Pengertian Mark Up dan Mark Down dalam Penentuan Harga Produk
Di dunia usaha memang tak jarang yang mengenal dengan pengertian mark up dan juga pengertian mark down. Baik dalam dunia usaha sebagai distributor, produsen, maupun seorang konsumen atau pemakai barang. Selain itu, masalah harga juga sangat akrab dikenal pada dunia usaha tersebut karena dianggap nilai tukar yang sepadan dengan produk.
Dengan kata lain bahwa masalah harga ini tidak hanya ditentukan secara sembarangan tanpa mempertimbangkan berbagai hal dalam usaha. Namun harus sesuai dengan barang dan jasa yang ditawarkan dalam sebuah perusahaan.
Selain itu, dalam penentuan harga juga diperlukan sebuah pertimbangan yang terdiri dari beberapa faktor tertentu dalam pengembangan sebuah produk atau layanan, sehingga penetapan harga ini merupakan kegiatan yang penting dalam setiap usaha.
Daftar Isi
Pengertian Dari Mark Up
Mark up mengacu pada perbedaan antara harga jual barang atau jasa dan biayanya. Ini dinyatakan sebagai persentase di atas biaya. Dengan kata lain, itu adalah harga tambahan di atas total biaya barang atau jasa yang memberi penjual keuntungan.
Rumus Persentase Markup
Rumus untuk menghitung persentase markup dapat dinyatakan sebagai:
Misalnya, jika sebuah produk berharga 10.000 dan harga jualnya 15.000 persentase markupnya adalah ( 15.000 – 10.000) / 10.000 = 0,50 x 100 = 50%.
Contoh
John adalah pemilik perusahaan yang berspesialisasi dalam pembuatan komputer kantor dan printer. Dia baru-baru ini menerima pesanan besar dari sebuah perusahaan untuk 30 komputer dan 5 printer. Selain itu, perusahaan tersebut menugaskan John untuk menginstal perangkat lunak ke setiap komputer.
Biaya per komputer adalah 5.000.000 dan biaya per printer adalah 1.000.000. Biaya penginstalan perangkat lunak untuk dijalankan di semua komputer adalah 20.000.000. Jika John ingin mendapatkan keuntungan 20% untuk pesanan tersebut, berapa harga yang harus dia kenakan?
Langkah 1: Hitung total biaya pesanan (komputer + printer + instalasi perangkat lunak). 5.000.000 x 30 + 1.000.000 x 5 + 20.000.000 = 175.000.000 (biaya total).
Langkah 2: Tentukan harga jual dengan menggunakan persentase 20% yang diinginkan. 20% = (Harga Jual – $ 175.000.000) / 175.000.000 maka harga Jual harus: $ 210.000.000 (harga jual).
Oleh karena itu, agar John mencapai persentase markup yang diinginkan sebesar 20%, John harus menagih perusahaan sebesar 210.000.000.
Download eBook Panduan dan Template Pembukuan Sederhana dengan Excel untuk Bisnis Kecil
Pengertian Mark Down
Lain halnya dengan pengertian mark up, pengertian mark down dapat diartikan sebagai upaya yang dilakukan dalam penurunan harga jual. Di mana hal tersebut merupakan sebuah reduksi dari harga ritel awal atau disebut sebagai penurunan margin. Adapun dasar pikiran yang digunakan adalah bahwa sebuah harga yang rendah tidak diharapkan dapat meningkat.
Sehingga harga yang telah ditentukan dari mark down ini tidak dapat dikatakan sebagai penyebab peritel rugi. Akan tetapi tidak mengalami kerugian karena mendapatkan sebuah keuntungan meskipun keuntungan yang didapatkan hanya sedikit. Oleh karena itu, keuntungan ini tidak sesuai dengan apa yang telah diharapkan sebelumnya oleh pebisnis.
Adapun kegiatan mark down ini biasanyaakan dilakukan jika akhir tahun atau pada waktu cuci gudang. Di mana hal tersebut dijadikan sebagai sebuah alasan untuk menggunakan untuk melakukan penjualan besar besaran pada barang sisa.
Maka dari itu, modal yang digunakan bisa saja tidak kembali meskipun sudah mendapatkan keuntungan dari hasil penjualan sebuah barang.
Selain itu, mark down juga biasa dikatakan sebagai diskriminasi dari harga tingkatan kedua. Karena hal tersebut memang sebenarnya sebuah ritel sudah membebankan harga.
Di mana harga yang dibebankan tersebut tentu berbeda dan kemudian ditawarkan kepada konsumen dengan harga yang berbeda pula. Hal tersebut disebabkan karena terjadinya kegiatan tawar menawar oleh konsumen.
Baca juga: Tips Menyusun To Do List Untuk Pengembangan Bisnis Yang Menyeluruh
Beberapa Metode yang Digunakan Dalam Penetapan Harga
Seperti yang dikatakan sebelumnya bahwa penetapan harga dalam dunia bisnis memiliki banyak cara dan mark up adalah salah satunya. Namun sebelum menggunakan metode penetapan harga yang tepat tentu harus mempertimbangkan beberapa faktor yang ada.
