SAK Adalah Standar Akuntansi yang Harus Diterapkan Oleh Perusahaan, Ini Penjelasannya!
Dalam suatu badan usaha, lembaga, atau instansi yang mempunyai bagian keuangan, tentu mereka harus melakukan proses akuntansi yang baik. Nah, SAK adalah standar akuntansi keuangan yang harus bisa mereka jadikan pedoman dalam melakukan kegiatan akuntansi.
Nah, pada kesempatan kali ini, kami sudah merangkum berbagai hal yang terkait dengan SAK khusus untuk Anda. Untuk itu, baca artikel tentang SAK di bawah ini hingga selesai.
Daftar Isi
Pengertian SAK Adalah?
Banyak digunakan sebagai pedoman dalam membuat laporan keuangan, Standar Akuntansi Keuangan atau SAK adalah suatu metode dan juga format baku dalam menyajikan informasi laporan keuangan dari suatu kegiatan bisnis perusahaan.
Untuk di Indonesia, terdapat setidaknya 4 jenis SAK yang dibuat dengan mengikuti perkembangan dunia bisnis. SAK akan mengatur berbagai hal, mulai dari membuat, menyusun, sampai proses pencatatan serta menyajikan berbagai data akuntansi.
Hal tersebut harus dilakukan agar seluruh laporan keuangan di semua perusahaan bisa seragam dan bisa lebih mudah dipahami oleh pihak manapun, bahkan oleh pihak eksternal perusahaan. Untuk di Indonesia, pembuat SAK adalah dewan standar akuntansi yang berasal dari Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)
Pada mulanya, SAK digagas oleh IAI di tahun 1973 lalu. Suatu prosedur atau standar akhirnya diciptakan dengan sebutan Prinsip Akuntansi Indonesia. Prinsip ini dibuat setelah IAI karena melihat adanya perkembangan pesat di pasar modal Indonesia.
Seiring dengan perkembangan zaman, prinsip tersebut pun mengalami banyak pembaruan dan perubahan nama, hingga akhirnya ditetapkan menjadi Standar Akuntansi Keuangan pada tanggal 1 Oktober 1994. Sampai pada tahun 2012 lalu, SAK terus mengalami pembaharuan dan penyesuaian standar isinya.
Baca juga: Akuntansi Dasar: Pengertian Lengkap dan Semua Hal yang Harus Anda Tahu
Fungsi SAK
Fungsi utama dari SAK adalah mempermudah dan membantu para auditor dan pembaca agar memahami setiap entitas laporan keuangan.
Selain itu, fungsi SAK adalah agar bisa menyeragamkan standar akuntansi keuangan di seluruh laporan keuangan di semua negara. Jadi, bukan hanya di negara kita saja, karena beberapa jenis bisnis juga pasti akan berkembang hingga ke seluruh negara.
Pada intinya, setiap akuntan perusahaan tidak diperbolehkan membuat laporan keuangan berdasarkan seleranya masing-masing.
Selain itu, SAK juga berfungsi untuk beberapa pihak, seperti:
1. Pemilik Saham
Untuk pemilik saham, fungsi SAK adalah agar bisa diketahui secara jelas. Dengan mengetahui informasi yang ada di dalam SAK, maka mereka bisa memantau perkembangan dan kondisi finansial perusahaannya. Selain itu, SAK juga bisa dijadikan sebagai alat untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar dividen.
2. Investor
Selanjutnya, fungsi SAK adalah agar bisa diketahui dengan jelas oleh para investor. Dalam hal ini, fungsi SAK adalah agar bisa mengetahui dan mengenal tingkat risiko serta kondisi keuangan dalam suatu perusahaan.
Dengan mengetahui SAK di dalam suatu perusahaan, maka investor akan memutuskan untuk melakukan investasi di perusahaan tersebut atau tidak.
3. Kreditur
Selain untuk pemegang saham dan juga investor, fungsi SAK pada suatu perusahaan juga bisa diketahui dengan jelas oleh para kreditur lembaga keuangan.
Dalam hal ini, fungsi SAK adalah agar bisa mengukur kemampuan perusahaan, terutama dalam membayar pinjaman atau mengembalikan utang sesuai waktu jatuh tempo.
Selain itu, untuk kegiatan pinjaman modal bisnis, SAK juga akan sangat berguna untuk lembaga keuangan seperti perbankan karena bisa dijadikan sebagai pedoman yang penting. Terlebih lagi, SAK juga sangat penting untuk mereka dalam memutuskan untuk memberikan pinjaman pada perusahaan tersebut atau tidak.
4. Supplier
SAK juga sangat diperlukan para supplier. Kenapa? Karena dengan adanya SAK, maka setiap supplier bisa menilai apakah penjualan mereka bisa dibayar secara tepat sesuai tanggal jatuh tempo oleh perusahaan tersebut atau tidak.
Minimal, SAK bisa dijadikan sebagai pedoman atau gambaran bagi pihak supplier untuk menilai kredibilitas perusahaan untuk membayar pinjamannya.
5. Pemerintah
SAK yang diterapkan oleh perusahaan juga sangat berguna untuk pemerintah. Kenapa? Karena SAK bisa dijadikan pedoman bagi pemerintah untuk menentukan kebijakan, jumlah penarikan pajak, dan statistik pendapatan nasional. Untuk itu, negara bisa tahu perusahaan mana saja yang mempunyai kekayaan terbesar hingga utang terbesar.
Baca juga: Mengenal Fungsi Akuntansi Secara Mendalam
Kesimpulan
Demikianlah penjelasan lengkap dari kami tentang SAK di Indonesia. Pada intinya, fungsi SAK adalah agar bisa membantu meningkatkan kualitas informasi yang ada di dalam laporan keuangan.
Perlu Anda ketahui bahwa membuat laporan keuangan di Indonesia harus sesuai dengan standar akuntansi, dan hal ini harus diketahui dengan baik oleh seluruh akuntan dan berbagai bagian lainnya di perusahaan.
Jadi, membuat laporan keuangan itu tidak mudah, apalagi bila perusahaan Anda masih melakukan proses pembukuan dengan cara yang manual. Melakukan proses pembukuan secara manual memiliki risiko yang sangat tinggi akan terjadinya human error. Sehingga, laporan keuangan jadi tidak sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang sudah ditentukan.
Selain itu, potensi terjadinya fraud atau kecurangan pun bisa terjadi kapan saja bila menggunakan cara manual. Sehingga, akan sangat merugikan perusahaan.
Nah, agar bisa meminimalisir potensi tersebut, kami menyarankan agar Anda beralih dari cara manual dengan menggunakan software akuntansi yang bisa disesuaikan sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku di Indonesia.
Dengan menggunakan software akuntansi dan bisnis dari Accurate Online, maka Anda bisa memenuhi kebutuhan bisnis perusahaan secara otomatis, cepat, dan mudah.
Tunggu apa lagi? Ayo coba Accurate Online sekarang juga selama 30 hari gratis dengan klik banner di bawah ini.