Mengenal Flowchart Penjualan dan Cara Mudah dalam Membuatnya

oleh | Feb 13, 2023

source envato.

Mengenal Flowchart Penjualan dan Cara Mudah dalam Membuatnya

Kehadiran flowchart penjualan bisa membantu Anda dalam memperlihatkan berbagai langkah yang bisa diambil oleh perusahaan dalam memasarkan produk barang ataupun jasanya.

Kehadiran flowchart penjualan juga akan memudahkan perusahaan dalam memetakan SDM agar mereka bisa bekerja sesuai dengan tugas secara jelas, efisien, dan akurat. Termasuk peran setiap karyawan pada konsumen perusahaan.

Lantas, apa itu flowchart penjualan? Bagaimana cara membuatnya? Dapatkan jawabannya dengan membaca artikel di bawah ini hingga selesai.

Apa itu Flowchart?

Berdasarkan laman Wikipedia, flowchart adalah acuan yang digunakan oleh organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya. Sama seperti namanya, flowchart berisi alur atau berbagai langkah yang akan ditempuh oleh tim sales agar bisa membantu mereka dalam mencapai target penjualan.

Setiap bisnis tentunya mempunyai karakternya masing-masing. Untuk itu, kehadiran flowchart penjualan bisa menjadi hal yang penting untuk bisa diterapkan agar bisa mencapai tujuan perusahaan.

Salah satu manfaat penting dari flowchart penjualan adalah agar bisa memastikan setiap transaksi jual beli bisa berjalan dengan lancar.

Laman Venngage juga menejelaskan bahwa flowchart penjualan juga akan memungkinkan perusahaan agar bisa memprediksi berbagai langkah yang harus dilakukan oleh tim sales, agar bisa berhasil dalam menjual produk ataupun jasa yang ditawarkannya.

Baca juga: Mengenal User Story dan 3 Kelebihan yang Ada di Dalamnya

Tahapan dalam Flowchart Penjualan

1. Menjalin Hubungan Dengan Konsumen

Langkah pertama yang terdapat di dalam flowchart penjualan adalah menjalin kontak dan hubungan dengan konsumen. Dalam hal ini, setiap sales perusahaan harus memperkenalkan dirinya dan menyampaikan alasan kenapa mereka menghubungi konsumen.

Komunikasi juga harus dibuat secara nyaman agar calon konsumen bisa tertarik. Dalam tahap ini, setiap sales tidak selamanya harus langsung menawarkan produk atau jasanya. Mereka bisa memulainya dengan memulai percakapan yang bisa membuka celah dengan calon konsumen dalam menyampaikan kebutuhan mereka.

2. Mengetahui Kebutuhan Target Pasar

Langkah selanjutnya adalah mencari kebutuhan konsumen. Dalam hal ini, setiap sales harus mempersiapkan berbagai pertanyaan yang bisa menjawab kebutuhan konsumen.

Selain itu, pertanyaan tersebut juga harus dipastikan aman. Sehingga, setiap konsumen akan merasa nyaman dan mereka bisa menerangkan kebutuhannya.

Di sisi lain, sales juga harus lebih pintar dalam memposisikan dirinya agar bisa memberikan kesan pendengar yang baik dan bisa meningkatkan rasa nyaman.

Setelah memperoleh keluhan atau cerita dari konsumen, maka tim sales harus kembali mengulang jawaban yang mereka dapatkan dan memastikan bahwa tim sales sudah benar-benar paham pada informasi tersebut.

3. Menawarkan Solusi yang Bisa Menjawab Kebutuhan

Langkah ketiganya adalah menawarkan solusi yang memang diperlukan oleh konsumen. Hal tersebut bisa dilakukan dengan cara menemukan koneksi antara kebutuhan pelanggan dan kelebihan produk ataupun jasa yang ditawarkan oleh pihak perusahaan.

Tahapan yang satu ini cukup penting dalam menentukan apakah konsumen akan lanjut mendengarkan penawaran dari tim sales atau tidak.

4. Gol Target Penjualan

Dalam tahap ini, umumnya konsumen mempunyai sejumlah pertanyaan atau masih ragu dengan produk atau jasa yang ditawarkan oleh tim sales.

Dalam hal ini, maka tim sales harus menyediakan berbagai jawaban yang mampu meyakinkan konsumen untuk mau membeli produk ataupun jasa yang ditawarkan perusahaan.

Ada banyak sekali teknik yang bisa dilakukan untuk memastikan konsumen agar tertarik dengan produk dan juga jasa yang ditawarkan. Dalam tahap ini juga kerap kali dibutuhkan negosiasi yang akan disepakati oleh setiap pihak.

Jika konsumen sudah menyetujui penawaran, pastikan lah sales tersebut untuk selalu konsisten dalam menjalin hubungan yang baik dengan konsumen melalui berbagai media.

Dengan melakukan komunikasi secara aktif dengan konsumen, maka tingkat kepercayaan dan kesetiaan mereka pada Anda atau brand nantinya akan meningkat.

Baca juga: Mengenal Disruptive Innovation, Gangguan Besar yang Bisa Menghambat Pola Bisnis

Cara Membuat Flowchart Penjualan

1. Proyeksi dan Riset Sebagai Fondasi Awal

Hal pertama yang harus dilakukan adalah dengan melakukan riset pasar sebelum pada akhirnya nanti menargetkan kelompok tersebut

Proyeksi dan riset menjadi tahapan yang harus Anda lakukan karena di dalamnya adalah tahap awal dalam membuat flowchart penjualan.

Untuk itu, ada baiknya untuk memproyeksikan hal terkait pada siapa produk barang atau jasa perusahaan nantinya akan dipasarkan. Sebagai pelengkap, Anda juga bisa melakukan riset tren yang tengah dibutuhkan oleh pasar.

Selain itu, Anda juga bisa melakukan riset media sosial atau mendatangi langsung berbagai acara, seperti seminar dan pameran agar Anda bisa mengetahui tren terkini.

Fungsi dari dilakukannya riset adalah sebagai bahan proyeksi pada berbagai hal yang terkait dengan target pasar dan membuat prediksi terkait kemungkinan kompetisi di masa depan.

2. Pemetaan Pada Flowchart

Untuk membuat flowchart penjualan, setiap tim yang melakukan proses penjualan di dalam perusahaan harus membuat pemetaan terkait pekerjaanya masing-masing.

Hal tersebut nantinya akan mempermudah alasan dilakukannya identifikasi dan sebagai bahan evaluasi agar bisa membuat berbagai langkah yang tepat dan efektif dalam transaksi penjualan yang selanjutnya.

Pemetaan ini akan membantu perusahaan dalam memastikan setiap karyawan agar bisa bekerja secara efektif pada kegiatan penjualan.

3. Observasi secara Lanjut Agar Semakin Menyeluruh

Jika Anda sudah mempunyai flowchart penjualan, maka jangan ragu dalam melakukan observasi pada setiap prosesnya dengan cara melihat grafik hasil penjualan.

Usahakanlah untuk bertanya pada sesama anggota tim ataupun pelanggan, karena hal tersebut sangat penting untuk perkembangan bisnis Anda.

Lalu, analisis proses penjualan juga penting untuk dilakukan agar bisa melakukan identifikasi kesuksesan dan kegagalan dari setiap tahapan di dalam flowchart. Sehingga, perusahaan bisa menciptakan strategi pemasaran yang tepat untuk jangka waktu panjang.

Saat melakukan analisis proses penjualan, Anda harus melakukan evaluasi performa Anda dan kritis pada seluruh keputusan yang sudah Anda buat agar proses penjualan bisa terus berlangsung.

Dari sana nantinya Anda akan bisa memahami cara yang tepat dan yang tidak tepat. Setelahnya, Anda akan lebih ahli dalam menyiasati berbagai kesalahan karena Anda sudah belajar dari pengalaman.

Baca juga: Apa itu Konsep Penjualan? Apa Bedanya dengan Konsep Pemasaran?

Penutup

Demikianlah penjelasan dari kami tentang flowchart penjualan dan cara membuatnya. Namun hal penting lainnya yang harus Anda lakukan adalah mencatat transaksi dari setiap penjualan tersebut dan membuat laporan keuangan secara akurat.

Nah, untuk memudahkan Anda dalam mencatat transaksi penjualan serta membuat laporan keuangan, #lebihbaik bila Anda menggunakan software akuntansi dan bisnis dari Accurate Online.

Dengan menggunakan Accurate Online, semua transaksi Anda akan tercatat secara otomatis dan Anda akan mendapatkan lebih dari 200 jenis laporan keuangan secara instan.

Apa lagi kelebihan yang ada di dalamnya? Cari tahu jawabannya dengan mencoba Accurate Online selama 30 hari gratis melalui tautan gambar di bawah ini.

Seberapa bermanfaat artikel ini?

Klik salah satu bintang untuk menilai.

8 pembaca telah memberikan penilaian

Belum ada yang memberikan penilaian untuk artikel ini 🙁 Jadilah yang pertama!

bisnisukmbanner
Natalia

Artikel Terkait