Pengertian Demand-Oriented Pricing dan Cara Menerapkannya

oleh | Jan 16, 2024

source envato.

Pengertian Demand-Oriented Pricing dan Cara Menerapkannya

Dalam era bisnis yang terus berkembang pesat, strategi penetapan harga menjadi salah satu aspek krusial yang perlu dipertimbangkan secara mendalam oleh para pelaku industri. Salah satu pendekatan yang semakin mendapatkan perhatian adalah demand-oriented pricing, di mana harga sebuah produk atau layanan ditentukan berdasarkan permintaan pasar.

Pendekatan ini mencerminkan kebijakan yang responsif terhadap dinamika permintaan konsumen, memberikan ruang bagi fleksibilitas yang diperlukan untuk mengoptimalkan laba dan memenangkan persaingan.

Demand-oriented pricing bukan hanya sekadar mengikuti tren pasar, tetapi juga melibatkan analisis mendalam terhadap preferensi dan kebutuhan konsumen.

Dalam konteks ini, keputusan penetapan harga tidak hanya dipandu oleh biaya produksi, melainkan lebih menjurus pada upaya untuk memahami sejauh mana konsumen bersedia membayar untuk produk atau layanan tertentu.

Oleh karena itu, strategi ini menuntut pemahaman yang mendalam terhadap perilaku konsumen, tren pasar, dan faktor-faktor eksternal lainnya yang dapat memengaruhi permintaan.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi lebih lanjut konsep demand-oriented pricing, mengidentifikasi strategi implementasinya, dan menganalisis bagaimana pendekatan ini dapat menjadi kunci keberhasilan dalam menghadapi tantangan persaingan di pasar yang dinamis.

Dengan demikian, pemahaman yang komprehensif terhadap demand-oriented pricing menjadi landasan penting bagi perusahaan yang ingin menjalin keunggulan kompetitif dan meraih keberlanjutan dalam jangka panjang.

Pengertian Demand-Oriented Pricing

Pengertian Demand-Oriented Pricing

ilustrasi Demand-Oriented Pricing. source envato

Demand-oriented pricing, atau penetapan harga berorientasi pada permintaan, adalah suatu strategi penetapan harga di mana harga produk atau layanan ditentukan berdasarkan permintaan atau keinginan pasar, seperti yang dijelaskan dalam laman Hubspot.

Pendekatan ini mencoba untuk mengukur seberapa besar konsumen bersedia membayar untuk suatu produk atau layanan tertentu, tanpa terlalu terpaku pada biaya produksi. Demand-oriented pricing lebih fokus pada respons terhadap dinamika pasar dan perilaku konsumen.

Ada beberapa metode yang dapat digunakan dalam demand-oriented pricing, antara lain:

  • Penetapan Harga Berdasarkan Permintaan (Demand-Based Pricing): Harga produk atau layanan ditentukan berdasarkan seberapa tinggi permintaan pasar. Jika permintaan tinggi, harga cenderung naik, dan sebaliknya.
  • Penetapan Harga Fleksibel (Flexible Pricing): Harga dapat disesuaikan secara fleksibel sesuai dengan perubahan permintaan atau kondisi pasar tertentu. Ini memberikan perusahaan kemampuan untuk merespons perubahan dengan cepat.
  • Penetapan Harga Diskriminatif (Discriminatory Pricing): Penetapan harga yang berbeda untuk segmen konsumen yang berbeda. Hal ini dapat mencakup penetapan harga untuk pelanggan korporat, pelanggan individu, atau wilayah geografis tertentu.
  • Penetapan Harga Berdasarkan Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle Pricing): Harga ditentukan berdasarkan tahap siklus hidup produk, di mana harga dapat dinaikkan saat produk baru diluncurkan dan dikurangi ketika produk telah matang di pasar.
  • Penetapan Harga Berdasarkan Waktu (Time-Based Pricing): Penetapan harga yang berfluktuasi berdasarkan waktu tertentu, seperti musim atau hari tertentu.

Demand-oriented pricing memberikan fleksibilitas kepada perusahaan untuk menyesuaikan harga mereka dengan perubahan pasar dan perilaku konsumen. Ini membutuhkan pemahaman yang mendalam tentang keinginan dan kebutuhan konsumen serta kemampuan untuk merespons perubahan pasar dengan cepat.

Baca juga: Pengertian Competition Oriented Pricing, Kelebihan dan Kekurangannya

Kelebihan dan Kekurangan Demand-Oriented Pricing

Kelebihan dan Kekurangan Demand-Oriented Pricing

ilustrasi Demand-Oriented Pricing. source envato

  • Kelebihan Demand-oriented Pricing

Responsif terhadap Perubahan Pasar: Demand-oriented pricing memungkinkan perusahaan untuk lebih responsif terhadap perubahan dalam dinamika pasar. Harga dapat disesuaikan seiring perubahan permintaan, tren konsumen, dan faktor-faktor eksternal lainnya.

1. Optimasi Laba

Dengan menyesuaikan harga berdasarkan tingkat permintaan, perusahaan dapat mencapai optimasi laba. Pada saat permintaan tinggi, harga dapat ditingkatkan untuk meningkatkan margin laba, sementara pada saat permintaan rendah, harga dapat disesuaikan untuk mempertahankan pangsa pasar.

2. Penyesuaian dengan Preferensi Konsumen

Strategi ini memungkinkan perusahaan untuk lebih baik memahami dan merespons preferensi konsumen. Dengan menetapkan harga sesuai dengan sejauh mana konsumen bersedia membayar, perusahaan dapat meningkatkan daya tarik produk atau layanan mereka.

3. Peningkatan Keunggulan Kompetitif

Dengan mengadopsi pendekatan yang lebih fleksibel terhadap penetapan harga, perusahaan dapat menciptakan keunggulan kompetitif. Hal ini dapat melibatkan penyesuaian harga yang lebih cepat daripada pesaing, menarik konsumen dengan penawaran harga yang lebih menarik.

  • Kekurangan Demand-oriented pricing

Kompleksitas Penetapan Harga: Implementasi demand-oriented pricing dapat menjadi kompleks karena melibatkan pemantauan konstan terhadap perubahan pasar dan analisis konsumen yang mendalam. Hal ini dapat memerlukan sumber daya tambahan dalam hal analisis data dan kecerdasan bisnis.

1. Ketidakpastian Pendapatan

Karena harga dapat berubah-ubah berdasarkan permintaan, perusahaan mungkin mengalami tingkat ketidakpastian yang lebih tinggi terkait pendapatan. Ini dapat menjadi tantangan dalam perencanaan keuangan jangka panjang.

2. Kesulitan dalam Komunikasi Harga ke Konsumen

Konsumen mungkin kesulitan memahami dan merencanakan pembelian mereka jika harga terus-menerus berubah. Hal ini dapat menciptakan ketidakpastian dan ketidakpuasan di antara konsumen.

3. Peningkatan Risiko Persaingan

Jika semua pesaing di pasar mengadopsi demand-oriented pricing, ini dapat menghasilkan persaingan yang lebih intens, di mana perusahaan harus terus-menerus bersaing untuk menarik perhatian konsumen dengan penawaran harga yang lebih baik.

4. Tidak Cocok untuk Semua Produk atau Layanan

Pendekatan ini mungkin tidak sesuai untuk semua produk atau layanan. Beberapa produk mungkin memerlukan penetapan harga yang lebih stabil atau berbasis biaya produksi untuk memastikan kelangsungan bisnis.

Baca juga: Pengertian Target Pricing dan Strategi Menerapkannya

Cara Menetapkan Metode Demand-Oriented Pricing

Cara Menetapkan Metode Demand-Oriented Pricing

ilustrasi Demand-Oriented Pricing. source envato

Metode demand-oriented pricing melibatkan serangkaian langkah untuk menetapkan harga berdasarkan permintaan pasar dan perilaku konsumen. Berikut adalah penjelasan rinci mengenai cara menetapkan metode demand-oriented pricing:

1. Analisis Pasar

Lakukan analisis menyeluruh terhadap pasar untuk memahami tingkat permintaan, tren, dan karakteristik konsumen. Faktor-faktor seperti musim, perubahan ekonomi, dan preferensi konsumen harus dievaluasi.

2. Pemahaman Konsumen

Peroleh pemahaman yang mendalam tentang perilaku dan preferensi konsumen. Identifikasi sejauh mana konsumen bersedia membayar untuk produk atau layanan tertentu. Faktor-faktor psikologis dan sosial yang memengaruhi keputusan pembelian juga perlu dipertimbangkan.

3. Penetapan Harga Fleksibel

Pertimbangkan untuk mengadopsi penetapan harga fleksibel yang memungkinkan perusahaan untuk menyesuaikan harga seiring perubahan permintaan atau kondisi pasar tertentu. Ini dapat mencakup strategi penetapan harga dinamis atau berbasis waktu.

4. Segmentasi Pasar

Identifikasi segmen pasar yang berbeda dan pertimbangkan untuk menerapkan penetapan harga yang berbeda untuk setiap segmen. Strategi ini dapat mencakup penetapan harga diskriminatif untuk mengoptimalkan pendapatan dari setiap segmen.

5. Analisis Elastisitas Harga

Lakukan analisis elastisitas harga untuk memahami sejauh mana perubahan harga akan memengaruhi permintaan. Ini membantu dalam menetapkan harga yang optimal untuk mencapai keseimbangan antara volume penjualan dan margin laba.

6. Penyesuaian Harga Strategis

Tetapkan kebijakan penyesuaian harga strategis untuk merespons perubahan dalam kondisi pasar atau keinginan konsumen. Ini mungkin melibatkan penyesuaian harga selama peluncuran produk baru, periode promosi, atau peristiwa khusus lainnya.

7. Monitoring dan Evaluasi

Implementasikan sistem pemantauan yang efektif untuk terus memantau perubahan dalam permintaan dan perilaku konsumen. Evaluasi secara rutin kinerja harga dan lakukan perubahan jika diperlukan berdasarkan hasil pemantauan.

8. Komunikasi Harga yang Efektif

Pastikan komunikasi harga yang jelas dan efektif kepada konsumen. Jelaskan nilai tambah produk atau layanan yang mendukung penetapan harga tersebut untuk menghindari kebingungan atau ketidakpuasan di kalangan konsumen.

9. Komitmen Terhadap Keunggulan Kompetitif

Tetapkan komitmen terhadap keunggulan kompetitif melalui strategi penetapan harga. Berusaha untuk menjadi pemimpin pasar atau memberikan nilai tambah yang unik dapat mendukung efektivitas metode demand-oriented pricing.

Baca juga: Apa itu MPOS? Ini Pengertian dan Manfaatnya untuk Bisnis!

Penutup

Secara keseluruhan, demand-oriented pricing merupakan suatu pendekatan yang memberikan responsibilitas yang tinggi terhadap dinamika pasar dan perilaku konsumen dalam menetapkan harga produk atau layanan.

Dengan menganalisis dengan cermat permintaan, tren, dan preferensi konsumen, perusahaan dapat mengoptimalkan laba, meningkatkan keunggulan kompetitif, dan merespons perubahan pasar dengan lebih efektif.

Kelebihannya melibatkan kemampuan untuk merespons perubahan dengan cepat, mengoptimalkan laba, dan menarik konsumen melalui penyesuaian harga yang tepat. Namun, kompleksitas implementasinya, tingginya ketidakpastian terkait pendapatan, dan risiko persaingan yang lebih intens dapat menjadi kendala.

Dalam mengadopsi demand-oriented pricing, perusahaan harus melakukan analisis pasar yang mendalam, memahami perilaku konsumen, dan mengembangkan strategi penetapan harga yang fleksibel.

Dengan pendekatan yang matang dan komitmen terhadap pemantauan yang terus-menerus, perusahaan dapat mengambil keuntungan dari responsibilitas terhadap permintaan pasar untuk mencapai keberhasilan jangka panjang.

Namun, setiap keuntungan tersebut tentu sebelumnya harus Anda catat dan kelola dengan baik. Untuk membantu Anda dalam melakukan hal tersebut, Anda bisa menggunakan aplikasi kasir digital dari Accurate POS.

Aplikasi yang sudah terintegrasi dengan software akuntansi dan bisnis Accurate Online ini akan membantu Anda dalam mencatat seluruh keuntungan dan menyajikan lebih dari 200 jenis laporan keuangan yang bisa diakses dimana saja secara real-time.

Dengan begitu, bisnis Anda bisa berjalan lebih efektif dan efisien. Bahkan, Anda bisa mencapai kesuksesan bisnis yang berkelanjutan.

Jadi tunggu apa lagi? Coba dan gunakan Accurate POS sekarang juga selama 30 hari melalui tautan gambar di bawah ini.

aplikasikasirbanner

Efisiensi Bisnis dengan Satu Aplikasi Praktis!

Konsultasikan kebutuhan bisnismu dengan tim kami.

Jadwalkan Konsultasi

artikelpos-sidebar

Ayunda
Seorang yang memiliki hobi penulisan dan jurnalistik dan sedang mendalami ilmu akuntansi dan bisnis agar bisa memberikan manfaat bagi para pebisnis di Indonesia.

Artikel Terkait