Pengertian Jurnal Amortisasi dan 2 Cara Mudah Membuatnya
Amortisasi adalah konsep penting dalam dunia keuangan dan akuntansi yang digunakan untuk mengalokasikan biaya suatu aset selama periode waktu tertentu. Jurnal amortisasi, atau sering disebut juga sebagai jurnal penghapusan, adalah catatan akuntansi yang mencatat penurunan nilai aset selama periode waktu yang ditentukan.
Dalam artikel ini, kita akan membahas bersama tentang konsep jurnal amortisasi, peran pentingnya dalam menyusun laporan keuangan, dan bagaimana penerapannya dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang nilai dan umur ekonomis aset perusahaan.
Dalam artikel ini, kita akan melihat lebih dekat bagaimana jurnal amortisasi digunakan untuk mencatat penurunan nilai aset dan bagaimana hal tersebut mampu memengaruhi laporan keuangan perusahaan. Kita juga akan menjelajahi metode-metode yang umum digunakan dalam menghitung amortisasi, seperti metode garis lurus dan metode saldo menurun.
Selain itu, akan dibahas pula pengaruh amortisasi terhadap keputusan bisnis perusahaan. Dengan memahami nilai aset dan umur ekonomisnya, perusahaan dapat membuat keputusan yang lebih baik dalam hal perpanjangan atau penggantian aset yang sudah amortisasi.
Daftar Isi
Apa itu Jurnal Amortisasi?
Berdasarkan laman Investopedia, jurnal amortisasi merupakan catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat penurunan nilai aset selama periode waktu tertentu.
Proses amortisasi ini bertujuan untuk mencerminkan penggunaan dan penyusutan aset yang terjadi seiring berjalannya waktu. Pada umumnya, aset yang mengalami amortisasi adalah aset berwujud seperti gedung, peralatan, atau hak paten.
Menurut laman Corporate Finance Institute, amortisasi dilakukan dengan mengalokasikan biaya aset secara merata selama umur ekonomisnya. Dalam setiap periode akuntansi, bagian dari nilai aset yang telah diamortisasi akan dihapuskan dari neraca perusahaan dan dicatat dalam jurnal amortisasi.
Metode yang umum digunakan dalam menghitung amortisasi adalah metode garis lurus dan metode saldo menurun. Metode garis lurus mengalokasikan biaya aset secara merata selama masa manfaatnya, sedangkan metode saldo menurun mengalokasikan biaya lebih banyak pada awal masa manfaat aset.
Pengetahuan dan penerapan jurnal amortisasi menjadi penting dalam menyusun laporan keuangan yang akurat dan memenuhi standar akuntansi yang berlaku. Informasi mengenai penurunan nilai aset yang dicatat dalam jurnal amortisasi akan tercermin dalam neraca perusahaan dan mempengaruhi laba bersih serta arus kas.
Baca juga: Pengertian Analisis Vertikal dan 6 Cara Efektif Melakukannya
Peran Penting Jurnal Amortisasi
Jurnal amortisasi memiliki peran penting dalam laporan keuangan karena mencatat penurunan nilai aset dan mempengaruhi posisi keuangan serta kinerja perusahaan. Dengan mencerminkan penggunaan dan penyusutan aset yang terjadi seiring berjalannya waktu, jurnal amortisasi mampu menghasilkan informasi yang lebih akurat dan relevan tentang nilai aset yang telah diamortisasi.
Dalam laporan keuangan, informasi yang tercatat dalam jurnal amortisasi akan tercermin dalam beberapa pos penting, antara lain adalah sebagai berikut:
- Neraca Perusahaan: Jurnal amortisasi mempengaruhi nilai aset bersih perusahaan yang tercantum dalam neraca. Dengan mencatat penurunan nilai aset dari waktu ke waktu, neraca dapat mencerminkan nilai aset yang lebih realistis dan aktual.
- Laporan Laba Rugi: Penghapusan nilai aset dalam jurnal amortisasi mempengaruhi laporan laba rugi perusahaan. Biaya amortisasi diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi, yang mengurangi pendapatan dan dapat mempengaruhi laba bersih perusahaan.
- Arus Kas: Jurnal amortisasi juga berdampak pada arus kas perusahaan. Penghapusan nilai aset dalam jurnal amortisasi mengurangi arus kas dari aktivitas investasi, karena mengindikasikan pengurangan nilai aset yang tercatat dalam neraca perusahaan.
Dengan mencatat penurunan nilai aset yang terjadi seiring berjalannya waktu, jurnal amortisasi memberikan informasi yang penting bagi para pemangku kepentingan perusahaan, termasuk investor, kreditor, dan manajemen.
Hal ini membantu mereka dalam membuat keputusan yang lebih baik terkait dengan penilaian kinerja perusahaan, pengalokasian sumber daya, dan evaluasi nilai aset.
Baca juga: Audit Eksternal: Mengungkap Kehandalan dan Transparansi Organisasi
Metode yang Bisa Digunakan Dalam Menghitung Jurnal Amortisasi
Ada beberapa metode yang dapat digunakan dalam menghitung jurnal amortisasi, dua metode umumnya adalah metode garis lurus (straight-line method) dan metode saldo menurun (declining balance method). Berikut adalah penjelasan singkat tentang kedua metode tersebut:
-
Metode Garis Lurus
Metode ini mengalokasikan biaya aset secara merata selama masa umurnya. Dalam metode ini, biaya aset dibagi dengan jumlah periode amortisasi untuk menghasilkan jumlah amortisasi yang konstan setiap periode. Rumus yang digunakan dalam metode garis lurus adalah sebagai berikut:
Jumlah Amortisasi per Periode = (Nilai Awal Aset – Nilai Sisa Aset) / Jumlah Periode Amortisasi
-
Metode Saldo Menurun
Metode ini mengalokasikan biaya lebih banyak pada awal masa manfaat aset dan mengurangi jumlah amortisasi seiring berjalannya waktu. Dalam metode ini, persentase amortisasi diterapkan pada nilai buku aset yang tersisa setiap periode.
Persentase amortisasi umumnya lebih tinggi pada awal masa manfaat aset dan menurun seiring berjalannya waktu. Rumus yang digunakan dalam metode saldo menurun tergantung pada persentase amortisasi yang ditentukan dan dapat berbeda-beda.
Baca juga: Mengenal 7 Contoh Buku Besar dalam Akuntansi
Apa pengaruh amortisasi terhadap keputusan bisnis perusahaan?
Amortisasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan bisnis perusahaan dalam beberapa cara berikut:
1. Perencanaan Anggaran
Dalam mengalokasikan sumber daya perusahaan, pemahaman tentang amortisasi aset mampu membantu manajemen dalam perencanaan anggaran jangka panjang.
Dengan memperhitungkan biaya amortisasi yang akan timbul dari aset tertentu, perusahaan dapat mengestimasi pengeluaran masa depan yang terkait dengan aset tersebut dan mengintegrasikannya ke dalam anggaran operasional dan investasi.
2. Evaluasi Kelayakan Investasi
Amortisasi juga mempengaruhi evaluasi kelayakan investasi perusahaan. Dalam melakukan analisis investasi, pengurangan nilai aset akibat amortisasi harus diperhitungkan.
Pengeluaran awal untuk memperoleh aset dan biaya amortisasi yang terkait akan mempengaruhi nilai-nilai keuangan seperti nilai kini bersih (NPV) dan tingkat pengembalian internal (IRR). Dengan mempertimbangkan amortisasi, perusahaan dapat mengambil keputusan yang lebih tepat terkait investasi dan proyek baru.
3. Penggantian Aset
Amortisasi juga memengaruhi keputusan penggantian aset. Ketika aset mencapai akhir masa manfaat ekonomisnya, perusahaan harus mempertimbangkan untuk memperbaharui atau menggantikannya.
Dengan memahami tingkat amortisasi yang terjadi, perusahaan dapat membuat keputusan yang lebih baik dalam mengganti aset yang telah mencapai akhir masa manfaatnya, sehingga menjaga operasional perusahaan tetap efisien.
4. Pemilihan Metode Amortisasi
Keputusan perusahaan terkait metode amortisasi yang digunakan juga dapat mempengaruhi laporan keuangan dan kinerja perusahaan. Pilihan metode seperti metode garis lurus atau metode saldo menurun dapat mempengaruhi jumlah biaya amortisasi yang tercatat dalam laporan keuangan, yang pada gilirannya akan memengaruhi laba bersih dan arus kas.
Perusahaan perlu mempertimbangkan tujuan akuntansi, kebijakan perusahaan, serta aspek perpajakan dalam memilih metode amortisasi yang paling sesuai.
Pengaruh amortisasi terhadap keputusan bisnis perusahaan dapat sangat besar, baik dalam perencanaan anggaran, evaluasi investasi, penggantian aset, maupun dalam memilih metode amortisasi yang tepat.
Oleh karena itu, pemahaman yang baik tentang amortisasi dan dampaknya sangat penting dalam pengambilan keputusan yang informasional dan strategis bagi perusahaan.
Harap diingat bahwa pengaruh amortisasi pada keputusan bisnis perusahaan ini bisa saja berbeda-beda, tergantung pada konteks dan karakteristik perusahaan masing-masing.
Baca juga: Pengertian Equity Financing dan 6 Strategi Ampuhnya
Penutup
Jadi, jurnal amortisasi merupakan catatan akuntansi yang penting dalam mencatat penurunan nilai aset selama periode waktu tertentu. Dengan mengalokasikan biaya aset secara merata atau tidak merata selama masa manfaatnya, jurnal amortisasi memainkan peran penting dalam laporan keuangan perusahaan.
Beberapa metode yang umum digunakan dalam menghitung amortisasi adalah metode garis lurus dan metode saldo menurun.
Pengaruh amortisasi terhadap keputusan bisnis perusahaan mencakup perencanaan anggaran, evaluasi kelayakan investasi, penggantian aset, dan pemilihan metode amortisasi.
Dengan memahami amortisasi dan dampaknya, perusahaan dapat membuat keputusan yang lebih baik dalam mengalokasikan sumber daya, mengevaluasi investasi, menggantikan aset yang telah mencapai akhir masa manfaat, dan memilih metode amortisasi yang sesuai.
Pemahaman yang baik tentang jurnal amortisasi dan peran serta pengaruhnya dalam keputusan bisnis merupakan faktor penting untuk manajemen keuangan yang efektif dan pengambilan keputusan yang informasional bagi perusahaan.
Namun bila Anda kesulitan atau tidak memiliki waktu untuk membuat jurnal amortisasi, Anda bisa menggunakan software akuntansi dan bisnis dari Accurate Online.
Dipercaya oleh ratusan ribu pebisnis di Indonesia, Accurate Online mampu mengerjakan berbagai jenis kegiatan akuntansi Anda secara akurat, mulai dari membuat jurnal amortisasi, laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan perubahan modal, dan lebih dari 200 jenis laporan keuangan lainnya.
Lebih dari itu, Accurate Online juga akan membantu Anda dalam mengelola seluruh proses bisnis Anda secara otomatis, sehingga Anda bisa lebih mudah dan fokus dalam mengembangkan bisnis.
Penasaran dengan Accurate Online? Klik tautan gambar di bawah ini untuk langsung mencobanya selama 30 hari, Gratis!