Berikut adalah beberapa metode penetapan harga yang bisa Anda pilih untuk usaha Anda:
1. Berdasarkan Harga Pesaing
Selanjutnya adalah menetapkan harga dengan berdasarkan pada harga yang ditawarkan oleh pesaing. Di mana harga tersebut dijadikan sebagai sebuah referensi sebelum menentukan harga suatu barang yang dijual. Namun penggunaan metode penetapan harga ini dilakukan untuk barang yang standar dan dalam kondisi pasar oligopoli.
Selain itu, setiap perusahaan sebelum menawarkan produk tentu menggunakan strategi penjualan. Dengan tujuan agar pelanggan bisa tertarik untuk menggunakan produk yang ditawarkan. Bukan hanya untuk menarik pelanggan saja, namun strategi penjualan dapat pula dijadikan siasat untuk pesaing. Seperti memberikan harga murah terlebih dahulu dan harga tersebut dibawah harga pasar.
2. Berdasarkan Permintaan
Penetapan harga juga bisa dilakukan berdasarkan permintaan dari pelanggan atau konsumen. Karena tidak semua konsumen bisa menerima harga suatu barang yang sudah ditetapkan terlebih dahulu. Mengapa demikian ? Karena pelanggan biasanya menganggap harga yang ditawarkan tersebut terlalu mahal atau tidak sesuai kualitas barang.
Maka dari itu, seorang produsen harus pintar dalam menentukan harga yang sesuai dengan kualitas barang. Sehingga produsen bisa menggunakan sebuah analisis yang dinamakan Price Sensitivity Meter. Karena pada analisis ini nantinya seorang konsumen akan diminta dalam memberikan sebuah pernyataan. Seperti harga terlalu murah, harga murah, terasa mahal, dan juga terlalu mahal.
Baca juga: Apa Perbedaan Content Writer dan Copywriter Pada Proses Pemasaran Bisnis?
3. Metode Berdasarkan Biaya
Metode penetapan harga selain menggunakan mark up adalah menggunakan metode berdasarkan biaya atau perhitungan biaya. Ada tiga bagian dari penggunaan metode ini yaitu penetapan harga biaya plus, berdasarkan penghitungan HPP, dan penetapan harga BEP. Yang pertama adalah penetapan harga dengan menggunakan metode biaya plus.
Dalam metode tersebut akan dihitung dengan jumlah seluruh biaya yang ditambah dengan jumlah tertentu. Yang kedua menggunakan penghitungan Harga Pokok Pembelian untuk satu barang dan nantinya akan ditambah dengan mark up. Terakhir adalah menggunakan metode Break Even Point (BEP) yang dihitung dengan jumlah total biaya dan penerimaan keseluruhan.
Baca juga: Hard Selling dan Soft Selling, Pengertian, Perbedaan, dan Fungsinya
Tips Sebelum Menerapkan Mark Up Dalam Sebuah Bisnis
Sama seperti yang dikatakan sebelumnya bahwa sebelum menentukan harga dalam setiap bisnis harus mempertimbangkan beberapa faktor. Karena banyak yang menganggap mark up sebagai sebuah kegiatan yang dilakukan dengan tujuan untuk menambah keuntungan. Maka dari itu, berikut ini adalah paparan mengenai tips sebelum menerapkan mark up.
1. Perhatikan Target Penjualan dan Target Pengembangan
Tips pertama adalah dengan memperhatikan target penjualan yang merupakan salah satu hal penting dan menjadi sebuah acuan. Karena dapat mengetahui berapa lama barang tersebut berada di toko. Selain itu, target pengembangan juga perlu diperhatikan agar bisnis yang dijalani bisa berjalan dengan baik dan mendapat keuntungan.
2. Perhatikan Biaya Operasional
Berbagai jenis peritel memang membutuhkan biaya-biaya operasional. Di mana biaya-biaya operasional dapat dilihat pada biaya transportasi, komunikasi, dan juga pengemasan. Hal tersebut memang perlu untuk dipertimbangkan sebelum menentukan harga sebuah barang. Sehingga nantinya tidak mengalami kerugian.
Baca juga: 9 Strategi untuk Meningkatkan Keunggulan Kompetitif pada Bisnis
Kesimpulan
Itulah beberapa penjelasan mengenai pengertian mark up, mark down dan beberapa strategi dalam melakukan penetapan harga yang bisa dijadikan sebagai referensi bacaan dan pengetahuan dalam membangun bisnis Anda.
Kesulitan dalam menghitung biaya yang Anda keluarkan dalam bisnis dan menentukan harga yang tepat untuk layanan atau produk Anda? Gunakanlah pembukuan yang benar supaya semua biaya dan pendapatan bisa Anda monitor dengan benar sesaui data sebenarnya.
Tidak bisa melakukan pembukuan atau awam dengan ilmu akuntansi? Anda bisa mencoba menggunakan software akuntansi seperti Accurate Online yang memiliki fitur terbaik dan harga yang terjangkau, bahkan untuk UMKM sekalipun.
Hanya dengan 200 ribu pebulan, Anda bisa mendapatkan fitur terbaik untuk usaha Anda seperti pencatatan pengeluaran dan pemasukan, penghitungan dan pelaporan pajak, pemantauan dan pengelolaan stok, rekonsiliasi transaksi, payroll, otomasi lebih dari 200 jenis laporan keuangan, dan masih banyak lagi.
Jika tertarik, Anda bisa mencoba menggunakan Accurate Online secara gratis selama 30 hari melalui tautan pada gambar di bawah ini: