufaktur sepatu dalam contoh ini adalah Rp 185.000.000.
Untuk penjelasan yang lebih lengkap Anda dapat membaca artikel yang berikut:
Baca juga: Rumus, Cara Menghitung Harga Pokok Produksi, dan Contoh
Perbedaan Harga Pokok Produksi dan Harga Pokok Penjualan
Harga Pokok Produksi (HPP) dan Harga Pokok Penjualan (HPPen) memiliki perbedaan utama dalam ruang lingkup biaya yang dihitung.
Harga Pokok Produksi adalah total biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk memproduksi barang, termasuk biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik selama proses produksi. Ini digunakan untuk menghitung biaya pembuatan barang sebelum dijual.
Sementara itu, Harga Pokok Penjualan mencakup semua biaya barang yang telah terjual kepada konsumen, yang biasanya merupakan gabungan dari HPP dan stok awal barang jadi, dikurangi dengan stok akhir barang jadi.
HP Penjualan mencerminkan biaya barang yang terjual selama periode tertentu, dan digunakan untuk menghitung laba kotor di laporan keuangan.
Jadi, perbedaan utamanya adalah HPP fokus pada biaya produksi barang, sementara HP Penjualan fokus pada biaya barang yang telah terjual.
Baca juga: Anggaran Produksi: Jenis, Fungsi, Faktor, Cara Menyusun
Kesimpulan
Penghitungan dan penggunaan harga pokok produksi adalah penting untuk setiap jenis bisnis, terlebih untuk perusahaan manufaktur yang memiliki operasional produksi.
Dengan menggunakan metode penghitungan ini Anda dapat dengan mudah melakukan penetapan harga untuk produk yang Anda jual. Dengan begitu Anda bisa mendapatkan keuntungan maksimal.
Jika Anda kesulitan dalam menghitung biaya dasar pada setiap produk yang Anda jual, Anda bisa menggunakan Software Akuntansi dan Bisnis Accurate Online.
Accurate Online adalah software akuntansi buatan Indonesia yang memiliki fitur terlengkap seperti penghitungan HPP dan penyajian 200 jenis lebih laporan keuangan secara otomatis, penggajian, penghitungan pajak, dan masih banyak lagi.
Anda bisa mencoba menggunakan Accurate Online secara gratis selama 30 hari melalui banner di bawah ini.