Native Ads, Cara Baru Beriklan dengan Tampilan yang Bersahabat
Suatu iklan dengan format banner kerap kali mampu menutupi konten, sehingga mampu mengganggu pengguna lain dalam melihat konten. Untuk mengatasi hal tersebut, maka Anda bisa menggunakan native ads atau native advertising.
Untuk Anda yang sedang bergelut dunia digital marketing, tentunya Anda sudah tidak asing lagi dengan istilah native ads. Jenis iklan ini bisa dijadikan opsi yang tepat untuk memasang iklan online.
Kenapa? karena dengan memasang native ads, maka Anda akan mampu mengurangi gangguan yang dialami oleh para pengguna saat mereka berselancar di dunia internet.
Lalu, apa itu native ads? Apa saja jenis iklan yang bisa digunakan oleh native ads? Nah dalam kesempatan kali ini kita akan menjelaskan native ads secara mendalam pada Anda.
Daftar Isi
Apa Itu Native Advertising?
Native ads diklaim lebih ramah untuk dilihat daripada iklan banner pada umumnya. Dilansir dari laman Share Through, native ads adalah bentuk media iklan berbayar yang manda iklan yang ditampilkan di dalamnya mengikuti format yang sesuai dengan platform terkait, mulai dari jenis font iklan, sampai dengan gambar atau video di dalamnya.
Dalam digital marketing, jenis iklan ini kerap kali digunakan oleh para marketer untuk bisa memperoleh jangkauan pelanggan yang lebih luas. Kenapa? karena jenis iklan ini mampu memberikan pengalaman yang bagus untuk para pengguna internet.
Bahkan, untuk mereka yang sedang melihat native ads, kehadirannya seperti bukan seperti iklan pada umumnya, tapi sebagai konten biasa saja.
Contoh sederhana dari native ads yang mungkin sudah sangat sering Anda jumpai adalah konten iklan yang diberikan label “sponsored” atau “ads” ketika menggunakan mesin pencarian google.
Selain itu, native ads lainnya juga bisa dengan mudah Anda temui di media sosial facebook, instagram, twitter, dll. Jadi, ketika Anda menemukan konten yang diberikan label “promoted content”, maka konten tersebut adalah native ads.
Baca juga: Virtual Event Sebagai Salah Satu Strategi Marketing, Kenapa Tidak?
Jenis-Jenis Native ads
Saat ini kita sudah memahami bersama bahwasanya native ads adalah salah satu media iklan berbayar yang memiliki tampilan user-friendly. Native ads sendiri pun ternyata terdiri dari berbagai jenis, berikut ini adalah penjelasannya.
1. Promoted Listings
Bersumber langsung dari laman Forbes, promoted listings adalah jenis native ads yang sangat sering digunakan di situs website e-commerce. Umumnya, jenis iklan ini akan menghadirkan produk bersponsor dan akan ditempatkan langsung sesuai dengan kategorinya.
Contohnya saat Anda sedang membuka situs Amazon dan sedang mencari barang elektronik, maka di halaman tersebut nantinya Anda akan muncul produk elektronik yang bersponsor. Nah inilah yang kita sebut sebagai promoted listings.
2. Paid Search Ads
Paid search ads adalah jenis iklan yang bisa Anda temukan dengan mudah di mesin pencarian google. Saat ada suatu konten yang diberikan label “sponsored” atau “ads” di halaman pencarian google, maka konten tersebut adalah paid search ads.
Umumnya, jenis konten ini akan muncul di peringkat paling atas google. Tapi, walaupun memang seperti konten yang organik, Anda harus membayar ke pihak google untuk bisa menampilkan jenis iklan ini.
3. In-Feed Units
Sebagian besar dari kita tentu pernah menemukan konten bersponsor yang ada di landing page pada suatu situs ataupun timeline media sosial. Nah, konten inilah yang kita sebut sebagai in-feed units. Jadi, In-feed units adalah salah satu jenis native ads yang paling user-friendly. Kenapa? karena iklan yang ditampilkan akan sesuai dengan pengalaman pengguna.
4. In-Ad With Native Elements
Jenis iklan ini akan bisa Anda temui dengan mudah saat Anda sedang mengunjungi suatu situs web. Namun, iklan ini akan menyesuaikan publisher atau situs web yang tersedia. Jadi, bisa kita katakan bahwa ad with native elements tidak memiliki tampilan yang mengganggu saat Anda sedang browsing internet.
5. Content Recommendation Engine Widgets
Dilansir dari laman Forbes, jenis iklan yang saat ini sangat sering digunakan pada bagian akhir artikel di dalam suatu website. Umumnya, di akhir artikel akan ada teks “direkomendasikan untuk Anda”
Umumnya, berbagai konten yang direkomendasikan adalah berbagai konten yang memang Anda sukai saja. Jenis iklan ini sangat cocok untuk para marketer yang menerapkan content marketing untuk bisa meningkatkan brand dan mendapatkan prospek bisnis.
Karena recommendation widgets ini akan lebih memudahkan Anda dalam memperoleh traffic dari situs lain.
6. Custom Ad
Dilansir dari laman Zirca, custom ad adalah jenis iklan kontekstual yang tidak terikat dengan format khusus. Contoh sederhananya adalah filter yang terdapat pada instagram atau snapchat. Membuat filter menjadi cara baru dalam beriklan.
Meskipun filter juga adalah salah satu media yang berbayar, tapi Anda tidak perlu khawatir, karena tampilan filter akan menyesuaikan aplikasinya, sehingga akan lebih ramah pada pengguna.
Mengapa Native Advertising Begitu Populer?
Jenis iklan ini mampu memberikan peluang yang sangat besar untuk setiap perusahaan agar bisa lebih kreatif lagi dalam beriklan, dan para pengiklan dapat yakin bahwa para pengguna pun bisa menikmati format iklan yang sudah disajikan.
Pilihan iklan native ads yang paling banyak dipilih adalah rekomendasi widget dan in-feed commerce, namun pengiklan juga bisa memilih cara lain agar bisa menyalurkan materi iklannya di dalam aplikasi secara lebih kreatif dan bisa disesuaikan.
Native ads juga mampu menghadirkan beberapa tantangan tersendiri, karena iklan ini membutuhkan pemahaman terkait native pada platform tersebut. Semakin banyak para pengiklan yang mampu mempelajari tentang suatu platform, maka kemungkinan besar iklan asli mereka juga akan semakin lebih baik.
Tapi, manfaatnya juga akan lebih besar daripada hambatan ataupun tantangan tersebut. Bila Anda bisa menyesuaikan iklan sesuai dengan bentuk dan fungsi dari platform terkait, maka Anda memiliki peluang untuk bisa memaparkan konten unik yang sangat menarik untuk setiap audiens Anda.
Native ads juga mampu mengungguli iklan biasa atau iklan tradisional. Penelitian telah membuktikan bahwa walaupun pengguna sadar bahwa konten tersebut adalah konten iklan, namun native ads memperoleh keterlibatan yang lebih tinggi daripada metode periklanan yang tradisional.
Hal tersebut mungkin karena konten tersebut bisa dikonsumsi dengan menggunakan cara yang lebih wajar dan juga lebih intuitif.
Kelebihan Native Ads
Setidaknya ada empat kelebihan utama yang bisa Anda rasakan saat menjalankan native ads. Keempat kelebihan tersebut adalah sebagai berikut.
1. Pemasaran yang Efektif
Native ads adalah salah satu alat sekaligus strategi pemasaran yang sangat efektif. Hingga saat ini, hampir setiap hari sebagian besar orang menggunakan internet untuk berbagai keperluan, mulai dari mengunjungi website atau blog, marketplace, hingga sosial media.
Tingginya angkat traffic internet ini membuat kegiatan promosi yang dilakukan menjadi lebih efektif karena bisa dilihat oleh banyak calon konsumen.
2. Mudah untuk Diaplikasikan
Semakin berkembanya teknologi dan user friendly saat ini membuat native ads menjadi sangat mudah untuk bisa diterapkan. Hasilnya, Anda hampir selalu menjumpai iklan di setiap sosial media dan juga situs yang Anda kunjungi. Terkadang bahkan Anda hanya memerlukan waktu hitungan menit saja untuk membuat native ads.
3. Terjadi Interaksi Visual
Native ads bisa berbentuk gambar ataupun video. Tampilan yang menarik dari iklan itu sendiri nantinya akan mampu memberikan interaksi visual kepada orang yang melihatnya. Hal tersebut jelas menjadi kelebihan ataupun keuntungan iklan itu untuk bisa menyampaikan pesannya kepada para calon konsumen.
4. Biayanya Tidak Mahal
Keuntungan lain dari native ads adalah biaya yang dikeluarkan oleh brand atau perusahaan tergolong tidak terlalu mahal jika dibandingkan dengan iklan di televisi, radio, atau media cetak lain. Biaya yang harus Anda keluarkan untuk beriklan di TV, radio dll. tersebut tentunya berkali-kali lopat lebih mahal daripada native ads.
Baca juga: Lead Adalah: Pengertian dan Cara Mendapatkan Lead
Pengertian
Sebagai seorang pebisnis, Anda harus memiliki pemahaman yang baik tentang ads, karena hal tersebut akan menjadi keunggulan tersendiri bagi Anda.
Namun, untuk bisa mencapai kesuksesan dalam berbisnis, maka Anda tidak boleh hanya fokus dalam strategi pemasaran saja. Anda juga harus mampu mengelola keuangan secara baik.
Nah, agar laporan keuangan perusahaan bisa Anda buat secara lebih mudah dan efisien, maka ada baiknya jika Anda menggunakan software akuntansi dari Accurate Online.
Accurate Online adalah software akuntansi yang sudah dipercaya oleh lebih dari 300 ribu lebih pebisnis di Indonesia karena mampu menyediakan 200 lebih jenis laporan keuangan secara mudah. Selain itu, berbagai fiturnya yang lengkap juga akan memudahkan para pebisnis tersebut dalam melakukan kegiatan bisnis.
Anda bisa langsung menggunakan Accurate Online secara gratis selama 30 hari dengan klik tautan gambar di bawah ini.