Edutech: Peluang Bisnis Terkini Di Tengah Pandemi
Perkembangan startup yang terjadi belakangan ini mempunyai peran tersendiri pada perkembangan di dunia pendidikan. Hal ini ditandai dengan munculnya startup edutech di Indonesia yang sangat banyak.
Selain itu, edutech juga berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan alternatif karir untuk pada calon guru. Hal tersebut dikarenakan untuk bisa meniti karir menjadi seorang guru, seseorang umumnya harus bisa fokus pada lembaga pendidikan maupun suatu institusi saja.
Padahal, seiring dengan berkembangnya zaman, persaingan di dunia pendidikan semakin ketat karena peluang untuk mencapainya sangatlah sedikit.
Nah, dengan kehadiran edutech, setiap lulusan pendidikan akan mempunyai kesempatan karir yang sangat besar. hal ini juga membuka pandangan bahwa lulusan pendidikan tidak melulu harus mengajar di sekolah, institusi atau lembaga pendidikan saja.
Lantas, apa itu edutech? Pada kesempatan kali ini, kami akan memberikan penjelasan lengkap tentang edutech khusus untuk Anda.
Daftar Isi
Pengertian Edutech
Dilansir dari laman resmi Investopedia, edutech adalah suatu wadah atau platform penyelenggara pendidikan dengan basis teknologi. Edutech berasal dari kata bahasa Inggris, yaitu “education” dan “technology”.
Sama halnya dengan lembaga pendidikan atau institusi lainnya, platform ini juga membutuhkan tenaga pengajar guru atau pengajar agar bisa memberikan materi pembelajaran pada para siswanya. Selain itu, edutech juga mencakup berbagai pelatihan soft skill dan hard skill di berbagai bidang pendidikan.
Baca juga: Saas Adalah Software Berbasis Cloud yang Semakin Populer
Jenis-Jenis Edutech
1. E-learning
Jenis pertama dari edutech adalah e-learning. E-learning adalah suatu wadah yang mampu menyajikan materi belajar secara daring atau online dengan berbagai konten yang interaktif, live tutoring, serta video on demand. Untuk di Indonesia sendiri, layanan ini paling banyak digunakan di masyarakat umum.
Selain karena banyaknya perusahaan startup e-learning di Indonesia, ternyata jenis platform ini juga sudah lama hadir dengan diawali adanya Zenius di tahun 2004 lalu.
2. Learning Management System (LMS)
Jenis selanjutnya dari edutech adalah learning management system. LMS mampu membantu tenaga pengajar dalam membuat rencana kegiatan belajarnya. Sistem seperti ini bisa digunakan oleh institusi ataupun oleh personal saja.
3. Software as a Services (SaaS)
Selain ke dua jenis di atas, ada juga jenis edutech yang memberikan layanan penyediaan perangkat lunak atau yang akrab disebut dengan SaaS.
Umumnya, SaaS banyak yang menargetkan jenjang sekolah SD, SMP sampai dengan SMA dengan cara melakukan digitalisasi pada proses bisnis, seperti administrasi, presensi, dll.
Mereka umumnya akan bekerja sama dengan lembaga atau institusi pendidikan konvensional yang ingin berubah ke dunia digital.
4. Massive Open Online Course (MOOC)
MOOC adalah suatu metode pengajaran jarak jauh dengan ruang lingkup skala yang lebih besar, gratis, dan bisa diakses oleh siapa saja, di mana saja, dan kapan saja.
Jenis edutech ini nantinya akan menyediakan berbagai kursus tingkat universitas agar bisa memperoleh sertifikasi dari berbagai universitas terkenal di Indonesia. saat ini, sudah banyak startup edutech jenis ini, seperti Udacity, Coursera, edx, Duolingo, dan Akademi Khan.
Perkembangan Edutech Startup di Indonesia
Untuk di Indonesia sendiri, platform ini sebenarnya sudah mengalami perkembangan yang pesar. Bersumber dari laman resmi DailySocial, perkembangan edutech startup sudah mulai terlihat di tahun 2015 lalu. Perkembangan ini tentunya diiringi dengan meratanya akses teknologi informasi di seluruh penjuru Indonesia dan populasi anak yang mencapai 55 juta anak.
Anak-anak pun saat ini sudah semakin melek dengan teknologi, terlebih lagi di masa pandemi seperti saat ini. Mereka mau tidak mau harus bisa lebih dekat dengan penggunaan laptop dan juga gadget. Untuk itu, jangan heran bila pengguna akses pada internet meningkat setiap harinya.
Saat ini, jumlah pengguna internet di Indonesia sudah mencapai 74% dari total keseluruhan populasi. Untuk itu, peluang di sektor edutech pun meningkat tajam.
Setiap anak bisa mengakses aplikasi yang dibuat oleh para penggiat edutech dari mana saja. Industri ini pun semakin berkembang dengan kemajuan teknologi dan internet yang sudah semakin cepat.
Sektor Bisnis Edutech di Indonesia
Setidaknya ada dua hal sektor bisnis edutech di Indonesia, yakni business to customer (B2C) dan business to business (B2B).
1. Business to Customer (B2C)
Sektor bisnis ini lebih fokus pada pelanggan yang mampu memberikan tawaran berbentuk langganan bulanan. Beberapa perusahaan edutech yang mampu memberikan penawaran seperti ini adalah Zenius dan Ruangguru.
Kedua perusahaan ini hadir untuk tingkat SD hingga SMA. Bila sudah beranjak di universitas, ada juga platform Pahamify, suatu aplikasi yang menawarkan uji coba masuk ke universitas pilihan secara online.
Bisnis ini akan terus stabil selama mereka masih didukung penuh oleh para investor. Sama halnya seperti Ruangguru yang didukung dengan GGV Capital, EV Growth, UOB Venture Management, dan juga General Atlantic.
2. Business to Business (B2B)
Bila bisnis pada konsumen lebih fokus pada personal, B2B lebih tertuju langsung pada sekolah maupun kampus. Sehingga, perusahaan tersebut bisa melakukan kerja sama dengan kampus ataupun sekolah.
Nantinya, mereka akan menawarkan kelas pendidikan secara online sebagai salah satu solusi dalam mengatasi pandemi. Contoh aplikasi yang bergerak dengan B2B adalah Scola dan Gredu.
Tantangan dari Sektor Edutech
Walaupun edutech mempunyai banyak keunggulan, namun terdapat beberapa kendala yang harus dihadapi oleh tenaga pengajar ataupun siswanya, yaitu:
1. Konektivitas yang Harus Stabil
Penggunaan edutech sangat bergantung pada konektivitas dan kecepatan internet dari para penggunanya. Walaupun internet memang sudah digunakan oleh 170 juta masyarakat di seluruh penjuru di Indonesia, namun kekhawatiran akan gap ataupun tidak stabilnya konektivitas internet akan menjadi salah satu masalah. Namun sejauh ini, masalah internet masih minim akan hambatan.
Selain masalah koneksi internet, hal lainnya yang harus diperhatikan adalah bagaimana para pengguna memahami software itu sendiri. Tentunya akan menjadi sia-sia bila para pengguna tidak bisa menggunakannya dengan baik. Untuk itu, diperlukan berbagai inovasi.
2. Inovasi Teknologi ke Generasi Digital
Harus selalu diakui bahwa aplikasi edutech fokus pada generasi Z. Hal ini terlihat jelas dari bagaimana aplikasi Ruangguru mengkhususkan pada pelajar tingkat SD hingga SMA. Untuk itu, mereka lebih mengedepankan B2B.
Tapi, generasi di atasnya juga harus melakukan edukasi, khususnya para wali murid. Karena, merekalah yang harus mendampingi belajar anaknya.
Peluang Kerja di Edutech
Berdasarkan pengembangannya di Indonesia, startup ini mampu membuka kesempatan untuk para calon guru dalam memperoleh karir yang lebih baik
Berdasarkan laman resmi Tribunnews yang kala itu meliput perkembangan salah satu startup edutech di Indonesia, yakni Ruangguru, mereka melaporkan bahwa kehadiran teknologi pendidikan sudah membuka banyak peluang untuk para tenaga pengajar di Indonesia.
Saat ini, Ruangguru sudah mempunyai 6 juta pengguna dan berhasil mengelola lebih dari 150 ribu guru yang menawarkan jasa di lebih dari 100 jenis bidang pembelajaran. Perlu diketahui bahwa startup dalam pendidikan di Indonesia saat ini sudah sangat banyak.
Tentunya setiap perusahaan startup edutech tersebut memerlukan tenaga pengajar agar mampu memberikan materi pada para penggunanya. Itu artinya, kebutuhan tenaga pengajar untuk memberikan pengajaran di platform edutech akan terus diperlukan.
Contoh Edutech Startup di Indonesia
1. Ruangguru
Ruang Guru adalah salah satu perusahaan startup dalam bidang teknologi pendidikan yang sangat terkenal di Indonesia. Startup ini diciptakan oleh Belva Devara dan Irman Usman. Mereka mampu menawarkan berbagai pengajaran, baik itu dari sisi materi sekolah, sampai dengan pengembangan skill.
2. Zenius Education
Zenius adalah salah satu pelopor edutech ternama di Indonesia. Perusahaan startup ini adalah platform pertama yang mampu memberikan pengajaran dan pelatihan secara online.
Perusahaan yang sudah berdiri dari tahun 2014 ini sudah berkembang menjadi salah satu perusahaan startup edutech sukses di Indonesia.
3. Hacktiv8
Selanjutnya ada juga startup edutech Hacktiv8. Startup ini fokus pada pengembangan kemampuan dalam bidang teknologi via bootcamp.
Selain itu, Hacktiv8 juga mampu menghubungkan para penggunanya dengan berbagai perusahaan yang sudah berhasil menjalin kerja sama dengan mereka
4. Arkademi
Contoh startup edutech yang terakhir adalah Arkademi. Perusahaan ini mampu memberikan berbagai pelatihan dan kemampuan kerja sama secara online.
Hal ini akan memungkinkan para penggunanya untuk mengembangkan kemampuan diri di mana saja dan juga kapan saja.
Baca juga: Internet of Things (IoT): Pengertian dan beberapa Industri yang Bisa Menggunakannya
Penutup
Demikianlah penjelasan lengkap dari kami tentang Edutech. Jadi, edutech adalah suatu wadah atau platform penyelenggara pendidikan dengan basis teknologi. Edutech berasal dari kata bahasa Inggris, yaitu “education” dan “technology”.
Terdapat banyak sekali jenis edutech, yakni e-learning, learning management system, Software as a Service, dan Massive Open Online Course. Sektor bisnisnya pun terbagi menjadi Business to Business dan Business to Consument.
Dengan meningkatnya perkembangan dunia digital saat ini, bisnis startup edutech tentu akan semakin berkembang dan semakin dibutuhkan dalam dunia pendidikan. Untuk itu, banyak startup yang bergerak menyajikan platform tersebut demi mencapai keuntungannya.
Salah satu hal terpenting yang diperlukan menjalankan bisnis edutech adalah pencatatan laporan keuangan secara tepat dan akurat. Untuk itu, gunakanlah software akuntansi dan bisnis dari Accurate Online.
Accurate online mampu menyajikan lebih dari 200 jenis laporan keuangan yang bisa di akses di mana saja dan kapan saja secara cepat, tepat, serta akurat. Seluruh kegiatan akuntansi Anda akan berjalan lebih mudah dan menyenangkan, sehingga Anda bisa fokus saja dalam mengembangkan bisnis.
Selain itu, Accurate Online juga menyediakan berbagai fitur yang mampu mempermudah Anda dalam mengelola bisnis, seperti fitur persediaan, penjualan, pembelian, perpajakan, manufaktur, dan berbagai fitur lainnya.
Penasaran? Anda bisa mencoba langsung Accurate Online secara gratis selama 30 hari dengan klik tautan gambar di bawah ini.