CCC Adalah Siklus Konversi Kas, Apa Maksudnya?

oleh | Mei 9, 2022

source envato.

CCC Adalah Siklus Konversi Kas, Apa Maksudnya?

Cash Conversion Cycle atau CCC adalah perhitungan yang digunakan perusahaan untuk memperkirakan kapan waktu investasinya dapat berubah menjadi uang tunai. Hal ini termasuk inventaris yang dimilikinya, serta arus kas dari penjualan barang atau jasa yang dilakukannya.

Seperti diketahui, perusahaan memerlukan waktu tertentu untuk mengubah investasi menjadi uang tunai. Dalam hal ini, fungsi Cash Conversion Cycle atau CCC adalah membantu perusahaan untuk mengevaluasi operasional dan manajemen perusahaan.

Untuk lebih memahaminya, artikel berikut ini akan menjelaskan defisini dari Cash Conversion Cycle atau CCC, beserta rumus dan cara menghitungnya.

Apa Itu Cash Conversion Cycle?

Salah satu cara dalam melakukan evaluasi terhadap kinerja perusahaan ialah dengan melihat neraca perusahaan tersebut. Neraca sendiri merupakan sumber informasi yang menggambarkan kepemilikan dan kewajiban perusahaan.

Dalam hal ini, neraca dapat dievaluasi dengan tiga kategori penentuan, yaitu kecukupan modal kerja, kinerja aset, dan struktur modal. Dalam hal kecukupan modal, Cash Conversion Cycle atau siklus konversi kas digunakan untuk mengukur kemampuan mengelola dua aset penting perusahaan tersebut, yaitu piutang dan inventori secara efisien.

Melansir dari laman Investopedia, Cash Conversion Cycle atau CCC adalah metrik yang menunjukkan waktu perusahaan (diukur dalam hari) dalam mengkonversi investasi dalam bentuk persediaan menjadi uang tunai. Siklus konversi tunai ini memiliki formula mengukur jumlah waktu, hari, kemudian perusahaan menggunakannya untuk mengubah input sumber dayanya menjadi uang tunai.

Dengan kata lain, CCC adalah sebuah perhitungan untuk mengukur seberapa lama kas dalam bentuk inventaris diikat, sebelum nantinya dijual dan berubah menjadi uang tunai.

Baca juga: Days Payable Outstanding (DPO): Pengertian, Rumus, dan Faktor Penentunya

Rumus Cash Conversion Cycle

Rumus dari CCC melibatkan tiga tahapan siklus yang terdiri dari Days Inventory Outstanding (DIO), Days Sales Outstanding (DSO), Days Payable Outstanding (DPO). Dimana DIO dan DSO diasosiasikan dengan kas masuk perusahaan, sementara DPO berhubungan dengan kas keluar. Adapun rumus dari CCC adalah sebagai berikut.

CCC = DIO + DSO – DPO

Keterangan:

  • Days Inventory Outstanding adalah jumlah hari dan rata-rata yang dibutuhkan perusahaan dalam mengubah inventarisnya menjadi penjualan.
  • Days Sales Outstanding adalah jumlah hari dan rata-rata yang diperlukan perusahaan untuk menagih piutang.
  • Days Payable Outstanding adalah jumlah hari dan rata-rata perusahaan untuk membayar faktur dari kreditor perdagangan.

Baca juga: Capital Adequacy Ratio: Ini Pengertian dan Ketentuannya

Cara Menghitung Cash Conversion Cycle

Untuk mendapatkan nilai CCC, kita harus mencari nilai dari masing-masing tahapan rumus terlebih dahulu, yakni nilai DIO, DSO, dan DPO.

1. Menghitung Nilai DIO

Sebagai contoh, perusahaan ABC memiliki inventaris awal sebesar Rp30 juta dengan persediaan akhir sebesar Rp50 juta. Perusahaan pun memiliki catatan tahun fiskal yang berakhir pada 2017 dengan harga pokok penjualan sebesar Rp700 juta. Maka, perhitungannya adalah:

DIO = [(Rata-rata inventaris)/(Harga Pokok Penjualan)] x 365

= {[(Rp30 juta + Rp50 juta) / 2] / Rp700 juta} x 365 = 20,85

Dalam hal mengubah inventarisnya menjadi penjualan, perusahaan ABC memerlukan waktu selama 20 hari.

2. Menghitung Nilai DSO

Perusahaan ABC tercatat memiliki piutang awal sebesar Rp30 juta dengan piutang akhir sebesar Rp50 juta untuk tahun fiskal yang berakhir di 2017. Sementara, penjualan kreditnya tercatat sebesar Rp1 miliar. Maka, perhitungannya DSO-nya adalah:

DSO = [(Rata-rata Piutang)/(Total Kredit Penjualan)] x 365

= {[(Rp30 juta + Rp50 juta) / 2] / Rp1 miliar} x 365 = 14,6

Dalam hal penagihan piutang, perusahaan ABC membutuhkan waktu selama 14 hari.

3. Menghitung Nilai DPO

Perusahaan ABC membukukan hutang awal sebesar Rp20juta dan hutang akhir sebesar Rp30 juta, serta harga pokok penjualan sebesar Rp700 juta. Maka, perhitungannya adalah:

DPO = [(Rata-rata Hutang)/(Harga Pokok Penjualan)] x 365

= {[(Rp20 juta + Rp30 juta) / 2] / Rp700 juta} x 365 = 13,03

Dalam hal pembayaran faktur atau hutang, perusahaan ABC membutuhkan waktu sebanyak 13 hari.

4. Menghitung Nilai CCC

Dari hasil perhitungan terkait nilai DIO, DSO, dan DPO diatas, maka perhitungan untuk CCC adalah:

DPO = DIO + DSO – DPO

= 20,85 + 14,6 – 13,03

= 22,42

Berdasarkan perhitungan tersebut, perusahaan ABC memerlukan waktu sekitar 22 hari untuk mengubah investasi kas awal dalam persediaan menjadi uang tunai.

Baca juga: Foreign Direct Investment: Pengertian, Manfaat, dan Cara Melakukannya

Penutup

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa Cash Conversion Cycle atau CCC adalah perhitungan yang digunakan untuk memperkirakan lama waktu yang dibutuhkan perusahaan dalam mengonversi inventaris menjadi uang tunai. Perhitungan dari CCC melibatkan jumlah hari dan rata-rata yang dibutuhkan perusahaan dalam mengubah inventarisnya menjadi penjualan, menagih piutang, dan membayar faktur atau hutang.

Nilai yang dihasilkan dari perhitungan CCC menujukkan seberapa efisien perusahaan dalam mengelola modal kerjanya. Dimana semakin sedikit waktu yang dibutuhkan, maka semakin baik pula perusahaan. Sebab, perusahaan dapat memperoleh uang tunai dari penjualan sembari membayar hutang yang dimilikinya.

Pengelolaan modal kerja sebuah perusahaan juga perlu dipantau untuk sekaligus melihat kondisi kesehatan keuangan perusahaan. Dalam hal ini, perusahaan dapat menggunakan software akuntansi dan bisnis seperti Accurate Online.

Ratusan ribu pebisnis di Indonesia telah menggunakan Accurate Online yang terbukti membantu mereka dalam mencapai kesuksesan finansial. Pasalnya, Accurate Online menyediakan lebih dari 200 jenis laporan keuangan dan bisnis yang memudahkan penggunanya dalam mencatat dan membuat laporan keuangan secara lebih akurat, cepat, dan otomatis.

Berbagai fitur dan keunggulan juga tersedia di dalamnya, yang mudah untuk digunakan dan bisa diakses kapan pun serta dimana pun. Jika Anda tertarik untuk mencoba Accurate Online secara gratis selama 30 hari, silahkan klik tautan gambar di bawah ini.

ekonomikeuanganbanner

Efisiensi Bisnis dengan Satu Aplikasi Praktis!

Konsultasikan kebutuhan bisnismu dengan tim kami.

Jadwalkan Konsultasi

artikel-sidebar

Ibnu
Lulusan S1 Ekonomi dan Keuangan yang menyukai dunia penulisan serta senang membagikan berbagai ilmunya tentang ekonomi, keuangan, investasi, dan perpajakan di Indonesia

Artikel Terkait