Apa itu Covert Selling? Ini Pengertian, Tujuan, dan 4 Cara Melakukannya dengan Mudah

oleh | Jun 12, 2023

source envato.

Apa itu Covert Selling? Ini Pengertian, Tujuan, dan 4 Cara Melakukannya dengan Mudah

Covert selling atau yang dikenal dengan penjualan terselubung adalah suatu kegiatan pemasaran yang mana nantinya penjual akan berusaha untuk mempromosikan produk barang atau layanan jasanya dengan cara yang tidak transparan atau tidak jelas.

Hal tersebut dilakukan agar calon pembeli tidak merasa terbebani dengan usaha penjualan yang terlalu agresif. Tapi disisi lain, kegaitan ini juga bisa merugikan konsumen, karena mereka jadi tidak mendapatkan informasi yang cukup agar bisa membuat keputusan pembelian.

Lalu apa itu covert selling? Apa tujuan utamanya? Lalu, bagaimana cara melakukannya secara mudah? Baca terus artikel di bawah ini hingga selesai.

Pengertian Covert Selling

accurate.id gambar Covert Selling-1

Dirangkum dari jurnal yang diterbitkan oleh University of North Carolina Wilmington, covert selling mengacu pada praktik pemasaran atau penjualan yang dilakukan dengan cara yang tidak jelas atau tersembunyi. Istilah “covert” dalam hal ini mengacu pada tindakan yang dilakukan secara rahasia atau tersembunyi.

Praktik ini berusaha untuk mempengaruhi persepsi dan tindakan konsumen tanpa mereka menyadari bahwa mereka sedang diprospek.

Covert selling dapat dilakukan melalui berbagai metode yang tidak langsung, seperti menggunakan strategi pemasaran tersembunyi dalam konten yang disajikan kepada konsumen.

Di dalamnya dapat mencakup penempatan produk yang disponsori secara rahasia dalam acara televisi atau film, penulisan ulasan palsu atau menyamar sebagai konsumen biasa untuk mempromosikan produk atau jasa tertentu secara tidak jujur.

Praktik covert selling sering kali dianggap tidak baik karena mencoba memanipulasi konsumen dan tidak memberikan informasi yang jelas atau transparan tentang niat penjual. Dalam banyak yurisdiksi, ada peraturan dan pedoman yang mengatur praktik pemasaran dan iklan untuk mencegah atau membatasi penggunaan covert selling.

Perlu digaris bawahi bahwa dalam praktik pemasaran yang baik, transparansi dan kejujuran adalah kunci utamanya. Konsumen harus diberikan informasi yang jelas dan jujur ​​tentang produk atau jasa yang ditawarkan, dan harus diberikan kebebasan untuk membuat keputusan berdasarkan informasi tersebut.

Baca juga: Pengertian Produk Best Seller dan 5 Manfaatnya Untuk Memikat Hati Pelanggan

Tujuan dan Manfaat Covert Selling

accurate.id gambar Covert Selling-2

Berikut ini adalah beberapa tujuan dan manfaat yang berkaitan dengan teknik covert selling:

1. Meningkatkan penjualan

Salah satu tujuan covert selling adalah meningkatkan angka penjualan dengan mempengaruhi konsumen tanpa mereka menyadari bahwa mereka sedang diprospek. Dalam beberapa kasus, praktik ini dapat memberikan keuntungan jangka pendek bagi penjual, tetapi dalam jangka panjang, dapat merusak kepercayaan konsumen dan reputasi perusahaan.

2. Memanipulasi persepsi

Covert selling mencoba mempengaruhi persepsi konsumen tanpa memberikan informasi yang jelas atau transparan tentang niat penjual. Tujuan di baliknya adalah membuat konsumen merasa tertarik atau terkesan dengan produk atau jasa tanpa menyadari pengaruh penjualan yang tersembunyi.

3. Menghindari penolakan

Dalam beberapa kasus, covert selling bisa saja digunakan untuk menghindari penolakan langsung dari konsumen. Dengan tidak secara terbuka mengungkapkan niat penjualan, penjual dapat mencoba mengarahkan konsumen dengan cara yang lebih tidak langsung.

