Laba ditahan adalah bagian dari keuntungan bersih perusahaan yang tidak dibagikan sebagai dividen kepada pemegang saham.
Bagian ini disimpan untuk membiayai operasional, investasi, atau kebutuhan masa depan perusahaan.
Istilah ini umum digunakan dalam akuntansi dan menjadi salah satu komponen penting dalam laporan keuangan, khususnya di bagian ekuitas.
Laba ditahan mencerminkan strategi perusahaan dalam mengelola profit untuk pertumbuhan jangka panjang.
Pemahaman tentang laba ditahan penting bagi pemilik usaha, investor, maupun akuntan dalam menilai kesehatan dan potensi bisnis.
Jika memang masih cukup asing dengan istilah yang satu ini maka jangan khawatir karena lewat uraian ini akan dibahas tuntas mengenai informasinya.
Daftar Isi
Pengertian Laba Ditahan
Jadi yang dinamakan dengan laba ditahan sendiri memiliki pengertian sebagai sebuah laba kotor dari sebuah bisnis atau perusahaan.
Dimana laba ini sendiri belum diperhitungkan untuk dibagi ke berbagai sektor yang berhak menerima dana seperti pemegang saham atau investor.
Laba ini sendiri memegang keuntungan besar dari perusahaan yang masih belum dibagikan sehingga populer dengan tambahan ditahan atau tertahan.
Jenis laba ini sendiri serta merta mengalami penahanannya bukan hanya karena kemauan perusahaan atau pemilik modal.
Namun jenis modal ini bisa diterapkan sesuai perjanjian pemilik perusahaan dengan pemilik saham atau modal.
Jenis dari laba ini biasanya memang ditahan untuk tujuan tertentu dan disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan untuk mengelola operasional kerja.
Meski laba ini tertahan namun tentu saja pemilik modal atau investor bisa dengan gamblang mendapatkan rincian dana dari laba yang didapatkan.
Hal ini dikarenakan laba ini sendiri tetap dihitung oleh akuntan perusahaan sebagai arsip data dan sebagai laporan tetap keuangan.
Meski ditahan namun para pemilik modal atau investor secara deviden tetap memiliki dana dan keuntungan sebesar nominal yang digelontorkan.
Baca juga: Laba Kotor dan Laba Bersih: Pengertian, Perbedaan, Contoh dan Rumusnya
Apa Saja Fungsi dari Laba Ditahan itu?
Nah setelah menilik pengertian dari laba ditahan seperti diatas, berikutnya adalah mengethaui fungsi dari jenis laba ini.
Berikut adalah uraian lengkapnya yang berguna untuk pengembangan usaha Anda nantinya:
1. Mampu Menjadi Sumber Dana Cadangan
Kegunaan atau fungsi dari laba ditahan yang pertama adalah mampu dijadikan sebagai sumber dana cadangan bagi pebisnis atau perusahaan.
Laba yang seyogyanya dibagi atau dikelola langsung jika akhirnya ditahan maka bisa menjadi dana cadangan bagi perusahaan terkait.
Dengan catatan para pemilik saham atau pekerja mengetahui arah penahanan laba yang ada, misalnya sebagai tujuan menjadi sumber dana sewaktu-waktu.
Baca juga: Rencana Anggaran Biaya: Pengertian, Contoh Sederhana dan Cara Membuatnya
2. Sebagai Modal Pengembangan Bisnis dan Usaha
Selain memiliki fungsi untuk dijadikan sumber dana cadangan misalnya saja keuangan perusahaan sedang dalam kerugian.
Fungsi dari penerapan atau penahanan laba jenis ini adalah bisa digunakan sebagai modal pengembangan bisnis serta usaha.
Pengembangan bisnis ini sendiri tidak hanya merujuk soal pengembangan gedung tapi bisa soal penambahan SDA atau SDM perusahaan juga lho.
3. Digunakan Untuk Membantu Pembayaran Hutang Perusahaan
Jika memang perusahaan memiliki jumlah hutang yang lumayan besar maka memiliki laba ditahan ini sebagai investasi sangat menguntungkan.
Dimana dengan memanfaatkan laba yang masih disimpan ini para akuntan perusahaan bisa mengalokasikan pembayaran hutang dengan tepat waktu.
Selain itu pembayaran hutangnya sendiri tidak akan mengusik sumber dana lainnya, sehingga perputaran dana utama perusahaan bisa aman.
Download eBook Panduan dan Template Pembukuan Sederhana dengan Excel untuk Bisnis Kecil
4. Bisa Menjadi Modal Investasi Lanjutan
Selain beberapa fungsi diatas, penerapan dari laba tertahan ini sendiri juga bisa dimanfaatkan sebagai bantuan modal investasi lanjutan.
Seperti misalnya perusahaan melakukan pembelian saham di perusahaan lainnya kemudian bisa mendapatkan dana dari saham tersebut.
Bisa jadi juga dana laba ini digunakan untuk melakukan pembelian tanah, bangunan atau barang operasional guna membantu perusahaan.
