Di dalam kehidupan manusia terdapat sebuah alat pemenuh kebutuhan yang bisa berbentuk barang atau jasa.
Barang atau jasa ini dalam ekonomi dibahas menurut beberapa faktor, seperti faktor produksinya atau cara memperolehnya.
Bila dilihat dari faktor cara memperolehnya, ilmu Ekonomi membagi barang menjadi tiga, yaitu Barang Ekonomi, Barang Bebas, dan Barang Illith.
Daftar Isi
Pengertian Barang Ekonomi
Dalam ilmu Ekonomi yang dikutip dari Wikipedia, yang dimaksud dengan barang ekonomi adalah barang pemuas atau pemenuh kebutuhan manusia yang jumlahnya terbatas.
Terbatas disini maksudnya adalah jumlahnya yang lebih sedikit dari kebutuhan masyarakat.
Karena jumlahnya yang terbatas, maka manusia perlu melakukan suatu pengorbanan dalam mendapatkan barang tersebut.
Salah satu bentuk pengorbanan yang dilakukan untuk mendapatkan barang ini adalah kewajiban untuk mengeluarkan uang.
Bentuk pengorbanan lainnya bisa berupa tenaga, waktu, pikiran, dan sebagainya.
Sementara perihal penyediaan barangnya bisa berupa barang produksi yang dibuat manusia atau barang yang disediakan oleh alam secara bebas.
Baca juga: Mengenal Barang Bebas dan Berbagai Contohnya
Ciri-ciri Barang Ekonomi
Barang ekonomi adalah barang yang memiliki nilai dan diperlukan oleh manusia, tetapi jumlahnya terbatas sehingga membutuhkan pengorbanan untuk mendapatkannya.
Berikut adalah ciri-ciri barang ekonomi:
1. Terbatas Ketersediaannya
Barang ekonomi tidak tersedia secara melimpah di alam. Jumlahnya terbatas sehingga tidak semua orang dapat memilikinya tanpa usaha atau biaya.
Contoh: Makanan, pakaian, atau bahan bakar.
2. Memiliki Nilai Ekonomi
Barang ini memiliki nilai tukar atau nilai jual karena berguna untuk memenuhi kebutuhan manusia. Nilai ini sering diukur dengan uang.
Contoh: Sebuah mobil memiliki harga tertentu karena manfaatnya dalam mempermudah transportasi.
3. Memerlukan Pengorbanan untuk Memperolehnya
Untuk mendapatkan barang ekonomi, seseorang harus mengorbankan sesuatu, seperti uang, tenaga, atau waktu.
Contoh: Membeli rumah memerlukan biaya besar yang mengharuskan seseorang menabung atau mengambil kredit.
4. Dibutuhkan oleh Manusia
Barang ekonomi dirancang untuk memenuhi kebutuhan manusia, baik kebutuhan dasar (primer) seperti makanan dan pakaian, maupun kebutuhan tambahan (sekunder dan tersier).
Contoh: Beras sebagai kebutuhan pokok dan ponsel sebagai kebutuhan tambahan.
5. Diproduksi atau Dikelola
Barang ekonomi biasanya dihasilkan melalui proses produksi atau pengelolaan oleh manusia, menggunakan sumber daya alam atau teknologi.
Contoh: Sepatu diproduksi dari bahan kulit dan tenaga kerja.
Baca juga: Apa itu Barang Homogen? Arti, Ciri, Contoh, Bedanya
Jenis-jenis Barang Ekonomi
Barang ekonomi dapat dikategorikan menjadi barang konsumsi dan barang produksi berdasarkan tujuan penggunaannya. Berikut adalah penjelasan masing-masing:
1. Barang Konsumsi (Barang Siap Pakai)
Barang konsumsi adalah barang yang langsung digunakan oleh individu atau rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari tanpa melalui proses tambahan.
Barang ini biasanya memiliki nilai utilitas langsung karena dirancang untuk penggunaan akhir.
Ciri-Ciri Barang Konsumsi:
- Digunakan oleh konsumen akhir (end user).
- Tidak memerlukan pengolahan lebih lanjut.
- Sering habis terpakai atau dikonsumsi.
Contoh Barang Konsumsi:
- Barang Primer: Makanan, pakaian, air minum.
- Barang Sekunder: Televisi, ponsel, perabotan rumah tangga.
- Barang Tersier: Perhiasan, barang mewah seperti mobil sport.
2. Barang Produksi (Barang Modal)
Barang produksi adalah barang yang digunakan untuk menghasilkan barang atau jasa lain.
Barang ini tidak dikonsumsi langsung oleh individu tetapi digunakan oleh perusahaan atau produsen dalam proses produksi.
Barang produksi berfungsi sebagai alat atau bahan pendukung dalam menciptakan barang lain.
Ciri-Ciri Barang Produksi:
- Digunakan untuk kegiatan produksi.
- Tidak habis dalam sekali pakai (terutama alat produksi).
- Membantu menciptakan barang atau jasa baru.
Contoh Barang Produksi:
- Alat Produksi: Mesin, traktor, alat berat.
- Bahan Baku: Kayu gelondongan, bijih besi, kapas.
- Barang Pendukung: Komputer untuk desain produk, transportasi untuk distribusi.
Baca juga: Mengenal Barang Inferior: Ciri, Elastisitas, Contoh
Contoh Barang Ekonomi
Ada banyak sekali contoh-contoh barang yang bisa digolongkan ke dalam barang ekonomi.
Barang-barang tersebut dapat ditemukan dengan mudah di sekitar masyarakat.
Adapun contoh-contoh barang yang dimaksud antara lain:
1. Pakaian
Pakaian merupakan salah satu bentuk barang yang tergolong sebagai barang yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Jumlahnya juga terbatas, dan untuk mendapatkannya juga memerlukan pengorbanan. Oleh sebab itu, pakaian juga termasuk ke dalam golongan barang yang ekonomis.
Mungkin ada yang mempertanyakan mengapa pakaian tergolong ke dalam barang tersebut padahal jumlahnya tetap banyak. Dalam ilmu Ekonomi, banyak dan sedikit itu adalah hal yang relatif.
Namun yang perlu dipahami adalah, untuk bisa mendapatkan sebuah pakaian, seseorang wajib melakukan pengorbanan baik itu berupa uang, waktu, tenaga, atau bahan.
Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat pakaian juga terbatas sehingga itulah pakaian tergolong barang yang ekonomis.
2. Makanan atau Minuman
Makanan atau minuman juga bisa tergolong ke dalam sebuah barang yang ekonomis.
Alasannya adalah karena untuk mendapatkan makanan atau minuman, manusia membutuhkan suatu usaha tertentu.
Di antaranya adalah manusia harus membeli dan mengeluarkan uang untuk mendapatkan makanan atau minuman.
Bentuk pengorbanan lainnya adalah manusia harus mengolah dan mencari bahan makanan atau minuman.
Baca juga: Barang Illith adalah Barang yang Membawa Kebaikan dan Keburukan, Apa Artinya?
3. Tempat Tinggal
Tempat tinggal jelas termasuk ke dalam barang yang ekonomis. Alasannya karena jumlah tempat tinggal yang layak huni sangat terbatas.
Hal ini bisa dilihat dari manusia yang harus mengeluarkan uang untuk bisa mendapatkan sebuah tempat tinggal.
Tempat tinggal yang dimaksud bisa berupa rumah permanen atau kos yang sementara.
Untuk mendapatkan sebuah rumah permanen, seseorang wajib mengeluarkan biaya untuk mempersiapkan bahan-bahan seperti kayu, semen, pasir, dan lain-lain.
Selain itu, ada juga biaya untuk membayar tenaga atau upah bagi para tukang.
Munculnya biaya-biaya yang dibutuhkan untuk membuat sebuah rumah atau menyewa kos inilah yang menyebabkan tempat tinggal tergolong sebagai barang yang ekonomis.
4. Jasa Dokter
Tidak semua yang termasuk barang ekonomi berbentuk fisik seperti contoh di atas. Ada juga yang berbentuk jasa, contohnya adalah jasa dokter.
Dapat dilihat bahwa jumlah dokter sangat terbatas sehingga setiap mengunjungi praktek dokter pasti harus mengantri terlebih dulu. Untuk menjadi seorang dokter juga ada pengorbanan yang tidak sedikit.
Biaya yang dikeluarkan untuk berobat atau menggunakan jasa dokter ini mencakup banyak hal seperti pengalaman dokter dan waktu yang diperlukan seseorang untuk mendapatkan gelar dokter.
Tentu saja selain dokter masih ada banyak contoh jasa lainnya yang tergolong ke dalam barang yang ekonomis.
Karena setiap akan menggunakan suatu jasa, seseorang diharuskan mengeluarkan biaya tertentu.
Baca juga: Barang Komplementer: Ciri, Contoh, dan 3 Perbedaannya
Pengertian Barang Bebas
Selain barang ekonomi yang telah disebutkan sebelumnya, ilmu Ekonomi juga membagi status barang menjadi barang bebas.
Dari segi definisi, barang bebas menurut ilmu Ekonomi adalah barang yang dibutuhkan manusia, tetapi tidak perlu mengeluarkan pengorbanan.
Alasannya karena barang tersebut telah disediakan oleh alam dalam jumlah yang melebihi kebutuhan manusia.
Contoh barang bebas menurut ilmu Ekonomi adalah udara atau oksigen.
Manusia membutuhkan oksigen untuk hidup, tetapi untuk mendapatkan oksigen, manusia tidak perlu mengeluarkan pengorbanan apapun.
Namun, untuk kondisi tertentu, barang bebas ini bisa berubah statusnya karena dibutuhkan sebuah penanganan khusus terhadap barang tersebut.
