Arti Gulung Tikar dan Bedanya dengan Pailit
Beberapa dari kita mungkin sering mendengar kata gulung tikar dan pailit. Namun, sangat jarang yang mengalami atau merasakan keduanya. Jadi, apakah Anda sudah mengetahui perbedaan kata arti gulung tikar dan pailit?
Untuk bisa memahami perbedaan dari kedua kata tersebut, perlu diketahui bahwa dunia bisnis akan selalu dianggap menyenangkan untuk sebagian orang. Oleh karena itu, hampir beberapa pengusaha selalu memikirkan cara terbaik untuk bisa meraih kesuksesan dan mempunyai banyak uang dan investasi.
Namun, ada beberapa kondisi yang membuat bisnis menjadi tidak sesuai harapan setelah hasilnya sudah bisa diperoleh. Bahkan, beberapa bisnis atau usaha ada yang sedang menuju proses gulung tikar atau pailit. Kedua kata tersebut memang harus siap dihadapi oleh tiap pebisnis.
Rasa takut akan menghadapi gulung tikar atau pailit memang suatu hal yang wajar dimiliki oleh pebisnis. Nah, agar bisa mengetahui perbedaan dari gulung tikar dan pailit, mari kita bahas bersama secara lebih mendalam perbedaan antara keduanya.
Daftar Isi
Arti Gulung Tikar Adalah
Pada dasarnya, arti gulung tikar adalah suatu kerugian yang dialami oleh suatu perusahaan dalam skala yang besar atau hingga menghabiskan seluruh harta bendanya. Jadi, jika bisnis Anda sedang mengalami gulung tikar, itu artinya perusahaan Anda sedang mengalami kerugian dan kehabisan dana kas operasional bisnis, sehingga kegiatan operasional berhenti.
Keadaan gulung tikar ini bisa terjadi karena dua faktor, yakni faktor internal dan faktor eksternal. Terdapat beberapa contoh perusahaan yang mengalami kondisi gulung tikar di Indonesia dan di luar negeri.
Untuk perusahaan luar negeri, perusahaan teknologi ternama Motorola dan Yahoo adalah contoh perusahaan yang mengalami gulung tikar karena telat mengikuti perubahan zaman.
Sedangkan untuk perusahaan dalam negeri, beberapa contohnya adalah perusahaan teknologi Toshiba, maskapai penerbangan Adam Air, produsen mobil General Motor Indonesia asal negeri Amerika, Sharp, dll.
Baca juga: Apa Itu Wirausaha? Berikut Pengertian, Sejarah, Jenis, Karakteristik dan Prosesnya
Pengertian Pailit
Pailit sendiri berasal dari Bahasa Perancis yaitu failite, yang memiliki arti kemacetan dalam hal melakukan pembayaran utang kewajibannya.
Bahkan, ada juga sistem ekonomi pancasila, seperti pada pengertian pailit secara hukum yang dijelaskan pada Undang-Undang nomor 37 tahun 2004 tentang kepailitan dan penundaan kewajiban pembayaran utang.
Pailit juga bisa dikenakan apabila pihak debitur memiliki dua kendaraan atau lebih dari kreditur, tidak mampu melunasi utangnya, atau pengajuan atau permohonan pada pihak kreditur.
Pailit juga bisa dialami oleh pihak debitur atau pengusaha yang memiliki kesulitan finansial untuk bisa membayar hutangnya dan sudah disahkan oleh pihak pengadilan.
Baca juga: Financial Distress: Pengertian dan cara Mencegahnya
Penyebab Terjadinya Gulung Tikar
Apapun permasalah keuangan yang sedang dialami oleh pebisnis, biasanya ada beberapa masalah finansial yang dialami oleh pebisnis dan berpotensi mengalami gulung tikar atau jatuhnya suatu perusahaan.
Namun pada kesempatan kali ini, kami hanya akan menjelaskan 3 faktor utama yang membuat suatu perusahaan mengalami gulung tikar. Ketiga faktor utama tersebut adalah sebagai berikut:
1. Permasalahan Dalam Mengatur Keuangan
Untuk menambah modal atau untuk menambah biaya produksi pembuatan karena meningkatnya suatu pesanan, sebagian besar pebisnis umumnya akan memilih jalur meminjam uang. Dalam hal ini, sudah seharusnya pebisnis mampu mengelola dana pinjamannya agar bisa mendapatkan keuntungan dan bisa melunasi hutang yang diajukannya.
Selain itu, terkadang ada pebisnis yang sedang kesulitan dana atau modal untuk menjalankan usahanya, sehingga lebih memilih untuk mengajukan pinjaman dari lembaga keuangan. Kondisi keuangan yang tidak sehat ini bisa memicu adanya pengajuan hutang dan harus dilunasi.
Nah, saat pebisnis tidak mampu melunasi hutangnya, maka pebisnis tersebut akan dinyatakan mengalami gulung tikar. Kondisi gulung tikar juga bisa dinyatakan bila pihak perusahaan sudah menjual habis seluruh aset usahanya.
Faktor lainnya yang membuat suatu perusahaan mengalami penumpukan hutang dan kesulitan dalam mengatur keuangan adalah terlalu optimis dalam melakukan ekspansi bisnis, pengeluaran uang yang tidak terkendali, serta melakukan pemasaran yang terlalu besar tanpa adanya follow up.
2. Susunan Rencana Usaha Tidak Matang
Sebagian besar pebisnis pasti paham bahwa produk yang mereka jual adalah sumber utama keuntungannya. Namun faktanya, ada beberapa pebisnis yang hanya fokus dalam meningkatkan produknya tanpa memikirkan aspek pendukung lainnya, seperti kepuasan pelanggan, promosi produk atau tidak memperhatikan pesaing atau kompetitor lainnya.
Nah, kurangnya inovasi ini menjadi kesalahan yang sering kali dialami oleh para pengusaha. Hal tersebut terjadi karena pebisnis tersebut kurang mengenali pengetahuan produk yang dijualnya dan produk sejenis yang sudah lebih dulu hadir di pasar, bahkan mereka juga tidak memahami perubahan minat konsumen pada produk yang dihasilkannya.
Kita tentu tahu adanya fenomena es dalgona yang sempat viral beberapa tahun yang lalu dan saat ini sudah tinggal sejarah karena tidak adanya inovasi yang dihadirkan oleh setiap pebisnis yang mampu menarik minat konsumen.
3. Kondisi Pasar
Kondisi pasar adalah suatu faktor eksternal yang sangat penting untuk diperhatikan agar suatu produk bisa tetap eksis di pasar.
Kondisi pasar ini bisa disebabkan oleh berbagai hal, seperti bencana, peraturan baru dari pemerintah pusat terkait konsumsi pada suatu produk, serta ketersediaan barang yang ternyata lebih besar daripada jumlah permintaannya.
Sehingga akan ada isu terkait produk yang dijual dan bisa menyebabkan usaha yang dijalani mengalami kondisi gulung tikar. Faktor eksternal yang satu ini memang tidak bisa diprediksi secara pasti dan tidak sepenuhnya menjadi kesalahan pebisnis atau pemilik usaha.
Baca juga:Â Bangkrut dan Pailit: Pengertian, Perbedaan, dan Cara Menghindarinya
Tips Mencegah Bisnis Agar Tidak Gulung Tikar
Sebagai seorang pebisnis, tentunya Anda tidak ingin usaha Anda menjadi gagal dan mengalami gulung tikar, berikut ini adalah beberapa tips yang bisa Anda lakukan Agar Anda tidak mengalami hal tersebut.
1. Memiliki Karyawan
Setiap pebisnis pasti ingin menekan suatu biaya produksi serendah mungkin dan mendapatkan keuntungan setinggi mungkin. Keinginan tersebut terkadang membuat para pebisnis melakukan segala usahanya sendirian tanpa adanya bantuan dari siapapun, termasuk tidak ingin merekrut pekerja.
Padahal, ada banyak sekali aspek pekerjaan dalam suatu kegiatan usaha, seperti promosi dan pemasaran, mengelola keuangan, produksi, dan masih banyak kegiatan lainnya.
Jika seorang pebisnis hanya melakukan semuanya sendiri, tentunya bisnis yang dilakukan menjadi efektif, karena diluar sana sudah ada kompetitor lain yang mempekerjakan orang lain dengan keterampilannya masing-masing yang mampu membantu kegiatan operasional bisnis.
2. Selalu Update Pada Tren Terbaru
Seiring berjalannya waktu, masalah finansial mungkin memang akan selalu terjadi. Salah seorang pebisnis ritel yang baru-baru ini mengalami kebangkrutan mengatakan bahwa masyarakat saat ini lebih menyukai produk yang dijual di marketplace. Hal tersebut adalah salah satu contoh perkembangan minat konsumen.
Sebagai seorang pebisnis, mau tidak mau Anda harus mengikuti perkembangan tersebut. Walaupun begitu, Anda tidak bisa menerapkan produk yang sedang tren atau populer ke dalam produk anda, seperti tren keripik pedas, mie instan, atau ayam cepat saji tentunya tidak bisa Anda aplikasikan ke dalam bisnis martabak.
Selain itu, beberapa tren juga mempunyai usia yang cenderung singkat, sehingga Anda harus lebih berhati-hati lagi dalam menerapkannya pada bisnis yang memang sedang Anda jalani.
3. Mengelola Keuntungan Untuk Masa Depan
Mengelola dan menyimpan keuntungan bisnis adalah salah satu tindakan antisipasi apabila terjadi suatu hal buruk yang tidak diinginkan dalam menjalani kegiatan bisnis.
Jika nantinya terjadi suatu hal yang buruk, seperti terlulut hutang atau memerlukan dana tambahan untuk keperluan produksi ataupun jika terjadi bencana lain, maka Anda bisa menggunakan dana cadangan Anda untuk bisa digunakan pada kondisi tersebut.
Baca juga: Proses Bisnis: Pengertian, Jenis, Manfaat dan Contohnya
Penutup
Demikianlah penjelasan dari kami tentang arti gulung tikar dan perbedaannya dengan pailit. Untuk tindakan pencegahan dan cara mengatasi kedua kondisi ini cenderung sama, salah satunya adalah dengan lebih baik lagi dalam mengatur keuangan.
Sehingga, Anda harus lebih detail, teliti dan lebih rajin lagi dalam hal membuat laporan keuangan bisnis Anda. Dengan mencatat pengeluaran dan pemasukan walaupun sedikit, maka Anda bisa memantau arus kas yang terjadi pada bisnis Anda.
Untuk lebih memudahkan Anda dalam mencatat dan membuat laporan keuangan tersebut, maka Anda bisa menggunakan software akuntansi dari Accurate Online.
Selain mampu membuat berbagai laporan keuangan dengan mudah, Accurate Online juga memiliki fitur lain yang mampu memudahkan Anda dalam menjalankan bisnis. Beberapa fitur tersebut adalah fitur perpajakan, fitur persediaan atau pergudangan, fitur penjualan, fitur pembelian, fitur kas dan bank, dan masih banyak lagi.
Tertarik? Anda bisa mencoba menggunakan Accurate Online secara gratis selama 30 hari melalui tautan pada gambar di bawah ini: