Dalam dunia bisnis, menghitung Harga Pokok Produksi adalah salah satu tugas yang krusial.
Mengetahui cara menghitung HPP adalah dasar dari berbagai keputusan strategis seperti penetapan harga, perencanaan produksi, dan pengelolaan persediaan.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi pentingnya mengetahui cara menghitung Harga Pokok Produksi dengan benar dengan memberikan panduan langkah demi langkah.
Simak dengan teliti dan baca hingga tuntas!
Daftar Isi
Pengertian Harga Pokok Produksi
Sebelum mengetahui cara menghitung HPP, sebaiknya Anda pelajari dulu mengenai apa itu definisi dari Harga Pokok Produksi.
Harga Pokok Produksi atau yang biasa disingkat dengan HPP adalah satu dari sekian laporan data keuangan yang harus dibuat oleh para pelaku bisnis.
Dilansir dari Wikipedia, Harga Pokok Produksi adalah jumlah beban yang harus dikeluarkan secara langsung maupun tidak langsung untuk bisa memproduksi barang dan jasa.
Meliputi semua biaya bahan baku, tenaga kerja, dan bahkan biaya lain hingga produk siap dipasarkan.
Dengan kata lain, HPP adalah keseluruhan biaya produksi yang harus dikeluarkan oleh sebuah perusahaan atau yang dalam bahasa Inggris disebut Cost of Goods Sold (COGS).
Penghitungan ini terbilang sangat penting, tidak saja karena akan berpengaruh terhadap penentuan harga jual barang, tetapi juga bisa menjadi dasar perhitungan laba/rugi dari penjualan produk.
Selain itu, dengan cara menghitung HPP dengan tepat juga bisa menjadi sarana evaluasi dari realistis atau tidaknya sebuah biaya produksi.
Karenanya, Anda wajib paham bagaimana cara menghitung HPP yang benar dan tepat. Untuk bisa melakukannya, ketahui dulu beberapa hal berikut:
Baca juga : Laporan Harga Pokok Produksi dan 9 Tahapan Mudah Menghitungnya
Tujuan Menghitung Harga Pokok Produksi
Tujuan dari perhitungan harga pokok produksi (HPP) adalah untuk menentukan total biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam memproduksi suatu barang atau jasa.
Perhitungan ini sangat penting karena membantu perusahaan dalam berbagai aspek pengelolaan bisnis.
Berikut adalah tujuan utama dari perhitungan harga pokok produksi:
1. Menentukan harga jual yang tepat
Dengan mengetahui total biaya produksi, perusahaan dapat menentukan harga jual produk yang sesuai agar bisa mendapatkan keuntungan.
Harga jual yang ditentukan harus mencakup biaya produksi dan margin keuntungan yang diinginkan.
2. Mengukur efisiensi produksi
HPP membantu perusahaan untuk menilai seberapa efisien proses produksinya.
Jika biaya produksi terlalu tinggi, perusahaan dapat menganalisis penyebabnya dan mencari cara untuk meningkatkan efisiensi, seperti mengurangi pemborosan atau meningkatkan produktivitas.
3. Pengambilan keputusan bisnis
Perusahaan memerlukan informasi tentang biaya produksi untuk membuat keputusan strategis.
Seperti apakah akan melanjutkan atau menghentikan produksi suatu produk, atau apakah akan mencari bahan baku alternatif yang lebih murah.
4. Mengendalikan biaya
Dengan menghitung HPP, perusahaan dapat mengidentifikasi area yang berpotensi mengalami peningkatan biaya dan mengambil langkah-langkah untuk mengendalikannya.
5. Menyusun laporan keuangan yang akurat
Perhitungan HPP sangat penting untuk menyusun laporan keuangan, khususnya laporan laba rugi.
HPP digunakan untuk menghitung laba kotor, yang merupakan selisih antara pendapatan dari penjualan dan biaya produksi.
Komponen Harga Pokok Produksi
Ada beberapa komponen yang harus ada ketika Anda akan menentukan harga pokok penjualan, yaitu:
1. Persediaan Awal Barang Dagangan
Maksudnya adalah Anda harus memasukkan berapa jumlah ketersediaan barang produksi di awal tahun buku berjalan atau dalam satu periode waktu tersebut.
Jumlah persediaan awal barang ini bisa dilihat pada neraca awal perusahaan, neraca saldo periode berjalan, atau bahkan neraca tahun sebelumnya.
2. Persediaan Akhir Barang Dagangan
Tak hanya persediaan awal, persediaan akhir barang pun harus dimasukkan dalam cara menghitung HPP.
Biasanya, jumlah barang yang masih tersedia di akhir tahun buku berjalan ini bisa diketahui melalui data penyesuaian perusahaan di akhir periode akuntansi.
3. Pembelian Bersih
Selain memasukkan jumlah persediaan barang dagangan di awal dan akhir periode, HPP juga memuat semua barang yang dibeli oleh perusahaan; baik secara tunai maupun kredit.
Ditambah pula dengan biaya lain, seperti biaya pengangkutan, potongan pembelian, serta retur pembelian.
Baca juga: Perbedaan Harga Pokok Produksi dan Harga Pokok Penjualan yang Harus Anda Ketahui
Cara Menghitung Harga Pokok Produksi Perusahaan Manufaktur
Mengingat perusahaan manufaktur adalah bidang usaha yang memproduksi barang dari bahan mentah, jadi HPP harus dihitung dari seberapa banyak bahan baku yang digunakan. Berikut tahapan proses perhitungannya:
1. Menghitung Bahan Baku Terpakai
Bahan baku terpakai dapat dihitung dengan menjumlahkan banyaknya bahan baku di awal periode dengan pembelian bahan baku selama proses produksi. Lalu, dikurangi dengan sisa akhir bahan baku.
2. Menghitung Biaya Produksi Lain
Biaya lain yang juga berpengaruh terhadap produksi adalah biaya tenaga kerja dan biaya overhead (biaya bahan baku bersifat tidak pokok), seperti: biaya pemeliharaan alat/reparasi dan listrik.
3. Menghitung Total Biaya Produksi
Untuk menghitung seluruh biaya produksi, jumlahkan semua biaya bahan baku yang digunakan, biaya tenaga kerja, serta biaya overhead.
4. Menghitung Harga Pokok Produksi
Jumlahkan total biaya produksi dengan persediaan barang di awal proses produksi, lalu dikurangi dengan persediaan barang di akhir proses produksi.
5. Menghitung Harga Pokok Penjualan
Terakhir, cara menghitung HPP perusahaan manufaktur adalah dengan menjumlahkan harga pokok produksi dengan persediaan barang awal, dan kemudian dikurangi dengan persediaan barang akhir.
Baca juga: Anggaran Produksi: Jenis, Fungsi, Faktor, Cara Menyusun
Baca juga: Memahami Prinsip Kerja dan Manfaat Financial Management Bagi Bisnis
Kesimpulan
Penghitungan HPP adalah satu hal penting dalam data keuangan sebuah perusahaan karena berhubungan dengan biaya produksi, prediksi harga jual, serta perkiraan laba/rugi penjualan produk.
Untuk bisa menghitung secara akurat, pastikan bahwa laporan neraca lajur perusahaan juga sudah tepat.
Jika Anda kesulitan dalam melakukan itu semua dengan pembukuan manual, Anda bisa menggunakan software akuntansi untuk proses pembukuan yang lebih efisien.
Gunakanlah software akuntansi berbasis cloud agar Anda bisa memantau keuangan bisnis Anda kapanpun, dimanapun seperti Accurate Online.
Software Akuntansi dan Bisnis Accurate Online telah berdiri lebih dari 20 tahun dan telah digunakan oleh lebih ratusan ribu pengguna dari berbagai jenis bisnis.
Anda bisa menggunakan Accurate Online secara gratis selama 30 hari melalui tautan pada gambar di bawah!