Mengenal User Story dan 3 Kelebihan yang Ada di Dalamnya
User stories yang pada umumnya dikenal dengan user story adalah salah satu unsur yang sangat penting bagi pemilik bisnis dalam mengembangkan produknya agar kedepannya bisa lebih baik.
Para pengguna atau user yang ada didalamnya menjadi sebuah hal yang harus diprioritaskan dalam mengembangkan produk.
Tanpa mengetahui cerita dari pelanggan, maka secara otomatis produk akan lebih sulit dalam berkembang.
Untuk itu, user stories hadir sebagai solusi yang tepat dalam memecahkan masalah tersebut.
Lantas, apa itu user story? Bagaimana cara yang tepat dalam membuatnya? Tenang, karena kami telah menyiapkan jawabannya untuk Anda di bawah ini.
Daftar Isi
Apa itu User Story?
Menurut laman Product Plan, user story merupakan suatu penjelasan yang dicatat dengan menggunakan bahasa sederhana berdasarkan sudut pandang pengguna produk.
Hal ini menjadi salah satu unit kerja dari pihak development yang dibuat secara khusus agar suatu produk mampu memenuhi kebutuhan para pelanggannya.
Tapi seiring dengan berjalannya waktu, user story pun bisa digunakan sebagai indikator yang baik dalam kebutuhan pengembangan produk yang diadakan secara berkala.
Bahkan, saat ini sebagian besar tim produk lebih sering dalam menggunakan user story daripada menggunakan produk features atau product requirement untuk kebutuhan pengembangan.
Kenapa? Karena user story akan lebih mudah dimengerti perusahaan. Selain itu, user story juga bisa membantu tim agar bisa lebih fokus pada user perusahaan itu sendiri.
Terakhir, elemen yang satu ini juga bisa digunakan untuk menciptakan momentum agar tim bisa selalu semangat, karena mereka akan bekerja untuk user yang sesungguhnya.
Berdasarkan penjelasan di atas, bisa kita pahami beberapa fungsi dari user story. Bila Anda ingin memahami para pengguna produk secara maksimal, maka salah satunya adalah dengan membuat user stories.
Baca juga: Mengenal Disruptive Innovation, Gangguan Besar yang Bisa Menghambat Pola Bisnis
Format User Stories
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, user story adalah cerita pengguna dengan menggunakan bahasa yang sederhana. Biasanya, penulisan user story akan menggunakan format di bawah ini:
- As a (description of user), I want (functionality, so that (benefit)
Dalam hal ini, As a akan dijelaskan sebagai user yang akan membagikan cerita pada user story. Lalu, I want akan dijelaskan sebagai fungsi atau fitur yang nantinya akan dikembangkan.
Terakhir, so that adalah hasil yang diperoleh setelah fungsi bisa dikembangkan secara baik.
Contoh sederhana dari format user story ini adalah sebagai berikut:
“Sebagai pihak pengguna atau user, saya ingin mengunggah foto agar nantinya bisa berbagi foto dengan orang lain di halam media sosial.
Berdasarkan contoh ini, bisa kita ketahui bahwa sebagai pengguna atau as a user, dirinya ingin meminta agar bisa mengunggah sebagai bagian dari keinginan atau I want, lalu tujuannya adalah agar bisa berbagi foto dengan orang lain di media sosial sebagai so that.
Biasanya, mereka yang bertanggung jawab dalam membuat user stories adalah pemilik produk. Mereka akan mengatur user stories secara baik, lalu memasukkannya ke dalam product backlog.
Walaupun begitu, pemilik produk tidak secara penuh akan memegang tanggung jawab ini. Tim produk pun akan bertanggung jawab dalam memerhatikan user stories secara lebih teliti.
Baca juga: Apa itu Konsep Penjualan? Apa Bedanya dengan Konsep Pemasaran?
Kelebihan Menulis User Stories
1. Membuka Ruang Diskusi
User stories akan menciptakan diskusi dari tim pengembangan produk agar menjadi semakin berwarna.
Karena, tim ini harus berusaha keras dalam mencari ide kreatif guna mencari solusi pada pengguna.
Karena, user stories akan menjelaskan hal terkait tujuan akhir dan juga alasannya, tanpa harus membahas hal terkait cara dalam mencapai tujuan secara detail.
Baca juga: Mengetahui Penyebab Terjadinya Perusahaan Pailit dan Cara Menghadapinya
2. Memahami Produk Dengan Baik
Harus kita akui bersama bahwa salah satu kelebihan dalam membuat user stories adalah agar bisa lebih baik dalam memahami produk.
Rangkain hal yang terdapat di dalam user stories akan memberikan informasi terkait kekurangan dan kelebihan produk, sehingga tim bisa mengetahui di mana mereka nantinya harus mengembangkan produk.
3 Mendapatkan Feedback yang Matang
Dilansir dari laman Agile Alliance, user stories akan mampu mengurangi risiko penerimaan ulasan yang tertunda.
Sehingga, Anda tidak perlu khawatir karena tidak bisa memperoleh ulasan atau feedback dari pengguna.
Baca juga: Apa itu Diversifikasi Usaha? Berikut Pengertian dan Strateginya
Tips Menulis User Stories
1. Tentukan User Persona
Pada dasarnya, user persona adalah suatu karakter fiktif yang mampu mewakili target pengguna dari produk yang akan Anda buat.
Nah, dalam membuat user stories, ada baiknya Anda menentukan user persona Anda secara baik.
Lalu, jenis pelanggan seperti apa yang nantinya ingin Anda layani? Apakah mereka yang telah berumur 18 hingga 25 tahun, atau lebih?
Lebih dari itu, Anda juga bisa membuat pertimbangan lain, seperti minat, perilaku, dan juga lokasi pengguna.
Setelah Anda bisa menentukan user stories, Anda dan tim bisa lebih fokus dalam membantu pengguna dalam memecahkan masalah mereka.
2. Minta Feedback dari User
Tips kedua dalam menulis user stories adalah meminta ulasan atau umpan balik dari pengguna tanpa ragu.
Tanyakanlah pada mereka tentang hal apa saja yang mereka inginkan dari produk Anda dan lain sebagainya.
Dengan cara tersebut, maka Anda akan lebih mudah dalam memenuhi tujuan pengguna.
Baca juga: Mengenal Key Activities dalam Bisnis Beserta Kategorinya
Penutup
Demikianlah penjelasan singkat dari kami terkait user stories dan kelebihan yang ada di dalamnya.
Jadi, user stories adalah catatan dari pengguna yang akan memudahkan Anda dalam mengembangkan produk.
Namun dalam mengembangkan produk, tentu Anda akan memerlukan anggaran yang tepat. Nah, bila Anda kesulitan dalam membuat anggaran keuangan, akan #lebihbaik jika Anda menggunakan software akuntansi dan bisnis dari Accurate Online.
Pasalnya, aplikasi ini mampu menyajikan lebih dari 200 jenis laporan keuangan yang tentunya akan memudahkan Anda dalam membuat keputusan dalam sisi pembuatan anggaran.
Di dalamnya juga telah dilengkapi dengan berbagai aplikasi bisnis luar biasa yang akan memudahkan Anda dalam mengelola dan mengembangkan bisnis.
Jadi tunggu apa lagi? Ayo segera coba dan gunakan Accurate Online selama 30 hari gratis melalui tautan gambar di bawah ini.