Menjadi debitur merupakan peran umum dalam dunia bisnis dan perbankan. Status sebagai peminjam dana ini membuat Anda perlu mengetahui berbagai aspek penting terkait hak serta kewajiban finansial.
Saat menjalankan business activities, ada kalanya Anda membutuhkan tambahan modal melalui pinjaman atau credit facility dari bank.
Untuk itu, pada kesempatan kali ini kita akan mengupas tuntas seluk beluk debitur, mulai dari pengertian dasar hingga tips menjaga reputasi baik sebagai peminjam dana.
Mari simak informasi lengkapnya agar Anda bisa mengelola status debitur dengan lebih professional dan well-managed.\
Apa itu debitur?
Sederhananya, ketika Anda meminjam uang dari bank atau lembaga keuangan, posisi Anda disebut sebagai debitur. Peran debitur ini muncul saat terjaDebitur adalah istilah umum dalam dunia keuangan yang merujuk pada pihak peminjam dana atau borrower dalam sebuah transaksi utang-piutang.di kesepakatan loan agreement atau perjanjian pinjaman dengan pihak kreditur.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), debitur didefinisikan sebagai orang atau lembaga berhutang kepada orang atau lembaga lain.
Dalam konteks business dan perbankan, status debitur membawa tanggung jawab untuk melunasi pinjaman sesuai ketentuan dan jangka waktu disepakati.
Pasal 1 angka 3 UU No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang juga menjelaskan bahwa debitur adalah pihak dengan kewajiban pembayaran hutang berdasarkan perikatan atau undang-undang.
Baca juga: Apa itu Debit? Ini Pengertian dan Bedanya dengan Kredit!
Jenis-jenis debitur
1. Debitur kolektif
Debitur kolektif terdiri dari beberapa orang atau badan usaha dalam satu perjanjian hutang. Posisi Anda sebagai debitur kolektif akan membuat semua pihak terikat bertanggung jawab atas pelunasan hutang secara bersama-sama.
Model collective debt ini sering dijumpai pada joint venture atau kerjasama bisnis.
2. Debitur perseorangan
Status debitur perseorangan akan menunjukkan Anda sebagai individu tunggal peminjam dana. Perjanjian utang dilakukan atas nama pribadi dengan jaminan aset personal.
Personal loan seperti KTA atau KPR masuk dalam kategori debitur jenis personal ini.
3. Debitur perusahaan
Badan usaha seperti PT, CV, atau firma dapat menjadi debitur untuk keperluan business expansion. Sebagai debitur perusahaan, Anda bisa menggunakan aset perusahaan sebagai jaminan dan bertanggung jawab sesuai bentuk badan hukum.
4. Debitur konsumtif
Peminjaman dana untuk keperluan konsumsi menempatkan Anda sebagai debitur konsumtif. Consumer loan ini biasanya hadir dalam bentuk kartu kredit atau cicilan barang konsumsi tanpa tujuan produktif.
5. Debitur produktif
Status debitur produktif muncul saat Anda meminjam dana untuk kegiatan usaha. Modal kerja atau investasi bisnis termasuk dalam kategori productive debt ini dengan tujuan menghasilkan keuntungan.
Baca juga: Perbedaan Debit dan Kredit dalam Akuntansi
Perbedaan perbedaan debitur dan kreditur
1. Definisi debitur dan kreditur
Debitur merupakan pihak peminjam dana, sedangkan kreditur adalah pemberi pinjaman. Ketika Anda mengajukan loan ke bank, posisi Anda sebagai debitur dan bank berperan sebagai kreditur. Kedua peran tersebut saling terhubung dalam debt agreement.
2. Hak dan kewajiban debitur
Sebagai debitur, Anda memiliki hak menerima dana pinjaman sesuai kesepakatan. Kewajiban utama debitur adalah membayar cicilan secara tepat waktu dan memenuhi syarat perjanjian kredit. Di sisi lain, Loan repayment menjadi tanggung jawab penuh debitur.
3. Hak dan kewajiban kreditur
Kreditur berhak menerima pembayaran utang beserta bunga dari debitur. Posisi kreditur juga memberikan wewenang melakukan penagihan atau eksekusi jaminan bila terjadi default. Kreditur juga memiliki kewajiban untuk mencairkan dana sesuai perjanjian.
4. Status hukum dan jaminan
Perbedaan status hukum terlihat dari posisi debitur sebagai pihak berutang, sementara kreditur pemegang hak tagih. Debitur perlu menyediakan collateral atau jaminan, sedangkan kreditur berwenang mengeksekusi jaminan tersebut jika terjadi gagal bayar.
5. Risiko dan tanggung jawab
Debitur menanggung risiko gagal bayar dan kehilangan jaminan. Sementara kreditur menghadapi risiko bad debt atau kredit macet. Tanggung jawab debitur adalah fokus pada pelunasan, sedangkan kreditur pada pengelolaan kredit secara profesional.
6. Hubungan bisnis
Business relationship antara debitur-kreditur diatur dalam kontrak resmi. Perjanjian kredit di dalamnya adalah menetapkan hak, kewajiban, dan konsekuensi hukum bagi kedua pihak.
Komunikasi rutin diperlukan untuk menjaga kelancaran pembayaran dan mencegah masalah kredit.
Baca juga: Mengenal Jenis-jenis Utang dan Tips Mengelolanya Secara Efektif
Penutup
Debitur dan kreditur merupakan dua pihak utama dalam business transaction. Peran debitur sebagai peminjam dana selalu terikat dengan kewajiban pembayaran cicilan. Sementara kreditur, selaku pemberi pinjaman, memiliki hak menagih sesuai kesepakatan dalam debt agreement.
Kelancaran cash flow bisnis Anda akan sangat bergantung pada manajemen transaksi keuangan perusahaan.
Oleh karena itu, Accurate POS hadir sebagai solusi pencatatan transaksi bisnis secara real-time. Aplikasi kasir digital andalan para pengusaha sukses ini menawarkan fitur lengkap untuk monitoring arus kas, mengelola stok, hingga membuat laporan keuangan secara otomatis.
Melalui Accurate POS, Anda dapat mencatat setiap transaksi pinjaman dengan detail. Sistem terintegrasi di dalamnya akan memudahkan pelacakan status pembayaran utang sebagai debitur maupun pencatatan piutang sebagai kreditur.
Fitur reminder payment pada aplikasi ini juga akan membantu Anda menghindari keterlambatan cicilan.
Jangan biarkan masalah pencatatan keuangan menghambat pertumbuhan bisnis Anda. Mari mulai kelola transaksi dengan lebih profesional menggunakan Accurate POS.
Klik gambar di bawah ini sekarang juga dan konsultasikan kebutuhan bisnis Anda bersama tim konsultan Accurate.
Referensi: