Tes pauli adalah tes psikologi yang umum digunakan dalam proses rekrutmen karyawan untuk menilai kemampuan, kecepatan, dan ketekunan seseorang dalam mengerjakan hal yang berulang.
Tes pauli juga dikenal dengan tes koran, tes ini mengharuskan peserta menjumlahkan angka-angka dalam waktu tertentu tanpa banyak ruang untuk manipulasi, menjadikannya alat yang efektif untuk menilai kinerja dan ketahanan kerja calon karyawan.
Lalu, bagaimana cara mengerjakan Tes Pauli dengan benar? Apa saja tujuan dan aspek yang dinilai dalam tes ini? Simak selengkapnya dalam artikel ini!
Daftar Isi
Apa Itu Pauli Test?
Tes Pauli, yang juga dikenal sebagai Pauli Test atau Tes Koran, adalah salah satu jenis psikotes numerik yang digunakan untuk mengukur daya tahan kerja, ketelitian, kecepatan, konsistensi, dan kemampuan fokus seseorang dalam waktu lama.
Tes ini pertama kali dikembangkan oleh Richard Pauli, seorang psikolog Jerman, dan hingga kini masih digunakan secara luas dalam proses seleksi karyawan, terutama untuk pekerjaan yang menuntut ketekunan, kestabilan emosi, dan kemampuan kerja di bawah tekanan.
Tes pauli umum digunakan dalam proses merekrut posisi administrasi, accounting, keuangan, ataupun CS dan Teller yang umumnya membutuhkan ketelitian dan ketahanan.
Secara sejarah, Pauli test merupakan tes yang dikembangkan dari tes kraepelin besutan Emil Kraepelin. Pengembangan tes ini dilakukan oleh Richard Pauli, Wilhelm Arnold, dan Vanmethod di tahun 1938.
Pembaharuan tersebut kemudian menghasilkan tes pauli yang dapat mengukur kecepatan dan akurasi melalui penjumlahan dasar matematika.
Lembar kerja tes ini berupa lembaran kertas koran. Di dalamnya, terdapat kumpulan angka 0 sampai 9 yang tersusun secara vertikal berbentuk lajur.
Dua angka yang berdekatan harus dijumlahkan dalam waktu tertentu dan hasil setiap penjumlahannya ditulis di antara kedua angka tersebut.
Penjumlahan angka-angka ini dilakukan dari atas ke bawah dalam waktu 60 menit. Namun, pengawas akan memberi instruksi setiap 3 menit sekali.
Pada saat itu, peserta harus memberi garis sebagai tanda pada batas terakhir hasil kerjanya. Setelahnya, peserta mulai lagi untuk mengerjakan penjumlahan pada lajur berikutnya.
Untuk lebih memahaminya, berikut ini contoh lembar soal tes pauli.
Baca juga: Mengenal Tes Kraepelin dan Tujuannya dalam Proses Rekrutmen
Tujuan Pauli Test
Meski terlihat sederhana, pauli test dapat menunjukkan ketelitian, kecepatan, ketekunan, dan daya tahan.
Tes juga dapat memperlihatkan tingkat stabilitas emosi dan penyesuaian diri seseorang ketika dihadapkan oleh suatu hal.
Karena jumlah soalnya yang banyak, monoton, dan membutuhkan ketelitian, perekrut dapat menyimpulkan tingkat konsentrasi, ketelitian, dan ketekunan.
Semakin banyak keselahan yang dilakukan, maka akan semakin buruk hasil penilaian.
Dari hasil penilaian ini, perusahaan akan menginterpretasikannya untuk mengetahui ritme kerja, kehendak, produktivitas, serta keuletan para peserta tes.
Baca juga: Tes Potensi Akademik, Suatu Tes untuk Mengukur Intelektualitas Anda
Tips dan Cara Mengerjakan Tes Pauli
Tes Pauli atau tes korel angka merupakan salah satu tes psikotes yang menguji konsistensi, ketahanan, dan ketelitian.
Agar sukses mengerjakannya, berikut adalah langkah-langkah dan tips yang bisa kamu ikuti:
- Jumlahkan dua angka teratas di setiap kolom, lalu tuliskan hasilnya di tengah, tepat di antara kedua angka tersebut.
- Jika hasil penjumlahan lebih dari satu digit, cukup tulis angka satuan (digit terakhir) saja. Misalnya, 7 + 8 = 15 → tulis “5”.
- Ulangi proses yang sama untuk dua angka selanjutnya secara vertikal hingga ke bagian paling bawah kolom.
- Jika salah menjumlahkan, cukup coret hasil yang salah dan tulis jawaban yang benar di sampingnya.
- Jika kamu melewatkan satu kolom, langsung lanjut ke kolom berikutnya. Tidak perlu kembali.
- Ketika pengawas memberikan aba-aba berhenti, beri garis bawah pada angka terakhir yang kamu kerjakan.
- Setelah tanda berhenti, langsung lanjut ke soal berikutnya sesuai instruksi dari pengawas.
- Minimalkan distraksi dan pertahankan konsentrasi penuh selama mengerjakan tes.
- Hindari ritme kerja yang naik-turun. Usahakan mengerjakan dengan tempo yang stabil di setiap kolom agar hasil grafik tidak zig-zag.
- Tidak perlu menyelesaikan seluruh kolom dari atas ke bawah. Cukup fokus mengerjakan sekitar 12 penjumlahan per kolom dengan konsisten.
Baca juga: DiSC Personality Test: Salah Satu Proses dalam Rekrutmen Karyawan
Hal yang diniali dari Tes Pauli
Penilaian pauli test membutuhkan fokus dan konsentrasi. Dalam pengerjaannya, penilai perlu menghitung jumlah jawaban yang benar dan salah, total perhitungan yang dilakukan, kolom yang terlewat, dan jawaban yang diubah.
Penilai kemudian akan menginterpretasikan hasilnya untuk mengetahui kepribadian, motivasi, ketahanan terhadap stres, ambisi, orientasi tujuan, fokus, konsentrasi, dan perilaku di tempat kerja.
Namun setidaknya, akan ada lima aspek yang terlihat dari sebuah penilaian hasil tes pauli, yakni meliputi:
- Penyesuaian, terlihat dari berapa total penjumlahan dan grafiknya.
- Stabilitas emosi, terlihat dari deviasi atau rata-rata skor penjumlahan rendah dan tinggi.
- Daya tahan, terlihat pada skor penjumlahan keseluruhan.
- Akurasi atau Konsentrasi, terlihat pada jumlah kesalahan.
- Motivasi, terlihat pada skor penjumlahan dan grafik.
Baca juga: Yuk, Kenali 8 Jenis Aptitude Test dalam Proses Rekrutmen!
FAQ seputar Tes Pauli
1. Apa bedanya Tes Pauli dan Tes Kraepelin?
Tes Pauli menggunakan satu kolom angka vertikal yang dikerjakan dari atas ke bawah, sedangkan Tes Kraepelin terdiri dari dua kolom angka horizontal yang dikerjakan dari kiri ke kanan. Secara teknis, pola pengerjaannya berbeda, namun tujuan penilaiannya serupa.
2. Berapa lama waktu pengerjaan Tes Pauli?
Tes Pauli umumnya berlangsung selama 60 menit. Dalam rentang waktu ini, peserta akan mengerjakan penjumlahan angka secara terus-menerus di setiap kolom sesuai aba-aba dari penguji.
3. Berapa total angka dalam Tes Pauli?
Tiap lembar soal Tes Pauli biasanya berisi 33 hingga 50 kolom angka, dengan masing-masing kolom terdiri dari sekitar 60 angka.
Total angka bisa mencapai lebih dari 2.000 angka yang harus diproses selama tes berlangsung.
Baca juga: Apa Perbedaan Personalia dan HRD? Ini Jawabannya!
Kesimpulan
Pauli test adalah salah satu tes psikotest yang paling umum digunakan oleh perusahaan dalam proses rekrutmen karyawan. Tes ini tergolong sebagai tes koran yang membutuhkan ketelitian, kecepatan, dan konsentrasi tingkat tinggi.
Nilai yang dihasilkan dari tes pauli dapat memperlihatkan kepribadian dan aspek diri calon pekerja, mulai dari penyesuaian diri, stabilitas emosi, daya tahan, motivasi, orientasi tujuan, kinerja, hingga fokus dan konsentrasi.
Karena itu, penting bagi calon pekerja untuk berlatih dan mempersiapkan diri sebelum hari atau waktu pengerjaan.
Begitu pun dengan recruiter yang tidak boleh asal dalam penilaian dan pemilihan kandidat mana yang cocok bagi perusahaan.
Sebab, setiap karyawan akan berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung terhadap kinerja dan keberlangsungan perusahaan.
Untuk membantu keberlangsungan perusahaan, Anda bisa memaksimalkan aspek-aspek lain, seperti metode pengelolaan keuangan.
Di mana perusahaan bisa menggunakan software akuntansi dan bisnis seperti Accurate Online yang akan mempermudah proses pembukuan secara keseluruhan.
Accurate Online menyediakan lebih dari 200 jenis laporan keuangan dan bisnis. Berbagai fitur tersedia secara lengkap, mudah untuk digunakan, dan bisa diakses kapan saja serta di mana saja.
Jika tertarik untuk menggunakannya, silahkan klik tautan gambar di bawah ini dan nikmati Accurate Online secara gratis selama 30 hari.