Organisasi Nirlaba: Pengertian, Ciri-cirinya, dan Contohnya di Indonesia
Organisasi adalah kumpulan orang-orang yang memiliki kompetensi berbeda-beda yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya untuk mencapai tujuan bersama.
Di Indonesia banyak sekali organisasi yang dapat membangun perekonomian, pendidikan, dan pelayanan masyarakat, salah satunya organisasi nirlaba.
Organisasi nirlaba ini dapat bermanfaat dan membantu pemerintah dalam mewujudkan Negara yang sejahtera masyarakatnya.
Karena tidak berorientasi pada keuntungan, organisasi ini juga bisa disebut dengan organisasi non profit atau NGO.
Ingin mengetahui lebih dalam tentang organisasi nirlaba? Berikut adalah pembahasan lengkapnya:
Daftar Isi
Pengertian Organisasi Nirlaba
Berdasarkan laman Wikipedia, organisasi nirlaba atau biasa disebut dengan organisasi non profit merupakan organisasi yang sasarannya untuk mendukung suatu kebijakan atau memecahkan masalah penting yang terjadi di suatu negara.
Dengan tujuannya yang tidak komersial atau tidak menarik perhatian terhadap sesuatu yang bersifat mencari keuntungan.
Organisasi nirlaba bisa terbentuk dari organisasi keagamaan, organisasi politik, rumah sakit, sekolah negeri, dan organisasi lainnya.
Baca juga: Apa Perbedaan Organisasi Profit dan Nonprofit?
1. Menurut PSAK No 45
Menurut PSAK No.45 pengertian dari organisasi Non Profit adalah organisasi yang memperoleh sumber daya yang berasal dari sumbangan pihak anggota.
Para penyumbang ini tidak mengharapkan keuntungan yang akan diperoleh pada saat organisasi ini berkembang.
Namun perkembangan selanjutnya, organisasi ini menerima hasil pendapatan jasa yang diberikan publik atau dari kegiatan investasi.
2. Menurut Widodo dan Kustiawan
Widodo dan kustiawan mendefinisikan organisasi Non Profit sebagai salah satu instansi yang pada saat beroperasi tidak mencari laba atau keuntungan.
Dalam artian lembaga nirlaba ini adalah kumpulan dari beberapa orang yang bertujuan sama dalam mencapai suatu tujuan yang mulia.
Kemudian dalam pelaksanaannya tidak berorientasi pada pemupukan kekayaan, laba atau mengharapkan keuntungan semata.
Lembaga nirlaba pada dasarnya digunakan sebagai patokan dalam mencapai tujuan bagi sekelompok orang yang termasuk dalam keanggotaan lembaga nirlaba tersebut.
Oleh karena itu, antara lembaga satu dengan lembaga lainnya bukan tidak mungkin memiliki pandangan hidup yang berbeda.
Dari pandangan hidup yang berbeda maka berpengaruh pula pada operasionalisasi lembaga tersebut.
Baca juga: Mengenal 9 Bentuk Organisasi Bisnis dan Penjelasannya
Ciri-ciri Organisasi Nirlaba
Banyaknya organisasi yang ada di Indonesia membuat sebagian orang tidak bisa membedakan antara organisasi satu dengan organisasi yang lain.
Contohnya antara organisasi non profit/nirlaba dengan organisasi bisnis yang mencari keuntungan.
Untuk memudahkan dalam mengenali lembaga nirlaba berikut ini disajikan ciri-cirinya dari berbagai sumber yang terpercaya kebenarannya.
Karakteristik atau ciri-ciri dari lembaga nirlaba adalah saat menjalankan kegiatan dalam organisasi tidak ada tujuan untuk menghasilkan laba atau keuntungan.
Karena hal ini akan berpengaruh terhadap susunan, visi dan misi yang telah ada pada organisasi nirlaba.
Menurut ruang lingkup PSAK NO.45 organisasi non profit/nirlaba memiliki ciri-ciri seperti dibawah ini.
- Sumber daya utamanya berasal dari penyumbang yang tidak mengharapkan laba atau keuntungan yang sebanding dengan sumber daya yang mereka dikorbankan.
- Organisasi tersebut mampu menghasilkan barang dan jasa tanpa bertujuan untuk menuntut laba atau keuntungan. Jika entitas menghasilkan laba maka nominalnya tidak akan pernah dibagikan kepada penyumbang atau pemilik entitas.
- Di organisasi ini tidak ada kepemilikan yang jelas seperti organisasi lain. Artinya dalam organisasi non profit ini tidak dapat dijual, dialihkan atau dikembalikan sumbangannya. Pada dasarnya organisasi ini tidak mencerminkan adanya proporsi pembagian laba atau keuntungan pada saat likuidasi atau pembubaran organisasi. Organisasi ini akan dikembangkan kembali saat pembubaran instansi.
Anthony dan Young mengemukakan karakteristik atau ciri-ciri lain mengenai organisasi nirlaba.
Mereka berpendapat bahwa organisasi non profit ini memiliki ciri khas yang berbeda dari organisasi lain yang bergerak dan berkembang di Indonesia.
Ciri-ciri lembaga nirlaba yang dikemukakan oleh Anthony dan Young sangat singkat, padat dan jelas, berikut ciri-cirinya.
- Organisasinya tidak mencari keuntungan
- Memiliki pertimbangan dalam hal pembebanan pajak
- Hanya cenderung berorientasi pada pelayanan
- Terdapat banyak kendala yang terjadi pada tujuan dan strategi organisasi
- Tidak banyak mengharapkan keuntungan dari klien yang bermitra kerja dalam mendapatkan bantuan dana
- Didominasi oleh professional
- Politik sangat berpengaruh dalam memainkan peranan organisasi.
Baca juga: Jasa Adalah: Pengertian, Ciri-Ciri, Jenis, dan Strategi Pemasaran Perusahaan Jasa
Contoh Organisasi Nirlaba di Indonesia
Seperti yang sudah banyak orang ketahui bahwa organisasi non profit atau lembaga nirlaba adalah suatu organisasi yang tidak bertujuan untuk mencari profit.
Banyak sekali pertanyaan mengenai sumber dana organisasi non profit ini, karena selama ini yang diketahui bahwa sumber utamanya dari sumbangan masyarakat.
Untuk itu berikut disajikan lembaga nirlaba dan sumber pendanaannya.
1. Yayasan
Contoh organisasi non profit yang pertama adalah yayasan. Dasar landasan hukum yayasan dalam perundang-undangan adalah UU No 28 Tahun 2004.
Undang-undang tersebut mendefinisikan yayasan sebagai organisasi yang didirikan berdasarkan pembagian aset.
Maksudnya, organisasi ini ditujukan untuk mencapai suatu tujuan dalam bidang sosial, bidang keagamaan, atau bidang kemanusiaan lainnya yang dapat membantu masyarakat. Yayasan memiliki ciri khas yaitu kepemilikannya yang eksklusif.
Organisasi ini hanya memiliki pendiri dan warga Negara asing dapat membangun yayasan atas kepemilikannya sendiri.
Hal tersebut dilihat dari susunan strukturnya yang terdiri dari dewan pengawas, dewan penasehat dan dewan pengurus.
Dewan pengawalan yang berhak untuk memberikan keputusan terhadap dewan penasihat dan pengurus.
Baca juga: NGO Adalah: Pengertian, jenis, dan Peran Penting NGO
2. Lembaga Gabungan (Asosiasi)
Contoh organisasi non profit yang kedua adalah lembaga gabungan atau asosiasi.
Lembaga asosiasi seringkali didefinisikan sebagai suatu organisasi yang berbasis anggotanya dan dibentuk karena adanya tujuan yang ada diantara para anggotanya yang tergabung.
Asosiasi dibedakan menjadi dua yaitu asosiasi gabungan dengan memiliki hukum dan asosiasi biasa yang tidak memiliki hukum.
Jika ada lembaga asosiasi yang ingin mendapatkan perlindungan hukum, lembaga tersebut harus mempersiapkan surat pendaftaran.
Surat pendaftaran ini nantinya akan diajukan ke ketua pengadilan negeri.
Setelah surat pendaftarannya disetujui dan disahkan oleh pengadilan distrik, maka akan keluar surat perlindungan hukum dari Departemen Hukum dan HAM.
Baca juga: Pengertian PT, Ciri-Ciri, dan 10+ Cara Mudah Membuatnya
3. Institut
Contoh organisasi non profit yang terakhir adalah institut. Institut adalah suatu organisasi yang bergerak di bidang pendidikan, bidang sosial, budaya, dan humaniora.
Organisasi ini memiliki tujuan yang sama dalam mencapai suatu tujuan tertentu.
Contoh institusi adalah sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, lembaga kursus belajar, institute pelatihan kerja dan sebagainya.
Dari ketiga contoh lembaga organisasi nirlaba dapat disimpulkan bahwa tujuan sebenarnya didirikannya organisasi nirlaba adalah untuk menyejahterakan masyarakat.
Dilihat dari bentuk penyajian organisasinya yang membantu dalam melayani masyarakat, mencerdaskan anak bangsa dan memberikan kebebasan bagi masyarakat.
Meskipun membutuhkan waktu yang lama untuk mendirikan lembaga nirlaba, tapi manfaatnya sangat luar biasa.
Baca juga: Jenis-jenis Laporan Keuangan Perusahaan Lengkap dengan Contohnya
Kesimpulan
Demikianlah penjelasan mengenai pengertian organisasi nirlaba atau non profit, ciri-ciri organisasi nirlaba dan contoh lembaganya.
Semoga ulasan mengenai organisasi nirlaba kali ini bisa bermanfaat bagi semua pembaca dan intisari dari pembahasan nya dapat menambah wawasan.
Walaupun organisasi ini tidak mencari keuntungan, namun pengelolaan keuangan pada organisasi non profit adalah hal penting.
Hal ini dikarenakan lembaga atau organisasi non profit memiliki pertanggungjawaban atas penggunaan dana yang dikelola.
Baik dana dari para donatur, stakeholder, dan Negara seperti masalah perpajakannya.
Untuk mengelola laporan keuangan dari lembaga non profit, Anda harus menggunakan proses pembukuan untuk mencatat semua informasi keuangan yang terjadi pada organisasi ini.
Hal ini bertujuan untuk transparansi dan bukti atas pertanggungjawaban organisasi tersebut di masa depan.
Untuk memudahkan proses pembukuan pada organisasi nirlaba, Anda bisa mencoba menggunakan software akuntansi yang mudah digunakan dan memiliki fitur yang sesuai dengan kebutuhan organisasi yang Anda kelola, contohnya adalah Accurate Online.
Dengan Software Akuntansi dan Bisnis Accurate Online bisa mencatat pemasukan dan pengeluaran, penghitungan aset, penghitungan dan pelaporan perpajakan, otomasi lebih dari 200 jenis laporan keuangan, dan masih banyak lagi.
Buat data keuangan organisasi lebih mudah dengan Accurate Online. Coba gratis selama 30 hari melalui tautan pada gambar di bawah ini: