Green Marketing, Suatu Metode Pemasaran yang Sangat Menguntungkan
Dari sekian banyaknya strategi pemasaran yang banyak dilakukan oleh berbagai perusahaan, ternyata masih ada satu jenis marketing yang bisa dikatakan mampu menarik perhatian. Strategi pemasaran tersebut dikenal dengan green marketing.
Singkatnya, green marketing adalah salah satu jenis strategi pemasaran yang di dalamnya melibatkan alam. Pengertian tersebut mengacu pada kata ”green” yang terkandung di dalamnya.
Nah pada kesempatan kali ini, kita akan membahas pengertian dari green marketing, cara menerapkannya, dan beberapa perusahaan yang sudah menerapkan strategi green marketing, terutama di Indonesia.
Daftar Isi
Apa Itu Green Marketing?
Dilansir dari laman Small Business Chron, green marketing adalah salah satu proses marketing yang di dalamnya mengacau pada lingkungan. Jadi, proses marketing tersebut harus mempunyai keuntungan untuk lingkungan atau alam disekitarnya. Itu artinya, strategi pemasaran ini dilakukan dengan tidak merusak alam dan lingkungan.
Selain itu, produk yang dipromosikan dengan metode green marketing ini haruslah produk yang ramah lingkungan. Dalam proses produksinya pun tidak boleh merusak lingkungan.
Contohnya adalah produk yang bebas dari komponen yang bersifat racun untuk lingkungan, atau produk yang bisa didaur ulang sera dibuat dari bahan daur ulang. Atau bisa juga produk yang dibuat agar bisa digunakan lagi.
Pada intinya, green marketing mempunyai tujuan untuk menjaga keberlangsungan alam. Untuk itu, produk yang dipasarkan dengan menggunakan strategi ini juga haruslah produk yang ramah lingkungan.
Baca juga: Flagship Adalah Konsep Produk Yang Mampu Menumbangkan Kompetitor, Ini Penjelasannya!
Green Marketing dan Pembangunan Berkelanjutan
Umumnya, tidak semua perusahaan bisa menerapkan strategi green marketing. Proses pemasaran ini umumnya hanya bisa dilakukan oleh perusahaan yang memang ingin melakukan proses pembangunan yang berkelanjutan. Selain itu, green marketing juga umumnya dilakukan oleh perusahaan saat mereka harus bisa memenuhi corporate social responsibility atau CSR.
Namun terlepas dari hal tersebut, saat ini sudah banyak organisasi yang dengan lantang menyuarakan strategi pemasaran green marketing. Kenapa? Karena sama seperti strategi pemasaran lainnya, green marketing juga bisa menghadirkan keuntungan yang besar.
Cara ini diklaim sebagai suatu praktek bisnis yang berkelanjutan. Terdapat banyak sekali sisi positif yang bisa diperoleh dari proses marketing ini. Green marketing bisa membuat suatu produk terlihat lebih menarik di mata para pelanggan, khususnya untuk mereka yang memiliki tingkat kesadaran tinggi pada lingkungan.
Selain itu, metode ini juga diklaim mampu menghemat biaya produksi dan juga biaya marketing.
Green marketing pun banyak digunakan karena mampu menekan biaya transportasi, packaging, dan juga penggunaan energi yang berasal dari lingkungan. Dengan menerapkan strategi marketing ini, maka secara otomatis juga akan menciptakan proses brand loyalty.
Tujuan Green Marketing
John Grant mengatakan bahwa tujuan green marketing terbagi menjadi tiga tahapan utama. Pertama adalah green, yang bertujuan untuk menyebarkan informasi bahwa perusahaan tersebut adalah perusahaan yang sangat peduli pada lingkungan.
Kedua adalah greener, tujuannya adalah untuk melakukan komersialisasi sebagai tujuan yang paling utama untuk perusahaan, dan juga untuk mencapai tujuan yang berdampak pada lingkungan hidup. Terakhir, greenest, manajemen perusahaan berusaha untuk mengubah budaya konsumen ke arah yang lebih peduli pada lingkungan hidup yang ada di sekitarnya.
Kendala Green Marketing
Dalam proses menerapkan konsep green marketing, terdapat beberapa masalah yang kemungkinan besar bisa terjadi. Berikut ini adalah kendala dalam menerapkan green marketing seperti yang dijelaskan oleh Polonsky.
1. Perusahaan yang menerapkan konsep ini harus yakin bahwa kegiatan yang dilakukannya tidak menyesatkan konsumen dan juga industri, serta tidak melakukan pelanggan pada aturan atau hukum yang berlaku.
2. Ketika perusahaan memodifikasi produk sesuai dengan permintaan ataupun persepsi konsumen, ternyata produk tersebut tidak lebih baik dari produk yang sebelumnya karena memiliki kesalahan persepsi. Untuk itu, perusahaan wajib mempunyai pengetahuan yang baik, sehingga bisa mengambil langkah yang tepat terhadap lingkungannya.
3. Peraturan pemerintah yang dibuat untuk memberikan peluang pada para konsumen untuk membuat keputusan yang lebih baik, atau untuk memotivasi mereka agar bisa lebih bertanggung jawab pada lingkungan hidup yang ada di sekitarnya.
Haruskah Berinvestasi pada Green Marketing?
Di beberapa negara di dunia, green marketing saat ini sudah menjadi suatu kebutuhan utama, seperti di Kanada, Australia, dan juga India. Bahkan, 25% masyarakat India percaya bahwa cara ini sangat penting untuk menjaga keberlanjutan bumi di masa depan.
Lalu, apakah ada hal lain yang mampu membuat metode marketing ini layak untuk diterapkan? Jawabannya ada. Dengan menerapkan metode ini, maka secara tidak langsung suatu perusahaan akan lebih mengedepankan keharmonisan alam. Hal ini juga bisa diwujudkan dengan menggunakan energi dan desain bangunan yang ramah lingkungan.
Selain itu, ada beberapa alasan lainnya kenapa perusahaan harus bisa melakukan investasi pada metode ini, yaitu:
1. Produk Akan Lebih Awet
Suatu produk yang melalui proses green marketing umumnya mampu tahan lebih lama daripada produk lainnya. Hal tersebut dikarenakan proses pembuatannya yang melibatkan bahan ramah lingkungan. Selain itu, produk juga bisa di daur ulang kembali.
Inilah yang paling membedakan produk green marketing dengan produk lainnya yang mungkin hanya bisa digunakan sekali saja tanpa bisa di daur ulang.
Alasan tersebut pula yang membuat Nielsen Global Survey berpendapat bahwa banyak orang yang rela untuk membayar lebih mahal untuk produk green marketing. Berdasarkan survey yang dilakukan pada 30.000 orang tersebut, 55% diantaranya rela untuk membayar produk green marketing lebih mahal.
Alasannya karena walaupun mereka harus mengeluarkan uang lebih banyak, namun produk tersebut bisa tahan lebih lama.
2. Biaya yang Dikeluarkan Lebih Sedikit
Seperti yang sudah kita jelaskan sebelumnya, dalam menjalankan strategi pemasaran ini, perusahaan harus bisa memastikan seluruh proses produksinya dilakukan secara ramah lingkungan, pun dalam hal menggunakan energi.
Pemanfaatan energi yang ramah lingkungan umumnya lebih hemat dalam jangka waktu yang panjang. Untuk itu, perusahaan bisa sedikit memangkas pengeluarannya dalam hal energi.
3. Mengubah Pola Pikir Soal Lingkungan
Pihak konsumen bukanlah satu-satunya pihak yang harus memperdulikan seluruh efek bagi lingkungan. Metode green marketing pun harus mendorong setiap pebisnis ataupun perusahaan untuk bisa memanfaatkan sumber daya alam secara seharusnya, seperti dalam hal konsumsi listrik dan air.
Secara tidak langsung, metode ini mampu mengubah pemikiran kita terkait lingkungan. Beberapa contoh sederhananya adalah mencari bahan pokok yang terbarukan, menemukan cara untuk mengirimkan produk dengan suatu cara yang lebih hemat bahan bakar, serta menggunakan sumber energi alternatif lainnya.
Pengaruh Green Marketing Dalam Bisnis
Umumnya, konsep pemasaran green marketing ini hanya dilakukan oleh perusahaan yang memiliki komitmen tinggi. Khususnya komitmen terkait pembangunan berkelanjutan dan juga tanggung jawab sosial.
Dewasa ini, sudah banyak perusahaan yang berusaha untuk bisa menerapkan bisnis yang lebih ramah lingkungan. Untuk it, mereka membuat produk yang lebih menarik untuk konsumen, sekaligus mengurangi biaya pengemasan, penggunaan air dan listrik, efisiensi biaya transportasi, dan lain sebagainya.
Selain itu, sebenarnya perusahaan bisa mendapatkan keuntungan yang lebih banyak dengan menerapkan green marketing sebagai tanggung jawab sosial tingkat tinggi. Sehingga, hal tersebut mampu mendorong loyalitas mereka di antara para konsumen yang sadar akan lingkungannya.
Untuk Anda yang ingin menerapkan konsep green marketing, Anda bisa mempertimbangkan hal di bawah ini.
- 48% lebih konsumen dari Amerika mengatakan mereka pasti atau mungkin akan mengubah kebiasaan konsumsi agar bisa mengurangi dampaknya untuk lingkungan.
- Produk yang memiliki atribut berkelanjutan saat ini semakin meningkatkan pangsa penjualan. Dimulai dari 19,7% di tahun 2014, lalu meningkat menjadi 22,3% di tahun 2017, dan meningkat menjadi 25 di tahun 2021.
- 90% lebih generasi milenial mengaku bahwa mereka rela mengeluarkan uang lebih banyak untuk produk yang memiliki unsur bahan yang ramah lingkungan.
Penerapannya di Perusahaan Indonesia
Untuk di negara kita sendiri, saat ini sudah banyak perusahaan yang menerapkan metode green marketing. Bahkan, Kementerian Perindustrian pun pernah memberikan penghargaan industri hijau untuk 69 perusahaan di Indonesia.
Berdasarkan penilaian pemerintah, industri hijau adalah industri yang menggunakan berbagai bahan kimia ramah lingkungan dan mampu menerapkan 4R (reduce, recycle, reuse, dan recovery) pada setiap proses pembuatan produknya.
Selain itu, perusahaan tersebut juga umumnya menggunakan energi listrik dan air yang jauh lebih rendah. Dan yang lebih penting lainnya adalah ke 69 perusahaan tersebut mampu meminimalisir limbah dan menggunakan teknologi yang minim zat karbon.
Ke 69 perusahaan tersebut kebanyakan adalah perusahaan besar Indonesia, diantaranya adalah perusahaan Tirta Investama, Pupuk Kaltim, Unilever, Petrokimia Gresik, sampai Sinar Sosro.
Baca juga: Targeting Audience dan Cara Menentukannya
Penutup
Demikianlah penjelasan lengkap dari kami tentang green marketing. Jadi, bisa kita simpulkan bahwa green marketing adalah suatu proses marketing yang di dalamnya harus mempunyai keuntungan untuk lingkungan atau alam disekitarnya. Itu artinya, strategi pemasaran ini dilakukan dengan tidak merusak alam dan lingkungan.
Strategi marketing ini memiliki banyak keuntungan untuk perusahaan, salah satunya adalah biaya yang diperlukan untuk membuat suatu produk lebih rendah karena menggunakan energi dan juga bahan baku yang ramah lingkungan. Sehingga, biaya pengeluaran pun lebih sedikit.
Namun, Anda tetap harus mencatat biaya pengeluaran tersebut pada laporan arus kas Anda. Agar nantinya bisa dijadikan referensi untuk menentukan kebijakan yang tepat di masa depan.
Namun, bila Anda kesulitan dan tidak memiliki waktu yang banyak untuk mencatat laporan arus kas atau laporan keuangan lainnya, Anda bisa menggunakan software akuntansi dari Accurate Online.
Accurate Online akan menyediakan lebih dari 200 jenis laporan keuangan secara tepat dan akurat. Anda hanya perlu memasukan beberapa data yang Anda perlukan saja, dan Anda bisa mendapatkan laporan keuangan tersebut kapanpun dan dimanapun Anda berada.
Anda bisa langsung mencoba Accurate Online secara gratis selama 30 hari dengan klik tautan gambar di bawah ini.