Terdapat banyak sekali istilah yang terdapat dalam akuntansi, Salah satu istilah yang sering muncul di dalamnya adalah akun.
Nah, akun tersebut terbagi menjadi beberapa golongan yang umumnya dikenal dengan penggolongan akuntansi.
Keberadaan akun tersebut sangat penting untuk mencatat berbagai kegiatan transaksi keuangan atau sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan.
Akun menjadi seperti suatu tempat yang bisa menyimpan setiap kegiatan finansial usaha secara lebih detail
Dalam menyajikan akun, maka Anda harus membuat informasi finansial usaha secara lebih logis, sistematis, dan lebih mudah untuk dianalisis.
Sehingga, proses pengambilan keputusan bisnis bisa dilakukan lebih akurat dan relevan.
Dalam kesempatan kali ini, kami akan membahas penggolongan akun yang umumnya digunakan oleh para akuntan.
Apa saja? baca artikel tentang penggolongan akuntansi di bawah ini hingga selesai.
Daftar Isi
Penggolongan Akuntansi
Sebagai bahasa keuangan bisnis akuntansi memiliki tugas monumental dalam merinci dan mengorganisir segala transaksi dan keuangan suatu entitas.
Dalam upaya menciptakan keteraturan dan pemahaman yang mendalam, penggolongan akuntansi menjadi pondasi kritis.
Berdasarkan jenisnya, terdapat 5 akun dalam akuntansi, akun-akun tersebut adalah:
1. Akun Harta (asset)
Terdapat banyak sekali istilah di dalam akun harta, ada yang menyebutnya sebagai akun aset dan ada juga yang menyebutnya dengan akun aktiva. Keduanya tetap sama walaupun berbeda penyebutan.
Mengutip dari Investopedia, Aset adalah sumber daya dengan nilai ekonomi yang dimiliki atau dikuasai oleh individu, perusahaan, atau negara dengan harapan dapat memberikan manfaat di masa depan.
Aset atau aktiva merupakan harta yang dimanfaatkan oleh pihak perusahaan untuk menjalankan operasional perusahaan.
Harta pun digolongkan lagi berdasarkan kelancarannya, seperti harta lancar, jangka panjang, investasi, harta berwujud, harta tetap, dan masih banyak lagi.
– Harta Lancar
Harta lancar dalam hal ini bisa berupa uang kas ataupun kas banyak yang umumnya bisa dikonversi menjadi uang tunai.
Disebut sebagai harta lancar karena penggunaannya bisa dilakukan kurang dari waktu satu tahun.
Beberapa contoh harta lancar adalah seperti piutang, kas, wesel, perlengkapan, persediaan barang, biaya di muka, dividen, pendapatan yang masih diterima, surat berharga, serta prive.
– Harta Tetap
Aktiva tetap atau harta tetap adalah harta yang sifatnya tetap dan mempunyai jangka perputaran waktu yang lebih dari satu tahun.
Keberadaan harta ini bisa digunakan untuk operasional bisnis, jadi bukan untuk dijual kembali.
Beberapa contoh dari harta tetap adalah alat pengangkutan, peralatan kantor, mesin, gudang, tanah, dan lain sebagainya.
– Harta Tak Berwujud
Harta tidak berwujud biasanya diperoleh dari adanya kreativitas dan hasil pemikiran seseorang yang mempunyai hak istimewa dan menguntungkan untuk perusahaan dalam mencapai laba.
Beberapa contoh harta tidak berwujud adalah hak cipta dan hak paten.
Baca juga: Pengertian Aset: Jenis, Klasifikasi, dan Berbagai Sifatnya yang Harus Anda Ketahui
2. Akun Kewajiban (Hutang)
Penggolongan akun akuntansi yang kedua adalah akun kewajiban atau yang biasa disebut dengan akun hutang.
Kewajiban adalah suatu pengorbanan ekonomi yang umumnya dilakukan oleh badan perusahaan agar bisa meningkatkan modal bisnisnya.
Pihak perusahaan nantinya harus membayar pada pihak lain yang sudah meminjamkan modal dananya tersebut.
Hutang yang terjadi pada perusahaan sudah sangat lumrah terjadi dan banyak dilakukan oleh perusahaan karena adanya kebutuhan atau transaksi di masa lalu.
Akun utang pun dibagi lagi berdasarkan waktu penyelesaiannya, yaitu:
– Utang Lancar
Utang lancar adalah utang yang bisa dilunasi oleh pihak perusahaan dalam kurun waktu yang singkat, yang mana umumnya kurang dari 12 bulan.
Utang ini biasanya dilakukan oleh perusahaan yang memerlukan dana untuk memenuhi kebutuhan operasional, seperti membeli alat produksi, membayar upah karyawan, dan lain-lain.
– Utang Jangka Pendek
Biasanya, perusahaan akan melakukan pinjaman pada pihak bank untuk utang jangka pendek. Utang tersebut dilakukan dengan kurun waktu 2 hingga 3 tahun.
Umumnya, utang ini digunakan sebagai utang hipotik dan obligasi untuk perusahaan.
– Utang Jangka Panjang
Sama seperti namanya, utang jangka panjang menjadi utang yang dilakukan dengan kurun waktu pinjaman yang cukup lama, umumnya sekitar 10 tahun.
Perusahaan biasanya akan mengambil utang dengan jumlah yang cukup besar, sehingga waktu pelunasannya pun cukup lama, dan cicilannya juga lebih ringan.
Baca juga: Pengertian Utang dan 10 Cara Efektif Mengelolanya
3. Akun Modal
Akun modal adalah selisih aset dan kewajiban perusahaan.
Sumber modal bisa diperoleh dari kas perusahaan, saham, investor, pemilik, obligasi, investasi, dan lain sebagainya. Modal menjadi hak dari pemilik perusahaan itu sendiri.
Keberadaan modal ini sangat penting karena dana akan selalu dicatat dalam laporan keuangan.
Karena, modal adalah informasi penting bagi pihak manajemen dalam melihat kondisi atau status keuangan perusahaan.
Baca juga: Buku Besar Akuntansi: Fungsi, Bentuk, Jenis, Contoh
4. Akun Pendapatan
Akun pendapatan adalah seluruh penerimaan laba yang dihasilkan perusahaan dari proses bisnis atau menjual aset dalam kurun waktu satu periode.
Di dalam dunia akuntansi, pendapatan terbagi menjadi dua jenis, yaitu:
– Pendapatan Usaha
yakni pendapatan yang didapat dari kegiatan jual beli perusahaan dan menjadi sumber utama perusahaan.
– Pendapatan di Luar Usaha
yakni pendapatan yang berasal dari selain kegiatan utama perusahaan.
Contohnya pendapatan bunga ataupun biaya sewa dan bisa berasal dari penjualan beberapa aset yang dilakukan oleh pihak perusahaan.
Baca juga: Mengenal Penghasilan Neto dan Bedanya Dengan Penghasilan Bruto
5. Akun Beban
Penggolongan akuntansi yang terakhir adalah akun beban. Akun ini sering disamakan dengan kewajiban.
Padahal keduanya jelas berbeda. Beban adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh pihak perusahaan untuk kebutuhan operasional bisnis agar bisa terus memperoleh penghasilan.
Akun beban pun terbagi menjadi dua jenis, yaitu:
– Beban Usaha
Beban menjadi suatu pengeluaran yang rutin dikeluarkan oleh perusahaan demi mendukung berjalannya operasional perusahaan agar bisa memperoleh keuntungan yang lebih layak.
Beberapa contohnya adalah membayar upah, tagihan air, listrik, internet, telepon, dan lain sebagainya.
– Beban di Luar Usaha
Pihak perusahaan juga bisa menanggung beban yang berada di luar operasional bisnisnya.
Contohnya adalah seperti beban yang dikeluarkan untuk membayar bunga serta mengurus administrasi perbankan.
Baca juga: Laporan Keuangan: Pengertian, Jenis, dan, Tujuannya Untuk Bisnis Anda
Kesimpulan
Jadi, penggolongan akuntansi adalah kegiatan yang sangat penting di setiap perusahaan agar bisa lebih mudah dalam melakukan pembukuan.
Bila pembukuan bisa dilakukan dengan baik, maka akan semakin memudahkan dalam menginputnya di laporan keuangan perusahaan.
Namun, saat ini Anda bisa lebih mudah dalam melakukan penggolongan akuntansi dan juga membuat laporan keuangan dengan menggunakan software akuntansi dan bisnis Accurate Online.
Accurate Online adalah software akuntansi yang dikembangkan dengan basis cloud untuk memudahkan para pebisnis dan akuntan dalam melakukan pembukuan hingga menjadi laporan keuangan.
Di dalamnya juga sudah dilengkapi dengan fitur penjualan, pembelian, persediaan, perpajakan, manufaktur, dan fitur luar biasa lainnya yang akan membuat operasional bisnis Anda berjalan lebih efisien.
Ayo coba Accurate Online sekarang juga selama 30 hari gratis dengan klik banner di bawah ini.