Pernahkah Anda merasa bingung saat mendengar istilah general trade dan modern trade dalam konteks bisnis ritel? Sebagai pelaku bisnis, memahami kedua sistem distribusi tersebut bisa menjadi kunci kesuksesan dalam mengembangkan business strategy Anda.
Melalui artikel mendalam ini, kita akan mempelajari bersama karakteristik unik dari kedua sistem perdagangan tersebut, mulai dari perbedaan channel distribution, cara pengelolaan, hingga keuntungan menggunakan masing-masing metode
Kami juga akan membantu Anda menganalisis sistem mana tepat untuk model bisnis Anda. Mari simak penjelasan lengkapnya dan temukan jawaban terbaik untuk pengembangan usaha Anda ke depan!
Karakteristik general trade dan modern trade
General trade atau perdagangan tradisional merupakan sistem distribusi konvensional melalui warung kelontong, toko-toko kecil, atau pasar tradisional.
Sistem pembayarannya masih manual dan sering menggunakan metode transaksi tunai. Pencatatan stok barang biasanya dilakukan secara sederhana menggunakan buku atau bahkan tanpa pencatatan sama sekali.
Di sisi lain, modern trade menerapkan sistem distribusi yang lebih terstruktur dengan teknologi canggih. Supermarket, hypermarket, minimarket, dan toko serba ada (department store) termasuk dalam kategori modern trade.
Sistem pembayaran di dalamnya juga sudah terintegrasi dengan Point of Sales (POS) dan menerima berbagai metode transaksi seperti kartu debit, kartu kredit, atau e-wallet.
Menurut penelitian Nielsen Retail Audit (2023), penetrasi general trade di Indonesia mencapai 70% dari total penjualan ritel nasional. Sementara itu, modern trade berkontribusi sekitar 30% dengan pertumbuhan rata-rata 10% per tahun.
Perbedaan mencolok lainnya terletak pada manajemen inventory. Modern trade menerapkan sistem supply chain management yang terintegrasi dengan bantuan teknologi untuk memantau stok secara real-time.
Sedangkan general trade cenderung mengandalkan pengalaman pemilik dalam mengelola persediaan barang.
Dalam hal pricing strategy, modern trade sering menerapkan program promosi terencana seperti diskon periode tertentu atau program membership. General trade lebih fleksibel dalam penetapan harga dan memungkinkan proses tawar-menawar antara penjual dan pembeli.
Baca juga: Pengertian Trade Finance, Manfaat dan 7 Cara Kerjanya
Cara mengelola general trade dan modern trade
-
Mengelola general trade
Pengelolaan general trade membutuhkan pendekatan yang lebih personal dan pemahaman yang mendalam tentang pasar lokal. Beberapa aspek penting dalam pengelolaan general trade adalah sebagai berikut
1. Manajemen stok
- Rumus minimum stok = (Rata-rata penjualan harian × Lead time pemesanan) + Safety stock
- Contoh: Jika rata-rata penjualan 50 unit/hari, waktu pengiriman 3 hari, dan safety stock 100 unit, maka minimum stok = (50 × 3) + 100 = 250 unit
2. Penetapan margin keuntungan
- Rumus: Harga jual = Harga modal + (Harga modal × % margin)
- Contoh: Modal Rp10.000, margin 20%, maka harga jual = 10.000 + (10.000 × 20%) = Rp12.000
-
Mengelola modern trade
Mengelola modern trade memerlukan sistem yang terintegrasi dan analisis data untuk pengambilan keputusan:
1. Inventory management
- Rumus EOQ (Economic Order Quantity) = √(2DS/H) D = Permintaan tahunan S = Biaya pemesanan H = Biaya penyimpanan
- Contoh: Permintaan 1000 unit/tahun, biaya pesan Rp100.000, biaya simpan Rp20.000 EOQ = √(2 × 1000 × 100.000/20.000) = 100 unit
2. Category management
- Space allocation = (Penjualan kategori/Total penjualan) × Total ruang display
- Contoh: Penjualan minuman 30% dari total, ruang display 100 m², maka alokasi = 30 m²
-
Performance Monitoring
Evaluasi kinerja kedua sistem menggunakan metrik berikut:
- Sell-through rate = (Unit terjual/Unit tersedia) × 100%
- Stock turn = Penjualan tahunan/Rata-rata nilai persediaan
- Gross margin Return on Investment (GMROI) = Gross margin/Rata-rata nilai persediaan
Baca juga: Trade Marketing: Strategi Jitu dalam Mempromosikan Produk Bisnis Anda
Keunggulan metode general trade dan modern trade
Keunggulan general trade
General trade menawarkan beberapa keuntungan menarik bagi pelaku usaha. Pertama, kedekatan dengan konsumen yang memungkinkan Anda membangun hubungan personal dan loyalitas pelanggan lebih kuat. Para pedagang dapat mengenal secara detail kebiasaan belanja konsumen mereka.
Fleksibilitas menjadi nilai plus dalam sistem general trade. Anda bisa menyesuaikan produk dan layanan sesuai kebutuhan spesifik masyarakat sekitar. Misalnya, warung kelontong dapat menjual produk dalam kemasan kecil atau sachet sesuai daya beli konsumen.
Biaya operasional general trade juga relatif lebih rendah karena tidak memerlukan investasi teknologi canggih. Modal awal yang terjangkau membuat sistem distribusi lebih mudah diakses oleh pengusaha pemula.
Keunggulan modern trade
Modern trade unggul dalam sistem pengelolaan terstruktur berbasis teknologi. Anda dapat memantau pergerakan barang secara real-time melalui sistem inventory management terintegrasi.
Data penjualannya akan tersimpan secara rapi dan mudah dianalisis untuk pengambilan keputusan bisnis.
Standardisasi layanan menjadi kelebihan utama modern trade. Konsumen akan mendapatkan pengalaman berbelanja yang konsisten di setiap gerai. Sistem pembayarannya juga beragam, mulai dari tunai hingga digital payment, yang dapat memberikan kenyamanan dalam bertransaksi.
Modern trade memiliki kemampuan menampung produk yang lebih banyak dengan display terorganisir. Konsumen dapat membandingkan berbagai pilihan produk dalam satu lokasi. Program promosi terstruktur seperti kartu member dan diskon periode mampu mendorong pembelian berulang.
Jadi, kedua metode distribusi di atas sebenarnya memiliki peran penting dalam rantai perdagangan.
General trade menonjol dalam pendekatan personal dan fleksibilitas, sementara modern trade unggul dalam sistem terstruktur dan teknologi. Pemilihan metode tergantung pada model bisnis, target pasar, dan sumber daya perusahaan Anda.
Baca juga: Warung Kelontong Adalah UMKM Tulang Punggung Ekonomi Negara, ini Penjelasannya!
Penutup
Pemilihan sistem distribusi antara general trade dan modern trade menjadi pertimbangan yang penting dalam pengembangan bisnis Anda.
Kedua metode ini memiliki keunggulan masing-masing: general trade dengan pendekatan personal dan fleksibilitasnya, sementara modern trade dengan sistem terstruktur dan teknologi canggihnya.
Di era digital seperti sekarang, Anda bisa mengombinasikan keunggulan kedua sistem tersebut menggunakan aplikasi kasir digital.
Accurate POS hadir sebagai solusi untuk membantu Anda mengelola bisnis ritel dengan lebih efisien. Melalui Accurate POS, Anda tetap bisa mempertahankan pendekatan personal ala general trade sambil menikmati kemudahan sistem terintegrasi seperti modern trade.
Fitur-fitur Accurate POS mendukung pengelolaan inventory, pencatatan transaksi, hingga pelaporan keuangan secara digital.
Sistem kasir modern akan membantu Anda mengambil keputusan bisnis berdasarkan data akurat, tanpa kehilangan sentuhan personal dengan pelanggan.
Ingin mengetahui lebih detail bagaimana Accurate POS dapat membantu transformasi bisnis Anda? Konsultasikan kebutuhan bisnis Anda sekarang juga dengan tim ahli kami dengan klik gambar di bawah ini.
Referensi: