10 Cara Untuk Meminimalisir Konflik Bisnis Dalam Perusahaan Anda

oleh | Sep 15, 2020

source envato.

10 Cara Untuk Meminimalisir Konflik Bisnis Dalam Perusahaan Anda

Konflik dapat diartikan sebagai sebuah masalah yang biasanya muncul dan disebabkan oleh berbagai hal. Namun konflik tersebut tentu memiliki solusi sebagai jalan keluar untuk menyelesaikan masalah tersebut. Salah satunya adalah konflik bisnis yang juga bisa terjadi dalam sebuah perusahaan dan harus memikirkan solusi untuk konflik tersebut.

Di mana solusi yang dipilih adalah solusi yang tepat, bersifat positif dan diusahakan adil untuk semua pihak. Karena memang suatu konflik harus diselesaikan dan menghasilkan solusi terbaik bagi semua pihak yang terlibat.

Maka dari itu, perlu diketahui mengenai bagaimana cara untuk menyelesaikan konflik yang terjadi dalam sebuah bisnis, berikut ini merupakan paparan mengenai hal tersebut.

1. Mengetahui Tentang Masalah Apa Yang Terjadi

Hal yang pertama dilakukan adalah dengan mengetahui tentang masalah apa yang sedang terjadi dalam sebuah bisnis. Karena masalah yang terjadi tersebut tentu disebabkan oleh banyak hal yang tidak disadari. Maka dari itu, masalah ini perlu untuk ditelusuri dan dipelajari terlebih dahulu sebelum nantinya mengambil keputusan.

Jangan sampai keputusan yang diambil nantinya tidak dapat menyelesaikan sebuah masalah atau konflik yang terjadi dan malah menjadi tindakan yang menjadikan masalah tersebut menjadi lebih besar, sehingga konflik ini tidak dapat diselesaikan sesuai dengan yang diharapkan oleh pihak perusahaan tersebut.

Sebagai solusi untuk meminimilasir terjadinya masalah dalam suatu organisasi bisnis, pastikan bisnis memiliki SOP yang jelas. Untuk mengetahi lebih dalam mengenai SOP dan cara membuatnya, Anda bisa membacanya melalui artikel ini.

Download eBook Panduan dan Template Pembukuan Sederhana dengan Excel untuk Bisnis Kecil

2. Selalu Bersikap Objektif

Pastikan Anda selalu berusaha bersikap objektif saat menghadapi masalah dalam bisnis yang dijalankan. Di mana sikap objektif yang dimaksud dalam hal ini adalah tidak memiliki sikap buruk sangka kepada siapa saja jika terjadi masalah.

Sebegai pemilik bisnis atau pemimpin, ada baiknya Anda menghindari keberpihakan pada individu tertentu saat terjadi konflik dalam bisnis yang Anda pimpin.

Jika Anda tidak objektif, bisa saja karyawan Anda merasa tidak nyaman dengan suasan kerja di perusahaan Anda dan dampak yang bisa terjadi adalah perusahaan atau bisnis mengalami kekurangan karyawan.

Selain itu, perusahaan juga akan mengalami kerugian yang tidak diharapkan pada sebelumnya. Oleh karena itu, pemimpin yang baik harus mengambil keputusan yang bijak.

Baca juga: Revenue Stream: Pengertian, Jenis, Contoh dan Fungsinya

3. Bersifat Adil dan Tegas

Selanjutnya adalah memiliki sifat yang adil dalam mengambil sebuah keputusan. Di mana dalam mengambil keputusan ini harus memikirkan solusi yang tepat dan matang.

Hal ini dilakukan agar solusi tersebut tidak merugikan pihak karyawan dan juga pihak perusahaan. Sehingga masalah tersebut bisa selesai dengan baik dan memberikan kepuasan bagi semua pihak,

Setelah mengambil sebuah keputusan yang dapat untuk menyelesaikan masalah yang ada, nantinya Anda bisa melakukan evaluasi. Di mana evaluasi ini bertujuan untuk menghindari agar masalah yang terjadi tidak akan terulang lagi.

Karena sebuah masalah yang terus berulang  nantinya bisa menjadi faktor penghambat untuk mendapat keuntungan.

Baca juga: Siklus Hidup Produk: Pengertian, Tahapan, Serta Contohnya dalam Bisnis

4. Tunggu Suasana Menjadi Lebih Tenang

Jika terjadi suatu masalah sebaiknya menunggu suasana menjadi lebih tenang. Jangan menggunakan emosi untuk menyelesaikan masalah yang ada.

Jika Anda seorang pemimpin, pastikan Anda menyelesaikan masalah harus menggunakan kepala dingin sehingga bisa berpikir dengan baik. Karena mungkin Anda akan membuat keputusan yang salah dan akan memperburuk keadaan juga merugikan semua pihak.

Maka dari itu, sebaiknya diskusikan terlebih dahulu masalah yang ada dengan tim atau karyawan yang ada dalam perusahaan tersebut. Namun pilih waktu diskusi di saat kondisi lebih tenang, kemudian bicarakan dengan cara yang baik-baik sehingga bisa mengambil kesimpulan yang tepat.

Baca juga: 5 Cara Efektif dalam Menentukan Harga Jual Beserta Penjelasan Lengkapnya

konflik bisnis 2

5. Jangan Menggunakan Nada Tinggi

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya bahwa jangan menyalahkan pihak lain jika mengalami sebuah masalah. Meskipun ada yang salah dalam hal ini namun jangan menggunakan nada tinggi untuk meminta pihak tersebut bertanggung jawab. Tunggu sampai suasana menjadi tenang kemudian meminta pihak tersebut mengungkap kesalahannya.

Karena menggunakan nada yang tinggi jika ingin meminta pihak lain untuk bertanggung jawab bisa saja tidak dapat mengungkap inti dari masalah yang terjadi. Selain itu, menggunakan cara ini untuk menegur pihak yang salah membuat pihak tersebut akan merasa tersakiti dan di pojokkan. Maka dari itu, gunakan kepala dingin untuk menyelesaikan masalah.

6. Mendengarkan Keluhan Masing-Masing Pihak

Jika menghadapi sebuah masalah dalam suatu bisnis sebaiknya jangan mengambil sebuah tindakan dengan buru-buru. Karena hal tersebut merupakan suatu kesalahan yang sangat fatal. Maka dari itu, dengarkan dengan baik keluhan dari masing-masing pihak yang terlibat dalam sebuah masalah. Setelah mendengarkan baru kemudian mengambil kesimpulan.

Di samping mendengarkan keluhan dari masing-masing pihak yang terlibat dalam sebuah masalah, maka pikirkan pula sebuah solusi. Dengan kata lain, sambil mendengar keluhan tersebut maka pikirkan juga sebuah solusi nantinya dalam menyelesaikan masalah tersebut. Sehingga masalah bisa selesai dengan baik dan tepat waktu.

Baca juga: Customer Journey: Pengertian dan Cara Penerapannya

7. Meminta Solusi Dari Masing-Masing Pihak

Cara selanjutnya adalah dengan meminta solusi dari masing-masing pihak, baik yang terlibat maupun tidak. Karena jika mengambil sebuah keputusan secara sendiri bisa saja keputusan tersebut bukan keputusan yang tepat. Maka dari itu, minta diskusi terlebih dahulu solusi dari masing-masing pihak yang terlibat.

Kemudian nantinya bisa memutuskan sebuah solusi yang akan diterapkan untuk menyelesaikan sebuah masalah yang sedang dihadapi. Sehingga pemimpin harus ikut andil dengan secara langsung dalam menyelesaikan masalah ini. Oleh karena itu, solusi yang diambil nantinya tidak akan merugikan perusahaan.

8. Menjadi Penengah

Sebagai seorang pemimpin dalam sebuah bisnis di perusahaan sebaiknya menjadi seorang penengah jika ada masalah. Misalnya dalam sebuah perusahaan menghadapi masalah dan melibatkan kedua belah pihak yang berasal dari satu perusahaan yang sama. Maka dari itu, seorang pemimpin harus menjadi penengah.

