Kwitansi adalah: Pengertian, Ciri-ciri, dan Fungsi Kwitansi
Pada dasarnya, kwitansi adalah lembaran kertas tanda bukti transaksi. Sebagian besar dari kita pasti sudah tidak asing lagi dengan yang namanya kwitansi ini, karena kertas ini sangat mudah dijumpai ketika kita sudah menyelesaikan suatu transaksi.
Umumnya, kwitansi ini akan diserttai dengan penjelesan lengkap tentan tempat, tanggal, dan juga alasan pengitiman jumlah. Biasanya, untuk pencatatan transaksi akan dikenakan bea materai, seperti yang sudah dijelaskan dalam undang-undang pajak.
Daftar Isi
Kwitansi Adalah
Jadi, kwitansi adalah suatu bukti penerimaan sejumlah uang yang harus ditandatangani oleh pihak penerima yang kemudian harus diserahkan pada pihak pembayar sebagai suatu bukti transaksi.
Selain itu, kwitansi adalah bukti bahwasanya pengiriman uang sudah dikirimkan oleh pihak pendonor kepada pihak penerima dan sudah ditandatangani oleh pihak penerima dalam jumlah nominal uang yang sesuai dengan surat.
Kwitansi ini harus bisa disertai dengan penjelasan tempat, tanggal, dan juga alasan pengiriman nominal uang. Umumnya, kwitansi ini akan diterima agar bisa memperkuat adanya tanda terima transaksi pada materai yang selama ini sudah ditetapkan guna tujuan perpajakan.
Pengertian lain dari kwitansi adalah surat ataupun dokumen yang sering kali digunakan sebagai tanda bukti bahwasanya suatu transaksi sudah menerima nominal uang dari pendeonor kepada pihak penerima, dengan berbagai perincian seperti halnya tujuan pembayaran ataupun tanggal dan juga tempat transkasi tersebut dilakukan.
Baca juga: Pendapatan Perkapita: Pengertian, Fungsi, Komponen, dan Cara Menghitungnya
Ciri-ciri Kwitansi adalah
Setidaknya ada tiga ciri-ciri umum dari kwitansi. Ketiga ciri-ciri dari kwitansi adalah sebagai berikut:
1. Kwitansi terbagi menjadi dua bagian. Pertama, bagian yang sebut dengan sub kwitansi yang berfungsi sebagai bukti penerimaan uang, dan sebelah kanan yang harus diteruskan pada mereka yang membayar ataupun mengembalikan sejumlah uang.
2. Kwitansi dibuat dengan rangkap dua yang mana pada bagian atas atau yang asli akan diberikan kepada pihak pembayar, dan bagian bawah atau file digunakan untuk mereka yang menerima sejumlah uang.
3. Informasi yang termuat di dalam akuntansi adalah nama lengkap pihak yang memberikan uang, jumlah uang yang dibayar, lokasi dan juga tanggal diberikannya uang, nama lengkap, dan juga tanda tangan pihak penerima.
Macam-macam Kwitansi
Selama ini tercatat ada lima jenis kwitansi yang bisa kita temui dengan mudah. Kelima jenis kwitansi adalah sebagai berikut:
1. Kwitansi Transaksi Produk
Kwitansi transaksi produk akan menjelaskan tentang barang yang dibeli oleh pihak konsumen. Tanda ini mencakup informasi tentang nomor seri lengkap dari barang, jenis barang, alamat pelanggan dan juga harga barang.
2. Kwitansi Bukti Pembayaran
Jenis tanda terima ini adalah bukti pembayaran yang diterima dalam wujud angsuran ataupun pengembalian uang. Seluruhnya adalah bukit yang jelas saat anda menunjukkan bukti pembayaran.
3. Kwitansi Transfer Uang
Umumnya, kwitansi jenis ini digunakan oleh suatu institusi perbankan, karena tanda terima ini memiliki kandungan informasi yang jelas, seperti dengan menentukan nomor akun.
4. Kwitansi Cash Receipt
Jenis kwitansi ini umumnya digunakan di tempat kerja, yang di dalamnya menjelaskan dana masuk dan juga dana keluar mana yang nantinya akan diarsipkan sebagai bukti keuangan selama peninjauan berikutnya di lakukan.
5. Kwitansi Serah Terima Uang
Jenis kwitansi ini adalah jenis yang paling banyak digunakan. Di dalamnya, Anda harus bisa menyatakan jumlah uang yang sudah dikirim pada seseorang, lembaga, ataupun perusahaan.
Klasifikasi Kwitansi
Umumnya, kwitansi juga akan dilengkapi dengan stempel yang digunakan sesuai dengan kebutuhan demi memperkuat legalitasnya. Terdapat banyak sekali jenis kwitansi pembayaran yang umumnya digunakan oleh perusahaan dalam melakukan kegiatan transaksi mereka.
Beberapa diantaranya masi menggunakan buku tanda terima yang instan yang bisa ditemukan dengan mudah di toko alat tulis.
Selama ini, beberapa perusahaan ternama sering kali bersaing dalam membuat tnada terima dengan bentuk dan juga ukuran yang bisa ditentukan berdasarkan pada persyaratan yang umumnya terkait dengan masing-masing logo perusahaan.
Terdapat delapan poin yang harus diperhatikan dalam membuat kwitansi, yaitu:
- Nomor ini akan sangat membantu perusahaan dalam membedakan kwitansi yang satu dengan kwitansi yang lainnya. Anda bisa melakukan pemesanan dengan hanya menggunakan angka atau huruf. Untuk format numerik, maka ANda bisa melakukan sesuai dengan persyaratan yang Anda inginkan.
- Nama lengkap mereka yang melakukan kegiatan transaksi atau agen yang menghasilkan uang
- Nominal uang yang disediakan adalah nominal uang yang ditulis sesuai dengan angka dan juga huruf.
- Hari, tempat, dan tanggal dilakukannya transaksi
- Menjelaskan tujuan pembayaran
- Nama lengkap yang disertai dengan posisi agensi yang menerima uang yang sudah ditanda tangani
- Stempel perusahaan yang menerima pembayaran
- Bila menggunakan stempel, maka tanda tangan di dalamnya harus merujuk pada stempel yang dibuat.
Khusus untuk penerimaan dengan menggunakan materai, maka harus sesuai dengan ktentuan Menteri Keuangan Indonesia, yaitu:
- Transaksi yang nominalnya dibawah Rp 250 ribu tidak memerlukan materai
- Transaksi yang nominalnya Rp250 ribu hingga Rp 1 juta harus menggunakan materai Rp 3 ribu
- Transaksi yang nominalnya di atas Rp 1 juta harus menggunakan materai Rp 6 ribu.
Perbedaan Kwitansi, Nota, dan Faktur
Sebagian besar dari kita ternyata masih banyak yang belum mengetahui bedanya kwitansi, nota, dan juga faktur. Anggapan ini terjadi karena memang ketiganya dianggap sebagai bukti transaksi yang sah.
Lantas, apa perbedaan dari kwitansi, nota, dan faktur? Ini penjelasannya:
1. Kwitansi
Seperti yang sudah kita jelaskan sebelumnya, kwitansi adalah selembar kertas yang bisa digunakan sebagai bukti penerimaan pada sejumlah uang yang sudah disetujui oleh kedua belah pihak, baik itu pihak penerima dan juga pihak pemberi.
Setiap kwitansi yang beredar akan dilengkapi dengan nomor kwitansi, nama yang memberikan uang, jumlah nominal uang, alasan pembayaran atau transaksi, tempat dan tanggal dilakukannya transaksi, dan juga tanda tangan serta nama pihak yang menerima.
Agar legalitasnya bisa semakin kuat, maka bisa dilengkapi dengan materai Rp 6 ribu. Nantinya, diatas materai tersebut harus ditanda tangani oleh kedua belah pihak atau pihak penerima. Nomor kwitansi ini sagnat penting agar mampu membedakan setiap kwitansi, dan juga bisa diurutkan berdasarkan waktu transaksi tersebut dilakukan.
2. Faktur dan Nota
Faktur adalah suatu dokumen transaksi yang digunakan untuk bisa menghitung jumlah transaksi penjualan. Umumnya, faktur ini dibuat oleh pihak penjual yang di dalamnya terdiri dari tiga rangkap.
Rangkap pertama nanti akan diserahkan pada pihak pembeli, lembaran kedua disimpan oleh pihak penjual untuk penagihan, dan lembar yang ketiga disimpan ke buku faktur perusahaan.
Sedangkan nota sebenarnya tidak jauh berbeda dengan faktur, yang sama-sama dibuat oleh pihak penjual. Namun, umumnya nota hanya terdiri dari dua rangkap kerta saja. Lembar pertama akan diberikan kepada pihak pembeli, dan lembar kedua akan disimpan oleh pihak penjual.
Faktur dan nota ini sama-sama hanya digunakan sebagai bukti pembelian saja tanpa menggunakan materai.
Kasus Kwitansi Kosong
Di dalam dunia bisnis, akan selalu ada praktik atau tindakan kejahatan, salah satunya adalah dengan menjual kwitansi kosong. Tujuannya tentu untuk bisa mengeruk lebih banyak keuntungan.
Menggunakan kwitansi konsng ini tujuannya adalah agar bisa diisi dengan nilai atau jumlah nominal uang yang sesuai kemauan para oknum ataupun mereka yang tidak bertanggung jawab.
Contoh sederhananya, Anda diminta untuk membeli 100 unit komputer. Katakanlah harga asli dari setipa unit komputer tersebut adalah 10 juta.
Lalu, Anda melakukan mark up atau korupsi yang bisa merugikan perusahaan dengan cara mengisinya menggunakan kwitansi kosong. Lalu Anda menulis harga komputer tadi menjadi Rp 15 juta per unit. Sehingga, keuntungan yang bisa Anda peroleh adalah Rp 5 juta x 100 unit = Rp 500 juta.
Baca juga: Volatility Adalah: Pengertian, Jenis, Penyebab, dan Cara Menghitungnya
Penutup
Kwitansi memiliki peranan yang penting dalam kehidupan sehari-hari, khususnya dalam hal melakukan kegiatan transaksi. Untuk itu, usahakanlah untuk selalu menggunakan kwitansi sesuai dengan fungsi dan kegunaannya, jangan mencoba untuk menyalahgunakannya demi meraup banyak keuntungan.
Saat melakukan transkasi, usahakanlah untuk meminta keitansi agar nantinya bila ada suatu sengketa tertentu, Anda bisa menggunakan kwitansi tersebut menjadi alat bukti yang sah.
Selain itu, anda juga harus mencatat setiap aliran kas perusahaan Anda secara rapi dan juga akurat. Tujuannya tentu saja agar bisa menjaga kesehatan keuangan perusahaan Anda.
Namun, bila Anda kesulitan untuk melakukannya, maka Anda bisa menggunakan software akuntansi dari Accurate Online.
Accurate Online akan memberikan berbagai kemudahan pada Anda dalam hal melakukan kegiatan akuntansi dan finansial. Anda bisa mengakses seluruh laporan keuangan di Accurate Online secara real time dimana saja dan kapan saja. Selain itu, berbagai fitur yang menarik di dalamnya juga akan semakin memudahkan Anda dalam melakukan kegaitan bisnis.
Tertarik? Anda bisa langsung menggunakan Accurate Online secara gratis selama 30 hari dengan klik tautan gambar di bawah ini.