Apa Itu Skema Ponzi dan Contoh Kasusnya di Indonesia

oleh | Mei 13, 2022

source envato.

Apa Itu Skema Ponzi dan Contoh Kasusnya di Indonesia

Skema ponzi merupakan skema penipuan yang paling sering terjadi. Meski telah sering diberitakan dan memakan banyak korban, skema ini tetap saja bisa menarik korban lain hingga sekarang. Sebenarnya, apa itu skema ponzi?

Skema ponzi sebenarnya sama dengan modus penipuan lain. Memiliki pola yang sama, hanya saja dibalut dengan kulit yang berbeda. Singkatnya, skema penipuan ini memberi keuntungan bagi anggota yang lebih dulu berdabung, dimana keuntungan tersebut diambil dari anggota yang bergabung belakangan.

Untuk lebih memahaminya, berikut ini pembahasan lanjut mengenai apa itu skema ponzi, ciri skema ponzi, dan contoh kasus skema ponzi di Indonesia.

Apa Itu Skema Ponzi?

Skema ponzi pertama kali dicetuskan oleh Charles Ponzi yang merupakan warga negara Italia. Skema ini mulai terkenal pada tahun 1920 ketika Ia meraup keuntungan mencapai 7 juta dollar AS dari para korbannya.

Namun, Charles bukanlah satu-satunya yang menjadi kaya karena skema ponzi. Ada juga Bernie Madoff yang mampu meraih keuntungan hingga 50 miliar dollar AS pada tahun 2008.

Mengutip buku Bebas dari Penipuan Keuangan oleh Benny Santoso, apa itu skema ponzi adalah modus penipuan yang menjanjikan keuntungan cepat bagi para korbannya. Dengan umpan yang sangat menggiurkan tersebut, skema ponzi berhasil menarik banyak korban hingga sekarang.

Penipu juga hanya perlu mengubah bentuk luar dari skema ponzi ini. Lalu, korban akan berdatangan dan jatuh dalam jebakan penipuan.

Secara umum, apa itu skema ponzi diartikan sebagai sebuah modus investasi palsu yang membayarkan hasil keuntungan palsu dari uang investor berikutnya. Dengan kata lain, hasil keuntungan tidak didapatkan dari pengelolaan dana bisnis yang legal dan sistematis seperti perusahaan pada umumnya.

Hal ini sesuai dengan konsep skemanya yang sering disebut sebagai skema piramid. Dimana anggota yang bergabung dibagi atas level atau tingkatan berbentuk piramid.

Anggota yang pertama kali bergabung akan menduduki tingkatan tertinggi, yakni di puncak piramid. Sementara, anggota yang bergabung selanjutnya akan menduduki tingkatan di bawahnya. Dengan demikian, susunan anggota dari skema ini yaitu jumlah anggota yang berada di tingkatan atas lebih sedikit dari jumlah anggota yang berada di tingkat bawah sehingga membentuk pola seperti piramida.

Baca juga: Autotrading: Pengertian, Jenis, dan Pro-Kontra Di Dalamnya

Cara Kerja Skema Ponzi  

Kemungkinan pertama, anggota yang pertama bergabung harus merekrut orang lain untuk ikut bergabung menjadi anggota. Biasanya, satu anggota perlu merekrut dua atau tiga orang. Ketika berhasil merekrut anggota baru, anggota lama akan diberikan keuntungan tertentu. Dimana skema pembagian keuntungannya biasanya sudah diberitahukan sejak awal anggota bergabung.

Biasanya, skema ponzi yang menerapkan cara ini akan membentuk arisan berantai atau berkedok multi level marketing (MLM).

Kemungkinan kedua, para anggota tidak perlu merekrut anggota baru, melainkan perusahaan lah yang akan merekrut sendiri anggota barunya. Namun, aggota lama akan tetap mendapat uang dari orang-orang baru yang mendaftar.

Skema ponzi yang menggunakan cara kedua ini biasanya berbentuk koperasi, bank gelap, atau skema investasi.

Baca juga: Apa Itu Pump and Dump dalam Dunia Trading?

Ciri Skema Ponzi

Setidaknya, terdapat lima ciri skema ponzi yang baik untuk diketahui guna mengidentifikasi mana investasi yang benar dan menguntungkan serta mana investasi yang palsu atau bodong. Kelima ciri tersebut ialah:

1. Terstruktur dalam Bentuk Piramida

Seperti telah disebutkan sebelumnya, skema ini membentuk pola piramida yang banyak digunakan oleh entitas MLM (Multi-level Marketing). Skema ini membutuhkan penanaman modal secara terus-menerus dari korban baru guna mempertahankan keberlangsungannya. Sehingga, setiap orang yang ada di bawahnya harus mengajak orang lain agar mendapat keuntungan.

2. Memberi Imbal Hasil Sangat Tinggi

Umumnya, para penipu dalam skema ini memberikan imbal hasil yang sangat tinggi guna membuat orang tertarik. Keuntungan yang didapatkan jauh melebihi instrumen legal seperti saham. Waktu yang dijanjikan pun cenderung cepat.

Hal ini jelas tidak sesuai dengan fakta yang ada di lapangan. Sebab, setiap investasi biasanya membutuhkan waktu lama untuk mendapatkan keuntungan yang besar.

3. Bisnis Tidak Jelas

Ciri selajutnya yakni tidak ada bisnis yang dijalankan atau operasional bisnisnya tidaklah jelas. Karena itu, penting untuk kinerja perusahaan sebelum memutuskan untuk berinvestasi di dalamnya.

4. Mendapatkan Komisi Jika Bisa Mengajak Orang Lain

Seperti telah disinggung pada poin pertama, syarat agar bisa mendapatkan keuntungan adalah dengan mengajak korban lain. Keuntungan atau komisi tersebut disesuaikan berdasarkan jumlah korban yang diajak. Semakin banyak korban, maka akan semakin banyak keuntungan yang didapatkan.

5. Mengundang Calon Investor dengan Tokoh Penting

Ciri yang terakhir adalah mengundang calon investor dengan tokoh penting. Contohnya seperti tokoh agama dan tokoh masyarakat. Tujuannya ialah sebagai daya tarik yang lebih besar dan membentuk kesan bahwa investasi ini terpercaya.

Baca juga: ARA atau Auto Reject Atas: Ini Pengertian dan Bedanya dengan ARB

Contoh Kasus Skema Ponzi di Indonesia

Praktek skema ponzi di Indonesia juga sudah banyak terjadi sejak tahun 1990-an. Namun, ada dua kasus skema ponzi di Indonesia yang sempat menjadi perhatian publik bahkan hingga sekarang. Kedua kasus tersebut ialah skema ponzi MLM dan skema ponzi First Travel.

  • Skema Ponzi MLM

Skema ponzi MLM adalah skema yang paling sering ditemui di Indonesia. Pemasaran berjenjang tersebut dimulai dari satu orang, yang kemudian mengajak orang lain di bawahnya, dan seterusnya.

Orang-orang yang berada di bawah disebut sebagai downline. Tugasnya adalah terus mencari orang lain yang berminat dengan bisnis MLM tersebut.

  • Skema Ponzi First Travel

Pada kasus ini, organisasi tersebut bergerak sebagai biro perjalanan umroh dan haji. Mereka mengajak orang mengumpulkan dana untuk pergi ke Tanah Suci, yang mana merupakan ladang besar sebab sebagian besar penduduk Indonesia beragama Islam.

Andika Surachman, Anniesa Hasibuan, dan Kiki Hasibuan sebagai pemilik First Travel menggunakan skema ini untuk mengajak calon jemaah untuk menginvestasikan uang mereka sebelum mendapat giliran pergi ke Tanah Suci. Smeakin banyak orang, maka semakin banyak keuntungan yang didapatkan ketiga orang tersebut.

Kasus besar yang sempat menjadi pembicaraan hangat kala itu mencatat 63.310 calon jemaah yang telah tertipu dan dana sebesar Rp905 miliar yang telah digelapkan oleh ketiga pengurus utamanya.

Oleh karena itu, pada akhir tahun 2019, pengadilan memutuskan Andika mendapat hukuman kurungan penjara selama 20 tahun dan denda sebesar Rp10 miliar. Sementara Anniesa diganjar hukuman 18 tahun penjara dan denda Rp10 miliar, serta Kiki mendapatkan hukuman 15 tahun penjara dan denda Rp5 miliar.

Baca juga: Pengertian Reksadana: Jenis, Manfaat, dan Cara Investasi Reksadana

Kesimpulan

Demikianlah pembahasan mengenai apa itu skema ponzi, beserta cara kerjanya, ciri-cirinya, dan contoh kasusnya di Indonesia. Diketahui, apa itu skema ponzi adalah sebuah metode penipuan yang menawarkan keuntungan besar dan cepat pada anggotanya. Dimana keuntungan yang didapatkan bukanlah hasil dari pengelolaan bisnis, melainkan dari pembayaran pendaftaran anggota baru.

Sejatinya, tidak ada investasi yang dapat memberikan keuntungan besar dalam waktu cepat. Lagi pula, tujuan dari investasi bukanlah untuk menjadi kaya, melainkan untuk mencapai tujuan finansial di masa mendatang. Alih-alih berinvestasi di perusahaan atau bisnis yang tidak jelas keberlangsungan dan operasionalnya, Anda bisa berinvestasi pada instrumen yang legal dan resmi menurut OJK.

Dalam hal ini, Anda juga perlu menganggarkan pengeluaran untuk investasi dalam pembukuan Anda agar pengelolaan keuangan tidak berantakan. Anda bisa menggunakan Accurate Online yang merupakan software akuntansi dan bisnis.

Accurate Online menyediakan lebih dari 200 jenis laporan keuangan dan bisnis yang akan memudahkan Anda dalam mengelola dan membuat laporan keuangan. Tertarik untuk menggunakannya? Silahkan klik tautan gambar di bawah ini dan nikmati secara gratis selama 30 hari.

ekonomikeuanganbanner

Efisiensi Bisnis dengan Satu Aplikasi Praktis!

Konsultasikan kebutuhan bisnismu dengan tim kami.

Jadwalkan Konsultasi

artikel-sidebar

Ibnu
Lulusan S1 Ekonomi dan Keuangan yang menyukai dunia penulisan serta senang membagikan berbagai ilmunya tentang ekonomi, keuangan, investasi, dan perpajakan di Indonesia

Artikel Terkait