Pengertian Semi Variable Cost, dan 6 Cara Mudah dalam Menghitungnya
Semi variable cost adalah salah satu dari ketiga jenis biaya variabel yang terdapat dalam dunia akuntansi. Dua jenisnya yang lain ada variable cost dan fixed cost.
Jadi, apa itu semi variable cost? Bagaimana cara menghitungnya? Penasaran? Baca terus artikel tentang semi variable cost di bawah ini hingga selesai.
Daftar Isi
Pengertian Semi Variable Cost
Dilansir dari laman Investopedia, biaya semi variabel atau semi variable cost adalah jenis biaya yang terdiri dari dua komponen: komponen tetap dan komponen variabel. Biaya tetap adalah biaya yang tetap dalam jumlah yang sama terlepas dari tingkat produksi atau penjualan. Sedangkan biaya variabel berubah sejalan dengan perubahan tingkat produksi atau penjualan.
Dalam konteks biaya produksi, biaya tetap ini termasuk sewa bangunan, gaji manajemen, atau biaya tetap lainnya yang tidak dipengaruhi oleh volume produksi. Sedangkan contoh biaya variabel adalah bahan baku, tenaga kerja langsung, atau biaya variabel lainnya yang berubah sejalan dengan jumlah unit yang diproduksi.
Semi variable cost akan menggabungkan kedua komponen ini. Misalnya, biaya telepon yang terdiri dari biaya tetap bulanan (seperti biaya langganan) dan biaya variabel berdasarkan jumlah panggilan yang dilakukan atau durasi panggilan.
Penting untuk memahami bahwa perbedaan antara biaya tetap, variabel, dan semi variabel memiliki peran yang penting dalam analisis biaya, perencanaan anggaran, dan pengambilan keputusan bisnis.
Dalam pengelolaan biaya, pemisahan biaya-biaya ini membantu mengidentifikasi bagian yang dapat dikendalikan dan memahami dampaknya terhadap laba perusahaan.
Baca juga: Mengenal Lebih Dalam Tentang 4 Format Laporan Keuangan dan Cara Membuatnya
Cara Menghitung Semi Variable Cost
Untuk menghitung biaya semi variabel, Anda perlu memisahkan komponen tetap dan variabel dari biaya tersebut. Berikut ini adalah beberapa tahapan dalam menghitung semi variabel cost, seperti yang dirangkum dari laman Investopedia:
1. Identifikasi biaya tetap
Identifikasi komponen biaya yang tetap dan tidak berubah sejalan dengan perubahan tingkat produksi atau penjualan. Contoh biaya tetap termasuk sewa, asuransi, atau gaji tetap.
2. Identifikasi biaya variabel
Identifikasi komponen biaya yang berubah sejalan dengan perubahan tingkat produksi atau penjualan. Contoh biaya variabel termasuk bahan baku, tenaga kerja langsung, atau biaya variabel lainnya yang berhubungan dengan produksi atau penjualan.
3. Mengumpulkan data
Kumpulkan data yang diperlukan untuk menghitung biaya semi variabel. Misalnya, jumlah biaya tetap bulanan dan data yang relevan untuk menghitung biaya variabel seperti jumlah unit yang diproduksi atau jumlah penjualan.
4. Hitung total biaya tetap
Jumlahkan semua biaya tetap yang terkait dengan aktivitas bisnis Anda dalam periode waktu tertentu. Misalnya, jumlahkan biaya sewa bulanan, biaya asuransi tetap, dan biaya tetap lainnya.
5. Hitung biaya variabel per unit
Bagi total biaya variabel dengan jumlah unit yang diproduksi atau jumlah penjualan dalam periode waktu yang sama. Ini akan memberi Anda biaya variabel per unit. Misalnya, jika total biaya variabel dalam sebulan adalah $1.000 dan Anda memproduksi 500 unit, maka biaya variabel per unit adalah $1.000 / 500 = $2 per unit.
6. Hitung biaya semi variabel
Kombinasikan biaya tetap dengan biaya variabel per unit untuk menghitung biaya semi variabel. Misalnya, jika total biaya tetap bulanan adalah $500 dan biaya variabel per unit adalah $2, maka biaya semi variabel adalah $500 + ($2 x jumlah unit).
Perlu diingat bahwa dalam beberapa kasus, perhitungan biaya semi variabel dapat lebih kompleks tergantung pada karakteristik biaya yang terlibat. Oleh karena itu, penting untuk melakukan analisis yang cermat dan mempertimbangkan faktor-faktor spesifik dalam konteks bisnis Anda.
Baca juga: Kode Akun Akuntansi: Pengertian, dan 6 Cara Mudah dalam Membuatnya
Contoh Semi Variable Cost
Berikut adalah contoh-contoh semi variabel cost:
-
Biaya listrik
Biaya listrik dapat menjadi semi variabel cost, di mana ada komponen tetap (misalnya, biaya bulanan tetap) dan komponen variabel (misalnya, biaya yang berubah berdasarkan penggunaan listrik). Biaya bulanan tetap merupakan biaya tetap yang harus dibayar terlepas dari tingkat konsumsi listrik, sedangkan biaya variabel bergantung pada jumlah listrik yang digunakan.
-
Biaya telepon
Biaya telepon juga bisa menjadi semi variabel cost. Biaya tetap dalam hal ini adalah biaya langganan bulanan yang harus dibayarkan tanpa memperhatikan tingkat panggilan yang dilakukan. Sementara itu, biaya variabel akan bergantung pada jumlah panggilan yang dilakukan atau durasi panggilan.
-
Biaya perawatan kendaraan
Biaya perawatan kendaraan dapat menjadi semi variabel cost. Komponen tetapnya mungkin mencakup biaya bulanan atau tahunan untuk asuransi kendaraan atau biaya tetap untuk perawatan rutin. Sementara itu, biaya variabel akan muncul ketika kendaraan memerlukan perbaikan atau pemeliharaan tambahan yang tidak terjadi secara rutin.
-
Biaya pengiriman barang
Biaya pengiriman barang juga bisa menjadi semi variabel cost. Biaya tetapnya mungkin mencakup biaya logistik atau biaya tetap untuk memiliki armada pengiriman. Biaya variabelnya akan terkait dengan jarak pengiriman, jumlah pengiriman, dan faktor-faktor lainnya yang mempengaruhi biaya logistik secara langsung.
-
Biaya gaji karyawan
Dalam beberapa kasus, biaya gaji karyawan juga dapat menjadi semi variabel cost. Gaji tetap adalah komponen tetap, misalnya gaji bulanan atau tahunan yang dibayarkan kepada karyawan. Namun, ada juga bonus atau insentif karyawan yang terkait dengan pencapaian target penjualan atau produktivitas, yang menjadi komponen variabel.
Penting untuk dicatat bahwa status biaya sebagai biaya semi variabel dapat bervariasi tergantung pada konteks bisnis dan praktik akuntansi yang diterapkan oleh perusahaan. Oleh karena itu, penting untuk menganalisis biaya secara individu dan mengidentifikasi komponen tetap dan variabelnya dengan cermat.
Baca juga: Jurnal Penjualan: Pengertian, dan Cara Membuat Jurnal Penjualan Perusahaan Dagang
Penutup
Jadi, biaya semi variabel adalah jenis biaya yang terdiri dari komponen tetap dan variabel. Biaya tetap tidak berubah sejalan dengan perubahan tingkat produksi atau penjualan, sedangkan biaya variabel berubah sejalan dengan perubahan tingkat produksi atau penjualan.
Dalam menghitung biaya semi variabel, langkah-langkah umum meliputi identifikasi komponen tetap dan variabel, pengumpulan data, perhitungan total biaya tetap, perhitungan biaya variabel per unit, dan penggabungan kedua komponen untuk menghitung biaya semi variabel.
Contoh-contoh biaya semi variabel termasuk biaya listrik, biaya telepon, biaya perawatan kendaraan, biaya pengiriman barang, dan biaya gaji karyawan. Penting untuk memahami perbedaan antara biaya tetap, variabel, dan semi variabel, karena ini akan membantu dalam analisis biaya, perencanaan anggaran, dan pengambilan keputusan bisnis.
Dalam mengelola biaya, pemisahan biaya menjadi komponen tetap dan variabel membantu mengidentifikasi bagian yang dapat dikendalikan dan memahami dampaknya terhadap laba perusahaan.
Namun jika Anda kesulitan atau tidak mempunyai waktu untuk menghitung dan mencatat semi variable cost, Anda bisa menggunakan software akuntansi dan bisnis dari Accurate Online.
Aplikasi berbasis online yang telah dipercaya oleh ratusan ribu pebisnis di Indonesia ini mampu menyajikan lebih dari 200 jenis laporan keuangan secara otomatis, cepat dan akurat. Berbagai biaya, termasuk semi variable cost, pun nantinya akan tercatat dan terhitung dengan instan.
Selain itu, aplikasi ini juga akan memudahkan Anda dalam melakukan penjualan dan pembelian, mengelola persediaan barang di gudang, menyelesaikan urusan perpajakan, dan masih banyak lagi.
Tertarik dengan Accurate Online? Tenang, Anda bisa mencobanya lebih dulu selama 30 hari gratis dengan klik tautan gambar di bawah ini.