Buku Besar Bentuk T: Contoh dan Cara Mudah Membuatnya
Saat ini, terdapat dua jenis buku besar yang banyak digunakan, yaitu buku besar bentuk T dan buku besar tiga kolom.
Dari kedua jenis buku besar tersebut, buku besar yang populer digunakan perusahaan adalah buku besar T. Karena, buku besar ini mempunyai format yang paling sederhana dan paling mudah untuk dibuat.
General ledger atau buku besar adalah suatu alat yang digunakan untuk mencatat berbagai perubahan yang terjadi di dalam suatu akun ataupun rekening perusahaan.
Tentunya perubahan tersebut dikarenakan adanya transaksi keuangan yang dilakukan perusahaan.
Buku besar menjadi salah satu bagian di dalam siklus akuntansi keuangan yang mempunyai peran yang sangat penting.
Tanpa kehadiran buku besar, maka perusahaan akan kesulitan dalam mencatat transaksi, mulai dari jurnal keuangan, sampai membuat laporan keuangan.
Nah dalam kesempatan kali ini, kami akan membahas tentang cara membuat buku besar bentuk T dan contohnya.
Daftar Isi
Jenis-jenis Buku Besar
Terdapat setidaknya empat jenis buku besar yang mampu membantu para pebisnis ataupun akuntan, yaitu:
1. Buku Besar Induk
Buku besar induk ataupun umum adalah perkiraan saldo atas akun piutang, akun kas, dan persediaan utang serta modal.
Sehingga perkiraan ini akan menggambarkan suatu dampak transaksi pada perubahan kewajiban, aktiva, dan juga modal perusahaan.
Bentuk buku besar induk terbagi menjadi dua, yakni buku besar bentuk T, buku besar tiga kolom dan buku besar empat kolom.
2. Buku Besar Pembantu
Buku besar pembantu atau yang banyak dikenal dengan buku tambahan mempunyai sekelompok rekening tertentu yang berguna untuk mencatat piutang usaha dan utang secara lebih detail.
Di dalamnya terbagi menjadi dua jenis buku besar pembantu, yakni buku besar pembantu piutang bisnis dan buku besar pembantu utang.
3. Buku Besar Debitur
Fungsi dari buku besar debitur adalah untuk menghimpun informasi dari jurnal penjualan.
Tujuannya adalah agar bisa memberikan informasi pelanggan mana saja yang mempunyai hutang pada bisnis dan jumlah utang tersebut.
4. Buku Besar Kreditur
Buku besar kreditur digunakan untuk menghimpun informasi yang berasal dari jurnal pembelian.
Tujuan utamanya adalah agar bisa memberikan informasi terkait supplier mana saja yang berhutang dan jumlahnya.
Baca juga: Buku Besar Akuntansi: Fungsi, Bentuk, Jenis, Contoh
Pengertian Buku Besar Bentuk T?
Secara umum, buku besar adalah salah satu bagian dari kegiatan siklus akuntansi yang di dalamnya memiliki kumpulan data transaksi secara historis dari jurnal umum ke jurnal khusus.
Buku besar atau general ledger ini terdiri dari berbagai jenis, yaitu buku besar umum, buku besar pembantu dan lain sebagainya.
Berdasarkan bentuknya, buku besar pun dibagi lagi menjadi beberapa jenis, yaitu buku besar bentuk T, buku besar tiga kolom, dan buku besar empat kolom.
Umumnya, buku besar T adalah suatu kegiatan pencatatan yang sederhana karena hanya dibatasi dengan garis yang membentuk huruf T kapital.
Mengutip dari Investopedia, akun Tadalah istilah informal untuk sekumpulan catatan keuangan yang menggunakan pembukuan double-entry.
Istilah tersebut menggambarkan tampilan entri pembukuan. Pertama, huruf T besar digambar pada sebuah halaman.
Judul rekening kemudian dimasukkan tepat di atas garis mendatar atas, sedangkan di bawahnya dicantumkan debet di sebelah kiri dan kredit dicatat di sebelah kanan, dipisahkan dengan garis vertikal huruf T.
Fungsinya adalah agar bisa meringkas data transaksi yang sudah dicatat di dalam jurnal.
Buku besar juga digunakan agar bisa mengkategorikan data keuangan agar nantinya bisa diketahui kondisi saldo rekening perusahaan.
Buku besar ini juga nantinya akan menjadi sumber informasi dalam membuat laporan keuangan perusahaan.
Baca juga: Pembukuan Usaha: Ini Cara Mudah Membuatnya untuk UMKM!
Cara Membuat Buku Besar Bentuk T
Bila dibandingkan dengan buku besar bentuk skontro, buku besar T lebih mudah untuk dibuat.
Untuk membuat buku besar T, Anda bisa mengikuti contoh dan catatan pada gambar di bawah ini:
- Harta (+) di debit dan (-) di kredit
- Kewajiban (+) di kredit dan (-) di debit
- Modal (+) di kredit dan (-) di debit
- Pendapatan (+) di kredit dan (-) di debit
- Beban (+) di debit dan (-) di kredit
Nama Perkiraan
Beberapa contoh yang berdasarkan contoh di atas adalah sebagai berikut:
1. Contoh Buku Besar Bentuk T – Akun Kas
2. Contoh Buku Besar Bentuk T – Akun Utang Usaha
3. Contoh Buku Besar Bentuk T – Akun Modal
4. Contoh Buku Besar Bentuk T – Akun Pendapatan Usaha
5. Contoh Buku Besar Bentuk T – Akun Beban Gaji
Pastikanlah agar selalu mencantumkan kode akun ketika Anda memposting transaksi di dalam buku besar T.
Pengkodean tersebut nantinya akan membantu proses skimming dan evaluasi berjalan secara lebih mudah.
Selain itu, Anda juga harus mencantumkan penulisan tanggal agar bisa menekan angka kesalahan pencatatan.
Dengan memasukkan tanggal dan kode, maka Anda bisa lebih mudah dalam melakukan koreksi bila terjadi kesalahan.
Baca juga: Cara Membuat Buku Besar Akuntansi & Contoh Lengkapnya
Fungsi Pengkodean Buku Besar Bentuk Akun T
Bagian yang tidak boleh dianggap sepele adalah pengkodean di dalam buku besar bentuk T,
yang mana kode tersebut diambil dari jurnal umum ketika terjadi transaksi dan diposting di dalam pencatatan jurnal.
Contohnya bila di buku jurnal tercantum kode 121 dan 221, maka artinya adalah pemindahan rekening buku besar wajib dimasukkan ke dalam nomor akun tersebut.
Fungsinya adalah agar bisa mengetahui nomor akun mana saja yang sudah diposting ke dalam buku besar.
Baca juga: Accrual Basis: Pengertian dan Bedanya dengan Cash basis
Waktu yang Tepat dalam Menggunakan Akun T
Biasanya, akun T digunakan oleh pemegang buku atau bookkeeper dan akuntan saat ingin menentukan entri jurnal yang tepat untuk dibuat.
Nah, waktu yang tepat untuk menggunakan akun T adalah sebagai berikut:
1. Ketika Mengerjakan Akuntansi atau Pembukuan
Walaupun prinsip akuntansi terdengar sulit untuk dipahami, namun menggunakan akun T akan mampu membantu Anda dalam memahami prinsip akuntansi tersebut,
Khususnya untuk Anda yang kesulitan dalam memahami kredit dan debit dan cara dalam pencatatannya secara tepat.
Hal tersebut dikarenakan buku besar bentuk T adalah bentuk buku besar yang paling mudah untuk bisa dipahami dan juga digunakan.
2. Saat Pertama Kali Belajar Akuntansi
Akun T sangat berguna untuk Anda yang sedang berusaha keras dalam memahami berbagai prinsip akuntansi.
Bila saat ini Anda berencana atau menggunakan perangkat lunak seperti software akuntansi Accurate Online dalam bisnis Anda,
Maka cobalah dengan menggunakan buku besar T untuk melakukan pembukuan.
Menggunakan akun T untuk mencatat entri akan sangat membantu Anda yang ingin lebih mudah dalam memahami debit dan kredit serta dampaknya dalam laporan keuangan Anda.
3. Saat Mencoba Memahami Entri yang Rumit
Jika saat ini Anda masih mencatat jurnal entri di beragam jurnal akuntansi atau melacak transaksi keuangan dengan menggunakan spreadsheet atau Ms. Excel,
Maka gunakanlah akun T agar bisa membantu Anda dalam melakukan proses kegiatan entri.
Akun T akan membantu Anda dalam melihat secara tepat dampak entri dalam akun Anda.
Hal tersebut akan membantu Anda dalam mencegah kesalahan dan memberikan pemahaman pada Anda tentang seluruh proses akuntansi.
Baca juga: Liquidity Ratio Adalah: Ini Pengertian dan Faktor yang Mempengaruhinya
Langkah Dalam Memposting Jurnal Umum ke Buku Besar Bentuk T
Beberapa tahapan yang harus Anda lakukan dalam memposting jurnal umum ke buku besar T adalah sebagai berikut:
- Postinglah data tanggal transaksi jurnal ke buku besar
- Postinglah jumlah data kredit dan debit sesuai dengan tanggal terjadinya transaksi
- Mencatat nomor halaman jurnal ke dalam kolom referensi yang ada
- Bila terdapat tambahan catatan khusus, seperti keterangan transaksi, Anda bisa memasukkannya ke dalam buku besar.
Baca juga: Benefit Cost Ratio: Pengertian, Rumus, dan Contoh Perhitungannya
Penutup
Berdasarkan penjelasan di atas, bisa kita simpulkan bahwa buku besar harus dicantumkan secara detail dan jelas.
Penulisan yang terstruktur dan rapi akan membuat proses lainnya lebih mudah untuk bisa dilakukan.
Bayangkanlah bila Anda membuat buku besar yang tidak rapi, acak dan juga tidak jelas, maka penyusunan laporan keuangan pun akan menjadi sangat sulit.
Oleh karena itu, di era yang sudah serba digital seperti saat ini, sangat disarankan untuk beralih dengan menggunakan aplikasi bisnis dan akuntansi dari Accurate Online.
Dengan menggunakan aplikasi berbasis cloud ini, maka membuat siklus akuntansi bisa dilakukan secara lebih mudah, hemat waktu, biaya dan juga tenaga.
Selain itu, Accurate Online juga akan membantu meningkatkan efisiensi bisnis Anda, karena didalamnya sudah disediakan beragam fitur bisnis,
Seperti fitur persediaan, penjualan, pembelian, perpajakan, manufaktur dan masih banyak lagi.
Ayo segera gunakan dan coba Accurate Online sekarang juga secara gratis selama 30 hari dengan klik banner di bawah ini.