Baca juga: Hutang Jangka Panjang dan Hutang Jangka Pendek: Pengertian, Perbedaan dan Jenisnya pada Akuntansi
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laba Ditahan
Ternyata fungsi dari penerapan laba tertahan ini sendiri memiliki banyak keuntungan ya untuk diterapkan para pelaku bisnis.
Namun kiranya apa saja faktor-faktor yang mungkin melatar belakangi penahanan laba tersebut, berikut ini adalah uraiannya.
1. Adanya Kesalahan Laporan Keuangan pada Periode Sebelumnya
Selain memang bertujuan sengaja ditahan karena perjanjian, lama sendiri ditahan karena akuntan belum bisa memberi data valid.
Untuk menghindari kecurangan dan kerugian dalam pembagian laba maka tentu saja pembagian akan dihentikan sampai laporan keuangan benar atau sesuai.
2. Perubahan Metode Perhitungan
Misalnya saja metode perhitungan sebelumnya selalu memberlakukan sistem bulanan kemudian tiba-tiba diubah perhari maka itu akan membingungkan.
Oleh sebab itu perusahaan atau akuntan biasanya akan menahan hasil modal yang ada.
3. Perubahan Prinsip Akuntansi dari Periode Sebelumnya
Misalnya saja perubahan dalam metode perhitungan yang dipakai, model laporan keuangan yang disusun atau skema akuntansi yang baru.
Tentu saja laba pada periode sebelumnya harus ditahan untuk kemudian disesuaikan dengan perhitungan pada prinsip akuntansi periode terbaru bukan?
4. Adanya Perubahan Pemegang Kendali Manajemen Perusahaan
Jika adanya perubahan pemegang kendali atau manajemen didalam perusahaan maka biasanya laba yang ada akan ditahan.
Hal ini dilakukan agar manajemen baru mampu menyesuaikan diri dan menunjukan kredibilitas manajemennya dalam mengelola keuangan.
Penahanan laba pada kasus ini sendiri dilakukan dengan tujuan untuk menjaga stabilitas kerja, menekan tindak kecurigaan atau kecurangan dll.
5. Adanya Penyesuaian Nilai Rupiah dari Periode Sebelumnya
Dalam berbisnis tentu saja nilai tukar rupiah bisa berubah-berubah naik dan turun sewaktu-waktu.
Meski hal wajar namun tentu saja ini akan mempengaruhi hasil perhitungan laba perusahaan, sehingga akuntan memutuskan menahan laba yang ada.
Baca juga: Harga Perolehan: Pengertian dan Cara Menghitungnya Pada Aktiva Tetap
Cara Menghitung Laba Ditahan
Untuk menghitung laba ditahan Anda dapat mengikuti langkah berikut ini:
1. Hitung Laba Kotor
Laba Kotor = Penjualan Bersih – Harga Pokok Penjualan (HPP)
2. Hitung Laba Operasional
Laba Operasional = Laba Kotor – Biaya Operasional
3. Hitung Laba Bersih Sebelum Pajak
Laba Bersih Sebelum Pajak = Laba Operasional – (Beban Bunga + Beban Amortisasi + Depresiasi)
4. Hitung Laba Bersih Setelah Pajak
Laba Bersih Setelah Pajak = Laba Sebelum Pajak – Pajak Penghasilan
5. Tentukan Jumlah Dividen yang Dibagikan
Termasuk dividen tunai dan dividen saham (jika ada).
Untuk dividen saham:
Dividen Saham = Jumlah Lembar x Harga Pasar per Lembar
6. Hitung Laba Ditahan
Laba Ditahan = Laba Bersih Setelah Pajak – Total Dividen
7. (Opsional) Tambahkan Laba Ditahan Periode Sebelumnya
Jika ingin mengetahui total akumulasi laba ditahan:
Total Laba Ditahan = Laba Ditahan Tahun Berjalan + Laba Ditahan Sebelumnya
Baca juga: Jurnal Memorial: Fungsi, Contoh, dan Cara Mudah Membuatnya
Contoh Perhitungan Laba Ditahan
Contoh kasus
Dalam suatu siklus akuntansi, laporan keuangan kedua yang harus disiapkan adalah Laporan Laba Ditahan.
Ini adalah jumlah pendapatan yang tersisa di perusahaan setelah dividen dibayarkan dan sering diinvestasikan kembali ke perusahaan atau dibayarkan kepada pemegang saham.
Berikut langkah-langkah untuk membuat Laporan Laba Ditahan:
LANGKAH 1: SIAPKAN HEADING
Harus ada tajuk tiga baris di Laporan Pendapatan yang Ditahan. Baris pertama adalah nama perusahaan.
Baris kedua memberi label pada dokumen “Pernyataan Laba yang Ditahan” dan baris ketiga statistik tahun “Untuk Tahun yang Berakhir XXXX”.
LANGKAH 2: NILAI SALDO DARI TAHUN SEBELUMNYA
Item pertama yang tercantum pada Laporan Laba Ditahan haruslah saldo laba ditahan dari tahun sebelumnya, yang dapat ditemukan di neraca tahun sebelumnya.
Secara hipotesis, katakanlah laba ditahan untuk sebuah perusahaan adalah $ 30.000. Baris pertama dari Laporan Laba Ditahan akan terlihat seperti ini:
Saldo Laba, 31 Desember 2017 $ 30.000
LANGKAH 3: TAMBAHKAN PENGHASILAN BERSIH DARI LAPORAN PENGHASILAN
Sebelum Laporan Laba Ditahan dibuat, Laporan Laba Rugi harus sudah dibuat terlebih dahulu.
Misalkan laba bersih perusahaan Anda adalah $ 15.000. Itu adalah item pertama yang ditambahkan ke Laporan Laba Ditahan.
Laporan Laba yang Ditahan akan terlihat seperti ini:
Saldo Laba: 31 Desember 2017 $ 30.000
Plus: Laba Bersih 2018 +15.000
Total $ 45.000
Jika perusahaan mengalami rugi bersih pada Laporan Laba Rugi, maka rugi bersih tersebut dikurangkan dari laba ditahan yang ada.
LANGKAH 4: DIVIDEN SUBTRAK DIBAYARKAN KEPADA INVESTOR
Jika perusahaan Anda membayar dividen, Anda mengurangi jumlah dividen yang dibayarkan perusahaan Anda dari laba bersih Anda. Jika tidak membayar dividen, maka Anda mengurangi $ 0.
Misalkan kebijakan dividen perusahaan Anda adalah membayar 50 persen dari pendapatan bersihnya kepada investornya.
Dalam contoh ini, $ 7.500 akan dibayarkan sebagai dividen dan dikurangi dari total saat ini.
Saldo Laba, 31 Desember 2017 $ 30.000
Plus: Laba Bersih 2018 +15.000
Total $ 45.000
Minus: Dividen (7.500)
Dividen adalah debit di akun laba ditahan baik dibayar atau tidak.
LANGKAH 5: SIAPKAN TOTAL AKHIR
Sekarang, jika Anda membagikan dividen, kurangi mereka dan jumlahkan Laporan Laba Ditahan.
Anda akan mendapatkan jumlah saldo laba yang Anda posting ke akun laba ditahan di neraca 2018 Anda yang baru.
Saldo Laba, 31 Desember 2017 $ 30.000
Plus: Penghasilan Bersih 2018 $ 15.000
Total: $ 45.000
Minus: Dividen Dibayar ($ 7.500)
Saldo Laba, 31 Desember 2018 $ 37.500
Ini melengkapi Laporan Laba Ditahan.
Baca juga: Saldo Normal Akuntansi: Pengertian, Fungsi, Dan Berbagai Jenisnya
FAQ Seputar Laba Ditahan
Apakah laba ditahan termasuk ekuitas?
Ya. Laba ditahan merupakan bagian dari ekuitas pemilik dalam neraca dan menunjukkan akumulasi keuntungan yang tidak dibagikan sebagai dividen.
Apakah laba ditahan termasuk modal?
Secara teknis, laba ditahan bukan modal awal, tetapi menjadi bagian dari modal perusahaan karena meningkatkan nilai ekuitas yang dimiliki pemilik saham.
Bagaimana rekonsiliasi laba ditahan dilakukan?
Rekonsiliasi dilakukan dengan mencatat saldo awal laba ditahan, menambahkan laba bersih periode berjalan, dan mengurangkan dividen yang dibagikan. Hasilnya adalah saldo akhir laba ditahan.
Baca juga: Pengertian Aset: Jenis, Sifat, Peran, dan Contohnya
Kesimpulan
Nah itulah diatas adalah berbagai penjabaran mengenai istilah laba ditahan yang ternyata memiliki banyak faktor yang melatarbelakanginya.
Selain itu ada berbagai fungsi serta cara perhitungannya yang bisa diterapkan oleh para pembaca demi menunjang neraca perhitungan bisnisnya.
Pastikan untuk selalu memperhitungkan jenis laba yang satu ini untuk perusahaan juga pemilik saham agar jalannya bisnis menjadi sama-sama menguntungkan!
Jika Anda kesulitan dalam melakukan penghitungan laba bisnis dan memantau kegiatan finansial bisnis pada proses pembukuan manual, Anda bisa mencoba untuk menggunakan software akuntansi yang mudah digunakan, memiliki harga terjangkau dan telah teruji, salah satunya adalah Accurate Online.
Accurate Online adalah software akuntansi berbasis cloud yang dikembangkan sejak 20 tahun lalu dan telah digunakan oleh lebih dari ratusan ribu pengguna dari berbagai jenis bisnis di Indonesia.
Dengan fitur pembukuan terlengkap seperti pencatatan pengeluaran dan pemasukan pada usaha, penghitungan dan pemantauan perpajakan, pengelolaan inventori atau stok, proses rekonsiliasi transaksi otomatis, payroll, multi mata uang. job costing, otomasi lebih 200 jenis laporan keuangan dan masih banyak lagi.
Tertarik menggunakan Accurate Online? Anda bisa mencobanya secara gratis selama 30 hari melalui tautan pada gambar di bawah ini:







