Payback Period Adalah: Pengertian, Kelebihan, Kekurangan dan Cara Menghitungnya
Istilah payback period tentu sudah tidak asing lagi untuk Anda yang pernah mempelajari ilmu ekonomi. Istilah ini juga sering dikenal dengan sebutan periode pengembalian modal. Jadi, sederhananya payback period adalah suatu pengembalian modal investasi melalui keuntungan atau profit dalam kurun waktu tertentu.
Payback period ini banyak digunakan oleh para investor untuk bisa menentukan pengambilan keputusan investasi, keputusan tersebutlah yang nantinya akan dijadikan sebagai penentu investasi pada suatu proyek. Pada umumnya, mereka para investor tidak terlalu senang dengan investasi yang payback time-nya terlalu lama.
Nah, pada artikel kali ini, mari kita mengulas secara lengkap tentang payback period dan cara menghitungnya dengan baik.
Daftar Isi
Payback Period Adalah
Jadi, payback period adalah suatu jangka waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan modal dana yang sudah dikeluarkan oleh para investor. Dalam bahasa Indonesia, payback period dalam dunia bisnis ini lebih sering disebut dengan periode pengembalian modal.
Para pebisnis dan investor lebih sering menggunakan cara payback period dalam menentukan atau mengambil keputusan investasi, apakah perusahaan tersebut layak untuk diinvestasikan ataupun tidak. Untuk itu, dibutuhkan pemahaman terkait cara menghitung payback period itu sendiri.
Jika suatu perusahaan atau proyek memiliki payback period yang cukup lama, maka akan menjadi kurang menarik dikalangan para pebisnis ataupun para investor.
Baca juga: Mengenal Jenis Bank yang Ada di Indonesia Berdasarkan Fungsinya
Menurut Para Ahli, Payback Period Adalah
Agar kita mengenal lebih dalam tentang payback period, maka ada baiknya kita memahami pengertian payback period berdasarkan pendapat para ahli. Berikut ini adalah pendapat mereka tentang payback period.
-
Dian Wijayanto
Dian Wijayanto menjelaskan bahwa payback period adalah suatu periode yang dibutuhkan untuk bisa kembali mengembalikan dana yang sudah digunakan dalam suatu investasi.
-
Abdul Choliq
Abdul Choliq memiliki pandangannya tersendiri terkait payback period. Menurutnya, payback period adalah suatu perkiraan jangka waktu kembali pada suatu investasi yang sudah dilakukan dengan suatu profit yang didapatkan.
Nah, berdasarkan teori yang sudah dikeluarkan oleh kedua ahli diatas, kita bisa mengerti begitu pentingnya mengetahui jangka waktu pengembalian modal dalam suatu proyek. Sehingga, jika Anda berniat untuk berinvestasi, maka Anda bisa terhindar dari berbagai proyek pengembalian modal yang lama karena akan kurang menguntungkan.
Kelebihan Payback Period
Berikut ini adalah berbagai macam kelebihan dari payback period yang bisa didapatkan oleh seorang investor:
1. Mengetahui Kurun Waktu Pengembalian Dana Investasi
Pengadaan pada suatu proyek yang dilakukan oleh suatu perusahaan bisa dihitung dengan mudah dari berapa lama bisnis tersebut berjalan dari awal hingga akhir proyek tersebut dikerjakan.
Dengan adanya estimasi tersebut, maka Anda bisa mengetahui kisaran waktu yang Anda harus butuhkan untuk bisa mendapatkan kembali modal yang Anda keluarkan untuk dijadikan sebagai investasi proyek.
Setelahnya, Anda bisa membuat perhitungan dengan tepat terkait penyelesaian suatu proyek. Hal ini sangat penting untuk diketahui agar Anda bisa menghitung jangka waktu yang memang Anda perlukan untuk mendapatkan modal Anda kembali.
2. Memilih Proyek
Pihak perusahaan bisa saja menyelenggarakan proyeknya yang lebih dari satu. Namun, dalam menyelenggarakan proyek tersebut tentunya dibutuhkan modal atau dana investasi yang tidak sedikit. Jadi, jika suatu perusahaan bisa mengadakan dua jenis proyek, maka Anda bisa melakukan perbandingan dari penyelenggaraan dua proyek tersebut.
Dari kedua jenis proyek ini, nantinya Anda bisa mendapatkan gambaran pasti manakan yang mampu mengembalikan modal dana Anda dengan cepat, atau proyek manakah yang mampu menutup modal dalam waktu cepat.
Nantinya, hal tersebut bisa Anda jadikan sebagai pilihan proyek alternatif untuk perusahaan Anda.
3. Mudah dan Sederhana
Pada dasarnya, payback period bisa dilakukan dan dihitung dengan suatu rumus yang mudah. Rumus yang paling umum digunakan adalah nilai investasi : investasi per tahun.
Dengan menggunakan rumus tersebut, maka Anda bisa mendapatkan kurun waktu payback period yang diperlukan untuk bisa mengembalikan modal ataupun dana investasi yang Anda keluarkan pada suatu pengerjaan proyek. Selain itu, perhitungan tersebut juga akan membantu Anda dalam memperhitungkan waktu yang Anda butuhkan untuk bisa kembali mendapatkan modal.
Perhitungan dengan menggunakan rumus tersebut juga mudah dilakukan dan terlihat sederhana, sehingga seharusnya bisa dilakukan oleh semua orang yang bergerak pada berbagai jenis bisnis atau usaha, baik itu skala kecil, skala menengah, ataupun skala besar.
4. Mempertimbangkan Segala Resiko
Beberapa dari Anda mungkin saja mampu memilih suatu proyek yang sekirangan memerlukan waktu pengembalian modal dalam kurun waktu yang singkat. Untuk mengetahui hal tersebut, maka Anda memerlukan rumus pengembalian modal seperti yang pada poin sebelumnya telah kita bahas.
Dengan menggunakan rumus perhitungan tersebut, maka Anda bisa memilih proyek yang lebih mampu mengembalikan dana dalam kurun waktu cepat. Kenapa? Karena mau bagaimanapun juga, kecepatan suatu proyek dalam menyelesaikan pekerjaannya akan membuat proses pengembalian modal lebih cepat dilakukan.
Itu artinya, semakin sebentar waktu pengerjaan, maka akan semakin sedikit juga risiko yang bisa diterima oleh perusahaan. Karena, jika jangka waktu payback period semakin sebentar, maka risiko perusahaan untuk bisa mendapatkan kerugian juga akan semakin berkurang.
Dengan waktu payback period yang singkat, maka akan membuat para investor atau pemilik bisnis untuk meminimalisir adanya kerugian.
Baca juga: QR Code adalah: Pengertian dan Fungsinya sebagai Metode Pembayaran
Kelemahan Payback Period
Segala sesuatu yang diselenggarakan oleh suatu perusahaan pastinya mempunyai kelebihan dan juga kekurangannya masing-masing. Pun sama halnya dengan proyek yang dijalankan oleh suatu perusahaan, dengan adanya penanaman modal yang dilakukan oleh investor, maka proses penyelenggaran bisa dilakukan dengan baik.
Tapi, satu hal yang harus selalu ditanamkan adalah modal dana yang sudah diterima oleh perusahaan dalam upaya penyelenggaraan adalah dana modal proyek harus selalu kembali. Jangan sampai pihak perusahaan mengalami kerugian karena diselenggarakannya proyek tersebut.
Oleh karena itu, Anda harus bisa melakukan perhitungan payback period agar tidak sampai melakukan berbagai kesalahan dalam hal memprediksi suatu pengembalian modal investasi.
Namun, perhitungan payback period tetap saja memiliki kelemahan tertentu. Dengan adanya perhitungan kurun waktu pengembalian modal, maka Anda akan lebih fokus pada pengembalian modal atau investasi saja, sedangkan ada hal lain yang Anda abaikan.
Bahkan, bisa saja Anda melupakan berbagai biaya pendukung investasi yang sudah seharusnya wajib Anda hitung juga.
Bentuk kelalaian ini sebenarnya mampu membuat perusahaan mengalami kerugian walau mungkin tidak terlalu banyak. Jadi, selama proses pengembalian modal, bisa saja pihak perusahaan mengalami kendala karena adanya biaya pendukung investasi yang sebelumnya tidak ikut diperhitungkan.
Selain itu, payback period juga digunakan hanya untuk menghitung lamanya waktu pengembalian modal. Perhitungan di dalamnya tidak mencakup laba atau profit yang mungkin bisa diterima oleh para investor.
Indikator Payback Period
- Bila payback period time lebih cepat daripada waktu yang sudah ditentukan, maka perusahaan tersebut sudah layak untuk disuntik dana.
- Bila payback period time lebih lama atau bahkan melebih waktu yang sudah ditentukan, maka proyek tersebut tidak layak untuk dilakukan investasi atau disuntik dana.
- Jika perusahaan memiliki lebih dari satu proyek, maka pilihlah proyek yang memiliki payback period time lebih cepat.
Cara Menghitung Payback Period
payback period time atau periode pengembalian modal bisa dihitung dengan membagikan suatu nilai investasi dengan adanya aliran kas bersih yang masuk setiap tahunnya.
-
Rumus Payback Period
Rumus yang bisa Anda gunakan untuk menghitung payback period time adalah sebagai berikut:
Payback Period = Nilai Investasi : Kas Masuk Bersih
Catatan : Rumus ini diasumsikan bahwa nilai arus kas masuk bersih dinilai sama pada setiap waktu periode atau sama pada pertahunnya.
-
Contoh Kasus Perhitungan Payback Period
Sebuah manajemen pada perusahaan PT ABC sedang melakukan pertimbangan untuk membeli alat produksi pada komponen elektronika. Dengan adanya pembelian mesin produksi berharga Rp 250 jt, makan keuntungan bersih yang bisa diperoleh dari adanya tambahan mesin tersebut adalah Rp 70 per tahunnya. Lantas, berapakah payback period time untuk mesin tersebut?
Jawaban:
Nilai Investasi = Rp. 250.000.000,-
Kas Masuk Bersih = Rp. 70.000.000,-
periode pengembalian modal = ?
periode pengembalian modal = Nilai Investasi : Kas Masuk Bersih
periode pengembalian modal = Rp. 250.000.000,- :Â Rp. 70.000.000,-
periode pengembalian modal = 3,57
Berdasarkan perhitungan diatas, maka payback period time atau periode pengembalian modal untuk suatu mesin produksi adalah 3,57 tahun lamanya.
Baca juga: Di Tahun 2021, Saatnya Menghindari Rasa Takut Tentang Money Talk
Penutup
Demikianlah penjelasan tentang pengertian, kelebihan, dan cara menghitung payback period. Dengan begitu, diharapkan Anda bisa memilih proyek investasi yang tepat untuk dilakukan oleh perusahaan Anda. Sehingga, perusahaan bisa mendapatkan keuntungan dan pengembalian modal yang maksimal.
Namun, jika perusahaan Anda belum siap untuk menanamkan modalnya pada perusahaan lain, maka Anda bisa menggunakan dana tersebut untuk berinvestasi pada software akuntansi yang mampu memudahkan para akuntan di perusahaan Anda dalam menyelesaikan tugasnya. Software atau aplikasi akuntansi yang direkomendasikan adalah Accurate Online.
Accurate Online adalah aplikasi akuntansi yang mudah digunakan dan sangat praktis, bahkan oleh Anda yang tidak memiliki pengetahuan tentang akuntansi sekalipun.
Accurate Online juga akan memudahkan Anda dalam melakukan berbagai proses akuntansi yang rumit. Selain itu, Anda juga bisa mengelola stok barang, aset perusahaan, sampai dengan mengelola utang-piutang perusahaan secara instan. Tertarik? Anda bisa mencoba menggunakan Accurate Online secara gratis selama 30 hari melalui tautan pada gambar di bawah ini: