Apa itu Financial Intermediary? Ini Peran dan Manfaat Mereka!
Perantara keuangan atau financial intermediary adalah suatu lembaga keuangan atau perusahaan yang berperan sebagai perantara antara pihak penyedia layanan dan pelanggan. Mereka adalah individu ataupun perusahaan yang berada diantara kedua belah pihak atau lebih dalam hal finansial.
Secara teori, financial intermediary akan melakukan kegiatan penyaluran dana tabungan menjadi investasi. Kehadiran mereka adalah agar bisa memperoleh keuntungan dalam sistem keuangan, dan terkadang dibutuhkan juga untuk mengatur aktivitas yang sama.
Selain itu, suatu tren terkini menunjukkan bahwa peran dari financial intermediary dalam hal tabungan dan investasi digunakan untuk sistem pasar yang lebih efisien.
Financial intermediary bekerja dalam siklus investasi atau tabungan dalam sebuah sistem ekonomi dengan fungsi sebagai saluran agar bisa membiayai antara pihak peminjam dan pihak pemberi pinjaman. Dalam suatu sistem keuangan, perantara seperti perusahaan asuransi dan bank mempunyai peran yang penting dalam perekonomian.
Peran penting mereka adalah pada pendanaan eksternal perusahaan. Hal tersebut berbeda dengan pasar modal, yang mana investor akan melakukan kontak langsung dengan korporasi yang menciptakan sekuritas yang bisa dipasarkan, perantara keuangan akan mengajukan pinjaman dari pihak pemberi pinjaman atau konsumen dan akan meminjamkannya pada perusahaan yang memerlukan investasi.
Nah, pada kesempatan kali ini kami akan menjelaskan secara singkat tentang financial intermediary khusus untuk Anda.
Daftar Isi
Apa itu Financial Intermediary?
Sama seperti namanya, financial intermediary adalah suatu lembaga keuangan yang bergerak sebagai media penghubung antar beberapa pihak terkait lainnya. Lembaga ini berguna sebagai lembaga perantara dalam menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan dana pada masyarakat.
Financial intermediary ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu lembaga bank dan lembaga keuangan non-bank. Lembaga keuangan bank ini sama seperti bank umum lainnya, yakni bank perkreditan rakyat dan bank sentral. Sedangkan lembaga keuangan non-bank contohnya seperti perusahaan sekuritas, pialang, reksadana, asuransi, dan lain sebagainya.
Di Indonesia ini, terdapat 4 bank BUMN milik pemerintah, yakni Bank BRI, Bank Mandiri, Bank BNI, dan juga Bank BTN.
Berdasarkan UU No.10 Tahun 1998, Bank adalah Badan Usaha yang mengumpulkan dana dari masyarakat dalam wujud simpanan dan menyalurkannya pada masyarakat dalam bentuk kredit atau berbagai bentuk lainnya guna meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Sedangkan menurut kasmir (2008), bank adalah sebuah badan yang berguna sebagai perantara keuangan atau financial intermediary antar kedua belah pihak, yakni pihak yang memiliki dan berlebih dan pihak yang kekurangan dana.
Lain halnya dengan yang diutarakan Sinungan (2000), bank adalah lembaga financial intermediary, yang menjaga kepercayaan dari masyarakat dengan menjamin tingkat likuiditas dan bergerak secara efektif dan efisien guna mencapai tingkat rentabilitas yang baik.
Hal tersebut jugalah yang membuat lembaga bank dikenal sebagai lembaga kepercayaan, artinya pihak yang sedang kelebihan dana akan mempercayakan pada bank secara penuh untuk bisa mengelola dananya, termasuk menyalurkannya pada pihak yang sedang kekurangan atau memerlukan dana dalam bentuk kredit.
Bentuk kepercayaan tersebut dalam bentuk tidak ikut campurnya pihak yang kelebihan dana dalam menentukan pihak kekurangan dana yang mana yang bisa dipercaya.
Baca juga: Apa itu Sistem Pembayaran Digital? Ini Pengertian dan Jenis-jenisnya!
Peran Penting Perantara Keuangan
Financial Intermediary mempunyai sifat cakupan yang luas, karena fungsinya dilakukan oleh lembaga keuangan bank ataupun non-bank. Lembaga ini sering menjalankan fungsinya dengan menyediakan sumber daya dana untuk suatu perusahaan.
Financial intermediary seperti halnya bank didasarkan pada biaya atau aset dengan berdasarkan jenis layanan yang mereka sediakan, bersama dengan nasabah yang akan mereka tangani.
Perantara keuangan berdasarkan aset adalah lembaga seperti perusahaan asuransi dan bank, sedangkan perantara keuangan berbasis biaya lebih menawarkan manajemen portofolio dan layanan sindikasi.
Jadi, bisa dilihat secara jelas bahwa peran dari financial intermediary adalah agar bisa menjadi sumber daya keuangan untuk perusahaan. Itu artinya, financial intermediary adalah sumber modal eksternal pihak perusahaan melalui adanya pemanfaatan fasilitas kredit yang sifatnya produktif.
Baca juga: Mengenal Future Value of Annuity, Salah Satu Konsep Anuitas
Pentingnya Regulasi Perantara Keuangan
Kompleksitas sistem keuangan yang kita miliki pada saat ini membuat kebutuhan peraturan menjadi sangat penting serta mendesak. Hal tersebut terbukti dari adanya krisis subprime di Amerika Serikat, setiap lembaga keuangan tidak bisa dijadikan sandera untuk sistem keuangan atas praktik bisnisnya yang dipertanyakan.
Saat manifestasi dan krisis tengah dirasakan dan saat ini menjadi jelas bahwa derivatif yang didukung dengan aset dan instrumen eksotis lainnya memiliki jumlah triliunan, peran dari bank sentral atau otoritas keuangan dalam mengikat lembaga keuangan yang nakal guna mencegah terjadinya keruntuhan secara sistemik.
Saat suatu pendanaan menjadi lebih fleksibel dan tidak terkekang, maka otoritas moneter lah yang harus turun tangan dan memastikan terdapat keseimbangan dan pemeriksaan yang tepat dalam sistem guna mencegah terjadinya kerugian bagi investor dan ekonomi secara menyeluruh.
Baca juga: Apa Itu Donasi Digital dan Contoh Platformnya yang Ada di Indonesia
Tren Baru di dalam Financial Intermediary
Tren terbaru di dalam perkembangan perantara keuangan, terutama di beberapa negara berkembag telah menunjukkan bahwa berbagai lembaga tersebut mempunyai peran penting dalam menghapus angka kemiskinan dan program keuangan utang yang lainnya.
Beberapa tindakan inisiatif seperti kredit mikro yang mampu menjangkau massa sudah berhasil meningkatkan kesejahteraan ekonomi dalam beberapa sektor populasi yang terabaikan sampai saat ini. Selanjutnya, perantara keuangan seperti halnya bank saat ini telah berkembang menjadi lembaga yang mampu melayani kebutuhan lengkap dari investor dan peminjam sama dan sudah jatuh tempo menjadi apa yang dikenal dengan “hyper finansial mart”.
Baca juga: SP2D: Pengertian, Tujuan dan Penerbitannya
Keunggulan dan Kekurangan Financial Intermediary
Keunggulan dari Financial Intermediary adalah sebagai berikut:
- Lebih mudah pada peminjaman secara langsung.
- Perlindungan pada kegagalan pasar.
- Rekonsiliasi preferensi yang bertentangan dengan pemberi pinjaman dan pihak peminjam.
- Perantara penghindar risiko yang mampu membantu menyebarkan dan juga mengurangi risiko.
- Mengurangi biaya pinjaman.
- Mampu meningkatkan produk dan layanan perusahaan.
Sedangkan kekurangan dari financial intermediary adalah sebagai berikut:
- Minimnya transparansi
- Perhatian yang kurang memadai pada masalah sosial dan lingkungan
- Kegagalan dalam menghubungkan secara langsung dengan dampak pembangunan yang telah terbukti.
Baca juga: Apa Itu Pendapatan Asli Daerah? dan Dampaknya Untuk Masyarakat?
Peran Financial Intermediary
Peran dari financial intermediary ini cukup luas karena dilakukan oleh lembaga bank ataupun lembaga non-bank. Fungsi utama dari perantara keuangan adalah sebagai penghubung agar bisa memfasilitasi transaksi keuangan. Salah satunya adalah ketika lembaga tersebut menyediakan sumber dana untuk perusahaan.
Umumnya aset berbasis biaya dilakukan oleh lembaga keuangan bank dan perusahaan asuransi. Sedangkan financial intermediary berbasis biaya lebih menyediakan manajemen portofolio serta layanan sindikasi.
Jadi secara umum, peran dari financial intermediary adalah sebagai sumber daya pendanaan untuk perusahaan yang berasal dari modal eksternal perusahaan melalui fasilitas kredit yang bersifat produktif.
Baca juga: Manfaat Financial Check Up dan Cara Melakukannya
Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan diatas, financial intermediary mempunyai peran yang penting dalam ekonomi dunia pada saat ini. Mereka mampu merangsang kegiatan ekonomi agar bisa terus berjalan. Karena kompleksitas transaksi keuangan terus meningkat, maka financial intermediary menjadi sangat penting agar bisa terus menciptakan dan memenuhi berbagai portofolio serta kebutuhan investor.
Financial intermediary ini memiliki peran yang besar atas peminjam ataupun pemberi pinjaman. Perantara yang baik akan memberikan saran bahwa berbagai lembaga yang sudah disebutkan diatas sangat penting untuk kerjasama ekonomi dan mereka bersama dengan otoritas moneter harus bisa memastikan bahwa kredit bisa mencapai pada yang memerlukan tanpa membahayakan kepentingan investor. Hal tersebut menjadi salah satu tantangan yang besar.
Mereka pun memiliki peran penting dalam ekonomi pasar, yang mana alokasi sumber daya yang efisien adalah tanggung jawab mekanisme pasar.
Dewasa ini, kompleksitas sistem keuangan sangat meningkat, sehingga bank dan financial intermediary lainnya harus bisa menghasilkan produk dan layanan baru, serta berinovasi dalam memenuhi berbagai kebutuhan kredit.
Hal tersebut menjadi gabungan yang tepat pada produk keuangan bersamaan dengan kebutuhan demi mengurangi risiko sistemik yang bisa menentukan keberhasilan perantara keuangan.
Sebagai pebisnis, tentu Anda harus bisa mengelola keuangan dengan baik. Nah, dengan menggunakan Accurate Online, Anda akan lebih mudah dalam mengelola keuangan bisnis, karena aplikasi bisnis dan akuntansi ini akan menyajikan laporan arus kas, laporan laba rugi, laporan neraca, dan lebih dari 200 jenis laporan keuangan lainnya secara akurat.
Di dalamnya pun telah dilengkapi dengan berbagai fitur dan modul bisnis luar biasa yang akan membantu Anda dalam melakukan kegiatan penjualan dan pembelian, mengelola persediaan barang di gudang, menyelesaikan perpajakan perusahaan tanpa telat, dan masih banyak lagi.
Penasaran dengan Accurate Online? Klik tautan gambar di bawah ini dan daftarkan perusahaan Anda agar bisa menikmati langsung seluruh kelebihan dan fitur luar biasa dari Accurate Online selama 30 hari, gratis!