Pengertian Barang Komplementer dan Perbedaannya dengan Barang Substitusi

oleh | Nov 14, 2023

source envato.

Pengertian Barang Komplementer dan Perbedaannya dengan Barang Substitusi

Barang atau produk komplementer dengan barang substitusi memiliki perbedaan yang mencolok. Maka dari itu, Anda jangan sampai salah ketika mengidentifikasi keduanya.

Karena alasan itulah, perlu kiranya dijelaskan pengertian barang komplementer secara lengkap. Supaya nanti dari pengertian tersebut bisa ditarik kesimpulan yang menjadi pembeda antara kedua barang ini secara jelas.

Pengertian Barang Komplementer

Pengertian Barang Komplementer

ilustrasi barang komplementer. source envato

Secara singkatnya, barang komplementer adalah suatu barang yang fungsinya atau fungsi penggunaannya pasti terkait dengan barang atau produk yang lain.

Bisa juga dimaknai sebagai dua barang yang berpasangan yang mana keduanya saling melengkapi.

Mengutip dari Wikipedia, dalam ilmu ekonomi, barang komplementer adalah barang yang daya tariknya meningkat seiring dengan popularitas barang komplemennya.

Secara teknis, ini menunjukkan elastisitas silang permintaan yang negatif dan permintaan terhadapnya meningkat ketika harga barang lain turun

Jika dibaca dari pengertian ini, tentunya produk komplementer adalah produk yang diantara produk A dengan produk B terjadi saling ketergantungan satu sama lain. Sehingga dari segi kebutuhan kedua produk tersebut sama dibutuhkan.

Sedangkan dari segi permintaan, tentunya produk komplementer memengaruhi terjadinya permintaan produk satu sama lain di pasar. Karena tidak mungkin konsumen hanya membeli satu barang saja, dengan meninggalkan pasangannya.

Jika disimpulkan dari uraian di atas maka, pengertian barang komplementer adalah sebuah barang yang memiliki nilai permintaan lebih tinggi jika memiliki fungsi penggunaan selalu  terkait dengan barang yang lainnya.

Baca juga : Barang Substitusi: Definisi, Contoh, dan Bedanya dengan Barang Komplementer

Ciri-Ciri Barang Komplementer

Ciri-Ciri Barang Komplementer

ilustrasi barang komplementer. source envato

Jika dilihat dari pengertian, maka bisa dijelaskan seputar ciri-ciri barang ini. Nantinya ciri-ciri inilah yang membedakannya dengan barang substitusi. Ini dia ciri-ciri  yang dimaksud:

1. Dua Barang yang Berpasangan

Barang komplementer pasti memiliki keterkaitan fungsi dengan barang lainnya. Maka dari itu, produk komplementer disebut juga sebagai barang yang berpasangan.

Misal jika produk A memiliki ketergantungan dengan produk  B, maka barang A disebut produk komplementer. Tanpa produk pasangannya, maka produk komplementer tidak bisa digunakan dengan baik.

2. Barang Komplementer Memiliki Nilai Lebih Kecil

Sejatinya barang komplementer memiliki bilai yang lebih kecil dibandingkan barang lain. Bahkan nilainya tidak sama dengan barang yang digunakan sehari-hari yang tidak termasuk ke dalam kategori ini.

Nilai produk komplementer akan meningkat jika sudah disandingkan dengan produk yang menjadi pasangannya. Jika sampai pada titik ini, berarti produk komplementer sudah digunakan dengan baik.

Ini pula yang menjadi alasan, mengapa produk komplementer ternyata memengaruhi permintaan di pasar.

Karena jika difungsikan dengan baik termasuk sudah digunakan bersama produk yang menjadi pasangannya, tentu permintaan di pasar menjadi meningkat.

3. Barang Tidak Bisa Berfungsi Sendiri

Barang komplementer masih memiliki fungsi. Artinya sekalipun tanpa pasangan barang ini tetap bisa digunakan. Contohnya TV dengan Remote Control.

TV adalah produk komplementer karena harus berpasangan dengan remote kontrol. Akan tetapi sekalipun tanpa pasangan, TV tetap bisa berfungsi karena ada tool yang melekat di tv itu sendiri.

Hanya saja tidak efisein terutama di zaman sekarang yang mengutamakan kepraktisan.

Baca juga : Pengertian Produk: Jenis, Tingkatan, dan Konsep Produksi Menurut Ahlinya

Contoh-Contoh Barang Komplementer

Contoh-Contoh Barang Komplementer

ilustrasi barang komplementer. source envato

Setelah mengetahui pengertian dan ciri-ciri di atas, maka di bawah ini akan ditunjukkan beberapa contoh yang termasuk barang komplementer.

Ini dia contoh barang-barang yang dimaksud lengkap dengan pasangannya:

1. Gula dengan Kopi

Gula adalah kebutuhan komplementer jika Anda ingin membuat kopi di rumah. Bisa dibayangkan bagaimana rasa kopi jika gula tidak anda masukkan ke dalamnya.

Maka dari itu, dalam kasus ini, gula adalah produk komplementer yang menjadi pelengkap saja.

2. Smartphone dengan Paket Data

Smartphone juga barang komplementer. Karena untuk bisa digunakan dengan baik dan memuaskan dibutuhkan barang pelengkap yaitu paket data.

Memang tanpa paket data sekalipun ponsel tetap bisa digunakan untuk nelpon dan SMS. Tetapi nilainya meningkat karena ada paket data di dalamnya. Yang mana fungsinya untuk browsing internet atau menonton video di You Tube.

Nah, jika dilihat dari uraian ini, tentu smartphone adalah barang komplementer karena bisa berfungsi baik jika ada barang pelengkap yaitu paket data. Berarti smartphone dan paket data adalah barang yang berpasangan.

Baca juga : Apa itu Barang Homogen? Ini Pengertian dan Karakteristiknya!

3. Kompor dan Gas

Contoh barang komplementer berikutnya adalah kompor. Yang mana kompor ini tidak mungkin bisa berfungsi dengan baik jika tidak ada gas. Nah, gas di sini bisa disebut barang pelengkap sedangkan kompor adalah barang pokok.

Jika hanya kompor tentu nilainya tidak terlalu besar. Karena barang ini tidak bisa digunakan untuk memasak makanan. Jika pun menggunakan minyak tanah, pasti waktu masakan untuk matang lama.

Karena itu, dibutuhkan yang namanya gas. Nah jika kompor sudah lengkap dengan gasnya, tentu nilainya semakin meningkat. Bahkan per-unit kompor gas ada yang berharga sampai puluhan juta rupiah.

4. Televisi dengan Remote Control

Televisi juga termasuk barang komplementer. Karena Anda tidak mungkin bisa menonton televisi dengan nyaman, jika tidak ada remote kontrol di dekat Anda. Maka dari itu, nilai TV akan meningkat jika lengkap dengan remote-nya.

Memang tanpa remote sekalipun tv masih bisa hidup. Akan tetapi Anda harus jatuh bangun untuk menghidupkannya. Apalagi jika ingin menonton televisi dari jarak jauh, tentu remote sangat dibutuhkan untuk pindah-pindah channel tanpa beranjak dari tempat duduk.

Baca juga : Pengertian dan 5 Perbedaan Barang dan Jasa dalam Bisnis [Updated]

Perbedaan Barang Komplementer dengan Barang Substitusi

Perbedaan Barang Komplementer dengan Barang Substitusi

ilustrasi barang komplementer. source envato

Nah setelah mengetahui pengertian dan contoh barang komplementer, maka di bawah ini akan dijelaskan tentang perbedaannya dengan barang substitusi. Yang mana perbedaannya bisa dijelaskan dari beberapa poin berikut:

1. Perbedaan dari Segi Fungsi

Produk komplementer adalah produk yang fungsinya bagus jika ada pasangan yang menjadi barang pendukung.

Artinya, barang pokok tidak bisa berfungsi maksimal, jika tidak ada barang lain yang membuat fungsi tersebut berjalan lebih baik.

Sedangkan barang substitusi adalah barang pemuas kebutuhan manusia yang fungsinya bisa saling menggantikan. Artinya sekalipun tidak ada barang A, masih ada barang B yang bisa menggantikannya.

Contoh barang substitusi adalah nasi dengan roti. Yang mana jika tidak ada roti, Anda masih bisa makan nasi juga sebaliknya.

Sedangkan contoh produk komplementer adalah pulpen dengan tinta. Tentu tinta tidak mungkin bisa menggantikan fungsi pulpen.

2. Perbedaan Ketersediaan Barang Pokok

Perbedaan yang berikutnya berhubungan dengan ketersediaan barang pokok. Yang mana untuk barang komplementer ketersediaan barang pokok lebih beresiko dibandingkan barang substitusi.

Pasalnya barang pokok untuk barang komplementer tidak bisa digantikan oleh yang lainnya. Sehingga, jika barang tersebut habis, tentu tidak ada alternatif barang yang bisa digunakan.

Misal jika televisi habis di pasaran atau remote kontrol-nya sudah tidak dibuat lagi, tentu ada penurunan permintaan pada barang tersebut. Karena tidak mungkin manusia membayar mahal untuk barang yang tidak memiliki fungsi apapun.

Sedangkan untuk barang substitusi masih bisa dicarikan alternatif-nya. Karena barang ini tidak ada ketergantungan dengan barang yang lainnya. Misal, jika nasi tidak ada, tentu Anda masih bisa makan roti.

3. Ketergantungan pada Barang Pasangan

Perbedaan antara produk komplementer dengan produk substitusi yang terakhir adalah perbedaan dari segi ketergantungan terhadap barang pasangan. Yang mana barang komplementer sangat bergantung dengan barang pasangannya.

Seperti pulpen yang tergantung pada tinta, gula tergantung pada kopi, Smartphone pada paket data dan selainnya. Sedangkan barang substitusi tidak tergantung dengan pasangannya.

Justru keduanya saling menggantikan seperti nasi dengan roti, tahu dengan tempe, kaus dengan kemeja, komputer dengan laptop dan selainnya.

Baca juga: Memahami Prinsip Kerja dan Manfaat Financial Management Bagi Bisnis

Penutup

Demikian penjelasan singkat tentang barang komplementer dan perbedaannya dengan barang substitusi. Dengan mengetahui perbedaan kedua barang ini, tentu akan menambah pengetahuan bagi Anda yang sedang berencana membuat bisnis.

langkah selanjutnya yang penting dalam perencanaan bisnis adalah memutuskan untuk melakukan pembukuan dengan sistem terpadu yang akan memudahkan Anda dalam proses pemantauan keuangan bisnis.

Gunakanlah software akuntansi berbasis cloud untuk menunjang kemudahan proses pembukuan usaha yang bisa dilkukan kapan saja dan dimana saja Anda mau.

Software Akuntansi dan Bisnis Accurate Online adalah software akuntansi berbasis cloud yang memiliki segudang fitur yang Anda butuhkan dalam pengembangan bisnis.

Contohnya adalah pencatatan pembelian dan penjualan, pemantauan stok, multi gudang, multi cabang, penghitungan dan pelaporan pajak otomatis, dan masih banyak lagi.

Jadi tunggu apalagi? Anda bisa mencoba menggunakan Accurate Online secara gratis selama 30 hari melalui tautan pada gambar di bawah ini :

ekonomikeuanganbanner

Efisiensi Bisnis dengan Satu Aplikasi Praktis!

Konsultasikan kebutuhan bisnismu dengan tim kami.

Jadwalkan Konsultasi

artikel-sidebar

Ibnu
Lulusan S1 Ekonomi dan Keuangan yang menyukai dunia penulisan serta senang membagikan berbagai ilmunya tentang ekonomi, keuangan, investasi, dan perpajakan di Indonesia

Artikel Terkait