Kurs Adalah: Pengertian, Jenis, dan Faktor yang Memengaruhi Nilai Kurs
Kurs adalah suatu istilah yang cukup sering digunakan saat ada penukaran uang asing dengan uang rupiah atau sebaliknya. Jadi, sebagian besar dari kita pasti sudah pernah mendengar istilah ini, minimal pernah menjumpai atau melihat tulisan ini, meskipun artinya belum banyak yang memahami.
Namun, pandangan kurs yang dipahami oleh kebanyakan orang mungkin hanya satu, seperti 1 USD = 14.000 IDR. Pengumuman seperti itu memang banyak sekali dituliskan di berbagai media mainstream. Tapi, kenyataannya maksud dari kurs adalah tidak harus selalu demikian.
Karena kurs memiliki tiga jenis yang saat ini berlaku di dunia, yakni kurs jual, kurs beli, dan juga kurs tengah. Nah, berikut ini adalah penjelasan dan pengertian dari kurs tersebut.
Daftar Isi
Definisi Kurs Adalah
Jadi, pada dasarnya kurs adalah harga suatu mata uang dari suatu negara terhadap mata uang yang berasal dari negara lainnya. Kurs bisa dinilai atau dinyatakan dengan mata uang dari negara lain.
Kurs juga adalah suatu perbandingan nilai. Maksudnya, saat ada pertukaran antar dua mata uang yang saling berbeda. Maka di dalamnya akan menghasilkan perbandingan pada nilai atau harga dari mata uang itu.
kurs juga sering disebut dengan nilai tukar mata uang. Kurs memiliki peranan penting dalam hal transaksi, khususnya pada kegiatan ekspor dan impor. Kenapa? karena kurs mampu menerjemahkan berbagai harga dengan mata uang yang berbeda dari negara-negara lain.
Selain itu, kurs juga memiliki peranan yang penting di dalam pasar valuta asing atau yang biasa disebut dengan forex. Di dalam pasar valuta asing ini, akan terjadi pertukaran mata uang dengan kurs yang sudah disetujui oleh berbagai pihak yang bersangkutan.
Kurs juga bisa mengalami dua macam perubahan di dalamnya, yakni apresiasi dan juga depresiasi.
Arti dari apresiasi dalam hal ini adalah suatu peningkatan mata uang terhadap mata uang asing lainnya. Apresiasi akan terjadi karena adanya daya tarik yang sangat kuat antara permintaan dan penawaran yang ada di pasar valuta asing.
Apabila mata uang dari negara lain mengalami suatu apresiasi pada mata uang dari negara lain, maka akan menyebabkan kegiatan ekspor menjadi lebih mahal dan kegiatan impor menjadi murah.
Sedangkan depresiasi adalah suatu penurunan pada nilai mata uang lokal terhadap mata uang dari negara lain. Apabila mata uang lokal mengalami depresiasi atas mata uang dari negara lain, maka akan menyebabkan kegiatan ekspor menjadi lebih murah dan kegiatan impor menjadi lebih mahal.
Baca juga: Cheque atau Cek Adalah: Pengertian, Jenis dan Bedanya Dengan Giro
Jenis-jenis kurs
Biasanya, ada tiga jenis kurs yang saat ini berlaku di dunia, yakni kurs beli, kurs jual dan juga kurs tengah.
-
Kurs Beli
Kurs beli adalah kurs yang digunakan oleh pihak bank, penukaran mata uang asing, dan para pedagang valuta asing untuk kegiatan pembelian valuta asing.
Sederhananya, kurs beli bisa disebut sebagai harga beli mata uang asing yang dilakukan oleh pihak bank, money changer, dan juga para pedagang valuta asing lain.
Contoh sederhananya, apabila Anda ingin menukarkan 100 USD dengan mata uang rupiah, maka Anda harus menggunakan kurs beli.
-
Kurs Jual
Kurs jual merupakan kurs yang digunakan oleh pihak bank, money changer atau tempat penukaran mata uang dan juga pedagang valuta asing dalam menjual valuta asing.
Sederhananya, kurs jual bisa disebut sebagai harga jual mata uang valuta asing yang dilakukan oleh pihak bank, money changer, dan pedagang valuta asing.
Contoh sederhananya, apabila Anda ingin menukarkan mata uang rupiah dengan yen, maka kurs yang harus Anda gunakan adalah kurs jual.
-
Kurs Tengah
Kurs tengah adalah suatu kurs yang berada di antara kurs jual dan kurs beli. Kurs tengah bisa diperoleh dengan menjumlahkan kurs jual dan kurs beli lalu kemudian hasilnya dibagi dua.
Jenis-jenis Transaksi Kurs dalam Pasar Valuta Asing
Di dalam pasar valuta asing, terdapat berbagai jenis transaksi. Jenis transaksi tersebut adalah spot, berjangka dan juga swap.
-
Transaksi Spot (Spot Transaction)
Transaksi spot merupakan suatu proses transaksi jual beli terhadap mata uang asing yang kegiatannya langsung dilakukan di lokasi pertukaran. Umumnya, transaksi ini dilakukan untuk suatu keperluan yang mendesak dan juga membutuhkan keperluan yang praktis.
-
Transaksi Berjangka (Forward Transaction)
Transaksi berjangka adalah suatu transaksi dengan menggunakan sejumlah matau uang lain yang dilakukan pada waktu yang akan datang atau dilain hari.
Dalam kegiatan transaksi tersebut, setiap pihak yang terlibat di dalamnya sudah menyepakati penukaran mata uang pada waktu yang akan datang dengan harga kurs yang sudah disepakati.
-
Transaksi Swap (Swap Transaction)
Transaksi swap adalah suatu transaksi penjualan dan juga pembelian yang dilakukan secara bersamaan dengan jumlah tertentu dari mata uang dengan dua tanggal penyerahan mata uang yang berbeda.
Tentunya banyak pemilik bisnis yang terbiasa melakukan transaksi dengan multi mata uang bukan? Untuk mempermudah proses pencatatan transaksi dengan multi mata uang, Anda bisa menggunakan Accurate Online yang memiliki fitur multi mata uang yang akan memudahkan Anda dalam pembuatan laporan keuangan dan pelaporan pajak nantinya.
Untuk mengetahui fitur multi mata uang pada Accurate Online, Anda dapat menontonnya melalui video di bawah ini:
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kurs
Setidaknya, ada lima faktur yang mampu memengaruhi kurs, kelima faktor tersebut adalah sebagai berikut:
1. Inflasi
Sederhananya, inflasi adalah suatu kenaikan harga pada barang atau jasa. Inflasi juga adalah penurunan nilai mata uang lokal.
Seperti yang sudah kita ketahui, dasar utama yang terdapat di dalam pasar valuta asing adalah perdagangan internasional antara suatu barang ataupun jasa. Hal ini membuat adanya perubahan pada harga mata uang lokal dan harga mata uang asing. Kondisi ini mampu menyebabkan pergerakan pada kurs valuta asing.
Contoh sederhananya adalah kerjasama perdagangan yang dijalin dengan pemerintah Amerika Serikat dan pemerintah Indonesia.
Saat Amerika mengalami inflasi tinggi, maka harga barang asal Amerika juga akan lebih tinggi, sehingga akan menyebabkan penurunan pada barang-barang tersebut.
Hal tersebut sesuai dengan dasar hukum ekonomi yang mengatakan bahwa harga yang naik akan membuat permintaan yang menurun, dan sebaliknya.
Apabila tingkat inflasi pada suatu negara tinggi, maka nilai mata uang lokal akan rendah, pun sebaliknya. Hal tersebut akan mengakibatkan kecenderungan untuk menjatuhkan nilai tukar mata uang lokal.
2. Kegiatan Neraca Pembayaran
Nilai tukar mata uang bisa dipengaruhi secara langsung oleh kegiatan neraca pembayaran. Neraca pembayaran yang aktif adalah peningkatan permintaan dari pihak debitur asing, sehingga akan mampu meningkatkan nilai mata uang lokal.
Disisi lain, pasif nya suatu saldo pembayaran, yang mana debitur dalam negeri menjual seluruh asetnya dengan menggunakan mata uang asing, akan menyebabkan penurunan nilai tukar terhadap mata uang nasional.
Tingkat keterbukaan ekonomi juga akan turut menentukan ukuran dan dampak dari neraca pembayaran dalam nilai tukar mata uang. Seperti, efek perubahan tarif, kuota perdagangan, subsidi ekspor, pembatasan impor barang, dll.
Baca juga: Sunk Cost: Pengertian dan 4 Contohnya yang Terjadi dalam Bisnis
3. Perbedaan Suku Bunga di Berbagai Negara
Tingkat bunga adalah suatu harga dari uang yang dimanfaatkan untuk jangka waktu tertentu. Perubahan tingkat suku bunga yang tinggi pada suatu negara akan turut memengaruhi arus modal internasional.
Pada dasarnya, bila suatu suku bunga meningkat, maka akan menstimulasi modal asing yang masuk.
Selain itu, suku bunga juga bias turut memengaruhi operasi pasar valuta asing. Hal tersebut dikarenakan saat akan melakukan kegiatan transaksi, maka pihak bank akan melihat adanya perbedaan suku bunga pada pasar modal nasional ataupun pasar global.
Dalam hal ini, pihak bank akan memilih pinjaman di pasat uang asing dengan bunga asing yang rendah. Disisi lain, pihak bank akan lebih memilih pinjaman dari pasar uang lokal apabila tingkat bunga asing ternyata lebih tinggi.
Selain itu, apabila nominal suku bunga pada suatu negara meningkat, maka permintaan mata uang lokal akan menjadi suatu tanda terima kredit yang mahal untuk suatu perusahaan.
Untuk itu, dalam perkara peminjaman, pada umumnya setiap pebisnis akan lebih meningkatkan biaya produknya dengan tingginya harga barang lokal. Sehingga, hal tersebut akan menyebabkan pengurangan pada nilai mata uang lokal.
4. Kontrol Pemerintah
Kebijakan yang ditempuh oleh pemerintah juga akan turut memengaruhi keseimbangan nilai tukar mata uang. Berbagai contoh dari kebijakan tersebut adalah upaya pemerintah dalam menghindari masalah niai tukar valuta asing dan juga perdagangan internasional, serta mengintervensi pasar uang.
5. Ekspektasi
Faktor lainnya yang turut memengaruhi nilai tukar pada valuta asing adalah ekspektasi nilai tukar yang bisa terjadi di masa depan.
Pasar valuta asing akan memberikan reaksi yang cukup agresif pada setiap berita ataupun isu yang bisa berefek di kemudian hari.
Sebagai contoh, berita tentang meningkatnya inflasi Amerika Serikat yang bisa menyebabkan pedagang valuta asing menjual mata uang dolarnya, karena nilai mata uang dolar bisa menjadi menurun di masa depan. Sehingga, hal tersebut akan menekan nilai tukar mata uang dolar di dalam pasar valuta asing secara otomatis.
Baca juga: Pialang Adalah: Pengertian, Jenis, dan Tips Memilih Pialang yang Tepat
Penutup
Berbagai hal yang berkaitan dengan kurs harus bisa dipahami dengan baik, khususnya untuk Anda yang sering bepergian ke luar negeri atau aktif dalam kegiatan ekspor impor barang dan jasa.
Minimnya pengetahuan tentang kurs jual dan beli, akan menyebabkan kekeliruan dalam memahami istilah kurs. Untuk itu, khusus untuk perusahaan yang aktif dalam kegiatan ekspor dan impor, melakukan pengelolaan keuangan yang baik bisa membantu perusahaan dalam merespon pergerakan kurs yang terjadi, sehingga setiap kerugian yang disebabkan karena perubahan kurs pun bisa dihindari.
Nah, agar lebih memudahkan Anda dalam mengelola keuangan yang baik, Anda bisa menggunakan aplikasi akuntansi dari Accurate Online.
Accurate online adalah aplikasi akuntansi yang memiliki tampilan sederhana sehingga akan memudahkan Anda dalam mengelola keuangan bisnis. Selain itu, Accurate Online juga mampu menyediakan laporan keuangan perusahaan yang rumit, bahkan oleh Anda yang tidak memiliki latar belakang akuntansi sekalipun.
Tertarik? Anda bisa mencoba menggunakan Accurate Online secara gratis selama 30 hari melalui tautan pada gambar di bawah ini: