Barang giffen adalah konsep ekonomi yang mengacu pada barang yang menunjukkan fenomena unik dalam permintaan konsumen. Berbeda dengan barang biasa, barang giffen justru mengalami kenaikan permintaan ketika harganya naik, dan sebaliknya, akan mengalami penurunan permintaan ketika harganya turun.
Fenomena ini terjadi karena barang giffen dianggap sebagai barang inferior, di mana konsumen cenderung akan mengalokasikan lebih banyak anggarannya untuk barang tersebut saat harganya naik, dengan mengorbankan barang-barang lain.
Lantas, apa saja karakteristik dari barang giffen? Apa saja contohnya? Baca terus artikel di bawah ini untuk mendapatkan jawabannya.
Apa itu barang giffen?
Andrew Bloomenthal dalam laman Investopedia menjelaskan bahwa barang giffen adalah jenis barang yang menunjukkan perilaku permintaan yang tidak biasa menurut hukum permintaan ekonomi. Menurut hukum permintaan, ketika harga barang naik, maka permintaan seharusnya turun, dan sebaliknya.
Namun, untuk barang giffen, fenomena ini justru terjadi sebaliknya: ketika harga barang giffen naik, permintaannya juga meningkat, dan ketika harga turun, permintaannya malah menurun.
Fenomena ini terjadi karena barang giffen adalah barang inferior, yaitu barang yang dianggap kurang berkualitas dibandingkan dengan barang-barang lain.
Ketika harga barang giffen naik, konsumen akan merasa lebih terpaksa untuk membeli lebih banyak dari barang ini karena mereka harus mengurangi konsumsi barang-barang yang lebih mahal atau lebih berkualitas.
Dengan kata lain, konsumen yang biasanya membeli barang-barang lebih mahal akan mengalihkan pengeluaran mereka ke barang giffen yang lebih murah ketika harga barang ini naik, sehingga permintaannya justru akan meningkat.
Contoh klasik yang sering ditemukan adalah roti selama masa kelaparan: jika harga roti naik, konsumen yang lebih miskin akan mengalihkan pengeluaran mereka dari makanan lain yang lebih mahal ke roti, sehingga mereka akan membeli lebih banyak roti meskipun harganya lebih tinggi.
Baca juga: Barang Ekonomi: Pengertian, Contoh, dan Perbedaannya dengan Barang Bebas
Karakteristik barang giffen
1. Barang inferior
Barang giffen adalah barang inferior, yaitu barang yang kualitasnya dianggap lebih rendah dibandingkan dengan barang lain.
Barang inferior adalah barang yang dikonsumsi lebih banyak oleh individu saat pendapatan mereka menurun dan harga barang lain naik.
Dalam kasus barang giffen, ketika harga barang tersebut meningkat, konsumen akan merasa terpaksa untuk membeli lebih banyak dari barang ini karena mereka harus mengurangi konsumsi barang-barang yang lebih mahal atau lebih berkualitas.
2. Efek pendapatan
Salah satu karakteristik utama barang giffen adalah efek pendapatan yang dominan.
Ketika harga barang giffen naik, secara efektif pendapatan riil konsumen akan menurun karena mereka tidak dapat membeli barang lain yang lebih mahal.
Karena barang giffen adalah barang inferior, konsumen akan mengalihkan pengeluaran mereka ke barang tersebut sebagai respons terhadap penurunan daya beli, sehingga akan meningkatkan permintaan untuk barang giffen.
3. Kurangnya pengganti yang layak
Barang giffen biasanya tidak memiliki substitusi yang memadai atau layak di pasar. Artinya, tidak ada barang lain yang dapat menggantikan barang giffen secara sempurna dari sudut pandang konsumen.
Ketika harga barang giffen naik, konsumen tidak memiliki pilihan lain yang lebih baik atau lebih ekonomis, sehingga mereka akan cenderung membeli lebih banyak barang giffen untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka.
4. Konsumen rentan
Barang giffen biasanya dikonsumsi oleh kelompok konsumen yang rentan atau berpendapatan rendah. Kelompok ini seringkali lebih terpengaruh oleh perubahan harga dan pengaruhnya terhadap daya beli mereka.
Kenaikan harga barang giffen dapat menyebabkan perubahan besar dalam pola konsumsi mereka, karena mereka harus menyesuaikan pengeluaran mereka untuk mengakomodasi kenaikan harga barang yang mereka anggap sebagai kebutuhan dasar.
5. Perubahan permintaan sejalan dengan harga
Karakteristik unik dari barang giffen adalah bahwa perubahan dalam harga barang ini berbanding terbalik dengan perubahan permintaan.
Artinya, saat harga barang giffen meningkat, permintaannya juga akan meningkat, dan sebaliknya. Hal ini berbeda dengan barang biasa di mana kenaikan harga umumnya akan menyebabkan penurunan permintaan.
Karakteristik-karakteristik ini menjelaskan mengapa barang giffen adalah konsep penting dalam teori ekonomi, meskipun fenomena ini relatif jarang terjadi dalam praktiknya.
Baca juga: Pengertian dan 5 Perbedaan Barang dan Jasa dalam Bisnis [Updated]
Contoh sederhana dari barang giffen
Contoh sederhana dari barang giffen biasanya akan melibatkan barang-barang kebutuhan pokok yang memiliki peran penting dalam anggaran konsumsi keluarga berpendapatan rendah.
Salah satu contoh klasik yang sering dikemukakan adalah roti.
Berikut penjelasan mengenai contoh tersebut:
Roti selama masa kelaparan: bayangkan sebuah situasi di mana terjadi kelaparan atau krisis ekonomi yang menyebabkan harga bahan makanan meningkat.
Dalam keadaan ini, roti bisa menjadi salah satu barang yang dianggap sebagai barang giffen. Jika harga roti naik, konsumen berpendapatan rendah mungkin tidak akan mampu membeli makanan yang lebih mahal atau lebih bergizi.
Akibatnya, mereka akan mengalihkan pengeluaran mereka untuk membeli lebih banyak roti, meskipun harganya lebih tinggi, sebagai cara untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka.
Dalam situasi ini, meskipun harga roti naik, permintaan terhadap roti juga akan meningkat karena konsumen harus mengurangi pembelian barang-barang lain yang lebih mahal.
Fenomena ini menggambarkan karakteristik barang giffen dimana peningkatan harga menyebabkan peningkatan permintaan karena konsumen terpaksa harus mengalokasikan lebih banyak anggarannya untuk barang yang dianggap sebagai kebutuhan pokok.
Perlu digaris bawahi bahwa contoh barang giffen ini sering kali teoritis dan mungkin sulit ditemukan dalam praktik sehari-hari.
Namun, konsep ini memberikan informasi penting tentang bagaimana perubahan harga dapat mempengaruhi pola konsumsi dalam konteks barang-barang tertentu.
Baca juga: Apa itu MPOS? Ini Pengertian dan Manfaatnya untuk Bisnis!
Penutup
Jadi, berdasarkan artikel diatas bisa kita ketahui bahwa barang giffen menunjukkan bagaimana fenomena ekonomi yang unik ini dapat mempengaruhi pola konsumsi, terutama dalam situasi di mana barang-barang tertentu menjadi lebih dominan dalam pengeluaran konsumen.
Dengan memahami konsep ini, para pelaku usaha dapat lebih cermat dalam menentukan strategi harga dan penawaran produknya.
Untuk memanfaatkan wawasan ekonomi seperti ini dan mengelola bisnis anda dengan lebih efisien, aplikasi kasir digital dari accurate pos dapat menjadi solusi yang tepat.
Accurate pos dirancang khusus untuk membantu Anda dalam memantau dan menganalisis tren penjualan secara real-time, sehingga Anda bisa membuat keputusan yang lebih baik berdasarkan data yang akurat.
Dengan fitur-fitur canggihnya, seperti laporan penjualan, pengelolaan inventaris, dan analisis tren, Anda dapat lebih mudah menyesuaikan strategi bisnis Anda sesuai dengan kebutuhan pasar.
Jangan biarkan peluang ini terlewatkan. Konsultasikan bisnis anda sekarang juga dengan tim ahli kami dan coba gratis Accurate POS melalui tautan gambar di bawah ini.
Referensi: