Days Payable Outstanding (DPO): Pengertian, Rumus, dan Faktor Penentunya

29 Apr 2022 | Ditulis oleh: Ibnu Ismail
Days Payable Outstanding (DPO): Pengertian, Rumus, dan Faktor Penentunya

Poin penting


  • Days payable outstanding (DPO) adalah rasio yang mengukur rata-rata waktu yang dibutuhkan perusahaan untuk membayar utang atau tagihan ke supplier.

 

  • DPO berperan penting dalam membantu bisnis untuk menilai efisiensi pembayaran, mengelola arus kas, menganalisis posisi tawar terhadap supplier, serta deteksi masalah likuiditas.

 

  • Untuk menghitung DPO, Anda dapat menggunakan Rumus DPO = (Rata-rata utang usaha ÷ (HPP / jumlah hari)).

 

  • Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi nilai DPO, hal ini termasuk jenis industri, posisi dan kekuatan tawar perusahaan, dan persaingan antar pemasok.

 

  • Nilai DPO yang tinggi memang menguntungkan arus kas, tetapi juga bisa merusak hubungan dengan supplier, sementara DPO yang rendah dapat menjaga reputasi tapi bisa mengurangi potensi cash flow.

Dalam dunia ekonomi, konsep Days Payable Outstanding atau DPO sangat penting untuk bisa dipahami, khususnya untuk para investor dan pebisnis.

Days Payable Outstanding pun menjadi salah satu komponen penting di dalam Cash Conversion Cycle (CCC).

Lalu, apa itu Days Payable Outstanding? Apa saja faktor penentunya? Dan bagaimana perannya dalam dunia ekonomi?

Penasaran? Ayo baca artikel tentang Days Payable Outstanding di bawah ini hingga selesai!

Pengertian Days Payable Outstanding 

Days Payable Outstanding adalah suatu metode yang digunakan agar bisa melakukan estimasi ataupun menghitung berapa hari waktu yang dibutuhkan oleh suatu perusahaan dalam melunasi utangnya.

DPO adalah suatu rasio finansial yang di dalamnya menghitung nilai rata-rata waktu yang dibutuhkan oleh perusahaan agar bisa membayar kewajiban dan faktur pada perusahaan lain dengan cara membandingkan harga pokok, utang usaha dan juga sisa hari sebelum tiba waktu jatuh tempo membayar tagihan.

Dengan melihat angka DPO, maka nantinya akan diketahui kesanggupan suatu perusahaan dalam mengelola seluruh utangnya.

Baca juga: Days Sales Outstanding: Contoh dan Cara Perhitungannya

Fungsi days payable outstanding

DPO tidak hanya akan membantu Anda untuk menghitung efisiensi pembayaran, tapi juga berpengaruh pada hubungan bisnis dan strategi keuangan jangka panjang.

Berikut ini adalah beberapa fungsi utama serta alasan mengapa perhitungan DPO sangat penting bagi bisnis:

1. Menilai efisiensi pembayaran utang usaha

DPO akan menunjukkan berapa lama rata-rata perusahaan Anda membutuhkan waktu untuk membayar utang kepada supplier atau kreditur.

Dengan mengetahui DPO, Anda bisa mengukur seberapa efisien bisnis Anda dalam mengelola kewajiban pembayaran.

2. Mengelola arus kas perusahaan

Menghitung DPO Akan membantu perusahaan Anda dalam menyesuaikan waktu pembayaran utang, sehingga kas Anda akan tetap cukup untuk kebutuhan operasional.

DPO yang ideal akan membuat perusahaan Anda bisa menahan kas lebih lama untuk diinvestasikan atau memenuhi kebutuhan yang lebih mendesak.

3. Menganalisis posisi tawar terhadap supplier

Perusahaan besar dengan nama yang kuat cenderung memiliki DPO yang lebih tinggi, karena mereka bisa bernegosiasi untuk waktu pembayaran yang lebih lama tanpa kehilangan kepercayaan supplier.

DPO yang sesuai akan meningkatkan posisi tawar perusahaan dalam rantai pasok.

4. Menjadi indikator hubungan dengan supplier

DPO yang terlalu tinggi bisa menjadi sinyal buruk bagi supplier/kreditur, yang mana menandakan perusahaan sering menunda pembayaran atau melanggar aturan kredit.

Sebaliknya, DPO yang terlalu rendah bisa menunjukkan manajemen utang yang kurang optimal.

5. Membandingkan kinerja dengan kompetitor

DPO sangat berguna untuk benchmarking di industri serupa. Jika Anda bisa membandingkan DPO dengan perusahaan kompetitor, maka Anda bisa menilai apakah pengelolaan utangnya sudah efisien atau perlu ditingkatkan.

6. Mendeteksi permasalahan likuiditas atau efisiensi

DPO yang rendah bisa jadi sinyal bahwa perusahaan Anda perlu memperbaiki sistem pembayaran utang, sedangkan nilai DPO yang melonjak secara tiba-tiba bisa menandakan adanya masalah likuiditas atau cash flow.

Baca juga: Mengenal Days Inventory Outstanding dan Cara Menghitungnya

Rumus DPO 

Berikut ini adalah rumus menghitung Days Payable Outstanding yang bisa Anda gunakan:

Days Payable Outstanding (DPO) = (Rata-rata Utang Usaha / Harga Penjualan) x Jumlah Hari

Atau

Days Payable Outstanding (DPO) = Rata-rata Utang Usaha / (Harga Pokok Penjualan / Jumlah Hari)

Dimana

Harga Pokok Penjualan = Inventaris Awal + Pembelian – Inventaris Akhir

Terdapat tiga komponen penting dalam menghitung DPO. Pertama utang usaha, yakni jumlah uang yang diutang oleh suatu perusahaan pada pihak kreditur karena adanya pembelian yang dilakukan secara kredit.

Komponen kedua adalah harga pokok penjualan (HPP), yakni harga yang ditentukan oleh pihak perusahaan, yang di dalamnya mencakup proses produksi sampai produk yang siap dijual pada para pelanggan.

HPP termasuk dalam biaya langsung, seperti biaya peralatan, bahan baku, dan sewa yang secara langsung akan berdampak pada produksi.

Terakhir adalah jumlah hari, yakni hari yang tersisa sampai jatuh tempo utang usaha.

Baca juga: Day Sales Inventory (DSI): Pengertian dan Cara Menghitungnya

Cara menghitung days payable outstanding

PT Sejahtera Abadi bergerak di bidang produksi makanan ringan. Selama tahun 2023, perusahaan mencatat data berikut:

  • Rata-rata utang usaha kepada supplier dalam setahun sebesar Rp90.000.000.
  • Persediaan awal tahun sebesar Rp40.000.000.
  • Selama tahun tersebut, perusahaan melakukan pembelian bahan baku senilai Rp220.000.000.
  • Di akhir tahun, persediaan akhir tercatat sebesar Rp30.000.000.
  • Jumlah hari dalam setahun: 365 hari.

Berapa Days Payable Outstanding (DPO) PT Sejahtera Abadi selama tahun 2023?

Langkah 1: Hitung Harga Pokok Penjualan (HPP)

HPP = Persediaan Awal + Pembelian – Persediaan Akhir
HPP = Rp40.000.000 + Rp220.000.000 – Rp30.000.000
HPP = Rp230.000.000

Langkah 2: Hitung HPP Harian

HPP Harian = HPP / 365 hari
HPP Harian = Rp230.000.000 / 365
HPP Harian ≈ Rp630.137

Langkah 3: Hitung DPO

DPO = Rata-rata Utang Usaha / HPP Harian
DPO = Rp90.000.000 / Rp630.137
DPO ≈ 143 hari

PT Sejahtera Abadi rata-rata membutuhkan waktu sekitar 143 hari untuk membayar utangnya kepada supplier. Angka ini dapat digunakan untuk menilai efisiensi penggunaan kas dan strategi pembayaran dalam operasional bisnis.

Baca juga: Contoh Laporan Arus Kas: Fungsi, Manfaat, Cara Membuat

Penafsiran nilai DPO: tinggi vs rendah

  • DPO tinggi

DPO yang tinggi artinya perusahaan cenderung membutuhkan waktu yang lebih lama untuk membayar ke pemasok.

Kondisi ini biasanya menguntungkan dari sisi arus kas karena dana bisa digunakan lebih lama untuk kebutuhan bisnis lain.

Namun, jika terlalu lama menunda pembayaran, perusahaan bisa dianggap kurang disiplin dan berisiko merusak hubungan baik dengan pemasok, bahkan bisa kehilangan kesempatan mendapat diskon atau layanan terbaik.

  • DPO rendah

DPO yang rendah menunjukkan perusahaan mampu membayar tagihan kepada pemasok dengan lebih cepat. Hal tersebut menandakan adanya efisiensi dalam hal pembayaran dan mampu menjaga reputasi baik di mata pemasok.

Di sisi lain, DPO yang terlalu rendah bisa berarti perusahaan kurang memanfaatkan kelonggaran kredit, sehingga peluang untuk memaksimalkan arus kas menjadi berkurang.

Baca juga: Perputaran Piutang Usaha: Pengertian dan Cara Menghitungnya

Faktor-faktor penentu DPO

Nilai DPO setiap perusahaan bisa berbeda-beda, tergantung beberapa faktor berikut ini:

1. Jenis industri

Setiap industri memiliki standar pembayaran yang berbeda.

Misalnya, sektor ritel biasanya membutuhkan perputaran utang yang lebih cepat dibanding industri manufaktur atau konstruksi yang siklus pembeliannya lebih panjang.

Karenanya, nilai DPO yang normal dalam suatu industri belum tentu cocok digunakan untuk membandingkan industri lainnya.

2. Posisi kompetitif perusahaan

Perusahaan besar atau market leader umumnya punya posisi tawar yang lebih kuat terhadap pemasok.

Dengan volume pembelian yang besar, perusahaan seperti ini bisa melakukan negosiasi agar mendapat jangka waktu pembayaran lebih lama dan syarat kredit yang lebih menguntungkan, sehingga DPO mereka cenderung lebih tinggi.

3. Tingkat persaingan antar pemasok

Di pasar yang memiliki banyak pemasok dengan produk serupa (minim diferensiasi), persaingan merebut klien pun akan menjadi ketat.

Pemasok biasanya bersedia memberikan jangka waktu pembayaran yang lebih panjang agar dipilih oleh pelanggan, sehingga klien bisa menunda pembayaran dan otomatis menaikkan DPO mereka.

4. Kebijakan internal keuangan dan arus kas

Beberapa perusahaan mungkin sengaja memperpanjang DPO untuk menjaga likuiditas dan memaksimalkan penggunaan kas.

Tapi, jika terlalu lama menahan pembayaran, hubungan dengan pemasok bisa memburuk.

5. Kondisi ekonomi dan tren pembayaran di pasar

Saat ekonomi sedang lesu, perusahaan cenderung akan memperpanjang utangnya untuk menjaga arus kas.

Begitu pula jika tren pembayaran di industri melonggar, rata-rata DPO secara umum bisa ikut naik.

Baca juga: Apa itu Manajemen Piutang? Ini Pengertian dan Manfaatnya untuk Perusahaan!

Kesimpulan

Jadi, days payable outstanding adalah matriks penting untuk bisa menganalisa efisiensi operasional dalam suatu perusahaan dan bisa dijadikan sebagai referensi yang penting bagi perusahaan dalam menarik minat para investor.

Tapi, sifat dari days payable outstanding sangat relatif, tergantung dari jenis industri setiap perusahaan.

Bila suatu perusahaan mempunyai nilai rasio days payable outstanding yang tinggi daripada perusahaan lainnya, belum tentu perusahaan tersebut bisa dikatakan lebih efisien dalam hal operasionalnya.

Disisi lain, perusahaan dengan days payable outstanding yang rendah tidak selamanya mengindikasikan bahwa perusahaan tersebut selalu rajin dalam membayar utang sebelum tiga tanggal jatuh tempo, namun bisa saja karena mereka tidak bisa memanfaatkan waktu yang diberikan oleh pihak kreditur secara efisien.

Untuk itu, tidak ada satu hal pun yang pasting dalam menganalisa Days Payable Outstanding, sehingga seluruh hal yang memengaruhinya harus selalu dipertimbangkan.

Untuk menghitung Days Payable Outstanding, Anda bisa menggunakan rumus yang sudah kami bagikan di atas.

Namun, bila Anda tidak memiliki waktu untuk menghitungnya, mungkin Anda bisa mencoba menggunakan software akuntansi dan bisnis dari Accurate Online.

Kenapa? Karena Accurate Online mampu membantu Anda dalam menyelesaikan berbagai tugas akuntansi perusahaan dan akan menyajikan pada Anda lebih dari 200 jenis laporan keuangan secara otomatis, cepat, dan akurat, yang bisa Anda akses di mana saja dan kapan saja Anda perlukan.

Selain itu, Accurate Online juga sudah dilengkapi dengan fitur persediaan, penjualan, pembelian, perpajakan, manufaktur, dan berbagai fitur lainnya yang siap membuat operasional bisnis Anda berjalan lebih efisien.

Lebih menariknya lagi, Anda bisa menikmati seluruh keunggulan dan fitur luar biasa dari Accurate Online ini dengan biaya investasi yang sangat terjangkau, yakni sekitar 200 ribuan saja perbulannya.

Jadi, jangan ragu untuk menggunakan Accurate Online sekarang juga atau silakan mencobanya dulu secara gratis selama 30 hari dengan klik banner di bawah ini.

Referensi:

ekonomi-keuanganfooter-copy

Efisiensi Bisnis dengan Satu Aplikasi Praktis!

Konsultasikan kebutuhan bisnismu dengan tim kami.

Jadwalkan Konsultasi
artikel-sidebar

Download E-Book Peluang Bisnis Potensial 2025

Inilah 3 Peluang Bisnis yang Diprediksi Bersinar di 2025.

Ibnu Ismail
Berawal dari hobi berkembang hingga profesi, tak sekedar fokus menulis di bidang ekonomi dan keuangan, saat ini Saya juga menggeluti SEO dan SEM secara lebih mendalam.

Artikel Terkait