Tips Cara Membuat Buku Besar Dari Jurnal Umum yang Harus Anda Ketahui
Membuat buku besar merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting di dalam proses akuntansi.
Untuk membuatnya, Anda harus memahami tentang berbagai akun yang sangat berkaitan di dalamnya.
Secara sederhana, buku besar adalah kumpulan dari berbagai akun yang digunakan untuk meringkas transaksi yang telah terjadi dan dicatat di dalam jurnal.
Umumnya, buku besar juga disebut sebagai tahapan dalam mencatat ringkasan data akhir yang dikategorikan ke dalam catatan yang ada di dalam jurnal umum.
Nah, pada kesempatan kali ini kami akan membahas cara membuat buku besar dari jurnal umum secara cepat dan mudah khusus untuk Anda. Simak selengkapnya!
Daftar Isi
Apa itu Buku Besar?
General ledger atau buku besar adalah salah satu buku besar akuntansi yang menjadi bagian dari siklus akuntansi.
Di dalamnya berisi sekumpulan data yang berisi kumpulan data transaksi historis yang memuat jurnal umum dan juga jurnal khusus.
Fungsi Buku Besar:
- Sebagai alat untuk meringkas data transaksi yang tercatat di dalam jurnal umum.
- Menjadi alat untuk menggolongkan data keuangan dan juga mengetahui jumlah atau kondisi rekening akun secara riil.
- Menggolongkan transaksi yang ada dana dicatat ke dalam jurnal.
- Sebagai bahan dan informasi tepat untuk membuat laporan keuangan.
Untuk itu, setiap pebisnis harus mengetahui cara membuat buku besar dari jurnal umum.
Format untuk membuat buku besar juga sangat sederhana dan memiliki berbagai jenis, seperti buku besar bentuk T, buku besar Skontro, dan buku besar 3 serta 4 kolom.
Tapi untuk Anda yang mempunyai jumlah volume transaksi yang banyak, rumit, dan memakan banyak waktu, maka ada baiknya untuk melakukan pencatatan dengan memanfaatkan format buku besar 3 kolom.
Di dalam buku besar ini, terdapat riwayat transaksi dan juga saldo keuangan pada satu periode akuntansi.
Di akhir periode nanti, catatan tersebut sangat berguna sebagai sumber data dalam membuat laporan keuangan perusahaan.
Baca juga:Â Buku Besar Akuntansi: Fungsi, Bentuk, Jenis, Contoh
Jenis-jenis Buku Besar
Untuk jenisnya, buku besar terbagi menjadi 4 jenis, yaitu:
1. Buku Besar Umum
Buku besar umum adalah kolom yang berdiri sendiri untuk satu periode dan terbagi menjadi kolom kas, persediaan, piutang, utang, dan beban.
2. Buku Besar Pembantu
Jenis catatan ini digunakan untuk transaksi tertentu, yang mana di dalamnya terbagi menjadi dua jenis transaksi, yakni pemasukan dan pengeluaran, serta kredit dan tunai.
Untuk itu, umumnya buku besar pembantu bisa digolongkan menjadi buku besar pembantu utang atau piutang.
3. Buku Debitur
Tujuan dibuatnya buku debitur adalah agar bisa menghimpun informasi dari penjualan.
Caranya adalah dengan memberikan informasi terkait pelanggan mana saja yang mempunyai utang dan jumlah dari utang tersebut.
4. Buku Kreditor
Fungsi dari buku kreditur adalah untuk mengumpulkan informasi jurnal pembelian.
Buku ini akan memberikan informasi terkait supplier mana saja yang berhutang dan jumlahnya.
Baca juga:Â Jurnal Penerimaan Kas: Pengertian, Format, Contoh dan Cara Posting ke Buku Besar
Cara Membuat Buku Besar dari Jurnal Umum
Cara membuat buku besar akuntansi melibatkan beberapa langkah yang sistematis. Banyak hal yang perlu di catat dalam buku besar.
Buku besar adalah catatan semua transaksi keuangan yang terjadi dalam suatu periode dan biasanya digunakan untuk merangkum data yang berasal dari jurnal umum atau jurnal khusus.
Berikut langkah-langkah cara menulis buku besar:
1. Persiapkan Akun Buku Besar
- Tentukan Akun-Akun Buku Besar: Identifikasi semua akun yang perlu dicatat dalam buku besar, seperti kas, piutang, utang, pendapatan, beban, dan modal. Setiap akun akan memiliki halaman atau bagian tersendiri dalam buku besar.
- Penomoran Akun: Berikan kode atau nomor unik untuk setiap akun guna mempermudah pengelompokan dan pencarian transaksi.
2. Salin dari Jurnal
- Pindahkan Data dari Jurnal: Setiap transaksi yang dicatat di jurnal umum atau jurnal khusus (seperti jurnal pembelian, penjualan, atau penerimaan kas) harus dipindahkan (posting) ke akun buku besar yang sesuai.
- Tanggal: Catat tanggal transaksi sesuai dengan yang ada di jurnal.
- Jumlah: Pindahkan jumlah debet atau kredit dari jurnal ke buku besar pada akun yang tepat.
3. Pisahkan Debet dan Kredit
- Kolom Debet dan Kredit: Setiap akun dalam buku besar memiliki kolom debet dan kredit. Pindahkan jumlah transaksi yang sudah dicatat di jurnal ke kolom yang sesuai dalam akun yang bersangkutan.
- Debet: Menunjukkan peningkatan pada akun aset atau pengurangan pada akun kewajiban dan ekuitas.
- Kredit: Menunjukkan pengurangan pada akun aset atau peningkatan pada akun kewajiban dan ekuitas.
4. Hitung Saldo Setiap Akun
- Mulai dengan Saldo Awal: Jika ada saldo awal di setiap akun, salin saldo tersebut ke buku besar.
- Hitung Saldo Akhir: Setelah mencatat semua transaksi, hitung saldo akhir setiap akun dengan menjumlahkan total debet dan total kredit.
- Saldo Akhir: Jika jumlah debet lebih besar, saldo akan menjadi saldo debet; jika jumlah kredit lebih besar, saldo menjadi saldo kredit.
5. Periksa Keseimbangan Buku Besar
- Cross-Check: Pastikan bahwa total saldo debet sama dengan total saldo kredit di semua akun buku besar. Hal ini memastikan bahwa transaksi telah dicatat dengan benar.
- Neraca Saldo: Setelah buku besar selesai, total saldo dari setiap akun dipindahkan ke neraca saldo untuk memastikan bahwa buku besar sudah seimbang.
6. Buat Laporan Keuangan
- Setelah semua transaksi dipindahkan ke buku besar dan saldo dihitung, data dari buku besar dapat digunakan untuk membuat laporan keuangan seperti laporan laba rugi, neraca, dan laporan arus kas.
Baca juga: Buku Besar Bentuk T : Contoh dan Cara Mudah Membuatnya
Contoh Lengkap Cara Membuat Buku Besar dari Jurnal Umum
Untuk mengetahui langkah-langkah membuat buku besar dari jurnal umum, maka kita harus mengetahui saldo normal dan daftar CoA perusahaan.
Chart of Account atau CoA adalah daftar lengkap dari berbagai akun yang muncul dan juga digunakan di dalam jurnal umum dan entri buku besar.
Di dalam buku besar, setiap akun aktif dari CoA harus disusun secara rapi dan diberikan nomor yang berurutan dengan jenis akun tersebut.
Bila CoA sudah dibuat, maka Anda bisa mengetahui seluruh saldo normal, debit, dan kredit yang sesuai dengan standar akuntansi, baik itu aset, liabilitas dan lain sebagainya.
Bila Anda sudah mengetahui saldo normal dari setiap akun, maka Anda harus membuat akun pembukuan secara detail.
Contohnya seperti apa saja yang nantinya akan masuk di dalam liabilitas, aset, ekuitas, dan lain sebagainya.
Misalnya, Anda bisa menggunakan nomor akun 101 untuk kas dan masuk ke dalam kategori akun aset.
Setiap perusahaan bisa menggunakan kode yang berbeda-beda dan lebih bervariasi karena disesuaikan dengan keberadaan aset serta biaya yang dimiliki.
Agar lebih jelas, Anda bisa melihat contoh gambar di bawah ini:
Membuat Entri Jurnal Umum
Selanjutnya, untuk membuat buku besar, Anda harus membuat jurnal umum itu sendiri. Berikut ini adalah contohnya.
Contoh Jurnal Umum Perusahaan Dagang
Di tanggal 1 Desember 2019, PT Sejahtera Selamat Sentosa menjual produk dagangnya pada dua pelelangan yang dilakukan dengan metode kredit.
Pelelang pertama membeli produk dengan total harga 4 juta rupiah. Sedangkan pelelang kedua membeli produk dengan total nilai 3,5 juta rupiah.
Lalu, PT Sejahtera Selamat Sentosa mengirim barang pesanan tersebut pada tanggal 2 Desember 2018. Nah, jurnal umum yang bisa disajikan adalah sebagai berikut:
Di tanggal 8 Desember 2019, Perusahaan tersebut membeli berbagai perlengkapan kantor dengan menggunakan metode kredit dengan total belanja sebesar 1,5 juta rupiah.
Nah, jurnal umum yang bisa disajikan adalah sebagai berikut:
Tanggal 12 Desember 2019, perusahaan mendapatkan pelunasan atas penjualan kredit yang dilakukan oleh pelanggan pertama.
Lalu, di tanggal 12 Desember 2019, perusahaan melunasi utang atas pembelian peralatan kantor.
Nah, jurnal umumnya adalah sebagai berikut:
Baca juga: Contoh Jurnal Khusus Penjualan dan Penjelasan Lengkapnya
Memasukkan Entri Jurnal Umum ke Buku Besar
Berdasarkan data jurnal umum yang terjadi di bulan Desember 2019, maka ringkasannya bisa disajikan melalui cara di bawah ini:
Kas Tunai
Kas tunai adalah akun yang mana sebagian besar pengeluaran dan penerimaan dana dilakukan secara tunai. Berikut ini adalah cara membuatnya:
Piutang Usaha
Sama seperti kas tunai, piutang usaha adalah akun yang digunakan untuk mencatat berbagai transaksi penjualan bisnis. Berikut ini adalah contoh cara menulisnya:
Persediaan
Akun persediaan adalah akun yang berfungsi untuk mencatat barang yang akan dijual dan dijadikan sebagai stok gudang.
Nilai persediaan akan selalu berubah mengikuti kegiatan penjualan.
Utang Usaha
Utang usaha bisa diberikan kode akun 200, yang mana didalamnya terjadi berbagai transaksi pengeluaran yang disesuaikan dengan operasional perusahaan.
Berikut ini adalah cara mencatatnya:
Harga Pokok Penjualan (HPP)
Untuk mencatat akun HPP, Anda bisa memerhatikan gambar di bawah ini:
Pendapatan Penjualan
Berikut ini adalah contoh akun pendapatan penjualan dengan kode akun 401:
Biaya Perlengkapan Umum
Jika Anda ingin mengetahui informasi nilai transaksi dari akun biaya perlengkapan umum, Anda bisa mencatatnya dengan menggunakan contoh gambar di bawah ini:
Baca juga:Â Cara Membuat Buku Besar & Posting Jurnal di ExcelÂ
Penutup
Demikianlah tips dari kami tentang cara membuat buku besar dari jurnal umum yang mudah dan sederhana untuk dilakukan.
Jadi, pencatatan transaksi penjualan adalah salah satu kegiatan yang sangat penting dan harus dicatat secara detail agar bisa memudahkan Anda dalam membuat laporan keuangan perusahaan.
Dalam perusahaan besar, tentunya akan ada banyak sekali jenis transaksi, untuk itu sangat sulit bila dilakukan secara manual.
Nah, salah satu solusinya adalah dengan menggunakan aplikasi bisnis dan akuntansi dari Accurate Online.
Accurate Online adalah aplikasi bisnis yang sudah dipercaya oleh lebih dari ratusan ribu pebisnis di Indonesia.
Aplikasi ini dikembangkan dengan teknologi cloud computing dan dibekali dengan sistem keamanan tingkat tinggi.
Sehingga Anda bisa menggunakannya secara aman dan nyaman kapanpun Anda perlukan.
Dengan menggunakan Accurate Online, setiap kegiatan transaksi akan tercatat secara otomatis dan Anda akan mendapatkan lebih dari 200 jenis laporan keuangan secara instan.
Di dalamnya pun sudah dilengkapi dengan berbagai fitur dan modul yang akan membuat operasional bisnis Anda menjadi lebih efisien.
Ayo segera coba dan gunakan Accurate Online sekarang juga dengan klik banner di bawah ini, Gratis!