Apa Itu Indeks Saham? Ini Pengertian, Fungsi dan 7 Jenisnya
Perlu Anda ketahui bahwa sebenarnya, indeks harga saham gabungan adalah salah satu di antara banyak indeks saham lainnya yang ada di Indonesia. Tapi, apa itu indeks saham?
Nah, pada kesempatan kali ini, kami mari kita membahas secara singkat tentang pengertian indeks saham, fungsi dan berbagai jenis indeks saham tersebut.
Daftar Isi
Apa itu Indeks Saham?
Menurut laman Investopedia, indeks adalah suatu metode dalam mengukur sekelompok aset tertentu. Pengukurannya ini memiliki standar atau metode tertentu. Jadi, indeks saham adalah suatu metode dalam mengukur sekelompok harga saham.
Saham itu sendiri dikelompokkan dengan berdasarkan kesamaan tertentu. Dikutip dari laman Corporate Finance Institute, kelompok ini nantinya mampu menggambarkan perkembangan ekonomi, perubahan pasar, performa ada sektor tertentu, dan lain sebagainya.
Untuk di Indonesia sendiri, indeks saham ini dikelola oleh Bursa Efek Indonesia. Namun, terdapat beberapa indeks yang muncul atas adanya kerja sama BEI dan pihak yang lainnya.
Baca juga: Mengenal 5 Perbedaan Reksa Dana dan Saham dalam Dunia Investasi
Fungsi Indeks Saham
Sebagian dari Anda pasti bertanya-tanya, kenapa berbagai saham ini harus dikelompokkan? Kenapa kita tidak melihat harga saham secara menyeluruh?
Pada dasarnya, pengelompokkan ini bukanlah suatu hal yang sia-sia atau dilakukan secara isen saha. Menurut laman The Balance, sebagai seorang investor, proses analisis Anda akan jadi dipermudah dengan adanya indikator ini.
Anda akan bisa mengetahui harga saham dalam suatu sektor tanpa harus melihat semuanya satu per satu. Saat indeks saham tertentu sedang mengalami penurunan, maka bisa jadi sektor tersebut sedang lesu. Sebaliknya, bila indeks tersebut sedang naik, maka sektor tersebut kemungkinan sedang menguat.
Walaupun demikian, Anda tentunya tidak bisa menjadikan indeks sebagai satu-satunya indikator harga saham. Perlu Anda garis bawahi bahwa indeks adalah indikator harga saham secara berkelompok atau menyeluruh. Harga tersebut bisa jadi kurang akurat karena berbagai alasan.
Contohnya, indeks saham A tiba-tiba turun secara ekstrim. Fenomena ini secara sekilas memberikan kesan bahwa sektor tersebut sedang lesu. Padahal, hanya ada satu atau dua saham saham yang harganya sedang jatuh.
Untuk itu, Anda harus selalu waspada dalam melakukan proses analisis.
Baca juga: 10+ Istilah Saham yang Harus Anda Ketahui Sebelum Mulai Berinvestasi
Jenis-Jenis Indeks Saham di Indonesia
Sekarang kita sudah mengetahui pengertian dan fungsi indeks saham. Nah jika Anda tertarik untuk memanfaatkanya, maka Anda harus mengetahui berbagai jenis indeks saham yang ada di Indonesia.
Dirangkum dari laman Otoritas Jasa Keuangan dan Bursa Efek Indonesia, berbagai jenis indeks saham yang ada di Indonesia adalah sebagai berikut.
1. Indeks Harga Saham Gabungan
Sebagian dari Anda pasti sudah tidak asing lagi dengan Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG. Indeks ini akan mengukur performa pada semua saham, baik itu saham papan utama ataupun papan pengembangan bursa efek di Indonesia.
2. Kapitalisasi Pasar Besar
Selain IHSG, ada juga tiga indeks yang mengelompokkan saham berdasarkan likuiditas dari berbagai saham. Syarat yang harus dipenuhi untuk bisa masuk dalam indeks saham kapitalisasi pasar besar adalah memiliki likuiditas yang tinggi, memiliki kapitalisasi pasar yang besar, dan memiliki fundamental perusahaan yang baik.
Indeks yang termasuk ke dalam kelompok ini diantaranya adalah IDX80, LQ45, dan IDX30.
3. Kapitalisasi Pasar Kecil dan Menengah
Selain kapitalisasi pasar yang besar, ada juga indeks saham khusus untuk saham dengan tingkat kapitalisasi pasar yang kecil dan menengah.
Nah, berbagai indeks saham tersebut adalah sebagai berikut:
- IDX SMC Composite untuk kapitalisasi pasar kecil dan menengah
- IDX SMC Liquid, likuiditas tinggi, untuk kapitalisasi pasar kecil dan menengah
- PEFINDO25 yang dikelola oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO)
4. Indeks Saham Syariah
Jika Anda tertarik untuk berinvestasi di saham syariah, maka indeks saham syariah adalah indikator yang tepat untuk Anda.
Saham yang terdapat di dalamnya sudah masuk ke dalam Daftar Efek Syariah atau DES yang telah diresmikan oleh OJK. Berbagai indeks tersebut adalah sebagai berikut:
- Indonesia Sharia Stock Index (ISSI): seluruh saham DES semua saham dalam DES
- Jakarta Islamic Index 70 (JII70): Sebanyak 70 saham DES yang memiliki tingkat likuiditas transaksi tinggi dan memiliki performa yang baik
- Jakarta Islamic Index (JII): Berisi 30 saham DES yang memiliki tingkat likuiditas transaksi tinggi dan kinerja keuangan yang baik.
5. Indeks Saham Usaha Berkelanjutan
Selanjutnya, ada juga indeks saham yang hanya memasukkan saham dengan emiten usaha yang berkelanjutan, yaitu SRI-KEHATI.
Indeks ini adalah bentuk kerja sama antara BEI dengan Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia atau Yayasan KEHATI. Syarat saham yang harus masuk ke dalamnya harus memiliki kesadaran tentang lingkungan hidup, kesadaran sosial, dan tata kelola perusahaan yang baik.
6. Indeks Sektor Tertentu
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, indeks saham bisa dijadikan sebagai indikator performa industri tertentu. BEI ternyata telah memiliki indeks saham untuk berbagai jenis industri.
Nah, beberapa indeks saham tersebut adalah IDX Sektor Energi atau IDXENERGY, IDX Sektor Barang Baku atau IDXBASIC, IDX Sektor Teknologi atau IDXTECHNO, IDX Sektor Kesehatan atau IDXHEALTH, IDX Sektor Perindustrian atau IDXINDUST, dan lain sebagainya.
7. Indeks Lainnya
Selain berbagai kategori di atas, ternyata masih ada banyak indeks saham yang dimiliki oleh Indonesia, seperti:
- IDX BUMN20, saham 20 BUMN, BUMD, atau aliansi yang tergabung di dalamnya
- Infobank15, saham 15 perusahaan perbankan yang memiliki likuiditas tinggi dan fundamental yang baik
- dan lain-lain
Baca juga: Pengertian dan Perbedaan Biaya Langsung dan Tidak Langsung
Penutup
Ketujuh indeks saham diatas hanyalah sebagian kecil dari indeks saham yang dimiliki oleh Indonesia yang bisa membantu Anda dalam menganalisis saham.
Tapi, dalam berinvestasi saham, ada berbagai analisis lainnya yang harus Anda perhatikan, salah satunya adalah membaca laporan keuangan dari perusahaan yang akan Anda danai. Untuk itu, perusahaan harus membuat laporan keuangan secara tepat dan akurat.
Nah, Accurate Online hadir sebagai software akuntansi dan bisnis yang terbukti #lebihbaik dalam membantu perusahaan dalam membuat lebih dari 200 jenis laporan keuangan. Laporan keuangan tersebut bisa Anda akses secara mudah di mana saja dan kapan saja Anda perlukan.
Selain itu, di dalamnya juga sudah tersedia berbagi fitur bisnis luar biasa yang mampu membantu Anda dalam menjalankan dan mengembangkan bisnis.
Penasaran dengan Accurate Online? Anda bisa mencobanya selama 30 hari gratis melalui tautan gambar di bawah ini.