Pekerja Kerah Putih dan Kerah Biru, Apa Perbedaannya?
Di dalam dunia kerja, biasanya terdapat dua jenis pekerja, yaitu pekerja kerah putih dan pekerja kerah biru. White collar atau pekerja kerah putih adalah karyawan yang melakukan berbagai pekerjaan administratif di kantor dan mempunyai gaji dengan tarif yang tetap. Sedangkan blue collar atau pekerja kerah biru adalah pekerja yang melakukan pekerjaan berjenis manual dan mendapatkan bayaran per jam ataupun harian.
Kedua istilah ini pertama kali digunakan oleh seorang penulis novel bernama Upton Sinclair di tahun 1920, lalu secara umum digunakan oleh para pekerja pada tahun 1923. Sejak saat itu, para pekerja mulai diklasifikasikan dengan pekerja kerah putih dan kerah biru.
Sebenarnya, kedua istilah ini mempunyai stigma tertentu di dalam dunia kerja. Pekerja kerah biru dianggap lebih rendah dibandingkan pekerja kerah putih. Pekerja kerah putih hanya bekerja di belakang layar industri saja. Sedangkan pekerja kerah biru umumnya bekerja dengan tangannya, karena mereka melakukan pekerjaan secara manual atau bekerja di bagian manufaktur.
Generasi pekerja milenial mungkin masih banyak yang bingung dengan kedua istilah di atas. Lalu, apa sebenarnya perbedaan dari pekerja kerah biru dan pekerja kerah putih? Baca terus artikel ini hingga selesai.
Daftar Isi
Perbedaan Pekerja Kerah Biru dan Pekerja Kerah Putih
1. Pekerja Kerah Biru
Pekerja kerah biru adalah istilah yang dipakai untuk menjelaskan para karyawan yang melakukan pekerjaan kasar dalam suatu perusahaan dan memperoleh upah yang dibayar setiap jam.
Dulu, setiap pekerja diwajibkan untuk menggunakan seragam biru selama mereka melakukan pekerjaan. Biasanya, jenis pekerjaan yang mereka lakukan memerlukan kekuatan fisik yang baik, karena pekerjaan tersebut akan sangat melelahkan.
Arti warna biru pada pakaian kerja yang mereka gunakan mempunyai arti tertentu. Bila ada seorang pekerja yang menggunakan pakaian terang, maka pakaian tersebut akan menjadi cepat kotor dan berbagai noda yang menempel akan terlihat secara jelas.
Hal tersebut dikarenakan pekerjaan berat atau kasar yang mereka lakukan. Namun dengan menggunakan pakaian berwarna biru, maka noda atau debu yang menempel di pakaian tidak akan terlihat dan membuat mereka terlihat tetap bersih.
Para pekerja kerah biru biasanya tidak memerlukan pendidikan yang tinggi. Tapi, seorang pekerja harus cukup terampil dalam bidang tertentu dalam melakukan pekerjaannya. Berbagai pekerjaan yang umumnya mereka lakukan mencakup bidang penambangan, manufaktur, konstruksi, perbaikan dan pemeliharaan, pemasangan mesin, dan lain sebagainya.
Baca juga: Jam Kantor: Ini Peraturan Terbarunya Berdasarkan Depnaker
2. Pekerja Kerah Putih
Istilah pekerja kerah putih ini mengacu pada pekerjaan yang sifatnya manajerial, administratif atau profesional untuk suatu perusahaan dan memperoleh jumlah upah tetap sebagai imbalannya setiap akhir bulan.
Mereka biasanya diwajibkan untuk menggunakan pakaian formal berwarna putih, yakni kemeja, celana panjang, dan juga dasi. Mereka tidak harus melakukan pekerjaan kasar, karena pekerjaan mereka sepenuhnya lebih berorientasi pada pengetahuannya.
Pekerjaan kerah putih juga memerlukan kualifikasi pendidikan yang tinggi, pengetahuan yang baik, ketajaman mental dan juga keahlian dalam bidang tertentu.
Ketika para pekerja melakukan tugasnya di kantor, umumnya kondisi kantor tersebut lebih bersih dan juga tenang, sehingga pakaian putih yang mereka kenakan sangat cocok.
Beberapa contoh pekerjaan kerah putih adalah pekerjaan dalam bidang medis, manajemen, administrasi dan lain sebagainya.
Baca juga: Lay Off Adalah Pemutusan Hubungan Kerja Sementara, Bagaimana Ketentuannya?
Perbedaan FinansialÂ
Dilihat dari sisi finansial, pekerja kerah biru mempunyai penghasilan yang kurang stabil, karena pekerjaan mereka dibayar dengan upah per jam atau dibayar untuk setiap barang yang sudah diproduksi atau dirakit.
Seluruh pekerjaan yang mereka lakukan juga akan sangat bergantung pada perjanjian kontrak dengan pihak perusahaan dan bahkan ada yang bersifat sementara.
Sedangkan pekerjaan kerah putih lebih dinilai stabil, karena mereka mendapatkan pekerjaan melalui proses perekrutan yang lebih ketat.
Karakteristik yang membedakan kedua pekerja ini terus berlanjut. Akan tetapi, belum ada penjelasan yang mampu menawarkan lebih banyak bahasa yang lebih singkat antar kedua istilah di atas.
Pembeda antara pekerja kerah biru dan kerah putih telah memudar dengan cepat seiring dengan perkembangan zaman. Bila Anda tidak melihat adanya perubahan ini di perusahaan Anda, maka mungkin Anda akan bisa melihatnya di perusahaan lain.
Bahkan, beberapa kalangan sudah banyak yang menggunakan istilah baru, seperti kerah emas untuk mereka yang bekerja dalam bidang hukum atau kedokteran, atau kerah merah mudah yang mempunyai arti sebagai pembeda gender yang merujuk pada resepsionis, guru dan sekretaris.
Baca juga: Mesin Absen Ceklok: Ini Kelebihan dan Kekurangannya
Penutup
Berdasarkan penjelasan lengkap di atas, bisa kita simpulkan bahwa pekerja kerah biru adalah pekerja yang lebih mengandalkan fisik, kebalikannya dengan pekerja kerah putih. Tapi tetap saja, kenyataannya pekerja kerah biru dibayar lebih sedikit daripada pekerja kerah putih.
Kedua jenis pekerja ini harus dinilai berdasarkan performanya agar sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan oleh perusahaan.
Nah, untuk membantu mereka, khususnya pekerja yang berkutat dalam mengurus manajemen keuangan perusahaan, Anda bisa menyediakan tools aplikasi keuangan atau software akuntansi dan bisnis dari Accurate Online.
Kenapa? karena Accurate Online akan memudahkan mereka dalam mengelola keuangan perusahaan melalui adanya 200 jenis laporan keuangan yang bisa disajikan secara otomatis, cepat dan akurat. Sehingga, setiap pekerjaan yang mereka lakukan bisa diselesaikan lebih cepat.
Selain itu, Accurate Online juga sudah dilengkapi dengan fitur bisnis lainnya, seperti fitur persediaan, perpajakan, pembelian, penjualan, manufaktur, dan lain sebagainya yang siap membantu bisnis Anda bergerak lebih efisien.
Penasaran? Silahkan klik banner di bawah ini untuk segera mencobanya selama 30 hari, gratis.