Apa itu Cycle Time? Ini Pengertian dan Cara Mudah Menghitungnya
Agar bisa mengidentifikasi suatu bisnis terkait ideal atau tidaknya durasi proses produksi yang ada di dalamnya, maka dibutuhkan cycle time.
Dengan adanya informasi terkait hal ini, maka setiap pebisnis nantinya bisa mencari solusi yang terbaik jika terdapat proses yang dinilai kurang efektif dan memakan banyak waktu.
Lantas, apa itu cycle time? Bagaimana cara menghitungnya? Dapatkan jawabannya dengan membaca artikel tentang cycle time di bawah ini hingga selesai.
Daftar Isi
Apa itu Cycle Time?
Berdasarkan laman ISIXSIGMA, cycle time atau siklus waktu adalah waktu yang diperlukan dalam memproduksi suatu barang atau memberikan sebuah layanan. Satuan waktu ini dimulai dari mulai proses yang paling awal dalam suatu tugas sampai dengan waktu penyelesaiannya.
Cycle time ini bisa diaplikasikan dalam berbagai proyek yang terukur dan berkaitan dengan produksi dan juga desain produk.
Beberapa contoh penggunaan siklus waktu di dalam dunia industri bisa Anda lihat pada contoh di bawah ini.
- Retail: Suatu toko bisa memanfaatkan cycle time dalam menilai lamanya waktu pembuatan setiap barang di pabrik ataupun di gudangnya.
- Software development: Cycle time bisa Anda gunakan untuk menginformasikan rata-rata waktu yang diperlukan dalam menyelesaikan sebuah proyek pengerjaan aplikasi.
- Restoran: pihak manajer restoran bisa menggunakan cycle time untuk menilai waktu yang diperlukan oleh konsumen dalam memperoleh makanan yang dipesannya.
- Finansial: mereka yang berkutat dalam bidang keuangan bisa memanfaatkan cycle time untuk melacak periode akuntansi, proyeksi keuangan, dan juga profit investasi.
Selain itu, waktu yang digunakan pun menjadi bagian yang penting saat menghitung cycle time. Hal ini dilakukan agar Anda bisa menggunakan hasil perhitungan yang ada di dalamnya untuk meningkatkan dan menampilkan efisiensi arus kerja.
Nah, beberapa bagian yang termasuk dalam cycle time adalah sebagai berikut:
- Process time: Pada tahap ini, setiap anggota tim akan melakukan tugas yang diperlukan dalam menyelesaikan proyek.
- Delay time: tahap ini terjadi saat tim menunggu bahan baku tiba atau menunggu sebuah event dilakukan terlebih dahulu sebelum lanjut ke tahap berikutnya.
Baca juga: Apa itu Kapasitas Produksi? Ini Pengertian dan Manfaatnya!
Mengapa Cycle Time Penting?
Menilai siklus waktu sendiri tentunya dilakukan dengan bukan tanpa alasan. Dengan informasi yang bisa Anda peroleh di dalamnya, Anda bisa mengetahui apakah suatu proses bisa berjalan dengan baik atau tidak.
Hal tersebut akan membuka kesempatan untuk bisa meningkatkan efektifitas proses produksi atau saat mengerjakan proyek dengan tim yang ada.
Berdasarkan laman Indeed, beberapa alasan lain kenapa siklus waktu menjadi sangat penting adalah sebagai berikut:
1. Mengukur Efisiensi
Menggunakan siklus waktu bisa menampilkan efisiensi tim Anda dalam hal menyelesaikan proyek. Siklus waktu yang lama mengartikan bahwa tim tidak bekerja secara efisien seperti yang telah diharapkan.
2. Mengidentifikasi Berbagai Hal yang Bisa Ditingkatkan
Manfaat lainnya adalah bisa menampilkan bagian ataupun proses dalam suatu alur kerja yang bisa dimaksimalkan agar bisa mengurangi waktu yang diperlukan dalam proses produksi. Selain itu, metode ini juga akan membantu Anda dalam mengidentifikasi berbagai hal yang bisa membuat produksi atau alur kerja menjadi lambat.
3. Menampilkan Produktivitas
Cycle time juga akan membantu Anda dalam mengetahui jumlah barang yang bisa Anda produksi dalam jangka waktu tertentu. Selain itu, Anda juga nantinya bisa mengetahui seberapa baik tim atau perusahaan Anda dalam memanfaatkan operasi produksi yang ada di dalamnya.
Baca juga: Siklus Hidup Produk: Pengertian, Tahapan, Serta Contohnya dalam Bisnis
Cara Menghitung Cycle Time
Untuk menghitung cycle time tidak bisa dilakukan secara asal. Berdasarkan laman Indeed, cara menghitung adalah sebanygai berikut:
Cycle Time = Net Production Time / Jumlah Total Barang
Tapi, terdapat beberapa hal yang harus Anda perhatikan sebelum menghitung cycle time, yaitu:
1. Cari Net Production Time
Di dalam cycle time, net production time merupakan jumlah waktu yang diperlukan bagi suatu tim ataupun bisnis dalam menyelesaikan sebuah proyek yang umumnya dihitung berdasarkan jam.
Untuk bisa mengetahuinya, Anda harus mengurangi jumlah jam kerja dengan waktu yang diperlukan di luar jam kerja, seperti waktu istirahat.
Contohnya, tim Anda menghabiskan total waktu di luar pekerjaan sebanyak 10 jam, dan Anda memberikan waktu total untuk mengerjakan proyek selama 40 jam lamanya. Sehingga, net production time-nya adalah 40 jam – 10 jam = 30 jam dalam total waktu keseluruhan.
2. Menghitung Jumlah Barang yang Diproduksi
Hal lain yang tidak boleh untuk dilewatkan dalam menghitung siklus waktu adalah menghitung jumlah barang yang terdapat di dalam inventaris setelah proyek pengerjaan selesai.
Contohnya, Anda ingin menghitung bahwa jumlah barang dari semua inventaris Anda adalah 500. Lalu mengalami peningkatan sebanyak 300 setelah proyek selesai dikerjakan. Nah, dalam hal ini 500 adalah angka yang harus Anda masukkan ke dalam rumus di atas.
Baca juga: Apa Itu Manajemen? Berikut Pengertian, Fungsi, Unsur, Gaya, Jenis, Dan Karakteristiknya
3. Penghitungannya
Jika Anda telah mengetahui net production time dan jumlah total barang, maka Anda bisa memasukkan angka yang sudah Anda peroleh ke dalam rumus.
Contohnya, bila net production time dari tim Anda adalah 80 jam dan jumlah total barang yang biasa dibuat adalah 400, maka perhitungan siklus waktu Anda adalah seperti di bawah ini:
80/400 = 0,2
Jadi, siklus waktu Anda adalah 0,2. Walaupun demikian, perhitungan ini belum selesai, karena Anda harus mengkonversikan hasil tersebut dalam satuan waktu.
4. Konversikan Ke Satuan Waktu
Mengkonversikan hasil sebelumnya ke dalam satuan waktu dilakukan agar Anda mengetahui lamanya waktu yang dibutuhkan dalam menyelesaikan proyek. Jadi, dari nilai 0,2 sebelumnya, Anda tinggal mengalikannya dengan 60 sebagai wujud dari satu jam dalam hitungan menit.
Nah, berikut ini adalah perhitungan waktunya:
0,2 x 60 = 12
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, bisa kita ketahui bahwa siklus waktu dari tim Anda adalah selama 12 menit dalam menyelesaikan suatu proyek, baik itu dalam memproduksi barang ataupun memberikan pelayanan.
Dari hasil perhitungan tersebut, nantinya Anda juga bisa menginterpretasikan hasilnya dengan cara membandingkannya ke dalam target siklus waktu Anda, agar bisa mengetahui kesesuaian ataupun hal yang harus diperbaiki.
Baca juga: Apa itu Quality Control (QC)? Ini Pengertian, Cara Kerja dan Manfaatnya
Penutup
Demikianlah beberapa hal yang harus Anda ketahui tentang cycle time. Pada intinya, cycle time akan membantu Anda untuk membuat proses yang lebih efisien. Selain itu, cycle time juga bisa meningkatkan efektivitas dan produktivitas kerja Anda. Sehingga, Anda bisa terus memenuhi kebutuhan pelanggan dan memperoleh pemasukan yang besar.
Namun, jangan lupa untuk mencatat pemasukan tersebut dan membuat laporan keuangannya secara akurat. Nah, untuk membantu Anda dalam melakukan hal tersebut, akan #lebihbaik jika Anda menggunakan Accurate Online.
Kenapa? Karena aplikasi akuntansi dan bisnis ini mampu mencatat berbagai transaksi bisnis dan menyajikan lebih dari 200 jenis laporan keuangan secara akurat.
Penasaran dengan fitur atau kelebihan lain yang bisa Anda dapatkan dengan menggunakan Accurate Online? Silakan coba Accurate Online selama 30 hari gratis dengan klik tautan gambar di bawah ini.