Dengan kata lain bahwa pemimpin tersebut ini tidak boleh memihak salah satu pihak meskipun sudah diketahui bahwa pihak tersebut benar. Karena jika memihak bisa saja salah satunya merasa sangat bersalah. Maka dari itu, seorang pemimpin harus memiliki sifat yang profesional dan diandalkan dalam memberi solusi.

Baca juga: 30 Cara Melakukan Marketing Online Untuk Bisnis Kecil Secara Gratis

9. Melakukan Intervensi dan Konseling

Yang terpenting adalah dengan melakukan intervensi agar masalah yang dihadapi tidak akan menyebar. Selain menyebar juga bisa menghindari masalah yang terjadi tersebut menjadi lebih besar. Sehingga solusi dalam hal ini adalah dengan menanyakan terlebih dahulu awal dari konflik bisnis yang sedang dihadapi.

Selain itu, sebaiknya membuka sesi konseling yang ditujukan bagi setiap individu maupun untuk kelompok. Di mana konseling ini hampir sama dengan meminta setiap pihak untuk mengungkapkan keluh kesah yang sedang dialami. Sehingga nantinya seorang pemimpin bisa mengambil jalan yang terbaik sebagai penyelesaian.

10. Menggunakan Metode Rujuk dan Persuasif

Cara terakhir meminimalisir konflik bisnis adalah menggunakan metode rujuk dan persuasi. Di mana cara metode rujuk adalah mengalah untuk menjalankan kembali hubungan yang baik. Hubungan yang baik ini agar tetap bekerja sama dengan perusahaan lainnya. Sehingga bisa mengurangi unsur ketegangan yang ada.

Kemudian ada juga metode persuasif yang bisa dilakukan dengan tujuan agar memberi perubahan posisi. Dengan kata lain bahwa bisa mengurangi sebuah kerugian yang muncul dan memberikan bukti yang faktual. Di mana mendengarkan pendapat dari beberapa orang agar nantinya akan memberikan keuntungan ke depan.

Baca juga: 7 Cara Membuat Presentasi Penjualan yang Hebat

Kesimpulan

Nah, itulah beberapa cara yang dilakukan untuk meminimalisir konflik bisnis yang sedang terjadi dalam sebuah perusahaan. Sehingga konflik yang terjadi nantinya bisa diselesaikan dengan baik dan tidak menjadi lebih besar. Namun hal yang paling pertama adalah menggunakan kepala dingin untuk menyelesaikan masalah ini.

Salah satu masalah yang terjadi dan menimbulkan konflik pada bisnis adalah masalah keuangan atau finansial perusahaan. Contohnya adalah terjadinya fraud, human error atau terjadinya kesalahpahaman dari berbagai pihak.

Untuk meminimalisir kejadian ini terjadi, ada baiknya Anda menggunakan sistem atau software akuntansi dan pembukuan berbasis cloud yang bisa digunakan kapan saja dan dimana saja secara realtime.

Software akuntansi berbasis cloud seperti Accurate Online misalnya, akan memudahkan Anda dalam mengelola pembukuan, perpajakan, pengelolaan inventori dan stok, rekonsiliasi transaksi, hingga membuat lebih dari 200 jenis laporan keuangan kapanpun dan dimanapun Anda mau.

Hal ini tentu akan meminimalisir terjadinya hal yang tidak ada inginkan pada bisnis Anda, terutama pada masalah keuangan perusahaan.

Jadi apalagi yang Anda tunggu? Bergabunglah bersama 300 ribu pengguna lainnya dengan mencoba Accurate Online secara gratis selama 30 hari melalui tautan pada gambar di bawah ini:

accurate berhenti membuang waktu

 

marketingmanajemenbanner

Efisiensi Bisnis dengan Satu Aplikasi Praktis!

Konsultasikan kebutuhan bisnismu dengan tim kami.

Jadwalkan Konsultasi

artikel-sidebar

Anggi
Seorang wanita lulusan sarjana manajemen bisnis dan akuntansi yang hobi menulis blog tentang manajemen bisnis secara spesifik.

Artikel Terkait