Masih sama-sama mengambil contoh oksigen. Bila sebelumnya disebutkan oksigen merupakan barang bebas, tetapi bagi orang yang mengalami gangguan kesehatan oksigen tersebut berubah statusnya.
Oksigen yang dibutuhkan untuk orang yang mengalami gangguan kesehatan membutuhkan pengorbanan karena merupakan oksigen yang khusus dan membutuhkan perlakuan tertentu sebelum digunakan.
Namun, tidak semua barang yang mudah didapatkan, tersedia dalam jumlah tak terbatas disebut sebagai barang bebas.
Karena yang tergolong ke dalam barang bebas, adalah barang-barang yang digunakan untuk pemenuhan kebutuhan hidup manusia.
Baca juga : Barang Substitusi: Definisi, Contoh, dan Bedanya dengan Barang Komplementer
Perbedaan Barang Ekonomi dan Barang Bebas
Ilmu Ekonomi membagi barang ke dalam beberapa jenis menurut faktornya masing-masing.
Salah satu perbedaan jenis barang menurut ilmu ekonomi adalah barang ekonomi dan barang bebas yang dibedakan berdasarkan lengkap tidaknya barang tersebut.
Adapun perbedaan antara kedua jenis barang tersebut bisa dilihat dari beberapa aspek berikut ini.
1. Jumlah Barang
Perbedaan yang pertama dapat dilihat dari jumlah barangnya. Barang yang tergolong ekonomis memiliki jumlah yang terbatas.
Sementara sebaliknya, barang yang bebas memiliki jumlah yang tidak terbatas. Jumlah barang yang terbatas tersebut dapat disebut juga sebagai kelangkaan barang.
Dari hal ini dapat disimpulkan bahwa barang yang ekonomis jumlahnya sedikit.
Jumlah sedikit sebetulnya juga masih relatif dan membutuhkan suatu pembanding. Pembanding yang digunakan adalah dengan jumlah kebutuhan manusia akan barang tersebut.
Kebutuhan manusia memiliki jumlah yang tak terbatas. Sehingga bila barang tetap bisa memenuhi kebutuhan manusia yang tak terbatas itu, barang tersebut tergolong sebagai barang bebas.
2. Produksi
Barang bebas merupakan barang yang sudah bisa dimanfaatkan tanpa memerlukan sumber daya ekonomi lain untuk memproduksinya.
Contoh yang mudah ditemui adalah udara dan sinar matahari. Kedua benda tersebut selain jumlahnya yang tak terbatas di dunia ini.
Manusia juga bisa langsung memanfaatkan udara dan sinar matahari tanpa perlu memproduksinya terlebih dulu.
Lain halnya dengan barang yang tergolong sebagai barang yang ekonomis. Untuk menciptakan barang tersebut dibutuhkan suatu usaha tertentu.
Perlunya usaha dalam membuat barang tersebut menyebabkan barang tidak diproduksi secara massal dalam jumlah tak terbatas.
Ada batasan tertentu dalam produksinya sehingga menyebabkan jumlah barangnya menjadi terbatas.
3. Cara Memperolehnya
Perbedaan ketiga dari kedua jenis barang tersebut adalah cara memperolehnya. Barang bebas tidak membutuhkan usaha untuk memperolehnya.
Sebaliknya, untuk mendapatkan barang yang ekonomis, seseorang harus melakukan persaingan dan pengorbanan.
Barang bebas tidak membutuhkan usaha untuk memperolehnya karena jumlahnya yang tidak terbatas.
Dalam ilmu ekonomi, jenis barang menurut cara memperoleh dan jumlahnya dibagi menjadi dua: barang bebas dan barang ekonomi.
Kedua jenis barang ini merupakan barang-barang yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Kedua barang tersebut tidak selalu berbentuk barang, ada juga yang berbentuk jasa.
Baca juga: Tindakan Ekonomi : Pengertian, Jenis, Tujuan Dan Contohnya
Kesimpulan
Itulah pembahasan lengkap mengenai barang ekonomi dan barang bebas dalam ilmu ekonomi.
Ilmu ekonomi sendiri adalah ilmu yang memiliki pembahasan yang luas mengenai nilai suatu barang yang biasa kita pakai dalam kehidupan sehari hari.
Terkadang kita tidak mengetahui bahwa jenis barang yang kita gunakan sehari-hari juga merupakan termasuk klasifikasi dalam barang ekonomi dan barang bebas.
Apakah Anda seorang pemilik bisnis yang sedang mengalami kesulitan dalam mengelola proses keuangan usaha atau pembukuan bisnis Anda?
Jika iya, sudah saatnya Anda beralih dari proses pembukuan manual ke proses pembukuan yang lebih baik dan mudah dengan menggunakan software akuntansi dan bisnis Accurate Online.
Anda bisa mencoba menggunakan Accurate Online secara gratis selama sebulan melalui tautan pada gambar di bawah ini: