8 Kesalahan Dalam Mencari Pendanaan yang Biasa Dilakukan Pebisnis

oleh | Apr 1, 2021

source envato.

8 Kesalahan Dalam Mencari Pendanaan yang Biasa Dilakukan Pebisnis

Sekitar 6 juta bisnis baru dimulai di dunia setiap tahun. Dari jumlah tersebut, hanya 70.000 yang mendapatkan angel investor, dan kurang dari 5.000 mendapatkan modal ventura. Artinya, 5,92 juta bisnis yang tersisa mencari pendanaan secara mandiri dan berpotensi membuat kesalahan yang tak terhindarkan yang membuat mereka gagal menarik investor dan tidak bisa melakukan pengembangan bisnis.

Jadi, jika Anda tidak ingin termasuk dalam 98% bisnis yang gagal mengumpulkan dana eksternal, Anda perlu menghindari kesalahan dalam mencari pendanaan dalam bisnis Anda. Tapi masalahnya adalah banyak pengusaha yang baru menyadari kesalahan ini hanya setelah mereka membuat laporan keuangan dan ditolak saat mengajukan penawaran kerjasama.

Namun jangan khawatir, kami telah membuat daftar delapan kesalahan dalam mencari pendanaan yang biasa dilakukan banyak pebisnis dan perlu Anda waspadai saat mendekati investor, melakukan pitch kepada mereka, dan menandatangani kontrak.

1. Mengasumsikan Valuasi dan Demand

Kesalahan dalam mencari pendanaan untuk bisnis yang banyak dilakukan adalah mengasumsikan berapa banyak uang yang akan Anda butuhkan dan apa yang seharusnya menjadi penilaian pra-investasi untuk startup Anda.

Masalahnya adalah…

Investor tidak akan percaya hal yang sama kecuali Anda menunjukkan angka pertumbuhan, daya tarik, atau bukti material untuk mendukung klaim Anda.

Tepatnya, Anda tidak boleh mengklaim startup Anda bernilai $ 1 juta hanya karena parameter yang Anda buat. Penilaian parameter itu menjadi alasan yang jaelas dalam bisnis dan bergantung pada banyak faktor seperti:

  • Pendapatan saat ini (jika ada)
  • Daya tarik saat ini
  • Tren daya tarik
  • Industri
  • Tren industri
  • Pangsa pasar
  • Perkiraan akuisisi pangsa pasar
  • Tim Pendiri
  • Burn rate
  • Churn rate
  • Minat investor, dll.

Valuasi startup Anda diperoleh dari posisi saat ini dan proyeksi pertumbuhan di masa depan. Dalam skenario biasa, pendapatan saat ini dan pertumbuhan pendapatan diperhitungkan. Dalam startup dengan pendapatan kurang atau tanpa pendapatan, metode penilaian seperti Metode Berkus, biaya untuk menggandakan, metode arus kas diskon, dan sejenisnya bisa digunakan.

Pastikan penilaian Anda tepat sebelum menuju ke investor.

Apalagi sebagai pengusaha, jangan pernah serakah. Overfunding dapat mematikan startup Anda seperti kemungkinan underfunding.

Investor sering menawarkan godaan untuk mendapatkan jumlah dana yang lebih tinggi dengan imbalan saham yang lebih tinggi. Tawaran ini, meskipun menggoda, mungkin terbukti menjadi faktor kemunduran di putaran selanjutnya.

Selalu ketahui berapa banyak yang Anda rencanakan untuk dikumpulkan. Biasanya, jumlah ini dihitung dengan menghitung burn rate dan cash runway sebelum putaran pendanaan berikutnya (yang umumnya 12 hingga 18 bulan kemudian).

2. Mengandalkan Satu Sumber

Jika Anda seorang wirausahawan baru, Anda harus tahu bahwa setelah Anda melangkah maju dari pendaan awal, biasanya ada lebih dari satu investor yang berinvestasi di startup Anda.

Satu investor biasanya memimpin putaran pendanaan, tetapi seiring berjalannya waktu, Anda mungkin membutuhkan sumber daya lain.

Jadi, Anda perlu membuat daftar dari banyak investor, ada baiknya menjangkau mereka dan memisahkan mereka ke dalam grup A, grup B, dan grup C; di mana grup A kemungkinan besar akan berinvestasi di perusahaan Anda dan merupakan seseorang yang ingin Anda ajak bekerja sama. Grup B dan C terdiri dari investor yang cenderung tidak ingin ajak berinvestasi.

Biasanya, lebih baik memiliki lebih dari satu investor yang tertarik pada startup Anda karena hal itu memberi tekanan lebih besar pada mereka.

Baca juga: Peluang Bisnis Online 2021 yang Bisa Dilakukan Tanpa Modal

3. Pitch Deck di Bawah Standar

Kesalahan utama yang dilakukan wirausahawan adalah dengan tidak terlalu berfokus pada presentasi singkat. Meskipun banyak yang memimpikan jutaan dolar sebagai investasi, mereka tidak berusaha keras untuk membuktikan kebutuhan tersebut.

Anda harus memahami perbedaan antara dek email dan dek presentasi. Pelajari bagaimana mengembangkan keduanya dan kapan menggunakan apa.

Dek email berisi banyak teks karena Anda biasanya tidak ada di sana untuk menyajikan hal yang sama. Jadi, Anda harus memprediksi pertanyaan yang mungkin muncul dan menjawabnya kemudian menggunakan data di dek email.

Dek presentasi, di sisi lain, harus melengkapi presentasi Anda. Sajikan data yang menarik dan grafis yang penuh makna.

Namun apa pun yang Anda lakukan, pastikan untuk meluangkan waktu dalam mengembangkan presentasi singkat yang bagus dan menarik untuk meyakinkan investor bahwa Anda serius tentang kemitraan dan tahu apa yang Anda lakukan.

4. Mengandalkan Email

Mengirim email yang sama ke semua daftar investor bisa menjadi kesalahan terburuk dalam mencari pendanaan yang bisa Anda lakukan. Mencari pendanaan bukanlah proses bisnis biasa di mana Anda akan mendapatkan balasan keputusan penting ke inbox email Anda.

Anda perlu melakukan pekerjaan rumah Anda dan menjangkau investor menggunakan saluran yang mereka tanggapi. Sebagian besar investor lebih menyukai rekomendasi dari partner mereka atau pendiri startup tempat mereka berinvestasi. Coba hubungi mereka terlebih dahulu.

Dan bahkan jika Anda mengandalkan email. Pastikan untuk melakukan riset dan menulis email yang dipersonalisasi yang disesuaikan dengan kebutuhan investor.

Baca juga: Modal Ventura Adalah: Pengertian, Jenis, Manfaat, dan Cara Mendapatkannya

mencari pendanaan 2

5. Tidak Mengetahui Term Sheets

Term Sheets atau lembar persyaratan adalah hal yang harus Anda ketahui dalam mencari pendanaan untuk bisnis Anda. Masalahnya, banyak pemilik bisnis yang sangat bergantung pada pengacara pribadi tanpa mengetahui seluk-beluk dari apa kesepakatan yang telah disepakati.

Meskipun Anda tidak ingin membahas lebih detailnya, Anda harus mengetahui dasar dari term sheet. Biasanya memiliki dua bagian – ekonomi dan kepemilikan.

Ini termasuk sejauh mana investor akan berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan dan berapa banyak yang akan dia dapatkan dari likuidasi perusahaan, bersama dengan persyaratan lainnya.

Bacalah buku, bicaralah dengan konsultan, dan pelajari sebanyak mungkin tentang term sheet sebelum Anda melakukan peencarian pendanaan dan menandatangani dokumen semacam itu.

6. Tidak Berfokus Pada Personal Branding

Dalam hal startup, investor mempertimbangkan pengalaman dan branding anggota tim serta faktor lainnya. Anda mungkin tidak ingin investor meragukan kemampuan Anda.

Jadi hindari kesalahan umum ini karena Anda tidak memiliki tim yang baik dan bisa diandakan. Jual kualifikasi, pengalaman, dan keahlian mereka. Jika Anda tidak dapat menambahkan hal yang sama ke slide, temukan cara untuk menggambarkan atau menampilkan hal yang sama dan mengesankan investor.

Baca juga: Apa itu Aliansi Strategis Bisnis? ini Pengertian dan Kelebihan dalam Menerapkannya

7. Tanpa Perencanaan

Mencari pendanaan adalah tugas yang harus dilakukan hanya dengan rencana yang tepat. Anda tidak boleh mengajukan penawaran kerjasama sebelum berpikir investor seperti apa yang Anda ingin ajak untuk bekerjasama.

Buatlah rencana yang jelas. Putuskan jenis investor apa yang Anda butuhkan untuk dihubungi pada tahap startup Anda. Menjangkau investor yang salah pada waktu yang salah mungkin tidak hanya membuang waktu Anda, tetapi juga dapat menutup gerbang Anda untuk investor yang lebih baik di masa depan.

Jika Anda mencari pendanaan awal, kunjungi inkubator, akselerator, atau angel investor. Jika Anda mencari pendanaan tahap akhir, kunjungi pemodal ventura berpengalaman. Buat rencana dan selalu perbaiki jika melakukan kesalahan.

8. Berfokus Hanya Pada Uang

Salah satu kesalahpahaman terbesar yang dimiliki wirausahawan baru adalah bahwa mendapatkan pendanaan dalam bisnis adalah tentang uang.

Jangan pernah membuat kesalahan ini.

Investasi bisnis dan startup adalah kemitraan. Ini adalah saat investor menunjukkan kepercayaan pada Anda, membimbing Anda, dan memberi Anda sumber daya, baik moneter maupun non-moneter untuk membantu Anda tumbuh.

Jadi, pastikan untuk mencari lebih dari sekedar uang. Carilah investor yang memiliki pengalaman di niche bisnis Anda beroperasi. Carilah investor yang memiliki jaringan bagus yang dapat Anda gunakan untuk mengembangkan bisnis Anda. Dan carilah investor yang memiliki lebih dari sekedar uang untuk diberikan.

Baca juga: 10+ Cara Memulai Bisnis Dari Nol Secara Tepat Dan Efektif

Kesimpulan

Mendapatkan pendaan dari investor besar mungkin mimpi terbesar dalam setiap usaha, namun sayangnya masih banyak pemilik bisnis yang tidak mengetahui cara untuk menarik perhatian mereka.

Dengan tips diatas, diharapkan akan banyak pemilik bisnis pemula yang sadar tentang kesalahan mereka sebelum mereka melakukan penawaran kerjasama pada investor yang mereka targetkan untuk diajak bekerja sama.

Kesalahan lain yang sangat sering dilakukan oleh banyak pebisnis pemula adalah tidak melakukan pembukuan dan pengelolaan keuangan dengan tepat. Padahal hal ini menjadi poin penting penilaian investor tentang kesehatan keuangan bisnis secara keseluruhan.

Jika Anda selaku pemilik bisnis yang belum melakukan pembukuan dengan benar, ada baiknya bagi Anda untuk melakukan pembukuan sesuai standar akuntansi yang berlaku di Indonesia.

Anda bisa menggunakan software akuntansi seperti Accurate Online untuk pengelolaan pembukuan, perpajakan, manajemen aset dan persediaan, proses rekonsiliasi transkasi, membuat laporan keuangan dan masih banyak lagi.

Accurate Online adalah software akuntansi berbasis cloud yang sudah digunakan oleh lebih dari 350 ribu pengguna dan berpengalaman lebih dari 20 tahun. Jika Anda tertarik, Anda bisa mencoba menggunakan Accurate Online secara gratis selama 30 hari melalui tautan di bawah ini, dan dapatkan efisiensi penuh untuk pengelolaan keuangan  bisnis Anda.

accurate 200 ribu perbulan

bisnisukmbanner

Efisiensi Bisnis dengan Satu Aplikasi Praktis!

konsultasikan kebutuhan bisnismu dengan tim kami.

Jadwalkan Konsultasi

artikel-sidebar

Natalia
Wanita lulusan S1 Bisnis Manajemen yang sering membagikan berbagai ilmunya dalam bidang bisnis secara menyeluruh kepada masyarakat, mulai dari tips, ide bisnis, dan masih banyak lagi.

Artikel Terkait