Anda Pebisnis? Pelajari Cara Menghitung HPP dengan Benar

oleh | Feb 29, 2024

source envato.

Download template pembukuan excel

Dapatkan template pembukuan sederhana dengan format excel untuk bisnismu.
Download Sekarang

Anda Pebisnis? Pelajari Cara Menghitung HPP dengan Benar

Dalam dunia bisnis, menghitung Harga Pokok Produksi (HPP) adalah salah satu tugas yang krusial.

Mengetahui cara menghitung HPP adalah dasar dari berbagai keputusan strategis seperti penetapan harga, perencanaan produksi, dan pengelolaan persediaan.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi pentingnya untuk tahu cara menghitung HPP dengan benar dan memberikan panduan langkah demi langkah untuk melakukan perhitungan yang akurat.

Pengertian HPP

Pengertian HPP

ilustrasi menghitung HPP. source envato

Sebelum mengetahui cara menghitung HPP, sebaiknya Anda pelajari dulu mengenai apa itu definisi dari Harga Pokok Produksi.

Harga Pokok Produksi atau yang biasa disingkat dengan HPP adalah satu dari sekian laporan data keuangan yang harus dibuat oleh para pelaku bisnis.

HPP (Harga Pokok Produksi), dilansir dari Wikipedia, merupakan jumlah beban yang harus dikeluarkan secara langsung maupun tidak langsung untuk bisa memproduksi barang dan jasa.

Meliputi semua biaya bahan baku, tenaga kerja, dan bahkan biaya lain hingga produk siap dipasarkan.

Dengan kata lain, HPP adalah keseluruhan biaya produksi yang harus dikeluarkan oleh sebuah perusahaan atau yang dalam bahasa Inggris disebut Cost of Goods Sold (COGS).

Penghitungan ini terbilang sangat penting, tidak saja karena akan berpengaruh terhadap penentuan harga jual barang, tetapi juga bisa menjadi dasar perhitungan laba/rugi dari penjualan produk.

Selain itu, dengan cara menghitung HPP dengan tepat juga bisa menjadi sarana evaluasi dari realistis atau tidaknya sebuah biaya produksi.

Karenanya, Anda wajib paham bagaimana cara menghitung HPP yang benar dan tepat. Untuk bisa melakukannya, ketahui dulu beberapa hal berikut:

Baca juga : Keputusan Investasi: Pengertian, Dasar Pengambilan, dan Tahapan Melakukannya

Komponen Penentu Cara Menghitung HPP

Komponen Penentu Cara Menghitung HPP

ilustrasi menghitung HPP. source envato

Ada beberapa komponen yang harus ada ketika Anda akan menghitung harga pokok penjualan, yaitu:

  • Persediaan Awal Barang Dagangan

Maksudnya adalah Anda harus memasukkan berapa jumlah ketersediaan barang produksi di awal tahun buku berjalan atau dalam satu periode waktu tersebut.

Jumlah persediaan awal barang ini bisa dilihat pada neraca awal perusahaan, neraca saldo periode berjalan, atau bahkan neraca tahun sebelumnya.

  • Persediaan Akhir Barang Dagangan

Tak hanya persediaan awal, persediaan akhir barang pun harus dimasukkan dalam cara menghitung HPP.

Biasanya, jumlah barang yang masih tersedia di akhir tahun buku berjalan ini bisa diketahui melalui data penyesuaian perusahaan di akhir periode akuntansi.

  • Pembelian Bersih

Selain memasukkan jumlah persediaan barang dagangan di awal dan akhir periode, HPP juga memuat semua barang yang dibeli oleh perusahaan; baik secara tunai maupun kredit.

Ditambah pula dengan biaya lain, seperti biaya pengangkutan, potongan pembelian, serta retur pembelian.

Baca juga : Mengenal Persamaan Akuntansi dalam Bisnis Lebih Jauh

Jenis-jenis Metode Penghitungan HPP

Ada beberapa metode yang digunakan dalam menghitung Harga Pokok Produksi (HPP).

Berikut adalah beberapa jenis metode penghitungan HPP yang umum digunakan:

1. Metode Langsung (Direct Method)

Metode ini menghitung HPP dengan mencatat secara langsung biaya-biaya langsung produksi seperti bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya lainnya terkait produksi.

2. Metode Tak Langsung (Indirect Method)

Metode ini menghitung HPP dengan mengalokasikan biaya produksi tidak langsung atau biaya overhead ke unit-unit yang diproduksi.

Biaya overhead bisa berupa biaya penyusutan pabrik, biaya listrik, atau biaya administrasi produksi.

3. Metode Absorpsi (Absorption Costing)

Metode ini mencakup semua biaya produksi, baik biaya langsung maupun tidak langsung, ke dalam HPP.

Biaya overhead pabrik dialokasikan ke unit-unit produk berdasarkan metode tertentu seperti jam kerja mesin atau jam tenaga kerja.

4. Metode Variabel (Variable Costing)

Metode ini hanya mencakup biaya variabel (seperti bahan baku dan tenaga kerja langsung) ke dalam HPP.

Biaya tetap tidak dimasukkan ke dalam HPP, melainkan dianggap sebagai biaya periode.

5. Metode Campuran (Mixed Costing)

Metode ini merupakan kombinasi dari metode variabel dan metode absorsi.

Biaya-biaya langsung dialokasikan ke HPP, sementara sebagian biaya overhead dialokasikan dan sebagian dianggap sebagai biaya periode.

Pemilihan metode penghitungan HPP sangat bergantung pada karakteristik bisnis, struktur biaya, dan tujuan akuntansi perusahaan.

Setiap metode memiliki kelebihan dan kelemahan yang perlu dipertimbangkan sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

4 Rumus Menghitung Harga Pokok Produksi

Ada beberapa rumus yang digunakan untuk menghitung Harga Pokok Produksi (HPP) berdasarkan metode yang diterapkan. Berikut adalah beberapa rumus umum yang digunakan:

1. Rumus HPP Metode Langsung:

HPP = Biaya Bahan Baku + Biaya Tenaga Kerja Langsung + Biaya Overhead Langsung

  • Biaya Bahan Baku: Total biaya pembelian bahan baku yang digunakan dalam proses produksi.
  • Biaya Tenaga Kerja Langsung: Total biaya upah langsung yang dikeluarkan untuk tenaga kerja yang terlibat dalam produksi.
  • Biaya Overhead Langsung: Total biaya overhead yang langsung terkait dengan produksi, seperti biaya bahan bakar mesin produksi atau biaya pemeliharaan mesin produksi.

2. Rumus HPP Metode Absorpsi:

HPP = Biaya Bahan Baku + Biaya Tenaga Kerja Langsung + (Biaya Overhead Pabrik / Jumlah Unit yang Diproduksi)

  • Biaya Overhead Pabrik: Total biaya overhead yang dialokasikan ke produksi.
  • Jumlah Unit yang Diproduksi: Jumlah unit produk yang diproduksi selama periode tertentu.

3. Rumus HPP Metode Variabel:

HPP = Biaya Bahan Baku + Biaya Tenaga Kerja Langsung

  • Biaya Bahan Baku: Total biaya pembelian bahan baku yang digunakan dalam proses produksi.
  • Biaya Tenaga Kerja Langsung: Total biaya upah langsung yang dikeluarkan untuk tenaga kerja yang terlibat dalam produksi.

4. Rumus HPP Metode Campuran (Mixed Costing):

HPP = (Biaya Bahan Baku + Biaya Tenaga Kerja Langsung) + (Biaya Overhead Tetap / Jumlah Unit yang Diproduksi)

  • Biaya Overhead Tetap: Total biaya overhead tetap yang dialokasikan ke produksi.
  • Jumlah Unit yang Diproduksi: Jumlah unit produk yang diproduksi selama periode tertentu.

Setiap rumus di atas memberikan pendekatan yang berbeda dalam menghitung HPP berdasarkan metode akuntansi yang diterapkan oleh perusahaan.

Perlu diingat, rumus yang digunakan akan bergantung pada kebutuhan spesifik perusahaan dan karakteristik biaya produksinya.

Langkah Lengkap Cara Mudah Menghitung Harga Pokok Produksi untuk Bisnis

Setelah mengetahui rumus-rumus yang akan kita gunakan, Mari kita pelajari cara menggunakan rumus tersebut dalam kondisi sebenarnya.

Ingin menghitung HPP dengan cepat dan akurat tanpa perlu corat coret secara manual? Gunakan Software Akuntansi dengan Fitur Perhitungan Bisnis Otomatis!

Berikut adalah langkah-langkah untuk menghitung Harga Pokok Produksi (HPP) dengan rinci dan mudah dipahami:

Langkah 1: Identifikasi Komponen Biaya Produksi

  • Biaya Bahan Baku: Jumlah uang yang dibayarkan untuk membeli bahan mentah atau bahan baku yang digunakan dalam proses produksi.
  • Biaya Tenaga Kerja Langsung: Biaya upah langsung yang dikeluarkan untuk pekerjaan yang secara langsung terkait dengan produksi barang atau layanan.
  • Biaya Overhead Pabrik: Biaya tetap dan variabel yang terkait dengan proses produksi, seperti biaya listrik, biaya penyusutan mesin, dan biaya pemeliharaan.

Langkah 2: Kumpulkan Data Biaya

  • Kumpulkan catatan pembelian bahan baku, catatan upah pekerja langsung, dan catatan biaya overhead pabrik.

Langkah 3: Hitung Biaya Bahan Baku

  • Jumlahkan total biaya pembelian bahan baku selama periode tertentu.

Langkah 4: Hitung Biaya Tenaga Kerja Langsung

  • Jumlahkan total biaya upah langsung yang dikeluarkan untuk pekerjaan produksi selama periode tertentu.

Langkah 5: Hitung Biaya Overhead Pabrik

  • Identifikasi biaya overhead pabrik, seperti biaya listrik, biaya perawatan mesin, atau biaya penyusutan peralatan.
  • Hitung total biaya overhead pabrik.

Langkah 6: Pilih Metode Penghitungan HPP

  • Pilih metode penghitungan HPP yang paling sesuai dengan karakteristik perusahaan dan tujuan akuntansi.

Langkah 7: Hitung HPP

  • Gunakan rumus yang sesuai dengan metode penghitungan yang dipilih untuk menghitung HPP

Langkah 8: Evaluasi dan Analisis

  1. Tinjau ulang hasil perhitungan HPP untuk memastikan keakuratan dan relevansinya dalam pengambilan keputusan.
  2. Lakukan analisis biaya produksi untuk mengidentifikasi area-area di mana pengeluaran dapat dioptimalkan atau dikurangi.

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat menghitung HPP dengan tepat dan memberikan informasi strategis bagi bisnis.

Penting untuk memahami struktur biaya perusahaan dan memilih metode penghitungan yang sesuai untuk memastikan keakuratan dan relevansi perhitungan HPP.

Tak perlu pusingkan lagi jenis metode apa yang sesuai dengan bisnis Anda dalam menghitung HPP , gunakan saja Software Akuntansi dan Bisnis Accurate Online.

Dengan Accurate Online perhitungan HPP dapat dilakukan dengan cepat dan akurat juga sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku di Indonesia.

Cara Menghitung HPP pada Perusahaan Dagang

Cara Menghitung HPP pada Perusahaan Dagang

ilustrasi menghitung HPP. source envato

Pada perusahaan dagang, HPP dapat dihitung dengan beberapa langkah berikut:

1. Menghitung Penjualan Bersih

Penjualan bersih dapat dihitung melalui rumus = Penjualan – (retur + potongan penjualan). Dalam hal ini, ongkos angkut penjualan dimasukkan dalam biaya umum dan tidak termasuk hitungan HPP.

2. Menghitung Pembelian Bersih

Untuk menghitung pembelian bersih, rumus yang bisa dipakai adalah = (Pembelian + ongkos angkut) – (retur + potongan pembelian)

3. Menghitung persediaan barang

Persediaan barang dapat dihitung dengan menjumlahkan persediaan awal dan pembelian bersih

4. Menghitung HPP

Terakhir, HPP diperoleh dari hasil selisih antara persediaan barang dan persediaan akhir.

Penting untuk dipahami pula, bahwa jika dalam penghitungan ini tidak terdapat biaya angkut, retur, dan potongan, HPP tetap bisa dihitung sesuai rumus tersebut.

Baca juga : Bisnis Anda Sudah Untung? Pelajari Cara Menghitung BEP dengan Benar

Cara menghitung HPP pada Perusahaan Manufaktur

Cara menghitung HPP pada Perusahaan Manufaktur

ilustrasi menghitung HPP. source envato

Mengingat perusahaan manufaktur adalah bidang usaha yang memproduksi barang dari bahan mentah, jadi HPP harus dihitung dari seberapa banyak bahan baku yang digunakan. Berikut tahapan proses penghitungannya:

1. Menghitung Bahan Baku Terpakai

Bahan baku terpakai dapat dihitung dengan menjumlahkan banyaknya bahan baku di awal periode dengan pembelian bahan baku selama proses produksi. Lalu, dikurangi dengan sisa akhir bahan baku.

2. Menghitung Biaya Produksi Lain

Biaya lain yang juga berpengaruh terhadap produksi adalah biaya tenaga kerja dan biaya overhead (biaya bahan baku bersifat tidak pokok), seperti: biaya pemeliharaan alat/reparasi dan listrik.

3. Menghitung Total Biaya Produksi

Untuk menghitung seluruh biaya produksi, jumlahkan semua biaya bahan baku yang digunakan, biaya tenaga kerja, serta biaya overhead.

4. Menghitung Harga Pokok Produksi

Jumlahkan total biaya produksi dengan persediaan barang di awal proses produksi, lalu dikurangi dengan persediaan barang di akhir proses produksi.

5. Menghitung Harga Pokok Penjualan

Terakhir, cara menghitung HPP perusahaan manufaktur adalah dengan menjumlahkan harga pokok produksi dengan persediaan barang awal, dan kemudian dikurangi dengan persediaan barang akhir.

Cara Menghitung HPP pada Industri

Cara menghitung atau menetapkan Harga Pokok Produksi (HPP) pada industri dapat bervariasi tergantung pada jenis industri, struktur biaya, dan metode akuntansi yang diterapkan.

Namun, berikut adalah langkah umum yang dapat diterapkan untuk menghitung HPP:

1. Identifikasi Komponen Biaya Produksi

Identifikasi semua biaya yang terkait dengan produksi barang atau layanan. Ini termasuk biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.

2. Kumpulkan Data Biaya

Kumpulkan data biaya untuk setiap komponen biaya produksi. Ini termasuk catatan pembelian bahan baku, data upah tenaga kerja langsung, dan catatan biaya overhead pabrik.

3. Hitung Biaya Bahan Baku

Jumlahkan semua biaya pembelian bahan baku yang digunakan dalam proses produksi.

4. Hitung Biaya Tenaga Kerja Langsung

Jumlahkan semua biaya upah langsung yang dikeluarkan untuk tenaga kerja yang terlibat dalam produksi.

5. Hitung Biaya Overhead Pabrik

Identifikasi biaya overhead pabrik, seperti biaya listrik, biaya perawatan mesin, atau biaya penyusutan peralatan. Kemudian alokasikan biaya tersebut ke unit-unit produk yang diproduksi.

6. Pilih Metode Penghitungan HPP:

Pilih metode penghitungan HPP yang paling sesuai dengan karakteristik perusahaan dan tujuan akuntansi.

Ini bisa berupa metode langsung, metode absorsi, metode variabel, atau metode campuran.

7. Hitung HPP:

Gunakan rumus yang sesuai dengan metode penghitungan yang dipilih untuk menghitung HPP.

Jumlahkan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik untuk mendapatkan total HPP.

8. Evaluasi dan Analisis:

Evaluasi hasil perhitungan HPP dan analisis biaya produksi. Tinjau ulang angka-angka untuk memastikan keakuratan dan relevansinya dalam pengambilan keputusan.

Langkah-langkah di atas memberikan panduan umum dalam menghitung HPP pada industri.

Penting untuk memahami struktur biaya perusahaan dan mengikuti prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku dalam industri tersebut untuk memastikan keakuratan perhitungan HPP.

Contoh Studi Kasus Perhitungan Harga Pokok Produksi

Untuk memberikan contoh perhitungan Harga Pokok Produksi (HPP), kita akan menggunakan metode penghitungan HPP berdasarkan metode absorsi.

Studi kasus:

PT IAN MAKMUR SEJAHTERA adalah perusahaan yang memproduksi pakaian. Selama bulan Januari, perusahaan ini memproduksi 10.000 unit pakaian dengan detail biaya sebagai berikut:

  • Biaya bahan baku: Rp 50.000.000
  • Biaya tenaga kerja langsung: Rp 30.000.000
  • Biaya overhead pabrik: Rp 20.000.000

Jumlah unit yang diproduksi: 10.000 unit

Dalam kasus ini, kita akan menghitung HPP menggunakan metode absorsi. Berikut adalah langkah-langkah perhitungannya:

Langkah 1: Hitung Biaya Overhead Pabrik per Unit

Biaya overhead pabrik per unit dapat dihitung dengan membagi total biaya overhead pabrik dengan jumlah unit yang diproduksi:

Biaya overhead pabrik per unit =

Biaya overhead pabrik / Jumlah unit yang diproduksi Biaya overhead pabrik per unit

=

Rp 20.000.000 / 10.000 unit

=

Rp 2.000 per unit

Langkah 2: Hitung Total HPP per Unit

HPP untuk setiap unit pakaian akan mencakup biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik:

HPP per unit =

Biaya bahan baku per unit + Biaya tenaga kerja langsung per unit + Biaya overhead pabrik per unit HPP per unit

=

(Rp 50.000.000 / 10.000 unit) + (Rp 30.000.000 / 10.000 unit) + Rp 2.000  HPP per unit

=

Rp 5.000 + Rp 3.000 + Rp 2.000

=

Rp 10.000 per unit

Langkah 3: Total HPP

Total HPP untuk seluruh 10.000 unit pakaian adalah HPP per unit dikalikan dengan jumlah unit yang diproduksi:

Total HPP =

HPP per unit × Jumlah unit yang diproduksi Total HPP

=

Rp 10.000 per unit × 10.000 unit

=

Rp 100.000.000

Jadi, total HPP untuk PT IAN MAKMUR SEJAHTERA pada bulan Januari adalah Rp 100.000.000.

Baca juga: Memahami Prinsip Kerja dan Manfaat Financial Management Bagi Bisnis

Kesimpulan

Penghitungan HPP adalah satu hal penting dalam data keuangan sebuah perusahaan karena berhubungan dengan biaya produksi, prediksi harga jual, serta perkiraan laba/rugi penjualan produk.

Untuk bisa menghitung secara akurat, pastikan bahwa laporan neraca lajur perusahaan juga sudah tepat.

Jika Anda kesulitan dalam melakukan itu semua dengan pembukuan manual, Anda bisa menggunakan software akuntansi untuk proses pembukuan yang lebih efisien.

Gunakanlah software akuntansi berbasis cloud agar Anda bisa memantau keuangan bisnis Anda kapanpun, dimanapun seperti Accurate Online.

Software Akuntansi dan Bisnis Accurate Online telah berdiri lebih dari 20 tahun dan telah digunakan oleh lebih ratusan ribu pengguna dari berbagai jenis bisnis.

Anda bisa menggunakan Accurate Online secara gratis selama 30 hari melalui tautan pada gambar di bawah!

Seberapa bermanfaat artikel ini?

Klik salah satu bintang untuk menilai.

198 pembaca telah memberikan penilaian

Belum ada yang memberikan penilaian untuk artikel ini 🙁 Jadilah yang pertama!

akuntansibanner
Khaula Senastri

Artikel Terkait