Solvabilitas adalah Hal Penting dalam Bisnis. Berikut Pengertian, Jenis, dan Manfaatnya
Untuk menjalankan kegiatan operasional, perusahaan pasti membutuhkan dana untuk dapat menggerakkan kegiatan operasionalnya.
Adanya dana akan membantu perusahaan membiayai semua biaya yang dikeluarkan agar dapat menghasilkan profit.
Namun, jika perusahaan tidak memiliki dana untuk membiayai semua pengeluaran yang ada, maka akan timbul utang antara kreditur dengan perusahaan.
Solvabilitas adalah salah satu kemampuan yang harus dimiliki perusahaan saat memiliki hutang.
Perusahaan yang memiliki utang dalam jumlah yang besar belum tentu dapat dikatakan perusahaan tersebut tidak bagus.
Maka dari itu, jumlah utang harus dapat dikendalikan perusahaan dengan mengalokasikan dana yang didapatkan ke pembiayaan yang diperlukan.
Solvabilitas adalah faktor yang perlu diperhatikan ketika perusahaan dihadapkan dengan situasi untuk melakukan pinjaman atau tidak kepada kreditor.
Kemampuan untuk melakukan pinjaman akan terlihat pada solvabilitas. Jadi merupakan kunci yang dimiliki perusahaan untuk mendapatkan pinjaman.
Perusahaan akan mengetahui seberapa banyak jumlah dana yang akan dipinjam kepada kreditor.
Jika perusahaan mengetahui bagaimana kemampuannya untuk mengembalikan dana pinjaman, maka akan lebih mudah juga bagi perusahaan untuk melakukan pengembalian.
Dapat dikatakan solvabilitas merupakan poin penting untuk melakukan pinjaman ketika perusahaan kekurangan dana untuk melakukan kegiatan operasi perusahaan.
Berikut ada beberapa penjelasan mengenai solvabilitas yang berpengaruh bagi perusahaan.
Daftar Isi
Apa yang dimaksud dengan Solvabilitas?
Solvabilitas adalah suatu kemampuan yang ada dari perusahaan itu sendiri untuk mengembalikan pinjaman yang diberikan oleh kreditor baik dalam bentuk jangka pendek maupun jangka panjang.
Sedangkan menurut Investopedia, Solvabilitas adalah kemampuan suatu bisnis untuk memenuhi hutang jangka panjang dan kewajiban keuangannya.
Solvabilitas dapat menjadi ukuran penting kesehatan keuangan, karena solvabilitas adalah salah satu cara untuk menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mengelola operasinya.
Umumnya, untuk solvabilitas jangka pendek akan diukur dan dibandingkan dengan aset lancar. Sedangkan solvabilitas dalam jangka panjang, maka pendapatan akan menjadi poin penting dalam pengukuran tersebut.
Untuk mengukur kemampuan solvabilitas dalam perusahaan, maka aktiva akan menjadi pembanding dalam pengukuran ini.
Solvabilitas akan menunjukkan bagaimana pengaruh aktiva perusahaan yang dimiliki untuk membiayai semua pinjaman yang diberikan kreditor.
Untuk itu, solvabilitas adalah pengukuran yang sangat penting yang diperlukan perusahaan agar dapat mengetahui bagaimana kemampuannya untuk mendapatkan pinjaman.
Jika membahas utang, maka solvabilitas tidak akan luput dari pembahasan tersebut.
Baca juga: Cara Mudah Menghitung Nilai Solvabilitas Bisnis Anda
Jenis-jenis Rasio Solvabilitas
Pembahasan mengenai pinjaman atau utang, maka solvabilitas akan masuk ke dalam pembahasan tersebut.
Agar dapat mengetahui bagaimana kemampuan suatu bisnis untuk mengembalikan pinjaman yang diberikan oleh kreditur, dapat dihitung dengan menggunakan rasio solvabilitas.
Ada beberapa jenis rasio solvabilitas yang sering digunakan perusahaan untuk mengukur seberapa besar pinjaman yang sesuai dengan kondisi perusahaan.
1. Debt To Asset Ratio
Salah satu rasio solvabilitas adalah debt to asset ratio atau biasanya disebut dengan rasio hutang atas aset yang dimiliki perusahaan.
Rasio ini akan mengukur bagaimana dan sejauh apa aktiva perusahaan dipengaruhi oleh utang perusahaan.
Untuk menghitung rasio ini, cukup membandingkan antara jumlah seluruh hutang yang didapatkan oleh perusahaan dengan jumlah seluruh aset yang dimiliki perusahaan.
Jika telah dihitung rasio tersebut, maka akan diketahui bagaimana aset perusahaan mempengaruhi utang perusahaan.
Lalu, perusahaan dapat mengambil tindakan selanjutnya untuk melakukan pinjaman yang sesuai dengan kondisi.
Baca juga : Analisis Rasio Keuangan: Fungsi dan 4 Jenisnya
2. Debt To Equity Ratio
Rasio solvabilitas berikutnya adalah debt to equity ratio atau rasio utang yang mempengaruhi ekuitas suatu bisnis.
Tujuan dari menghitung debt to equity ratio ini yaitu untuk mengetahui seberapa besar utang perusahaan yang diperoleh perusahaan mempengaruhi ekuitas yang ada pada perusahaan tersebut.
Cara menghitung debt to equity ratio adalah sama seperti perhitungan debt to asset ratio. Namun yang menjadi pembanding disini adalah ekuitas perusahaan.
Sehingga jumlah seluruh hutang perusahaan akan dibandingkan dengan jumlah ekuitas perusahaan untuk mengukur bagaimana kemampuan suatu bisnis membayar utang dan dipengaruhi dengan ekuitas.
3. Tangible Assets Debt Coverage
Jenis rasio solvabilitas selanjutnya adalah tangible assets debt coverage.
Tujuan dari menghitung tangible assets debt coverage yang merupakan bagian dari rasio solvabilitas adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh utang jangka panjang perusahaan dengan aset tetap yang dimiliki oleh perusahaan.
Perhitungan tangible assets debt coverage memang sedikit berbeda dengan rasio sebelumnya.
Dengan menghitung tangible assets debt coverage, akan diketahui bagaimana aset tetap dalam jumlah nominal suatu mata uang untuk membayar utang jangka panjang yang dimiliki perusahaan.
Jika didapatkan hasilnya, perusahaan dapat mengambil keputusan untuk mendapatkan jumlah pinjaman yang sesuai dengan kemampuan perusahaan.
Baca juga : Pengertian Rasio Solvabilitas dan 5 Cara Mudah Menghitungnya
Manfaat dari Solvabilitas bagi Perusahaan
Baca juga : Surat Perjanjian Hutang: Arti, 4 Manfaat, dan Contohnya
Perbedaan Solvabilitas dan Likuiditas
Perbedaan antara solvabilitas dan likuiditas terletak pada fokus dan pengukuran masing-masing:
1. Periode Waktu
Solvabilitas mengukur kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya, terutama dalam jangka panjang.
Likuiditas mengukur kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya dalam jangka pendek.
2. Fokus
Solvabilitas lebih fokus pada kewajiban jangka panjang, seperti hutang-hutang jangka panjang, pinjaman, dan obligasi
Likuiditas fokus pada kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban segera atau dalam waktu singkat tanpa mengganggu operasi bisnisnya.
3. Cara Pengukuran
Solvabilitas sering kali diukur dengan menggunakan rasio-rasio keuangan seperti rasio hutang terhadap ekuitas, rasio leverage, dan rasio cakupan bunga.
Likuiditas sering kali diukur dengan menggunakan rasio-rasio seperti rasio lancar, rasio cepat, dan rasio kas terhadap kewajiban.
Baca juga : Pengertian Rasio Likuiditas, Contoh, dan Macam-macam Rasionya
Menilai Solvabilitas dalam Bisnis
Cara melakukan penilaian solvabilitas adalah dengan menghitung bagaimana setiap rasio mempengaruhi utang perusahaan.
Dari rasio yang didapatkan, harus ada keputusan yang diambil oleh suatu bisnis untuk mendapatkan pinjaman.
Apakah bisnis tersebut cocok untuk mendapatkan pinjaman dalam jumlah yang besar atau tidak.
Hal ini dapat dipengaruhi oleh kondisi yang ada dalam suatu bisnis. Misalnya dilihat dari aset lancar atau aset tetapnya.
Jika debt to asset ratio semakin tinggi, maka utang yang dimiliki perusahaan akan semakin tinggi pula.
Sehingga beban yang ditanggung perusahaan di kemudian hari saat melakukan pembayaran akan semakin banyak pula. Hal ini berlaku pula pada debt to equity ratio dalam solvabilitas.
Namun, untuk tangible assets debt coverage, jika nilai dari aset yang dimiliki oleh perusahaan semakin tinggi dan baik, maka akan mudah pula bagi perusahaan untuk mendapatkan pinjaman yang dibutuhkan.
Sedangkan jika perusahaan memiliki nilai dari aset tetap yang rendah atau kecil maka akan sulit pula bagi perusahaan mendapatkan pinjaman.
Jikalau pun perusahaan mendapatkan pinjaman, jumlah yang didapatkan mungkin tidak terlalu besar dari yang diharapkan.
Selain dari rasio-rasio tersebut, solvabilitas suatu bisnis juga dapat diketahui dari laporan keuangan yang dihasilkan perusahaan.
Dari laporan neraca dan laporan arus kas perusahaan, dapat dilihat bagaimana solvabilitas yang dimiliki perusahaan.
Seperti yang terlihat dari neraca perusahaan, akan diketahui seberapa besar aset dan kewajiban yang ada.
Apakah lebih besar aset atau liabilitasnya. Kemudian pada laporan arus kas juga akan diketahui besarnya arus kas yang keluar dan arus kas yang masuk.
Baca juga : Laporan Keuangan: Pengertian, Contoh, dan Fungsinya Untuk Bisnis Anda
Kesimpulan
Demikianlah beberapa informasi dari solvabilitas dalam sebuah bisnis. Dalam sebuah bisnis, solvabilitas adalah poin yang cukup penting apabila perusahaan mendapatkan pendanaan dari pinjaman.
Perusahaan harus tahu betul bagaimana kondisi bisnisnya dan jumlah pendanaan yang tepat untuk didapatkan dari kreditor.
Jika jumlah pinjaman yang diminta perusahaan terlalu besar melebihi kemampuan, maka di masa yang akan datang perusahaan akan kesulitan membayar kembali atas pinjaman tersebut.
Untuk mempermudah Anda menghitung dan membuat setiap rasio keuangan seperti rasio solvabilitas.
Anda bisa menggunakan software akuntansi yang memiliki fitur otomatisasi laporan keuangan terlengkap seperti Accurate Online.
Software Akuntansi dan Bisnis Accurate Online adalah software berbasis cloud yang memiliki fitur terlengkap dan pengoperasian termudah.
Terbukti telah digunakan oleh lebih dari ratusan ribu pengguna dari berbagai jenis bisnis, mulai dari UMKM sampai perusahaan manufaktur besar.
Dengan menggunakan Accurate Online Anda bisa melakukan otomatisasi pembuatan lebih dari 100 jenis laporan keuangan dengan cepat, tepat, kapanpun dan dimanapun Anda mau.
Anda bisa mencoba menggunakan Accurate Online secara gratis selama 30 hari melalui tautan pada gambar di bawah ini :