Pengertian Laporan Keuangan Interim dan Cara Mudah Membuatnya
Laporan keuangan interim adalah sebuah dokumen yang memiliki peran penting dalam dunia bisnis. Dokumen ini memberikan gambaran singkat mengenai kinerja finansial sebuah perusahaan selama periode waktu tertentu, biasanya dalam bentuk triwulanan atau semesteran.
Laporan keuangan interim menjadi salah satu instrumen yang sangat diandalkan dalam proses pengambilan keputusan bisnis, baik oleh manajemen perusahaan itu sendiri maupun oleh para pemangku kepentingan eksternal seperti investor, analis keuangan, dan regulator.
Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam mengenai laporan keuangan interim, mengungkapkan pentingnya informasi yang terkandung di dalamnya, serta bagaimana laporan ini menjadi alat yang vital dalam mengukur kesehatan keuangan perusahaan.
Dengan pemahaman yang lebih mendalam mengenai laporan keuangan interim, pembaca diharapkan dapat membuat keputusan investasi atau kebijakan perusahaan yang lebih cerdas dan terinformasi.
Daftar Isi
Pengertian Laporan Keuangan Interim
Berdasarkan laman Investopedia, laporan keuangan interim adalah dokumen keuangan yang disusun dan dipublikasikan oleh suatu perusahaan secara berkala, biasanya setiap triwulan (tiga bulan) atau semesteran (enam bulan), guna memberikan gambaran mengenai kinerja finansial perusahaan selama periode waktu tersebut.
Laporan ini memiliki beberapa tujuan utama, yaitu:
1. Memberikan Informasi yang Cepat dan Terkini
Laporan keuangan interim memberikan informasi finansial perusahaan yang lebih up-to-date daripada laporan keuangan tahunan. Ini memungkinkan para pemangku kepentingan seperti investor, analis keuangan, dan manajemen perusahaan untuk mengikuti perkembangan keuangan perusahaan dengan lebih baik.
2. Mengukur Kinerja Perusahaan
Laporan keuangan ini akan memberikan gambaran singkat tentang pendapatan, biaya, laba, dan neraca perusahaan selama periode waktu tertentu. Ini memungkinkan para pemangku kepentingan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan dan membandingkannya dengan periode sebelumnya.
3. Mengungkapkan Perubahan yang Signifikan
Jika ada perubahan signifikan dalam kondisi keuangan perusahaan selama periode waktu tertentu, laporan keuangan interim harus mencatatnya. Hal ini akan membantu para pemangku kepentingan untuk mengidentifikasi potensi masalah atau peluang yang dapat memengaruhi keputusan mereka.
4. Basis untuk Pengambilan Keputusan
Para pemangku kepentingan, seperti investor, sering menggunakan laporan keuangan interim sebagai dasar untuk mengambil keputusan investasi atau strategi bisnis. Laporan ini membantu mereka dalam mengevaluasi apakah perusahaan sedang tumbuh, stabil, atau menghadapi masalah keuangan.
Laporan keuangan ini biasanya mencakup informasi seperti laporan laba rugi, neraca, arus kas, serta catatan-catatan tambahan yang menjelaskan peristiwa atau perubahan yang terjadi selama periode tersebut.
Perusahaan biasanya diwajibkan untuk menyusun laporan keuangan interim sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku, dan laporan ini sering menjadi bagian penting dalam proses pengungkapan informasi kepada publik dan otoritas pengatur.
Baca juga: Laporan Studi Kelayakan Bisnis: Pengertian dan Cara Membuatnya
Manfaat Informasi di Dalam Laporan Keuangan Interim
Informasi yang terdapat dalam laporan keuangan interim memiliki sejumlah manfaat penting bagi berbagai pihak yang terlibat dalam bisnis dan pengambilan keputusan. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari informasi di dalam laporan keuangan interim:
1. Penilaian Kinerja Perusahaan yang Lebih Cepat
Laporan keuangan ini mampu memberikan pembaruan tentang kinerja perusahaan dengan lebih cepat daripada laporan tahunan. Hal ini memungkinkan para pemangku kepentingan, seperti investor dan manajemen perusahaan, untuk mengikuti perkembangan perusahaan dan merespons secara lebih cepat terhadap perubahan yang terjadi.
2. Perbandingan Kinerja dengan Periode Sebelumnya
Dengan adanya laporan keuangan ini, para pemangku kepentingan dapat dengan mudah membandingkan kinerja perusahaan selama periode tertentu dengan periode sebelumnya. Hal ini akan membantu pemilik bisnis dalam mengidentifikasi tren dan perubahan dalam kinerja keuangan.
3. Evaluasi Kecukupan Likuiditas
Laporan keuangan ini biasanya mencakup laporan arus kas, yang memberikan informasi tentang aliran kas masuk dan keluar perusahaan. Hal ini memungkinkan manajemen untuk menilai kecukupan likuiditas perusahaan dan mengambil tindakan yang diperlukan jika ditemukan masalah likuiditas.
4. Pengambilan Keputusan Investasi
Para Investor menggunakan laporan keuangan interim untuk mengevaluasi kinerja perusahaan dan membuat keputusan investasi. Laporan ini membantu para investor dalam menentukan apakah mereka akan membeli, menjual, atau mempertahankan saham perusahaan.
5. Perencanaan Strategi Bisnis
Manajemen perusahaan bisa menggunakan laporan keuangan interim sebagai alat untuk merencanakan strategi bisnis dan mengidentifikasi area di mana perbaikan diperlukan. Laporan ini membantu manajemen dalam mengambil keputusan terkait pengelolaan perusahaan.
6. Kepatuhan Regulasi
Laporan keuangan ini juga bisa digunakan untuk memastikan bahwa perusahaan mematuhi persyaratan regulasi dan standar akuntansi yang berlaku. Sehingga akan membantu menjaga transparansi dan akuntabilitas perusahaan.
7. Pengungkapan Informasi yang Signifikan
Jika terdapat perubahan signifikan dalam kondisi keuangan perusahaan selama periode waktu tertentu, laporan keuangan ini harus mencatatnya. Ini memungkinkan para pemangku kepentingan untuk mengidentifikasi masalah atau peluang yang dapat memengaruhi keputusan mereka.
Jadi, laporan keuangan interim bukan hanya alat yang memberikan gambaran tentang kinerja perusahaan, tetapi juga alat yang penting dalam pengambilan keputusan bisnis dan investasi, serta dalam memenuhi kebutuhan transparansi dan akuntabilitas dalam dunia bisnis.
Baca juga: Biaya Modal Rata-Rata Tertimbang: Pengertian dan Cara Mudah Menghitungnya
Cara Membuat Laporan Keuangan Interim
Membuat laporan keuangan interim melibatkan beberapa langkah penting yang harus diikuti dengan cermat. Berikut adalah panduan umum tentang cara membuat laporan keuangan interim:
1. Persiapkan Data Finansial
Kumpulkan semua data keuangan yang diperlukan, termasuk data tentang pendapatan, biaya, aset, dan kewajiban perusahaan selama periode yang relevan (biasanya triwulan atau semesteran). Pastikan data tersebut sudah diverifikasi dan diaudit jika diperlukan.
2. Pemilihan Format Laporan
Tentukan format laporan keuangan interim yang akan Anda gunakan. Format yang umum digunakan meliputi laporan laba rugi, neraca, dan laporan arus kas.
3. Penyusunan Laporan Laba Rugi
Susun laporan laba rugi interim dengan menggambarkan pendapatan perusahaan dan biaya selama periode waktu yang sesuai.
Lalu, pastikan untuk mencakup semua elemen pendapatan dan biaya yang relevan, seperti pendapatan operasional, biaya produksi, biaya administrasi, dan lainnya. Lanjutkan dengan menghitung laba bersih dengan mengurangi biaya dari pendapatan.
4. Penyusunan Neraca
Susun neraca interim yang mencantumkan semua aset, kewajiban, dan ekuitas perusahaan pada akhir periode waktu yang sesuai. Pastikan juga untuk memasukkan aset seperti kas, piutang, persediaan, dan aset tetap, serta kewajiban seperti hutang, utang jangka pendek, dan utang jangka panjang.
5. Penyusunan Laporan Arus Kas
Susun laporan arus kas interim yang menunjukkan aliran masuk dan keluar uang tunai selama periode waktu tersebut. Laporan arus kas biasanya mencakup aktivitas operasional, investasi, dan pendanaan.
6. Penyusunan Catatan Tambahan
Sertakan catatan tambahan yang menjelaskan peristiwa atau transaksi penting yang terjadi selama periode waktu tertentu. Catatan-catatan ini juga dapat mencakup perubahan signifikan dalam kebijakan akuntansi atau asumsi yang digunakan dalam laporan keuangan.
7. Pemantauan Perubahan Signifikan
Pastikan untuk mencatat perubahan signifikan dalam kondisi keuangan perusahaan, seperti perubahan signifikan dalam pendapatan, biaya, atau aset. Jika terdapat peristiwa atau transaksi yang dapat memengaruhi laporan keuangan interim, pastikan untuk mengungkapkannya dengan jelas.
8. Pemeriksaan Kepatuhan dan Standar Akuntansi
Pastikan bahwa laporan keuangan interim Anda mematuhi standar akuntansi yang berlaku dan persyaratan regulasi yang relevan.
9. Review dan Validasi
Review dan validasi laporan keuangan ini bersama dengan tim keuangan, auditor internal atau eksternal, dan manajemen perusahaan. Pastikan bahwa laporan tersebut akurat, konsisten, dan mencerminkan kondisi keuangan yang sebenarnya.
10. Pengumuman dan Distribusi
Setelah laporan keuangan interim selesai, umumkan dan distribusikan kepada para pemangku kepentingan, seperti investor, analis keuangan, dan regulator sesuai dengan jadwal yang berlaku.
Perlu digaris bawahi bahwa laporan keuangan interim merupakan dokumen yang penting dalam pengambilan keputusan bisnis dan investasi. Oleh karena itu, pastikan bahwa laporan tersebut akurat, transparan, dan sesuai dengan persyaratan hukum dan regulasi yang berlaku.
Jika diperlukan, Anda dapat mempertimbangkan untuk melibatkan seorang profesional akuntansi atau auditor untuk memastikan keandalan laporan keuangan interim Anda.
Baca juga: Apa itu MPOS? Ini Pengertian dan Manfaatnya untuk Bisnis!
Penutup
Jadi, laporan keuangan interim adalah kesempatan untuk merangkum laporan keuangan secara keseluruhan dan memberikan informasi yang lebih mendalam kepada para pembaca.
Namun, bila Anda kesulitan untuk membuat laporan keuangan interim atau laporan keuangan lainnya, Anda bisa menggunakan aplikasi kasir digital dari Accurate POS.
Aplikasi yang sudah terintegrasi dengan ekosistem Accurate Online ini mampu menyelesaikan berbagai pekerjaan administratif yang memakan banyak waktu, termasuk membuat laporan keuangan interim.
Dengan menggunakan Accurate POS, seluruh operasional bisnis Anda nantinya akan bergerak lebih efektif dan #lebihbaik. Sehingga, Anda bisa lebih fokus dalam mengembangkan bisnis dan mencapai kesuksesan.
Buktikan sendiri dengan mencoba Accurate POS selama 30 hari gratis melalui tautan gambar di bawah ini.