Meskipun ada tujuan dan manfaat yang berkaitan di dalamnya, perlu digaris bawahi bahwa praktik ini sering kali dianggap tidak baik dan merugikan bagi konsumen. Transparansi, kejujuran, dan keterbukaan dalam pemasaran adalah prinsip-prinsip penting yang harus dijunjung tinggi untuk membangun hubungan yang sehat antara penjual dan konsumen.

Baca juga: Pertimbangan Pinjaman Usaha dan Pertanyaan yang Harus Anda Ajukan Sebelum Melakukannya

Cara Melakukan Covert Selling

accurate.id gambar Covert Selling-3

Berikut adalah beberapa cara-cara yang banyak digunakan dalam covert selling:

1. Penempatan Produk yang Disponsori secara Tersembunyi

Dalam penempatan produk yang disponsori, produk atau brand secara tersembunyi ditempatkan dalam konten media seperti film, acara TV, atau video musik. Tujuannya adalah untuk membuat produk tersebut muncul secara tidak langsung di depan audiens tanpa secara jelas menyebut brand atau tujuan pemasaran.

2. Endorsement Rahasia atau Ulasan Palsu

Beberapa praktik covert selling melibatkan penggunaan ulasan palsu atau testimonial palsu di platform online. Ini bisa berarti membuat akun palsu atau menggunakan identitas palsu untuk memberikan testimoni positif palsu tentang produk atau jasa.

3. Viral Marketing Rahasia

Dalam strategi viral marketing yang tersembunyi, perusahaan bisa saja membuat konten yang menarik atau kontroversial yang disebarkan secara viral melalui media sosial atau platform online. Konten tersebut dapat mencakup pesan subliminal atau upaya yang tidak jelas untuk mempromosikan brand atau produk.

4. Menyamar sebagai Konsumen Biasa

Praktik covert selling juga dapat melibatkan penjual yang menyamar sebagai konsumen biasa untuk mempromosikan produk atau jasa tertentu secara tidak jujur. Mereka dapat memberikan rekomendasi atau ulasan yang positif tanpa mengungkapkan identitas mereka sebagai penjual.

Baca juga: Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Konsumen Untuk Berbelanja

Penutup

Jadi, covert selling mengacu pada praktik pemasaran atau penjualan yang dilakukan dengan cara yang tidak jelas atau tersembunyi. Tujuan utama covert selling adalah mempengaruhi persepsi dan tindakan konsumen tanpa mereka menyadari bahwa mereka sedang dijual sesuatu.

Namun, praktik ini dianggap tidak etis dalam praktik pemasaran yang bertanggung jawab dan dapat merusak kepercayaan konsumen.

Beberapa contoh covert selling meliputi penempatan produk yang disponsori secara tersembunyi, endorsement atau ulasan palsu, viral marketing rahasia, dan menyamar sebagai konsumen biasa. Praktik ini bertujuan untuk mempengaruhi konsumen tanpa memberikan informasi yang jelas atau transparan tentang niat penjualan.

Penting untuk diingat bahwa praktik pemasaran yang baik akan lebih menekankan pada transparansi, kejujuran, dan keterbukaan kepada konsumen.

Dengan menggunakan prinsip-prinsip ini, maka Anda bisa membangun hubungan yang baik dengan konsumen, sambil memberikan informasi yang jelas dan memungkinkan konsumen membuat keputusan dengan berdasarkan pengetahuan yang akurat.

Namun, apapun strategi pemasaran yang Anda pilih, Anda harus mengelola anggaran keuangan Anda dengan baik agar strategi pemasaran yang Anda pilih berjalan dengan lancar.

Nah, untuk membantu Anda dalam melakukan hal tersebut, Anda bisa menggunakan aplikasi POS atau aplikasi kasir digital dari Accurate POS. Kenapa? Karena selain mampu mempercepat proses transaksi di konter kasir, aplikasi ini mampu mencatat setiap anggaran yang keluar dan menyajikan laporan keuangan tersebut pada Anda secara otomatis, cepat, serta akurat.

Jadi tunggu apa lagi? Klik tautan gambar di bawah ini untuk mencobanya selama 30 hari, Gratis!

aplikasikasirbanner
960x1200popup-promopos
Ayunda
Seorang yang memiliki hobi penulisan dan jurnalistik dan sedang mendalami ilmu akuntansi dan bisnis agar bisa memberikan manfaat bagi para pebisnis di Indonesia.

Artikel Terkait