Dalam dunia bisnis, keuangan menjadi salah satu elemen penting untuk menjaga keberlanjutan bisnis dan kesuksesannya ke depan.
Perhitungan keuangan juga termasuk di dalam elemen keuangan yang nantinya ikut mempengaruhi bagaimana manajemen yang dilakukan.
Istilah yang biasa terdapat dalam perhitungan keuangan adalah aktiva yang terbagi ke dalam beberapa jenis aktiva.
Aktiva dianggap sebagai sebuah elemen penting yang memiliki peran krusial menentukan keberlangsungan perusahaan.
Aktiva secara gamblang dapat diartikan sebagai aset yang dimiliki oleh perusahaan dan banyak orang merasa sudah mengenal aktiva ini.
Tetapi sebenarnya apa yang dimaksud dengan aktiva beserta jenis-jenis aktiva yang ada? Simak selengkapnya di sini!
Daftar Isi
Apa itu Aktiva?
Pengertian aktiva adalah segala jenis kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan termasuk di dalamnya benda, hak, ataupun sumber daya.
Kekayaan tersebut bisa didapatkan dari berbagai transaksi ataupun kegiatan yang sudah berlangsung di masa lalu.
Untuk bisa dikatakan sebagai aktiva, kekayaan harus bisa diukur melalui mata uang baik berupa dollar ataupun rupiah.
Beberapa orang juga mengartikan aktiva sebagai manfaat ekonomik yang memiliki fungsi esensial untuk masa depan.
Hal ini karena aktiva biasanya digunakan perusahaan untuk menjalankan kegiatannya baik di dalam produksi, investasi, ataupun pembiayaan.
Transaksi di dalam kepemilikan aktiva ini bisa melalui pembelian, penerbitan saham, investasi, kontrak piutang, dan sebagainya.
Baca juga: Sistem Akuntansi: Pengertian, Unsur, Contoh, dan Manfaatnya
Sifat-sifat Aktiva
Aktiva (aset) adalah sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan dan diharapkan memberikan manfaat ekonomi di masa depan. Berikut adalah sifat-sifat utama aktiva:
1. Dimiliki atau Dikendalikan oleh Perusahaan
Aktiva adalah sumber daya yang secara hukum atau ekonomi dimiliki atau dikendalikan oleh perusahaan.
Kepemilikan ini memberi hak eksklusif kepada perusahaan untuk memanfaatkan aset tersebut.
Contoh: Perusahaan memiliki tanah atau mesin yang digunakan untuk operasi bisnis.
2. Memberikan Manfaat Ekonomi di Masa Depan
Aktiva dirancang untuk memberikan nilai tambah atau arus kas masuk di masa depan, baik melalui penggunaan langsung atau melalui penjualan.
Contoh: Persediaan barang dagang diharapkan menghasilkan pendapatan setelah dijual.
3. Dapat Diukur dalam Nilai Moneter
Aktiva harus memiliki nilai yang dapat diukur secara andal dalam satuan uang. Hal ini memastikan aktiva dapat dicatat dalam laporan keuangan.
Contoh: Nilai properti atau peralatan dihitung berdasarkan biaya perolehan atau nilai pasar.
4. Bersifat Lancar atau Tidak Lancar
Aktiva dapat diklasifikasikan berdasarkan jangka waktu konversi menjadi kas:
- Aktiva Lancar: Mudah dikonversi menjadi kas dalam waktu satu tahun, seperti piutang dan persediaan.
- Aktiva Tidak Lancar: Bersifat jangka panjang, seperti bangunan, mesin, dan tanah.
5. Berwujud atau Tak Berwujud
Aktiva bisa memiliki bentuk fisik atau tidak:
- Berwujud: Aset dengan bentuk fisik, seperti kendaraan atau peralatan.
- Tak Berwujud: Aset tanpa bentuk fisik, seperti paten atau goodwill.
Baca juga: Aset Lancar dan Tidak Lancar: Pengertian, Perbedaan, dan Jenisnya
Jenis-jenis Aktiva
Ruang lingkup aktiva terbagi menjadi beberapa jenis berbeda sesuai dengan keunikannya masing-masing.
Berikut ini penjelasan singkatnya dari berbagai jenis aktiva yang ada:
1. Aktiva Lancar
Aset lancar atau aktiva lancar adalah jenis aktiva yang biasanya dapat dicairkan atau diubah menjadi uang dalam waktu kurang dari satu tahun.
Ada beberapa hal yang termasuk ke dalam jenis jenis aktiva lancar ini diantaranya ialah:
Kas
Aset ini dapat diartikan sebagai bentuk uang yang dimiliki perusahaan di dalam kas perusahaan ataupun bisa juga investasi likuid yang disimpan dalam bank.
Ciri utama dari kas adalah kemudahan untuk mengambil atau mencairkannya kapan saja.
Surat Berharga
Berisi bentuk-bentuk kepemilikan modal dari perusahaan tertentu yang bisa berupa obligasi ataupun saham perusahaan.
Surat berharga tersebut bisa dijual ketika pemilik modal membutuhkan uang sewaktu-waktu.
Piutang Dagang
Berupa bentuk tagihan perusahaan yang diminta pada debitur karena sebelumnya ada transaksi dengan sistem kredit.
Piutang ini termasuk dalam jenis aktiva lancar karena memang biasanya bersifat mudah dicairkan dalam waktu sebentar.
Piutang Pendapatan
Aktiva lancar selanjutnya adalah piutang pendapatan dimana ini biasanya berupa pendapatan tertentu yang masih belum lunas atau belum diterima pembayarannya.
Prinsip piutang pendapatan hampir mirip dengan piutang dagang tetapi transaksi disini tidak bersifat kredit, hanya menunda pembayaran penuh dalam waktu tertentu.
Piutang Wesel
Perusahaan bisa memberikan pinjaman keuangan terhadap badan atau individu tertentu dengan persyaratan perjanjian dalam wesel.
Wesel ini bisa dicairkan dalam waktu yang sudah ditetapkan di dalamnya dan pihak terlibat harus membayarkan sejumlah utangnya.
Beban Dibayar di Muka
Ketika melakukan transaksi, biasanya ada pembayaran yang dilakukan di awal periode sebelum tenggat waktu tertentu.
Hal ini bisa dibilang adalah pembayaran sebelum waktu yang ditentukan sehingga uang yang dibayarkan belum menjadi kewajiban waktu pembayaran.
Persediaan Barang Dagang
Ketersediaan suatu produk yang dimiliki perusahaan yang belum bisa terjual juga bisa digolongkan ke dalam aktiva tetap.
Barang yang dimiliki perusahaan bisa juga sengaja dibeli agar bisa dijual dengan tambahan harga untuk keuntungan tertentu.
Perlengkapan
Perlengkapan yang dimaksudkan dalam aktiva tetap berupa sumber daya yang masih tersedia milik perusahaan.
Biasanya aktiva ini akan dipakai untuk digunakan misalnya dalam produksi atau kegiatan lainnya demi kelancaran bisnis.
Baca juga: Petty Cash Adalah Hal Penting dalam Pembukuan. Mari Pelajari Lebih Dalam
2. Aktiva Tetap
Aset tetap atau aktiva tetap adalah semua kekayaan atau sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan dengan umur ekonomis yang lebih dari satu tahun.
Jenis jenis aktiva tetap dapat dibedakan menjadi aktiva tetap berwujud dan aktiva tetap tidak berwujud.
Hal lain dari sumber daya jenis ini adalah barang yang dimiliki biasanya digunakan untuk kepentingan operasi perusahaan.
Aktiva jenis ini akan mengalami penyusutan setiap tahunnya karena penggunaan perusahaan.
Contoh aktiva tetap adalah seperti tanah, bangunan, mesin produksi, kendaraan kantor, furnitur atau peralatan, dan sebagainya.
Ada beberapa ciri-ciri yang dimiliki oleh aktiva tetap diantaranya ialah asetnya memiliki wujud fisik, tidak dijual, punya nilai yang tinggi, dan punya jangka waktu penggunaan panjang.
Baca juga: Tips Memilih Aplikasi Pembukuan yang Tepat Untuk Bisnis Kecil
3. Aktiva Tetap Tidak Berwujud
Berbeda dengan aktiva tetap sebelumnya yang memiliki wujud, aset jenis ini tidak memiliki bentuk fisik tetapi masih memiliki nilai tertentu.
Aktiva Tetap Tak Berwujud adalah aset jangka panjang milik perusahaan yang tidak memiliki bentuk fisik, tetapi memiliki nilai ekonomi yang signifikan dan digunakan untuk mendukung operasi bisnis.
Maksud dari sini adalah bentuk fisik sumber daya tidak terlihat nyata seperti bangunan dan kadang hanya seperti tulisan saja.
Ada beberapa sumber daya yang bisa digolongkan ke dalam aktiva tetap tak berwujud seperti berikut ini:
Good Will
Perusahaan yang memiliki keistimewaan tertentu misalnya nama baik yang dikenal masyarakat ataupun sudah memiliki banyak pelanggan tetap.
Nah kelebihan tersebut bisa menjadi poin tambahan yang memang tidak memiliki wujud tetapi memiliki nilai.
Hak Paten
Ketika sebuah perusahaan berhasil menemukan sebuah penemuan baru, penemuan tersebut bisa dipatenkan khusus untuk pribadi.
Hal ini akan menjadikan penemu memiliki hak tunggal untuk produk yang berhasil ditemukan.
Biasanya penemuan yang berhasil bukan penemuan biasa dan pantas untuk diberikan nilai tertentu.
Hak Sewa
Ketika perusahaan memiliki kesepakatan tertentu dengan pihak lain untuk menggunakan aktiva tetapnya, maka ini disebut sebagai hak sewa.
Hak sewa ini tidak memiliki bentuk tetapi ada nilai yang ditetapkan sebelumnya sebesar kesepakatan yang terjadi.
Merk Dagang
Sebuah perusahaan dengan nama unik tertentu bisa mendaftarkan namanya ke instansi terkait agar tidak ada perusahaan lain yang bisa menggunakan nama yang sama.
Hal ini berlaku juga untuk lambang bisnis yang digunakan sehingga merk tersebut memiliki nilai tersendiri.
Hak Cipta
Ada juga jenis hak tunggal yang diberikan pemerintah terhadap pihak yang bisa menghasilkan sebuah karya tertentu baik dari seni ataupun tulisan.
Hal ini membuat si pencipta memiliki hak khusus atas karyanya yang tidak bisa ditiru atau dijiplak sembarangan.
Franchise
Perkembangan bisnis juga menyentuh pada model bisnis baru yakni franchise.
Bisnis ini biasanya memperjual belikan beberapa teknik atau resep dari sebuah produk yang dimiliki.
Pihak lain kemudian bisa meniru apa yang diperdagangkan tersebut sebagai produknya.
Baca juga: Neraca Aktiva dan Pasiva: Pengertian, Perbedaan, Cara Menghitung dan Contohnya
Investasi Jangka Panjang
Dalam sebuah bisnis terdapat perseorangan atau badan yang melakukan penanaman modal ke perusahaan tertentu.
Biasanya dalam penanaman modal ini, jangka waktu dari investasi ini memerlukan waktu yang lama sehingga membutuhkan kesabaran.
Pemilik modal bisa memperoleh pembagian dari laba yang dihasilkan dan juga memiliki kontrol terhadap perusahaan sesuai kesepakatan.
Investasi adalah jenis aktiva yang memerlukan kesabaran karena tidak bisa dicairkan dengan cepat.
Adanya aktiva jenis ini baru bisa terasa manfaatnya ketika perusahaan sudah melalui masa return of investment atau balik modal.
Contoh dari investasi jangka panjang ini bisa berupa perluasan (ekspansi) bisnis pada perusahaan lainnya.
Baca juga: Sistem Akuntansi Aset Tetap: Pengertian dan Manfaat Penerapannya
Kesimpulan
Itu dia beberapa jenis aktiva yang sudah dirangkum khusus supaya bisa lebih mudah dicerna dan dipahami.
Jadi keberadaan aktiva yang dikelompokkan ke dalam berbagai jenis ini berfungsi untuk membedakan satu dengan yang lainnya berdasarkan sifat-sifatnya.
Aktiva atau aset dalam bisnis adalah sangat penting untuk menghitung valuasi dan nilai dari usaha Anda secara menyeluruh.
Terutama jika Anda ingin mengadakan kerjasama dengan bisnis lain atau melakukan pinjaman untuk pengembangan usaha ke investor.
Untuk penghitungan aktiva atau aset yang lebih baik dalam usaha Anda, solusinya adalah menggunakan software akuntansi yang memiliki fitur penghitungan nilai aset secara mudah dan menyeluruh dalam bisnis seperti Accurate Online.
Accurate Online adalah software akuntansi berbasis online yang memiliki fitur terlengkap seperti penghitungan aset, depresiasi aset tetap, multi gudang, multi cabang, rekonsiliasi bank otomatis, otomasi lebih dari 200 jenis laporan keuangan, dan masih banyak lagi.
Kini Anda bisa memantau data finansial perusahaan Anda kapanpun dan dimanapun Anda mau dan perencanaan bisnis menjadi lebih baik dengan sistem pembukuan yang hebat.
Anda bisa mencoba menggunakan Accurate Online secara gratis selama 30 hari melalui tautan pada gambar di bawah ini: