Apa itu Trust Fund? Ini Pengertian dan 4 Jenisnya!

Saat ini, bukanlah hal yang tabu lagi dalam menitipkan aset finansial yang dimiliki pada pihak ketiga yang legal untuk bisa dikelola, dan hal tersebut dikenal dengan dana amanah atau trust fund.

Sarana yang satu ini memiliki cara kerja seperti surat wasiat, tapi seringkali dilakukan untuk menghindari pajak dengan berbagai biaya lain di dalamnya.

Nah, pada kesempatan kali ini kami akan memberikan berbagai informasi yang harus Anda ketahui tentang trust fund, dari mulai pengertian hingga berbagai jenisnya di bawah ini.

Apa itu Trust Fund?

Berdasarkan laman Smart Asset, dana amanah atau trust fund adalah entitas legal yang memiliki properti atau aset atas nama kelompok, organisasi, ataupun seseorang.

Dana yang dititipkan ini bisa dalam bentuk saham, properti, uang, perusahaan atau bisnis, atau gabungan dari keempatnya.

Laman Investopedia menjelaskan bahwa dana yang dipercayakan atau dititipkan ini akan dikelola oleh wali amanat atau trustee. Mereka adalah pihak ketiga yang lebih bersifat netral dan tidak mempunyai kewenangan apapun untuk menggunakan aset yang telah dititipkan kepadanya.

Biasanya, dana amanah ini akan dikelola oleh estate planning tool demi menghindari pajak.

Baca juga: Mengenal Proyeksi Keuangan dan Fungsinya untuk Bisnis

Kelompok yang Terlibat dalam Trust Fund

Biasanya, akan ada tiga pihak yang terlibat dalam pemberian dan juga penerimaan dana amanah, yakni grantor atau pemberi wasiat, trustee atau wali amanat, dan juga beneficiary atau penerima manfaat. Berikut ini adalah penjelasan lengkapnya:

1. Pemberi Wasiat

Pemberi wasiat adalah orang yang menyerahkan dana untuk bisa dititipkan pada pihak ketiga. Pihak ini juga yang nantinya akan menetapkan berbagai ketentuan manajemen aset yang akan dikelola oleh wali amanat.

2. Wali Amanat

Wali amanat adalah mereka yang diberikan kepercayaan dalam mengelola trust fund dari pihak penerima wasiat. Aset yang diterima ini nantinya akan terus dikelola, sehingga akan sangat berguna untuk pihak penerima manfaat, sesuai dengan perjanjian yang telah ditetapkan dengan pemberi amanat.

3. Penerima Manfaat

Penerima manfaat ini nantinya akan menerima aset yang telah dititipkan oleh pemberi wasiat pada wali amanat.

Baca juga: Apa itu Financial Intermediary? Ini Peran

Cara Kerja Trust Fund

Hal penting yang harus Anda ketahui dari trust fund adalah penetapan kesepakatan terkait bagaimana uang tersebut akan diberikan pada para penerima manfaat.

Contohnya, orang tua yang ingin uangnya dijaga agar bisa diberikan pada anaknya saat dirinya sudah meninggal nanti. Nah, dalam hal ini ia bisa mempercayai lembaga dana amanah dan menjalin kesepakatan dengan wali amanah agar aset yang dimiliki bisa diakses oleh pihak penerima manfaat, yakni anaknya dalam waktu yang tepat.

Wali amanah ini tidak hanya akan mengikuti berbagai syarat yang telah ditentukan oleh pihak pemberi wasiat, tapi juga hukum yang berlaku di negara tersebut.

Walaupun dana amanat ini kerap kali dinilai agak mirip dengan wasiat, namun trust fund tidak memerlukan biaya pengacara dan asetnya nanti bisa diberikan secara langsung pada pihak penerima manfaat.

Baca juga: Mengenal Future Value of Annuity, Salah Satu Konsep Anuitas

Jenis-Jenis Trust Fund

Terdapat banyak sekali jenis dana amanah, tapi yang paling banyak digunakan adalah revocable trust dan juga irrevocable trust.

1. Revocable Trust

Revocable trust atau yang juga dikenal dengan living trust adalah jenis trust fund yang selama pemberi wasiat masih hidup, maka berdasarkan hukum dirinya bisa mengubah atau membatalkan keputusan dari pihak penerima manfaat.

Wali amanat ini dipercaya untuk bisa mengatur aset yang dititipkan selama pihak pemberi wasiat masih hidup. Namun, jenis trust fund ini tidak bisa diubah saat pihak pemberi wasiat telah meninggal.

2. Irrevocable Trust

Irrevocable trust adalah trust fund yang sangat sulit untuk dibatalkan maupun diubah. Jika kesepakatan awalnya adalah jenis yang satu ini, maka ketentuan yang telah disepakati tidak akan bisa dibatalkan, diubah, dan lainnya tanpa adanya izin dari penerima manfaat.

Saat pemberi wasiat telah memberikan status kepemilikan aset pada lembaga dan pihak amanah, maka wewenangnya pun akan dilepaskan juga.

3. Blind Trust

Biasanya, blind trust akan memberikan kendali penuh pada wali amanat pada aset yang diberikan oleh pemberi wasiat. Ia juga akan bertanggung jawab dalam mengatur aset dan juga pemasukan ke dalam lembaga aset tersebut.

Pihak pemberi wasiat bisa saja membatalkan keputusannya bila memang diinginkan. Namun, hal ini umumnya dilakukan oleh orang yang memiliki banyak aset, seperti politisi atau para pengusaha yang ingin menghindari terjadinya conflict of interest.

4. Charitable Trust

Charitable trust adalah aset yang dikelola untuk membangun lembaga amal atau untuk tujuan yang baik lainnya dan mampu memberikan manfaat pada banyak orang.

Salah satu contoh charitable fund yang besar saat ini adalah Bill and Melinda Gates Foundation Trust yang dibangun oleh salah satu pebisnis paling kaya di dunia dan pelopor Microsoft, Bill Gates.

Trust fund yang dibangun olehnya akan terus berlanjut sampai 50 tahun setelah keduanya meninggal dunia. Ketika sudah berjalan lebih dari 50 tahun, maka aset tersebut akan dimiliki secara penuh oleh pihak lembaga amal.

Baca juga: Memahami Prinsip Kerja dan Manfaat Financial Management Bagi Bisnis

Penutup

Demikianlah penjelasan dari kami tentang trust fund. Sebenarnya masih ada banyak lagi cara mengelola keuangan yang lebih sederhana.

Namun, sesederhana apapun caranya, tidak ada yang #lebihbaik selain menggunakan Accurate Online. Kenapa? Karena software akuntansi dan bisnis ini mampu menyajikan lebih dari 200 jenis laporan keuangan secara otomatis, cepat dan juga akurat.

Dengan begitu, maka Anda akan lebih mudah dalam mengelola keuangan bisnis Anda dan membuat keputusan yang penting lainnya.

Tunggu apa lagi? Ayo segera gunakan dan coba Accurate Online sekarang juga selama 30 hari gratis dengan klik tautan gambar di bawah ini.